Utang Puasa Orang Yang Sudah Meninggal Bolehkah Qadhanya Dibagi


Utang Puasa Mayit, Bisakah Dibagi Qadhanya? Ustadz ada seseorang meninggal di bulan Ramadan ini namun dia masih punya utang katakanlah 4 hari puasa. Yang meng-qada-kan keluarga/ahli warisnya kan ustadz? Si mayit meninggalkan seorang istri dan 3 Orang anak.
Bagaimana jika hutang puasanya diqada 4 orang ahli waris itu dalam hari yang sama?
Robi, di Bantul.
Jawaban:
Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam ‘ala Rasulillah, wa ba’du.
Sebelum kita membahas bolehkah utang puasa mayit dibagi kepada anak-anak atau keluarganya, kita kaji terlebih dahulu kriteria puasa mayit yang menjadi tanggungan keluarga mayit.
Ini dapat kita ketahui melalui penyebab mayit tidak puasa. Penyebabnya tidak lepas dari tiga sebab berikut :
Pertama, beruzur puasa yang tidak ada harapan berakhir. Seperti sakit menahun, atau tua renta.
Kosekuensi: membayar fidyah berupa makanan sejumlah hari puasa yang dia tinggalkan. Jika fidyah belum dibayar saat masih hidup, maka ahli warisnya yang bertanggung jawab membayarkan fidyah tersebut, berupa makanan, bukan membayarkannya dengan puasa.
Dalilnya adalah, surat Al Baqarah ayat 184:
وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٞ طَعَامُ مِسۡكِينٖۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرٗا فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Bagi orang yang tidak mampu puasa (karena tua renta atau sakit menahun), baginya wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.
Kedua, beruzur puasa yang ada harapan berakhir. Namun tidak ada kesempatan membayar puasa, karena ajal mendahului. Seperti sakit yang ada harapan sembuh.
Misal, saat bulan puasa seorang mengalami sakit tipes. Kemudian puasa belum berakhir, ajal mendahuluinya. Atau, ada kesempatan hari untuk membayar setelah bulan puasa, namun sedang beruzur, seperti sakit kembali kambuh atau dia sedang safar, lalu ajal menjemputnya.
Konsekuensi: mayit tidak dihukumi memiliki hutang puasa. Sehingga ahli waris, tidak perlu membayarkan puasa mayit.
Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala,
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ
Siapa yang sakit atau dalam perjalanan/musafir (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah: 185).
Allah mewajibkan mengganti puasa di hari yang lain bagi orang sakit atau musafir yang tidak puasa. Namun, dia beruzur untuk bertemu dengan hari lain tersebut, karena ajal mendahuluinya. Orang seperti ini tidak ada tanggungan kewajiban mengganti puasa. Karena dia meninggal sebelum tibanya waktu wajib meng-qodo’. Sehingga dia tidak ada kewajiban membayar puasa, demikian pula ahli warisnya. Seperti seorang yang meninggal sebelum bertemu ramadhan, dia tidak ada kewajiban puasa Ramadhan karena meninggal sebelum tiba waktu wajib berpuasa.
Dalam kitab ‘Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud, diterangkan,
واتفق أهل العلم على أنه إذا أفطر في المرض والسفر ، ثم لم يفرط في القضاء حتى مات فإنه لا شيء عليه ، ولا يجب الإطعام عنه
Ulama sepakat bahwa seorang yang tidak puasa karena sakit atau safar, kemudian dia tidak teledor (pent, menunda tanpa uzur) dalam meng-qodo’ puasa, sampai meninggal dunia, maka dia tidak ada kewajiban apapun, demikian pula ahli waris tidak ada tanggungan membayarkan fidyah untuknya. (‘Aaunul Ma’bud, 7/36).
Ketiga, beruzur puasa yang ada harapan berakhir. Kemudian ada kesempatan membayar puasa, namun dia menundanya tanpa uzur syar’i. Seperti tidak puasa karena sakit tipes. Setelah bulan puasa usai, dia menunda qodo’ tanpa uzur.
Konsekuensi: mayit dihukumi memiliki hutang puasa, sehingga ahli waris bertanggungjawab membayarkan puasanya.
Dasarnya adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam,
