Produk 10 471 Infografis Pelestarian Laut


 
KD 3.7 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfer
4.7.1 Membuat infografis pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan
Tujuan pembelajaran : siswa dapat mengidentifikasi perairan laut dan potensinya


Cermati artikel berikut!

Indonesia dan Pusaran Sampah Plastik di Lautan

Oleh: Reza Cordova

112 tahun lalu, plastik sintetik pertama kali ditemukan. Penemuan besar tersebut menjadi solusi berbagai masalah manusia modern di kala itu. Namun, hal tersebut kini menjadi ancaman buat manusia, bahkan bisa dibilang sebagai bencana. “Bukan masalah plastiknya, plastik itu cuma benda mati. Benda itu tergantung kita yang menggunakan, kendali kita dalam penggunaan plastik ini, yang jadi penentu seberapa besar plastik bisa jadi sumber bencana” ujar Muhammad Reza Cordova, ilmuwan di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Ancol, Jakarta.

Ilmuwan muda lulusan IPB  yang sempat jadi dosen dan sudah menulis tidak kurang dari 20 jurnal penelitian serta 5 buku tentang sains dan teknologi kelautan ini sangat menguasai data dan pemahaman akan kondisi lautan Indonesia, termasuk di antaranya adalah data tentang sampah plastik di lautan Indonesia yang semakin memprihatinkan. Per Desember 2017, berdasarkan pengamatan per bulan secara terus- menerus oleh tim (Puslit) Oseanografi LIPI, terdapat 300.000-600.000 ton sampah plastik per tahun masuk ke laut Indonesia. Asumsinya ini semua berasal dari Indonesia. Namun faktanya, Indonesia terletak di antara 2 samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan arusnya berputar di Indonesia, sehingga membuat sampah dari berbagai sumber (dari arah utara ke selatan dan sebaliknya) stuck dan mengendap di lautan Indonesia. Bukan hanya sampah yang masuk, tapi juga ikan dan berbagai bahan pencemaran lainnya.

Hingga saat ini, pihak LIPI masih berusaha secara akademis/ilmiah memformulasikan penghitungan total sampah dan pencemaran yang masuk ke lautan Indonesia. Selama ini LIPI menggabungkan 2 metode yang digunakan oleh NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan UNEP (The United Nations Environment Programme) untuk menghitung data sampah di lautan. Namun, Reza mengatakan bahwa tetap harus dicari metode yang lebih tepat dan jelas untuk mendapatkan angka yang pasti, sehingga LIPI sebagai lembaga resmi dapat memberikan naskah akademik dan rekomendasi ke pemerintah yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk menangani masalah sampah di lautan kita. Reza berharap rekomendasi dari LIPI dapat mendorong implementasi aksi nasional penanganan sampah di laut sesuai Peraturan Presiden RI No.83 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden RI No.97 Tahun 2017 tentang pengelolaan sampah dari darat dan yang bermuara di laut.

Reza yang juga merupakan lulusan S2 dari IPB di bidang Aquatic Resources Managements ini mengatakan bahwa saat ini ada kajian untuk kembali meneliti pembuatan plastik dari daun, karena daun juga mengandung polimer bahan pembuat plastik, namun perlu dipikirkan supaya plastik berbahan polimer alam ini kualitasnya lebih kuat untuk digunakan. Sementara itu, pengembangan bakteri pengurai plastik masih dalam penelitian, belum benar-benar bisa dibuktikan dan dipakai untuk menanggulangi plastik. “Kita sebagai akademisi harus ngebut untuk mempercepat penelitian ini,” tambahnya.

Sementara itu, LIPI telah menciptakan salah satu inovasi pencegahan sampah dari darat masuk ke laut yaitu perangkap plastik. Menurut Reza, inovasi sederhana ini cukup efektif diletakkan di hilir sungai sehingga air sungai yang menuju laut ditahan/disaring sebelum masuk laut. Namun metode sederhana ini masih belum diadopsi oleh semua pemerintah daerah di Indonesia. Karena begitu kompleksnya masalah lingkungan di Indonesia, tidak semua pemerintah daerah memiliki dana yang cukup untuk fokus pada tindakan pencegahan sampah masuk ke laut ini. Padahal, 80% sampah di laut berasal dari darat dan masuk ke laut melalui sungai.

Berdasarkan pengamatan Reza dan tim Puslit pada 9 sungai (7 sungai di Jakarta, 1 sungai di Tangerang, dan lautan. Angka ini sungguh mengerikan, bukan? Menurut Reza, Jakarta punya anggaran cukup untuk memasang perangkap plastik dengan jarak setiap 4-5 km, di 7 sungai yang ada di wilayahnya, sementara Bekasi dan Tangerang tidak punya anggaran untuk itu. “Bisa dibayangkan betapa pemerintah sebagai regulator, termasuk regulator anggaran, punya peran sangat besar terhadap tata kelola penanganan sampah dari darat yang menuju ke laut,” ungkapnya.

