Beredar Kabar Tsunami Di Ambon Ribuan Ikan Mati Warga Ketakutan Ngungsi Imbauan Bmkg Wali Kota


Warga di Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon dilaporkan mulai mengungsi ke sejumlah lokasi ketinggian setelah beredar isu akan terjadi tsunami di pesisir pantai wilayah tersebut, Senin (16/9/2019) malam.
Beredarnya isu tsunami di wilayah tersebut setelah ditemukan ribuan ikan mati terdampar di empat desa di kecamatan Leitimur Selatan yakni Desa Rutong, Leahari, Hukurila dan Desa Hutumuri sejak beberapa hari terakhir.
“Malam ini banyak keluarga saya yang sudah mengungsi ke tempat ketinggian dengan perbekalan seadanya, mereka mengungsi karena beredar isu akan terjadi tsunami malam ini,” kata Moses salah satu warga Leitimur Selatan kepada Kompas.com via telepon, Senin malam.
Dia menyebut warga panik dan memilih mengungsi lantaran beredar informasi kalau fenomena ikan mati secara mendadak itu pertanda akan terjadi tsunami.
”Itu gara-gara ada yang kasih informasi kalau ikan mati mendadak itu pertanda tsunami dan itu dipercaya sebagian masyarakat,”ungkapnya.
Salah seorang staf BPBD Kota Ambon F Puturuhu, juga mengakui kalau ada warga di kecamatan tersebut yang telah memilih mengungsi termasuk juga kerabatnya.
“Ada keluarga yang mengungsi ke Hila Tanah Putih malam ini. Beta (saya) sudah mencoba berikan pemahaman bagi mereka terkait kondisi yang  ada saat ini,”kata F Puturuhu.
Sebelumnya, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat memberikan keterangan pers di kantor Wali Kota Ambon menegaskan, fenomena ribuan ikan mati dan terdampar di sejumlah pesisir pantai itu tidak ada kaitannya dengan gempa dan tsunami.
“Saya mengimbau agar warga jangan sampai panik, jangan juga membuat isu lewat medsos yang membuat panik masyarakat,” katanya, Senin sore.
Dia pun mengajak warga agar dapat mempercayai informasi resmi dari pihak berwenang seperti BMKG dan tidak mempercayai informasi hoaks yang hanya dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Yang berwenang menyatakan peringatan dini tsunami itu BMKG jadi selama tidak ada peringatan dini tsunami jangan percaya informasi hoaks yang beredar,”katanya.
Ribuan Ikan Terdampar Mati
Sejak Sabtu (14/9/2019) media sosial ramai membicarakan ribuan ikan yang terdampar mati di Desa Leihari dan Desa Rutong Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon.
Tak sedikit masyarakat yang mengaitkan fenomena ini dengan pertanda alam akan terjadi gempa besar dan tsunami.
Alhasil banyak warga termakan kabar bohong tersebut dan beberapa warga sudah mengungsi lantaran takut akan terjadi tsunami.
Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).
Dia mengatakan, tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami.
“Kematian ikan secara massal dipastikan oleh sebab lain,” tegas Daryono.
Daryono melanjutkan, selama ini kasus kematian ikan secara massal dapat diakibatkan oleh adanya ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan yang mengakibatkan ikan mati.
“Saat ini pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari sebab matinya ikan-ikan di Pantai Ambon, untuk itu kita tunggu saja hasilnya,” ucap Daryono.
Namun begitu, Daryono kembali mengingatkan bahwa peristiwa matinya ikan secara masal ini bukan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami.
Selain itu, saat ini aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya sedang dalam keadaan normal dan tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok.
Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang.
“Merebaknya isu akan terjadi gempa dan tsunami ini bersumber dari berkembangnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, sementara yang mengembangkan isu ini juga tidak mengetahui asal usul penyebabnya secara pasti,” imbuh Daryono.
Jadi banyak asumsi yang berkembang di masyarakat, salah satunya dikaitkan dengan isu akan terjadi gempa dan tsunami.
“Kami imbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami,” tegas Daryono.
Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/beredar-kabar-tsunami-di-ambon-ribuan-ikan-mati-warga-ketakutan-ngungsi-imbauan-bmkg-wali-kota/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Ribuan Ikan Terdampar Di Pantai Diisukan Pertanda Tsunami Warga Ambon Mengungsi Ini Kata Bmkg

Ribuan Ikan Terdampar Di Pantai Diisukan Pertanda Tsunami Warga Ambon Mengungsi Ini Kata Bmkg

papar berkaitan - pada 17/9/2019 - jumlah : 283 hits
Ribuan ikan mati terdampar di sejumlah pantai di Ambon dalam beberapa hari terakhir Tak hanya ikan beberapa jenis biota laut lain turut mati misterius Peristiwa langka ini pun menghebohkan warga hingga muncul asumsi pertanda tsunami Yohanes...
Ribuan Ikan Mati Mendadak Dan Terdampar Di Sejumlah Pantai Di Ambon Penyebabnya Masih Misterius

