Saya Gembira Dapat Tolong Mak Anak Kecil Ini Pakai Maskot Buat Persembahan Di Jalanan Untuk Bantu Ibunya
Kebanyakan kita melalui zaman kanak-kanak yang gembira dan bahagia. Ini bermaksud, majoriti kita tidak perlu menggalas tanggungjawab tambahan selain kerja sekolah dan bermain. Sebab itu kita perlu bersyukur dengan apa yang kita ada dan nikmati. Seorang pengguna Instagram Indonesia yang dikenali sebagai Rahmadi, memuat naik video kanak-kanak kecil ini yang memakai maskot sedang berehat di tepi kaki lima. Rupa-rupanya dia berpakaian sedemikian untuk membantu ibunya mencari wang.
SETIAP hari, Rehan perlu bangun awal pagi agar persembahannya dapat ditonton oleh para pengguna jalan raya dan warga di sekitar Jalan Gatot Subroto.
Bagi sesetengah orang, persembahan yang dilakukan oleh Rehan ini sedikit sebanyak dapat menghiburkan hati mereka di kala menempuh kesesakkan jalan raya. Namun ada beberapa perkara penting yang mereka terlepas pandang.
Pertunjukkan yang mereka anggap menarik dan menghiburkan itu sebenarnya dilakukan oleh individu yang masih bawah umur.
Menurut Rehan, dia mengambil keputusan untuk menjadi 'Badut Jalanan' itu kerana keluarganya menghadapi masalah kewangan dan dengan usahanya itu, maka dapatlah dia memenuhi keperluannya setiap hari.
Ibunya juga bekerja tetapi pendapatan ibunya hanya mampu membayar keperluan utama. Jika ada rezeki lebih, wang tersebut akan diasingkan untuk perbelanjaan sekolah.
"Pendapatannya lumayan, dapat beli nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah," katanya.
Bagi menarik perhatian orang ramai, sesekali Rehan akan mempersembahkan aksi berjogetnya yang comel itu.
Sementara itu, urusan kostum dan kepala patung yang dipakai, Rehan mengaku dia selalu menggantikan kostumnya setiap hari. Pihak yang menyediakan kostum juga memberi beberapa pilihan kepadanya seperti watak-watak karun Dora the Explorer, Upin dan Ipin, Boboiboy hinggalah ke Spongebob Squarepants.
"Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu berapa kos sewaannya kerana ibu yang membayarnya," kata Rehan sambil mengesat peluh yang menitis di kelopak matanya.
Setiap hari, Rehan keluar awal dari rumah. Bahkan sebelum matahari bersinar lagi. Selain melakukan persembahan pada pengguna jalan raya yang tersekat di lalu lintas, dia adakalanya mahu meluangkan waktu petangnya untuk bermain bola sepak di rumah.
"Selepas solat Isyak, saya biasanya terus pulang ke rumah bersama ibu," katanya.
Ketika ditanya, apakah dia dan ibunya selesa dengan pekerjaan mereka lakukan itu, Rehan menjawab dia amat gembira dapat membantu memberi wang tambahan kepada ibunya.
Namun Rehat tidak menafikan yang adakalanya dia terasa letih kerana perlu berjalan kaki 10 kilometer dari rumahnya.
Kisah anak kecil itu mengundang rasa sebak netizen sehingga ada yang menitis air mata melihat kesusahannya. Ada yang mahu membuatkan tabung dana khas untuk dua beranak ini agar kehidupan mereka menjadi lebih baik selepas ini.
View this post on InstagramEDISI KEHIDUPAN.... Setiap hari, Rehan harus bangun pagi-pagi betul agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga disekitar jalan Gatot Subroto... Bagi sebagian orang, atraksi badut jalanan yang disuguhkan Rehan dinilai ampuh untuk mengusir rasa suntuk di tengah padatnya jalan Gatot subroto. Namun, ada beberapa hal penting yang luput dari pikiran mereka. Pertunjukkan yang mereka anggap menarik itu sebetulnya dilakukan oleh anak di bawah umur, bahkan termasuk dalam kategori eksploitasi anak. Menurut pengakuan Rehan, keputusannya menjadi Badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya yang bekerja serabutan hanya mampu mengumpulkan uang untuk membayar biaya sewa kontrakan. Jika ada rejeki berlebih, uang tersebut sengaja disisihkan untuk biaya sekolahnya. “Uangnya lumayan. Bisa buat beli Nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah,” tutur Rehan Agar atraksinya menarik perhatian banyak orang, Rehan memperlihatkan jogetan kecilnya. Sementara untuk urusan kostum dan kepala boneka, Rehan mengaku selalu mengganti kostumnya setiap hari. Sang penyedia kostum juga menyediakan beberapa pilihan kepala boneka yang didesain menyerupai tokoh-tokoh kartun, mulai dari Dora the Explorer, Upin dan Ipin, hingga Spongebob Squarepants. Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu biayanya, karena ibu yang membayar,” ungkap Rehan sembari menyeka keringat yang menetes di kelopak matanya. Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah. Lepas Sholat Isya saya biasanya langsung pulang ke rumah bersama ibu setelah ibu selesai beberes kebersihan halaman Alfamart jl. Gatot subroto kata Rehan Namun saat ditanya, apakah ia dan ibunya nyaman dengan profesi mereka saat ini, Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya.
A post shared by KONTEN INSPIRATIF (@rhmadii__) on Aug 26, 2020 at 4:48pm PDT
Semoga Rehan dan ibunya dipermudahkan segala urusan dan dimurahkan rezeki serta sentiasa dilindungi dari sebarang kesulitan.
Sumber: Rahmadi
Sumber : thereporter.my
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.terengganu11.com/2020/09/video-saya-gembira-dapat-tolong-mak.html