Mengenal Puguk Idun Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Dari Lematang Ilir Melawan Pasukan Gajah Merah


Namanya adalah Rohidun bin Dalaman. Di kampungnya, Desa Purun Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, ia akrab disapa Puguk (kakek) Idun.
Lelaki yang sebenarnya tak ingat secara pasti kapan ia dilahirkan itu, mengira ia telah berusia sekitar 92 tahun.
“Saya lahir pada tahun 1928. Pada tahun 1945, ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, saya berusia 17 tahun,” tuturnya pada penulis, beberapa waktu lalu.
Pada saat ini, menurut kakek yang telah memiliki moneng beberapa orang itu (moneng : cucunya juga telah mempunyai cucu), semua orang yang sebaya dengannya tak ada lagi yang masih hidup.
Bahkan orang-orang yang berumur lebih muda darinya pun, telah banyak yang lebih dahulu menghadap Yang Kuasa.
“Saya ini diberi Allah umur panjang. Sehingga banyak penemu (pengalaman). Tapi hampir sepanjang usia, sebenarnya perjalanan hidup saya lebih banyak pahitnya,” cetusnya sembari tersenyum getir.
Rohidun memiliki dua orang saudara. Satu lelaki, satu perempuan. Yakni Kadarudin yang sempat menjabat sebagai Keriye dan Sari Kembang.
Namun malang baginya, ayahnya Dalaman yang merupakan Ketua Partai Masyumi setempat bersama Kadarudin adiknya, menghilang tanpa jejak, diburu pasukan penjajah.
“Entah kemana mereka. Hingga kini tak pernah kembali dan tak ada kabarnya, karena dikejar-kejar oleh pasukan Gajah Merah (sebutannya pada serdadu Belanda). Bahkan, kuburannya pun kami tak pernah tahu di mana,” ungkapnya sedih.
Puguk Rohidun, pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat selama dua tahun. Pada 1940 ia sempat berhenti, karena Jepang melakukan konfrontasi dengan Belanda. Lalu Jepang menang, ia pun kembali belajar selama dua tahun berikutnya.
Saat itu usianya tepat 12 tahun. Karenanya ia pandai membaca dan menulis. Baik Bahasa Indonesia maupun Arab.
Pada medio 1947, pasukan Gajah Merah kembali menjejakkan kakinya di wilayah tersebut. Dari itu, kisah mengenaskan satu persatu dialami oleh Puguk Idun. Pria berperawakan tinggi kekar, dan berhidung bangir itu beberapa kali ditawan Belanda.
“Pada saat itu sebenarnya Indonesia sudah merdeka. Tapi entah mengapa, Belanda masih saja mencoba untuk menjajah kita?” cetus pria yang sudah pekak (tuli), namun belum rabun itu.
Pertama ditangkap oleh Belanda, beberapa orang warga kampungnya dikumpulkan di Balai Desa, berdasarkan laporan dari Keriye saat itu. “Jadi siapa saja yang melawan, tidak terima atas kedatangan Belanda. Ditangkap.”
Beruntung, setelah ditahan beberapa minggu, ia dilepaskan. Namun tak lama kemudian, ia kembali ditahan oleh pasukan penjajah. Karena kedapatan membawa pisau.
“Saat itu, saya habis medang merjake (main) jalan kaki ke Desa Raja (Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, saat ini). Ternyata di jalan kena razia oleh tentara Gajah Merah.”
Ia pun ditanya oleh tentara itu, “Kenapa Kamu membawa pisau. Kamu jaga?”
“Iya, Tuan,” jawabnya.
Rupanya teman-teman yang bersamanya saat itu, saat diinterogasi oleh Belanda, tidak membenarkan alasannya, bahwa ia sedang jaga (Belanda memerintahkan pada warga lokal setempat untuk jaga keamanan, di bawah komando mereka).
“Akibatnya saya pun kembali ditawan. Selama tiga bulan dipenjara oleh mereka, rambut saya pun gondrong. Kutunya sangat banyak sekali. Selain itu, dalam sehari hanya diberi makan kedelai rebus satu genggam. Tidak dimakan lapar, dimakan pun perut semakin pedih rasanya,” kenangnya.
Nasib baik, Indonesia lalu melakukan perdamaian dengan Belanda. Seorang petinggi pasukan Belanda bernama Sersan Tonny, pun mengeluarkannya, beserta tawanan lainnya.
Tak lama kemudian, terkabar Sersan Tonny mati dibunuh oleh pejuang di Desa Gunung Menang (Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, saat ini).
Tak hanya itu, cerita mengenaskan lainnya saat ia ditawan penjajah yaitu pernah dihukum rendam di sungai, sehingga hanya kepala saja yang timbul di permukaan.
Kaki dan tangan di ikat di sebuah kayu, dalam air. Ia juga pernah dipaksa makan kotoran manusia, oleh pasukan Belanda.
“Sebenarnya Belanda sangat licik. Mereka menerapkan politik adu domba yang kejam. Pasukan mereka yang ditugaskan di daerah kita ini, sesungguhnya adalah orang-orang Indonesia juga, dari timur,” umpatnya.
Puguk Idun mengisi masa remajanya dengan bergabung sebagai Tentara Laskar Hizbullah.
Kebenciannya pada penjajah yang telah menghilangkan ayah dan juga adik laki-laki satu-satunya, bergemuruh di dadanya. Satu yang terpatri di dalam otaknya, bahwa penjajah harus diusir dari bumi pertiwi.
“Kala itu, pilihannya hanyalah merdeka atau mati!” suaranya mendadak menggelegar.
Selain kecepek (senjata api rakitan), beberapa peralatan perang peninggalan Jepang yang berhasil dipukul pergi oleh Belanda, dapat dimanfaatkan oleh para gerilyawan, Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Laskar Hizbullah untuk menyerang pasukan Gajah Merah.
Tak hanya beberapa kali terlibat gencatan senjata, Puguk Idun juga sempat bertugas di pedapuran pejuang (menyiapkan ketersediaan makanan).
Menurutnya, puluhan bahkan ratusan sahabatnya tewas di medan laga. Beberapa ditangkap oleh penjajah, lalu dibunuh secara brutal. Beruntung, Tuhan masih memberinya umur panjang.
“Pada tahun 1986, beberapa teman anggota TRI dan Laskar Hizbullah mengajak untuk mengurus dokumen terkait perjuangan kami. Katanya nanti bakal ada pensiun. Namun saat itu kondisi ekonomi keluarga kami sedang susah. Saya tak ada biaya.” Untuk menghadap komandannya di Muara Enim, Puguk Idun mengaku tak punya ongkos.
Kini, ia menjalani sisa umurnya dengan sederhana. Bahkan sebenarnya terkesan kekurangan. Di usia senja, ia tak mampu lagi bekerja.
Dengan istrinya Nangima binti Rahasan, Puguk Idun mempunyai anak empat perempuan tiga lelaki. Tiga di antaranya sudah meninggal. Tersisa empat orang yang semuanya telah berumah tangga, beranak cucu dan berpiut (buyut).
Sepeninggal istrinya wafat 19 tahun lalu, Puguk Idun menikah lagi. Kini ia mempunyai seorang putri yang beranjak remaja. Mereka menempati sebuah gubuk bertiang kayu, di Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten PALI.
Untuk makan sehari-hari, Puguk Idun secara berkala seminggu sekali mengunjungi anak cucunya, di Desa Purun. Pada mereka, ia mengharap kasih meminta ongkos ala kadarnya.
Dulu ia masih bisa mengayuh sepeda dari Betung ke Purun. Seiring usia yang kian renta, kini ia tak mampu lagi, dan sepedanya pun telah dijual.
“Kalau saya mau pergi-pergi, biasanya menyetop motor atau mobil yang lewat. Numpang,” katanya, sembari tertawa.
Kini, Rohidun bin Dalaman tak lagi memikirkan soal pensiunnya yang hangus. Tak digaji oleh negara tak mengapa. Prinsipnya, yang penting kemerdekaan sudah berhasil didapatkan. Ia sudah senang.
“Saya beruntung. Masih sempat merasakan alam kemerdekaan seperti sekarang. Teman-teman seperjuangan saya banyak yang tewas. Jadi saya ikhlas. Biarlah Allah yang membalasnya,” pungkasnya, tersenyum tulus.
Sumber: teras.id


