Inilah Golongan Yang Diangkat Darjatnya Serta Mendapat Keampunan Dari Allah Swt
Tidak semua orang Islam itu beriman tapi semua orang yang beriman sudah pasti Islam..
firman Allah surah Al-Anfal ayat 2 – 4 :
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّۭا ۚ لَّهُمْ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌۭ وَرِزْقٌۭ كَرِيمٌۭ
Maksudnya:
Sesungguhnya orang² yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (kerananya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka). Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (Qs. Al-Anfal ayat 2-4)
Ceramah Perdana oleh Ustaz Dato’ Hj. Ismail Kamus (Pengasas dan Pengerusi Persatuan Perubatan Islam Darussalam, Malaysia) | Ceramah yang berdurasi lebih kurang 1 jam yang mengupas pelbagai tips, cara, petua tentang menjadi orang yang beriman.
Kredit: Digital Dakwah
CIRI-CIRI DAN TANDA-TANDA SERTA KELEBIHAN ORANG BERIMAN ~
Iman merupakan sifat terpenting dalam hidup beragama. Tanpa Iman hidup ini akan sia-sia. Orang² yang beriman memiliki tanda atau cirinya tersendiri.
Berikut adalah huraian ciri² atau tanda² orang beriman:
۞ لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan solat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Qs. Al-baqarah ayat 177)
Berdasarkan ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa tanda-tanda orang yang beriman adalah:
1. Orang bergetar hati ketika mendengar nama Allah SWT.
Salah satu tanda beriman adalah orang-orang yang bergetar hatinya ketika mendengar nama Allah. Adapaun kenapa dia bergetar hati adalah karena dia takut kepada Allah, dia tahu siapa dia (sebagai hamba) dan siapa Allah (sebagai Tuhan), dia takut akan azab Allah, dia takut karena Allah melihat apapun yang dia kerjakan dan juga karena dia kagum karena keagungan Allah SWT. sehingga membuat bergetar hatinya. Sangat jarang orang-orang begini di zaman yang seraba canggih ini, karena banyaknya pengaruh jahiliah yang membuat terperosotnya moral dan rosaknya aqidah.
2. Bertambah imannya ketika mendengar ayat Allah SWT (mengimani kitab Allah yaitu Al-quran)
Bertambahnya iman seseorang yang mendengar ayat-ayat Allah karena dia tahu akan kebenaran ayat-ayat Allah dan keluhurannya. Ketika dia mendengar ayat-ayat Allah maka dia akan menyimak kandungannya untuk menjadi pedoman dia hidup dan menjadikannya bertambah yakin kepada Allah sebagi Tuhan Semesta Alam. Bukan hanya sekedar menyimak dan mendengar karena dia akan melaksankan atau mengamalkan apapun yang dia dengar berdasarkan ilmu yang dia miliki. Karena sesunggunya sangat banyak pelajaran dan peringatan yang terkandung di dalam Al-quran.
3. Orang yang bertawakal kepada Allah SWT.
Bertawakal adalah berserah diri kepada Allah atau bersandar pada yang ditentukan Allah dengan iringan usaha. Bertawakal dengan ertian seseorang percaya penuh bahawa Allah akan memberikan yang terbaik setelah apa yang di usahakan kepadanya. Karena sesunggunya mereka tahu bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana dalam segala hal sehingga semua yang Allah berikan adalah yang terbaik. Lagi pula semua ketentuan dan kejadian di dunia ini adalah semua beradasarkan ketentuan Allah.
Tawakal merupakan tingkat keimanan yang tinggi yang mana menempatkan Allah di posisi pertama sebagai penolong dan tempat memohon. Iringan usaha adalah suatu komponen utama dalam bertawakal. Karena doa tanpa usaha itu bohong dan usaha tanpa doa itu sombong.
4. Orang yang mendirikan solat dengan kusyuk
Sangat banyak orang islam yang mengerjakan shalat siang dan malam dan bahkan shalat sunat sekalipun. Bukan hanya sekadar solat akan tetapi harus kusyuk didalam shalatnya. Tidak semua orang yang dapat kusyuk didalam solatnya karena hanya orang yang benar-benar beriman sajalah yang mampu melakukannya seperti firman Allah dalam Al-quran:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam solatnya, (Qs. Al-Mu’minum ayat 1-2)
Kusyuk bukan hanya sekadar kata-kata, tapi memang kita mengerjakan solat dengan kusyuk’. Solat kusyuk adalah solat yang dapat menghilangkan pemikiran yang di luar solat. Apakah kita sudah kusyuk dalam solat?