“Tapi intinya bukan soal bagaimana pemerintah bertindak seperti apa, kembali lagi ke masing-masing manusia yang hidup di negeri ini, banyak yang belum peduli soal isu bencana sampah plastik ini,” tutur Reza. “Perubahan pola pikir terhadap sampah adalah hal yang paling sulit diubah, contoh kecilnya adalah kedisiplinan memilah sampah mulai dari rumah masing-masing yang masih sulit diterapkan secara konsisten.” Sebagai contoh, ia menerangkan, Tokyo membutuhkan waktu pelatihan pemilahan sampah rumah tangga ini hingga 7 tahun baru berhasil dan berlanjut terus sampai dengan saat ini. Tokyo memulai itu semua dengan sekitar 30 juta warganya yang memang sudah punya disiplin tinggi. “Nah, bagaimana dengan masyarakat Jabodetabek misalnya yang secara jumlah warganya mirip dengan Tokyo, tapi tingkat kedisiplinannya masih rendah, perlu berapa tahun supaya berhasil? Kalau tidak dimulai sekarang dan terus konsisten, akan butuh waktu berapa lama lagi?,” ujarnya.

Reza menegaskan, “tidak perlu menunggu lautan kita rusak dan tercemar parah dulu, baru berpikir untuk memperbaiki lingkungan kita, sadar dan mulai menghentikan perusakan lingkungan sebelum hancur jauh lebih mudah dan murah daripada memperbaiki ketika lingkungan sudah hancur.” Menurut UNEP, untuk membersihkan Samudera Pasifik Utara dibutuhkan 500 juta USD per 1 km2. Bagaimana di Indonesia yang biodiversity-nya sangat kaya, ada dari yang dibutuhkan di Samudera Pasifik Utara.

Ancaman Mikroplastik

Ancaman bahaya sampah plastik tidak hanya berhenti di lautan, namun juga mengancam kesehatan manusia. Menurut kajian dari peneliti Florida University, Chelsea Rochman yang bekerja sama dengan UNHAS di tahun 2015, didapati 30% ikan yang ada di Indonesia mengandung plastik. Hal ini terbukti dari penelitian LIPI Tahun 2018 mengenai analisis ikan teri dan hasilnya 30-90% ikan teri di Indonesia mengandung microplastic. Padahal ikan teri adalah konsumen awal makanan untuk ikan-ikan besar yang dikonsumsi oleh manusia. Terbukti juga di feses manusia Indonesia yang diteliti, terdapat microplastic. Meskipun zat ini bisa diurai/luruh dan keluar dari tubuh kita namun mikroplastik ini bisa menjadi media masuknya polutan yg ada di lautan ke dalam tubuh manusia. Polutan menempel pada mikroplastik dan terbawa masuk ke tubuh kita melalui ikan-ikan yang kita konsumsi.

Microplastic memang sangat lembut dan halus, namun ketika masuk ke dalam tubuh manusia bisa menimbulkan perlukaan, dan luka ini bisa menyerap berbagai polutan yang menempel pada microplastic. Apakah ini yang menyebabkan semakin berkembangnya penyakit kanker di tubuh manusia? Boleh jadi demikian, namun menurut Reza, hal ini harus dikaji lebih mendalam lagi secara ilmiah untuk membuktikan kebenarannya. “Tapi, jangan sampai hal ini membuat kita takut mengkonsumsi makanan dari laut ya. Ikan dan berbagai sumber makanan dari laut sangat penting bagi tubuh dan otak kita, seperti misalnya ikan tuna dan tenggiri yang banyak mengandung selenium yang bisa mengikat merkuri/logam berat yang terbawa masuk ke tubuh kita, sehingga bisa mereduksi resiko paparan polutan dalam tubuh kita,” terangnya.

Reza menambahkan, ”Untuk lebih amannya, selain banyak mengkonsumsi protein dari laut, kita juga harus banyak mengkonsumsi juga harus banyak mengkonsumsi buah dan sayur sebagai sumber serat. Serat itu seperti jaringan di dalam tubuh, yang berfungsi menyerap segala macam polutan dan membuangnya dari dalam tubuh. Ilmuan penggemar sepak bola ini juga menambahkan, PBB memprediksi pada tahun 2044-2050 makanan utama manusia akan lebih banyak berasal dari laut dibanding dari daratan. Sementara segala sampah yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia terutama plastik makin mengancam kehidupan di lautan. “Kalau tidak sekarang juga kita bertindak menjaga kebersihan laut, bisa jadi 20-30 tahun ke depan, prediksi terburuknya adalah jumlah plastik di lautan akan lebih banyak dari jumlah ikan di dalamnya”.