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/mengenal-puguk-idun-pahlawan-tanpa-tanda-jasa-dari-lematang-ilir-melawan-pasukan-gajah-merah/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Jokowi Bakal Beri Bintang Tanda Jasa Untuk Fadli Zon Dan Fahri Hamzah Silaen Kacau Benar Negeriku Ini

Jokowi Bakal Beri Bintang Tanda Jasa Untuk Fadli Zon Dan Fahri Hamzah Silaen Kacau Benar Negeriku Ini

papar berkaitan - pada 13/8/2020 - jumlah : 322 hits
Rencana pemberian bintang kehormatan kepada dua politisi Fahri Hamzah dan Fadli Zon oleh Presiden Joko Widodo menyita perhatian besar dari publik Sebab keduanya selama ini dikenal sebagai pengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi Publik pun ...
Maklumat Merah Putih Ajak Seluruh Elemen Rakyat Indonesia Bangkit Melawan Kezaliman Dan Ketidakadilan

Maklumat Merah Putih Ajak Seluruh Elemen Rakyat Indonesia Bangkit Melawan Kezaliman Dan Ketidakadilan

papar berkaitan - pada 15/8/2020 - jumlah : 230 hits
Sebanyak 38 organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Merah Putih telah menyusun naskah Maklumat Merah Putih Presidium dan Jurubicara ASMaPi Edy Mulyadi mengatakan pihaknya telah menyerahkan naskah Maklumat Merah Putih k...
Fahri Fadli Bakal Diberi Tanda Jasa Mahfud Ditanya Rakyat Dapat Apa