Kekusyukan memang sangat sulit dikerjakan, namun apasalahnya kita berusaha untuk kusyuk dan menjadi salah satu orang yang benar-benar beriman.
5. Orang yang mengeluarkan zakat dan memberi sedekah (infaq) dengan ikhlas
Dalam ayat lain Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ
Dan orang-orang yang menunaikan zakat, (Qs. Al-Mu’minum ayat 4)
Zakat dan sedekat merupakan kewajiban bagi kita yang mampu. Tidak banyak dari orang yang mampu mengeluarkan zakat dan sedekah akan melakukannya karena mereka kikir dan takut miskin. Padahal zakat atau sedekah tidak akan mengurangi harta kita bahkan Allah akan memberikan keberkatan kepada harta yang kita miliki.
Daripada Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :
“ Sedekah tidak mengurangkan harta. Allah tidak melebihkan seseorang hamba dengan kemaafan-Nya melainkan kemuliaan dan tidak merendahkan diri seseorang melainkan Allah mengangkatnya.” (Muslim, ad-Darimi dan Ahmad)
Dan Allah SWT. juga berfirman:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
6. Orang-orang yang menepati janji
Allah SWT. juga berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (Qs. Al-Mu’minum ayat 8)
Seperti yang disebutkan dalam surat Al-baqarah ayat 177 dan Surat Al-mu’minun diatas bahawa orang yang menepati janji adalah termasuk orang yang beriman. Orang yang menepati janji adalah orang yang takut akan azzab Allah di akhirat nanti dan akan di minta pertanggungjawaban. Selain itu, orang yang memungkiri janji dikategorikan sebagi orang yang munafik.
Maka jadilah kita orang yang menepati janji dan memelihara amanat sehingga menjadi orang yang beriman. apalagi menjadi pemimpin, kerana setiap apa yang di pimpin akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang dipimpin.
7. Orang-orang yang menjauhi perbuatan yang tidak berguna
Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُو
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (Qs. Al-Mu’minum ayat 3)
Orang-orang yang beriman akan menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna kerana perbuatan itu akan mengundang dosa yang menyebabkan dia menjadi ahli neraka. Perkataan dan perbuatan yang tidak berguna selain mengundang dosa juga akan mengundang permusuhan dan konflik. Dalam haditsnya Rasulullah SAW. pernah bersabda:
Hadis riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza’i ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (Shahih Muslim No.69)
Perbuatan dan perkataan baik merupakan anjuran, acuan dan perintah yang akan memicu kita menjadi orang yang beriman karena itu semua adalah perbuatan orang-orang yang benar-benar ta’at kepada Allah SWT.. Perkara iman memang didasari pada amal perbuatan manusia yang baik sehingga pantas mendapatkan kasih sayang Allah dan menjadi ahli syurga.
8. Orang-orang yang menjaga kemaluan
Allah SWT. berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (Qs. Al-Mu’minum ayat 5-6)
Menjaga kemaluan adalah menjaga kemaluan terhadap orang yang tidak halal. Contohnya pel4curan atau pr0stitusi, zina dan lainnya. Seberapa banyak pelacuran atau prostitusi yang telah marak di dunia ini, seberapa banya perzinahan yang terpampang di dunia ini, ketahuilah bahwa semua itu adalah ulah orang yang tidak beriman. terlebih lagi pemimpin yang menghalalkan perbuatan zina, maka itu merupakan sebuah kemungkaran yang nyata. Mereka tidak memperdulikan dosa yang menimpa mereka apabila melakukannya. Yang mereka fikirkan hanyalah kenikmatan sesaat dan harta kekayaan. Karena kebanyakan pemicu pelacuran adalah faktor ekonomi yang membuat seseorang terjerumus kedalah perzinahan tersebut. Orang-orang yang benar-banar beriman akan menjauhkan hal tersebut karena meraka takut akan azab dan dosa.
Sebenarnya tanda-tanda orang yang beriman itu sangatlah banyak. Namun itulah tanda-tanda orang yang beriman Yang mana tanda-tanda inilah yang mencerminkan seseorang itu beriman. Setiap perkara haruslah di lakukan dengan ikhlas. Jika sesuatu dilakuakn dengan tidak ikhlas baik kerana riyak, ujub, takabur, dan lain sebagainya maka semua akan sia-sia.
Semoga kita mendapatkan kenikmatan iman dan tergolong dalam golongan orang-orang yang beriman.. Aamiin aamiin yaaa rabbal ‘alamiin…
Kredit: berimanblog
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://infordakwah.wordpress.com/2018/12/12/inilah-golongan-yang-diangkat-darjatnya-serta-keampunan-dari-allah-swt/