Triple Helix

Begitu pentingnya menjaga lautan supaya tetap bersih, Pemerintah Indonesia berupaya mengurangi sampah plastik di lautan sampai 70 persen pada 2025 dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggandeng sejumlah pihak yaitu pihak swasta, akademik, dan pemerintah sendiri. Sinergi ketiga sektor tersebut dikenal dengan Triple Helix, yang akan berperan dalam mengatasi masalah-masalah lingkungan secara berkelanjutan, termasuk salah satunya dalam hal pengelolaan dan penanganan sampah laut. Salah satu eksekusi sinergi ini bisa dilakukan dalam program pemilahan sampah yang baik ditambah dengan inovasi bank sampah akan menimbulkan circular economy yang menguntungkan bagi masyarakat, pihak swasta dan juga pemerintah.

LIPI selaku pihak akademik akan selalu memberikan rekomendasi ke pemerintah berdasarkan dari hasil penelitian, tapi tugas mengedukasi masyarakat dan pelaksanaan program dilakukan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta dan media supaya lebih mudah diterima oleh masyarakat. Media berperan penting menjadi jembatan untuk mendiseminasikan rekomendasi LIPI agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat. Media berperan penting menjadi jembatan untuk mendiseminasikan rekomendasi LIPI agar lebih mudah diterima masyarakat. 

Sumber : Sainesia Edisi 02/2019





Petunjuk pengerjaan!

Cermati dengan seksama informasi yang terdapat dalam artikel tersebut.
Buatlah infografis berdasarkan artikel tersebut dengan menggunakan aplikasi digital.
Materi yang disajikan dalam infografis yaitu:
Masalah (1)
Penyebab (2)
Dampak (4)
Solusi (2)
Hambatan mengatasi masalah (2)
Penilaian infografis meliputi:
Isi/teks (materi)
Desain (tampilan)
Gambar (ilustrasi)
Tujuan penyampaian pesan
Kerapihan format
Simpan infografis yang kamu buat dalam format JPEG, JPG, atau PNG.
Nama berkas adalah 10-mipa-infografis-47-namamu.
Kumpulkan hasil kerjamu ke Tugas Kelas GCR Lintas Minat tempat kamu mengunduh berkas ini.
Kumpulkan paling lambat Rabu, 26 Mei 2021 pukul 06.59 WIB.
Melakukan perbuatan baik akan membuka pintu kebahagiaan, kesehatan, dan ketenangan hati.






























SMA SINAR DHARMA10 MIPALINTAS MINAT GEOGRAFI2021






Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

http://fastrans22.blogspot.com/2021/06/produk-10-471-infografis-pelestarian.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Laut China Selatan Punca Perang Dunia Ketiga

Laut China Selatan Punca Perang Dunia Ketiga

papar berkaitan - pada 11/6/2021 - jumlah : 459 hits
Aminuddin YahayaMutakhir ini tersebar berita kapal kapal perang China dan Amerika sedang berlegar di Laut China Selatan sehingga dikatakan mengganggu kerja penggalian minyak oleh Petronas Kapal perang Australia juga dilihat meronda bersama ...
Kerajaan Pulau Pinang Bertegas Mahu Teruskan Projek Tambakan Laut Selatan Pulau Pinang

Kerajaan Pulau Pinang Bertegas Mahu Teruskan Projek Tambakan Laut Selatan Pulau Pinang

papar berkaitan - pada 10/6/2021 - jumlah : 248 hits
Kerajaan Pulau Pinang tetap bertegas meneruskan Projek Tambakan Laut Selatan Pulau Pinang walaupun mendapat desakan daripada pelbagai pihak yang mahu ia dibatalkan Ketua Menteri Chow Kon Yeow berkata PSR tidak akan dihentikan memandangkan p...
Keindahan Dasar Laut Kaya Sumber Minyak Beting Patinggi Ali Jadi Perhatian China Taiwan

Keindahan Dasar Laut Kaya Sumber Minyak Beting Patinggi Ali Jadi Perhatian China Taiwan

papar berkaitan - pada 9/6/2021 - jumlah : 324 hits
MALAYSIA kaya dengan keindahan marin yang memukau gugusan pulau dan terumbu karang yang menjadi habitat pelbagai spesis hidupan laut Gugusan Beting Patinggi Ali antaranya merupakan taman negara marin terbesar di Malaysia yang diisytihar
China Bakal Diberikan Akses Kepada Pangkalan Laut Di Kemboja