Ribuan Ikan Mati Mendadak Dan Terdampar Di Sejumlah Pantai Di Ambon Penyebabnya Masih Misterius

papar berkaitan - pada 17/9/2019 - jumlah : 212 hits
Ribuan ekor ikan mendadak mati dan terdampar di beberapa pantai di sejumlah desa di Pulau Ambon dalam beberapa hari terakhir Selain ikan sejumlah jenis biota laut lainnya juga ikut mati secara misterius Fenomena langkah ini pun membuat hebo...
Dilanda Jerebu Ribuan Warga Indonesia Solat Hajat Beramai Ramai Mohon Hujan Diturunkan

Dilanda Jerebu Ribuan Warga Indonesia Solat Hajat Beramai Ramai Mohon Hujan Diturunkan

papar berkaitan - pada 12/9/2019 - jumlah : 552 hits
Ribuan penduduk Indonesia membuat solat hajat memohon agar hujan turun untuk mengurangkan jerebu yang melanda beberapa bandar di kepulauan Sumatra dan Borneo pada hari ini kebakaran hutan berlaku kerana Indonesia kini sedang menghadapi musi...
Kes Remaja Mati Hisap Vape Trump Pertimbang Haramkan Ribuan Jenis Perisa Rokok Elektronik

Kes Remaja Mati Hisap Vape Trump Pertimbang Haramkan Ribuan Jenis Perisa Rokok Elektronik

papar berkaitan - pada 13/9/2019 - jumlah : 205 hits
Donald Trump pada rabu menyatakan bahawa pentadbirannya akan mencadang untuk mengharamkan ribuan cecair perisa yang digunakan dalam rokok elektronik untuk melawan gejala menghisap rokok elektronik ini dalam kalangan remaja Pentadbiran Makan...
10 Foto Aksi Damai Gejayanmemanggil Dari Udara Ribuan Mahasiswa Datang Dari Berbagai Penjuru Kota

10 Foto Aksi Damai Gejayanmemanggil Dari Udara Ribuan Mahasiswa Datang Dari Berbagai Penjuru Kota

papar berkaitan - pada 24/9/2019 - jumlah : 212 hits
Aksi damai GejayanMemanggil berlangsung lancar dan damai Berikut ini foto yang kami dapat dari udara
Hobi Bela Ikan Tapi Dah Mati 1

Hobi Bela Ikan Tapi Dah Mati 1

papar berkaitan - pada 12/9/2019 - jumlah : 305 hits
Semalam 9 9 2019 bermula hobi baru anak anak aku Selepas kami ke PETROSAINS KLCC kami diajarkan untuk bela ikan kena ada pokok dan jaga air Jadi semangat nak cipta hobi baru guna bekas sedia ada yang pernah dibeli satu ketika dahulu Beli se...
Pks Umumkan 5 Nama Kader Bakal Calon Wali Kota Depok 2020 2025

Pks Umumkan 5 Nama Kader Bakal Calon Wali Kota Depok 2020 2025

papar berkaitan - pada 9/9/2019 - jumlah : 204 hits
DPD Partai Keadilan Sejahtera Depok mengumumkan lima nama yang masuk dalam bakal calon Walikota Depok periode 2020 2025 Mereka adalah Hafid Nasir Imam Budi Hartono Suparyono Farida Rachmayanti dan Amri Yusra
Warga Emas Alami Strok Mati Terkena Peluru Sesat Yang Dilepaskan Perompak

Warga Emas Alami Strok Mati Terkena Peluru Sesat Yang Dilepaskan Perompak

papar berkaitan - pada 18/9/2019 - jumlah : 282 hits
Siapa sangka hidup seorang warga emas yang mengalami strok sedang berehat rehat di halaman rumah berakhir dengan satu tragedi Menurut P Indrani yang berusia 78 tahun ni memang gemar mengambil angin malam selepas selesai makan bersama keluar...
High Court Fixes 3 Additional Trial Dates To Complete 1mdb Case

Norjuma Didakwa Lima Pertuduhan Mencederakan Tiga Individu Lakukan Khianat

Since Mic Pointless Pn Confident Of Marginalised Indian Votes

The Evolution Of Adult Entertainment

Berjalan Bersama Pengguna Inovasi Pengalaman Interaktif Zuhyx

Menambat Selera Rakyat Malaysia Dengan Kebaikan Berasaskan Tumbuhanterbaharu Dari Nestl

Ministers Hit Out At Us Academic S Safety Claim

Kesarjanaan Yang Biasa Biasa Sahaja



5 Trend Bodoh Netizen Yang Nampaknya Semakin Menjadi Jadi

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Puaka Cuti Semester Slot Lestary TV3

Biodata Rozana Rozek TV Youtuber Resipi

8 Istilah Jerman Yang Kita Rakyat Malaysia Kerap Gunakan

Biodata Aizat Saha Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3 Personaliti TikTok


Utilizing Crowdfunding For Business

Pemandu E Hailing Pengguna Muslim Wajiib Abaikan Grab Kenyataan Media Ppim 26 04 2024

Selamat Bersara Contoh Ucapan Hari Persaraan Poster

Juyaya Semun Ngintu Gawai Chord

Bahaya Kemiskinan By Dr Hm Rakib S H Pekanbaru Riau

Alya Iman Nabil Aqil Bergandingan Dalam Siri Terbaru Adaptasi Novel Anggun Mikayla Di Viu