Ratu Vampir Di Dunia Nyata Bathory Mandi Darah Supaya Awet Muda
Ratu Elizabeth Bathory telah diketahui banyak orang sebagai Ratu Drakula di dunia nyata. Dia menginspirasi film, dongeng, hingga musik cadas. Bathory terkenal gara-gara mandi darah perawan supaya awet muda. Namun cerita itu diragukan kebenarannya.
Dilansir History, 26 Desember 1610 adalah momentum tersingkapnya kekejaman Sang Ratu. Raja Matthias II memerintahkan Perdana Menteri Gyorgy Thurzo, untuk menginvestigasi kabar kekejaman Bathory terhadap gadis-gadis desa di sekitar Kastil Cachtice.
Saat itu, Bathory sudah terkenal akan kekejamannya, namun karena dia bangsawan Kerajaan Hungaria maka dia sulit untuk diperiksa, sampai akhirnya Raja sendiri yang memerintahkan investigasi. Bathory yang lahir tahun 1560 itu dikabarkan sebagai penganut ajaran Satanisme, memuja setan, atas pengaruh pamannya. Bibinya mengajarkan Bathory sadomasokisme alias hubungan seks dengan kekerasan.
Bathory yang sudah menikah sejak usia 15 tahun dengan Pangeran Ferenc Nadasdy diberi kamar khusus, yakni kamar penyiksaan untuk memuaskan hasrat sadomasokismenya. Penyiksaan yang dijalankan Sang Ratu adalah menindik kuku perempuan-perempuan pelayannya, mengikatnya, mengolesi dengan madu supaya digigit lebah. Bathory juga menggigit sekerat daging dari korbannya, bahkan salah seorang korbannya juga dipaksa memasak dan memakan dagingnya sendiri.
Dalam investigasinya, Gyorgy Thurzo mengumpulkan 300 saksi mata, termasuk pendeta, ningrat, dan rakyat jelata. Dari keterangan saksi-saksi, Thurzo mengetahui bahwa korban Bathory adalah gadis-gadis berusia 10 hingga 14 tahun. Mereka dibujuk untuk datang ke Kastil dengan dalih untuk belajar etika dan akan dibayar sebagai pelayan Kastil.
Sesampainya di Kastil, perempuan-perempuan belia itu malah dipukuli, digigit, dimutilasi, dibakar, sampai dibiarkan kelaparan sampai mati.
Countess Elizabeth Bathory de Ecsed/Bathory Erzsebet tahun 1585
saat usianya 25 tahun. (Public Domain/Wikimedia Commons)
Kejamnya Ratu Bathory diakui oleh Guinness Book of Records. Dia dinobatkan menjadi perempuan pembunuh dengan jumlah korban terbanyak. Situs Guiness Book of Records menyebut Bathory mempraktikkan vampirisme dengan membunuh lebih dari 600 perawan demi untuk meminum darah dan mandi darah para korban, supaya awet muda.
Dilansir dari buku Kimberly L Craft, 'Infamous Lady: The True Story of Countess Erzsebet Bathory', cerita tentang Bathory yang mandi darah untuk mempertahankan kecantikannya tidak ada dalam kesaksian 300 orang yang dikumpulkan Thurzo tahun 1610.
"Cerita mandi darah ini sebenarnya dimulai 200 tahun setelah Bathory mati," tulis Kimberly L Craft. Bathory mati dalam tahanan kastilnya sendiri, tahun 1614. Lalu bagaimana cerita 'mandi darah' itu muncul?
Persisnya, tahun 1720, pendeta Jesuit bernama Laszlo Turoczi menemukan dokumen kasus Bathory di Kastil Bytca, lokasi peradilan Bathory. Dokumen itu dijadikannya bahan tulisan tentang kerajaan Hungaria, namun dikombinasikan dengan kesaksian sekitar Kastil Bathory. Pada saat itu, masyarakat sedang gandrung dengan dongeng horor, alias sedang masa 'demam vampir'. Maka masyarakat cenderung melebih-lebihkan pendapatnya saat diwawancarai Turoczi.
Cerita dari Turoczi kemudian dikutip oleh penulis ensiklopedia Hungaria bernama Matej Bel. Pada pertengahan Abad 18, penulis dari Jerman bernama Michael Wegener meneruskan cerita tentang Bathory mandi darah dalam bukunya, dilengkapi dengan deskripsi darah muncrat ke wajah Sang Ratu untuk menjadi perawatan anti-penuaan. 200 Tahun kemudian, Bathory dikenal sebagai 'Perempuan Vampir'.
Jumlah korban pembunuhan Bathory adalah 650 orang. Namun dituliskan Kimberly L Craft, jumlah itu berasal dari satu saksi di antara 300 saksi mata, yakni dari kalangan pelayan perempuan usia anak-anak yang mendengar kabar burung. Selain itu, saksi lain menyebutkan korban tewas ada 50 orang, ada yang menyebut 200 orang.
Berdasarkan kesaksian pelayan istana dan pembantu Bathory dalam aksi pembantaian, benar bahwa Bathory menggigit daging, wajah, dan pundak para gadis, menyerang dengan pisau, dan menyiksa mereka. Bathory juga mencabut kuku korbannya.
"Kejam, sadis, atau kemarahan psikopatis? Benar. Vampir? Sulit untuk dikatakan demikian," tulis Kimberly L Craft. (dnu/jbr)
Sumber:https://news.detik.com/berita/d-4836820/bathory-ratu-vampir-di-dunia-nyata-mandi-darah-supaya-awet-muda?single=1
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/12/ratu-vampir-di-dunia-nyata-bathory.html