Fahri Fadli Bakal Diberi Tanda Jasa Mahfud Ditanya Rakyat Dapat Apa

papar berkaitan - pada 11/8/2020 - jumlah : 264 hits
Fahri Hamzah dan Fadli Zon dua pimpinan DPR periode 2014 2019 bakal diberi tanda jasa Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Jokowi Keputusan ini mengundang pertanyaan dari sejumlah masyarakat Pengumuman Fahri dan Fadli bakal mendapat tan...
Budak Tu Masuk Kelas Dengan Mata Merah Lebam Giginya Tercabut Cikgu Tak Sempat Selamatkan Anak Muridnya Mati Didera

Budak Tu Masuk Kelas Dengan Mata Merah Lebam Giginya Tercabut Cikgu Tak Sempat Selamatkan Anak Muridnya Mati Didera

papar berkaitan - pada 26/8/2020 - jumlah : 334 hits
Semua pasangan mengimpikan zuriat sendiri Bagi yang tidak berkemampuan ada yang mengambil anak angkat dan menjaganya seperti anak sendiri dengan sepenuh hati Dimanjakan disayangi dan dibahagiakan agar berasa gembira dengan keluarganya Namun...
Sekelompok Pemuda Cabut Sejumlah Bendera Merah Putih Di Garut Polisi Selidiki

Sekelompok Pemuda Cabut Sejumlah Bendera Merah Putih Di Garut Polisi Selidiki

papar berkaitan - pada 23/8/2020 - jumlah : 264 hits
Berdasarkan penelusuran aksi pencabutan bendera itu terjadi di jalanan wilayah Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Bendera yang terekam sedang dicabut paksa dari tiangnya itu diketahui milik H Sobari yang ia pasang selama momen peringatan ha...
Indonesia Bangunkan Vaksin Merah Putih Untuk Covid 19

Indonesia Bangunkan Vaksin Merah Putih Untuk Covid 19

papar berkaitan - pada 25/8/2020 - jumlah : 259 hits
JAKARTA 24 OGOS Indonesia sedang membangunkan vaksin untuk Covid 19 yang dinamakan vaksin Merah Putih yang dijangka dikeluarkan pada pertengahan tahun 2021 Presiden Indonesia Joko Widodo berkata penyelidikan dan pembangunan vaksin itu sedan...
11 Kecamatan Di Kabupaten Batang Berstatus Zona Merah Covid 19

11 Kecamatan Di Kabupaten Batang Berstatus Zona Merah Covid 19

papar berkaitan - pada 21/8/2020 - jumlah : 169 hits
Berdasarkan data per 21 Agustus 2020 jumlah kasus Covid 19 sebanyak 166 kasus terdiri atas 79 orang dinyatakan sembuh 75 menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri serta 12 meninggal dunia
Semarak Aura Merah Jambu Cheesy Pinky Berry Coolblog

Semarak Aura Merah Jambu Cheesy Pinky Berry Coolblog

papar berkaitan - pada 19/8/2020 - jumlah : 253 hits
Minuman Baharu Coolblog Cheesy Pinky Berry Strawberry Kini Menghangatkan Deria Rasa anda di Cawangan CoolBlog Seluruh NegaraHai Hangpa suka minum Coolblog tak Mestilah suka kan sebab minuman Coolblog ni ibarat dessert kan Sebab selain menye...
Resepi Sup Utara Sedap Dan Sambal Merah

Resepi Sup Utara Sedap Dan Sambal Merah

papar berkaitan - pada 19/8/2020 - jumlah : 754 hits
Bihun sup utara sambal cili merah Kalau di belah utara tanahair sini bihun supnya mesti ada sambal cili berwarna merah Ianya sedikit berbeza dengan bihun sup di sebelah selatan kan Kalau Di Utara sup disini rasanya sangat sedap Walaupun kua...
Tested American Metal S The Disciple Sonic Infused Whiskey

The Disciple A Mixed Metal Harley Bobber With El Knucklehead Power

The Incredible Tale Of The Talking Tortoise A Fifth Century Ethiopian Exploration Of Wisdom And Humility

Aquarius Career Horoscope December 2021

Xhensa And The Whispering Stones A Tale Of Courage Curiosity And Talking Rocks

Leo Promise Report 2021

Mighty White Blackpepper Chicken Bun

10 Health Benefits Of Cashew Nuts


echo '';
Biodata Terkini Penyanyi Liza Aziz Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Adik Beradik Kepada Azlina Aziz

Senarai Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Tonton Konsert Minggu 1 Pada 24 November Live Di Astro Ria Sooka Online

Resepi Sos Hijau Vietnam Roll Paling Lemak dan Berkrim

Biodata Terkini Sheila Abdull Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Mungkinkah

Biodata Terkini Illa Sabry Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Keranamu Kekasih


Bila Anak Anak Kahwin

Kapasiti Penyewa Di Homestay Bonda Banda Hilir

Singapore Revisit A One Day Trip Around Singapore Jalan Jalan Sampai Lebam

Kingma Dummy Battery Kit For Canon R50

Kucing Jalanan Malaysia Juara Dunia Mengalahkan 1500 Pesaingnya

Segar Dari Kebun