من مات وعليه صيام صام عنه وليه
Siapa yang meninggal dunia memiliki hutang puasa, maka yang membayarkan adalah keluarganya. (HR. Bukhori, hadis Aisyah -radhiyallahu’anha-)
Dari klasifikasi di atas, menjadi jelaslah kriteria puasa mayit yang wajib dibayarkan oleh kerabatnya. Yaitu:
“Puasa yang ditinggalkan mayit disebabkan uzur puasa yang ada harapan berakhir. Kemudian ada kesempatan membayar puasa, namun dia menundanya tanpa uzur.”
Penjelasan ini juga berlaku pada hutang puasa wajib mayit lainnya, seperti puasa nazar, puasa kafarot sumpah dll.
Baca juga : Apa Kafarat Nazar?
Bolehkah Utang Puasa Mayit Dibagi Kepada Kerabat-Kerabatnya? Jawabannya, ada pada hadis yang kami sebutkan di atas,
من مات وعليه صيام صام عنه وليه
Siapa yang meninggal dunia memiliki hutang puasa, maka yang membayarkan adalah keluarganya. (HR. Bukhori dan Muslim)
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pada hadis ini, mengungkapkan pihak yang berwenang membayarkan puasa mayit, dengan konteks umum, yaitu kata mufrod (tunggal), yang di-idhofahkan (mufrodul mudhof).
ولي (Wali)
Ini kata mufrod. Statusnya dalam kalimat sebagai mudhof.
ه (nya)
Ini juga kata mufrod. Statusnya dalam kalimat sebagai mudhof ilaih.
Sehingga kalimat ” وليه (wali nya)” statusnya adalah, mufrod yang di-idhofahkan (mufrodul mudhof).
Dalam sebuah kaidah Ushul Fikih dinyatakan,
المفردُ المضاف يُفيدُ العموم
Kata mufrod (tunggal) yang disandarkan (di-idofahkan) kepada kata yang lain, menghasilkan makna umum.
Sehingga bisa disimpulkan, seluruh anak mayit atau kerabat-kerabatnya, boleh membayarkan hutang puasa Sang Mayit. Baik personal maupun para kerabat berkerjasama membayarkan dengan dibagi-bagi. Misal mayit memiliki hutang puasa 10 hari. Dia memiliki 5 anak. Kemudian masing-masing anak sepakat membayarkan dua hari hutang puasa orangtuanya yang sudah meninggal. Seperti ini boleh.
Bahkan jika dilakukan dalam satu hari yang samapun, boleh. Dalam sehari, sekaligus lima anak itu membayarkan 10 hari hutang puasa orangtuanya. (‘Umdatul Qori’, 11/82).
Dengan syarat, puasa yang menjadi hutang mayit, bukan puasa yang disyaratkan urut, seperti puasa kafarot hubungan badan di siang Ramadhan. Jika hutang puasa mayit berupa puasa yang diharuskan urut, maka ahli warisnya bertanggungjawab membayarkan secara urut pula. Baik ditunaikan personal maupun dibagi-bagi.
Dalam Fatawa Islam nomor 155495 ada penjelasan,
فالراجح – إن شاء الله – من حيث الدليل أن من مات وعليه صيام جاز لوليه أن يصوم عنه…… ثم إن كان على الميت عدد من الأيام فصام عنه أولياؤه بعدد تلك الأيام جاز ذلك، ولو وقع صومهم في يوم واحد، ولو صام أحد أوليائه بعضا والآخر بعضا جاز كذلك، وشرط ذلك ألا يكون هذا الصوم مما يجب فيه التتابع كصوم كفارة الظهار وكفارة اليمين إن قلنا بوجوب التتابع فيها.
Pendapat yang kuat insyaallah, berdasarkan dalil yang ada, seorang yang meninggal memiliki hutang puasa, kerabatnya boleh membayarkan puasanya…. Kemudian jika mayit memiliki hutang puasa sejumlah hari, lalu kerabat-kerabatnya bekerjasama membayarkan puasa mayit sejumlah hari tersebut, boleh. Meskipun dilakukan di satu hari yang sama. Atau satu kerabat mewakili sejumlah hutang puasa mayit, kemudian yang lain juga demikian, boleh.
Namun seperti ini boleh dengan syarat, hutang puasa mayit buka puasa yang wajib dilakukan dengan urut, seperti puasa kafarot dzihar, kafarot sumpah jika kita memilih pendapat yang wajib dilakukan secara urut.
Demikian.
Wallahua’lam bis showab.
***
Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://konsultasisyariah.com/34953-utang-puasa-orang-yang-sudah-meninggal-bolehkah-qadhanya-dibagi.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Kematian Yang Dicemburui Meninggal Dunia Di Bulan Puasa Masjid Sesak Ribuan Berpusu Pusu Mahu Solatkan Jenazahnya