China Bakal Diberikan Akses Kepada Pangkalan Laut Di Kemboja

papar berkaitan - pada 6/6/2021 - jumlah : 690 hits
China akan membantu Kemboja memoden dan menaiktaraf pangkalan tentera laut negara itu di lokasi strategik sebagaimana yang diperkatakan oleh Menteri Pertahanan negara itu Tea Banh Beliau bagaimanapun berkata China bukan merupakan satu satu ...
Awat Kalut Sangat Nak Tambak Laut Gerakan Tanya Dap

Awat Kalut Sangat Nak Tambak Laut Gerakan Tanya Dap

papar berkaitan - pada 11/6/2021 - jumlah : 246 hits
GEORGETOWN Parti Gerakan Pulau Pinang mengingatkan Ketua Menteri Chow Kon Yeow yang mana Pelan Pengurusan Alam Sekitar bagi projek tambakan laut di perairan selatan Pulau Pinang yang baru dihantar semula oleh kerajaan negeri masih belum dil...
Penemuan Misteri Seakan Akan Manusia Dalam Laut Akhirnya Terungkai Rahsia Disebaliknya Video

Penemuan Misteri Seakan Akan Manusia Dalam Laut Akhirnya Terungkai Rahsia Disebaliknya Video

papar berkaitan - pada 12/6/2021 - jumlah : 275 hits
Google Earth dan Google Map kian menarik perhatian orang ramai untuk digunakan dalam mencari sesuatu tempat yang diingini Buat peminat aktiviti paranormal misalnya pencarian lokasi lokasi misteri dan yang belum terungkai sering dibuat melal...
Kerja Membersih Rumah Lebih Mudah Dengan Adanya Produk Dari Ciera

Kerja Membersih Rumah Lebih Mudah Dengan Adanya Produk Dari Ciera

papar berkaitan - pada 26/5/2021 - jumlah : 378 hits
Kerja Membersih Rumah Lebih Mudah Dengan Adanya Produk Dari Ciera Mengemas dan membersih menjadi tugas harian bagi ibu ibu di rumah Namun ianya bukan bagi sesuatu perkara yang mudah kerana setiap permukaan di rumah kita memerlukan pencuci d...
Ica Rampas 110kg Produk Rangsang Syahwat

Ica Rampas 110kg Produk Rangsang Syahwat

papar berkaitan - pada 25/5/2021 - jumlah : 270 hits
KONGSI ARTIKEL SINGAPURA Para pegawai Penguasa Imigresen dan Pusat Pemeriksaan menumpaskan satu percubaan untuk menyeludup 110 kilogram produk rangsang syahwat dan kondom 17 botol wain Cina dan pakaian berjenama palsu Penguasa i
Relizema Dermarel Rangkaian Produk Rawatan Penyakit Gatal Gatal Dermatitis Atopik

Relizema Dermarel Rangkaian Produk Rawatan Penyakit Gatal Gatal Dermatitis Atopik

papar berkaitan - pada 25/5/2021 - jumlah : 394 hits
Pernah kita sedari bahawa alahan dan keadaan seumpanya kian meningkat di seluruh dunia Antaranya dermatitis atopik iaitu antara penyakit kronik yang sering disebut di peringkat global dengan lebih 20 kanak kanak dan 8 orang dewasa di kebany...
Rasa Masakan Korea Soondubu Jigae Beef Di Dubuyo

China S President To Host Official Dinner For Anwar

I Bought A Toy Like Vape Online Mp Tells Dewan Chamber

Drama One Cent Thief 2 Lakonan Syafiq Kyle Azira Shafinaz

Tip Mudah Santan Berketul Jadi Elok Semula Letak Sehelai Daun Ini Saja

Maggi Goreng

Unlocking Savings Expert Tips For Finding Discounted Cigarettes In Australia

Kips Bay Decorator Show House Dallas 2024 An Exquisite Showcase Of Design


echo '';
Biodata Terkini Penyanyi Illa Sabry Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Senyawa iQIYI Malaysia

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Project Projek Exit Astro Originals

Pelajari Asal Usul Nama Makhluk Seram Kisah Fiksyen Barat Yang Terkenal

10 Fakta Filem Kahar Kapla High Council Yang Ramai Tak Tahu Prekuel Drama Project Projek High Council


Pencipta Squid Game Hwang Dong Hyuk Sahkan Musim 3 Sebagai Penutup Kisah Gi Hun

Sedapnya Kopi Kering Beku Kapsul Dari Zus Coffee

Anwar Slams Hypocritical Criticism Over His Response To Najib S Apology

A Sucker Punch For Rm1 000 What S The Value Of Dignity In Malaysia

Mencipta Paper Bag Yang Berkesan Elemen Dan Pilihan Bahan

11 Jam Dan 1 Jam