Kematian Yang Dicemburui Meninggal Dunia Di Bulan Puasa Masjid Sesak Ribuan Berpusu Pusu Mahu Solatkan Jenazahnya

papar berkaitan - pada 19/5/2019 - jumlah : 347 hits
Kematian Yang Dicemburui Meninggal Dunia Di Bulan Puasa Masjid Sesak Ribuan Berpusu Pusu Mahu Solatkan Jenazahnya Masihkah anda ingat mengenai kisah seorang pemuda dari Malaysia Allahyarham Ahmad Ammar bin Ahmad Azam yang meninggal dunia ak...
Bolehkah Mencalit Gincu Di Bibir Pada Bulan Puasa

Bolehkah Mencalit Gincu Di Bibir Pada Bulan Puasa

papar berkaitan - pada 19/5/2019 - jumlah : 374 hits
Wey batal ke puasa aku kalau jilat lipstik Alamak gincu aku perisa strawberi kalau tertelan macam mana Kaum hawa sering mengajukan persolan persoalan seperti ini menjelang Ramadhan ataupun ketika mereka sedang berpuasa sunat Kadang kadang b...
Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan Saat Jalankan Ibadah Puasa

Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan Saat Jalankan Ibadah Puasa

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 299 hits
Biasanya sebagian orang tidur siang di masjid saat menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadan Tidur siang sebetulnya punya manfaat kesehatan selain tentunya menghilangkan kantuk Penasaran Normalnya kita tidur selama 7 8 jam per hari Namun sa...
7 Bahaya Tidur Setelah Sahur Yang Bisa Mengganggu Puasa Anda

7 Bahaya Tidur Setelah Sahur Yang Bisa Mengganggu Puasa Anda

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 301 hits
Umat Muslim yang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pasti sudah terbiasa melakukan santap sahur dini hari sekitar pukul 3 atau 4 pagi Biasanya mereka tidur setelah sahur karena rasa kantuk disebabkan tubuh sibuk mencerna makanan...
Adakah Bersahur Sudah Dikira Berniat Puasa

Adakah Bersahur Sudah Dikira Berniat Puasa

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 255 hits
Soalan Sekiranya seseorang itu tidak berniat puasa pada malam hari namun dia bersahur sebagai persiapan untuk berpuasa adakah sah puasanya menurut mazhab kita Jawapan Puasa adalah salah satu ibadat yang difardhukan oleh Allah SWT kepada ham...
Main Judi Di Warnet Saat Bulan Puasa Mahasiswa Di Tanjung Priok Ditangkap

Main Judi Di Warnet Saat Bulan Puasa Mahasiswa Di Tanjung Priok Ditangkap

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 238 hits
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Reynold Elisa P Hutagalung menjelaskan kasus ini terungkap atas kecurigaan petugas terhadap sebuah warnet Setelah diselidik ternyata di sana ada praktik perjudian ucap Reynold dalam keterangan tertulis ...
Uniknya Puasa Di Dubai Beda Lantai Saja Bisa Beda Waktu Berbuka

Uniknya Puasa Di Dubai Beda Lantai Saja Bisa Beda Waktu Berbuka

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 244 hits
Keunikan puasa Ramadan di Dubai beda lantai saja bisa beda waktu berbuka Pasalnya di gedung gedung tertinggi matahari terbenam empat menit lebih dulu di lantai yang lebih rendah
Adik Kena Puasa Nanti Tak Dapat Duit Raya 6 Cara Latih Anak Kecil Berpuasa Di Bulan Ramadan

Adik Kena Puasa Nanti Tak Dapat Duit Raya 6 Cara Latih Anak Kecil Berpuasa Di Bulan Ramadan

papar berkaitan - pada 15/5/2019 - jumlah : 658 hits
Sedangkan kita yang telah dewasa ini pun bertarung dengan nafsu makan rasa letih sepanjang hari mengantuk dan mudah marah apa lagi kanak kanak yang baru belajar berpuasa kan Untuk anda yang nak melatih anak berpuasa tu bolehlah ikut tip ni
National Debt Now Stands At Rm1 24 Trillion Says Pm

Pembukaan Huawei Experience Stores Di Sunway Pyramid Dan 1 Utama

Ular Sawa Tunggu Dalam Semak Berhampiran Stesen Mrt

Pengantin Baru Tilam Pun Kena Baru Serius Tidur Jadi Lebih Lena Dengan Tilam Yang S

Mangsa Disahkan Maut Akibat Tercampak Keluar Dari Kereta

Oppo Find N5 Mungkin Dilancarkan Awal 2025

Mak Mertua Letak Beban Kewangan Semua Atas Kepala Suami Aku Tak Mampu Buat Cara Tak Mampulah

Singgah Sarapan Pagi Di Kedai Kopi Chubani Alor Setar Memang Puashati


echo '';
Biodata Terkini Fairuz Selamat Q Face Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Izinkanlah

Biodata Terkini Arrora Salwa Salwa Razak Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Ahmad

Biodata Terkini Penyanyi Liza Aziz Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Adik Beradik Kepada Azlina Aziz

Senarai Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Tonton Konsert Minggu 1 Pada 24 November Live Di Astro Ria Sooka Online

Resepi Sos Hijau Vietnam Roll Paling Lemak dan Berkrim


Sampai Nak Bunuh Bunuh

Irregular And Peculiar Transactions Of Fashion Valet

Israel Kalah Ini Bukti Amaran Hamas Untuk Trump

7 Dazzling Fall Interior Design Tips By Hayley Servatius

Allahu Akbar Gaji Minima Punya Pasal Restoran Mamak Johor Mahu Naik Harga 5

Macc Report Lodged Against Ex Senior Officer Of Sabah Mining Company