Benny Wenda Dimata Jendral Pol Paulus Waterpauw Maikel Manufandu Dimata Benny Wenda
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman
1. PendahuluanPada tanggal 5 September 2019 Jendral Paulus Waterpauw, dengan Pangdam XVII Cend. MAyjend TNI Herman Hasaribab, Kapolda Papua, Dandim Jayapura, Kapolres Sentani dan Danramil Sentani dengan beberapa orang berkunjung ke kantor Gereja Injili di Indonesia (GIDI) untuk pertemuan dengan Presiden GIDI pdt Dorman Wandikbo.
2. Benny Wenda Dimata Jendral Pol. Paulus WaterpauwJendral Paulus Waterpauw menyampaikan kepada Presiden GIDI, bahwa Benny Wenda itu pelaku kriminal dan pelarian dari penjara. ULMWP itu dipimpin oleh orang kriminal ini. Jadi, bagaimana bapak-bapak Gembala menyuruh kami pemerintah berdialog dengan orang kriminal seperti Benny Wenda. Lebih baik bapak-bapak Gembala mengarahkan kami ke jalan yang benar dan baik. Intinya pikiran pak Jendral seperti itu.
Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo memberikan jawaban kepada Jendral Pol. Paulus Waterpauw sebagai berikut:
Kami ini gereja dan gembala. Kami menggembalakan semua orang. Benny Wenda dan termasuk TPN-OPM dan juga TNI-Polri kami gembalakan dan menjaga. Karena kalian semua umat Tuhan. Kami berada dibawah otoritas Allah bukan otoritas manusia.Lebih lanjut, "Menurut Bapak-bapak, pemerintah Indonesia bahwa Benny Wenda kriminal dan pengacau, tapi Benny Wenda sudah mendapat Penghargaan Komunitas Internasional. Karena Benny Wenda dinilai pemimpin yang berperan aktif dan berhasil memberikan kontribusi perdamaian dunia. Benny Wenda tinggal di Oxford Inggris sejak 2002 selama 17 tahun, waktu yang cukup lama. Dalam kurun waktu yang cukup panjang ini rakyat dan pemerintah Inggris menilai bahwa Benny Wenda tokoh yang sejajar dengan tokoh-tokoh dunia yang layak dan pantas mendapat pujian, pengakuan, penghormatan dan penghargaan komunitas internasional. Buktinya Pak Benny Wenda mendapat Oxford Freedom Reward.
Penulis mau tambahkan bahwa Benny Wenda adalah satu-satunya orang pertama dari Negara-Negara Pasifik yang mendapat penghormatan bergengsi internasional dan juga belum pernah diterima oleh para tokoh politik Indonesia. Benny Wenda sudah menjadi tokoh yang dihormati komunitas global, sementara Indonesia hanya mengoceh sani-sini seperti anak kecil. Indonesia sudah 74 tahun merdeka tapi wataknya seperti kanak-kanak, hanya cari-cari kesalahan orang, sementara dimata sendiri terbentang balok berlapis-lapis. Sadarlah!
2. Maikel Manufandu Dimata Benny WendaPada tanggal 29 September 2019, Benny Wenda, Ketua ULMWP telepon penulis dari New York Amerika Serikat.
"Selamat pagi bapak. Ini Tabenak (Benny) dari New York. Kalau bapak tidak sibuk, saya minta waktu untuk bicara."
"Selamat pagi juga Tabenak. Silahkan. Bapak mau dengar kabar Anda dengan teman-teman dari New York."
"Bapak, di sini semua baik. Terima kasih banyak atas dukungan doa rakyat dan bangsa West Papua. Kami.........dstnya."
"Saya ada bertemu dengan kakak Maikel Manufandu yang ikut delegasi pemerintah Indonesia. Kami dua saling menyapa. Saling memberikan senyum. Saya tahu kakak Maikel orang hebat. Saya menghormati dia."
"Waktu kakak Maikel mau berjabat tangan dengan saya, saya sampaikan kepada kakak: Maaf kakak, untuk sekarang kakak jangan pegang tangan adik. Karena adik dengan kakak adalah orang-orang punya norma-norma adat. Kami tahu diri sedang ada dimana dan sedang buat apa. Sekarang kami sedang berseberangan. Kakak dengan Indonesia. Adik dengan rakyat dan bangsa West Papua. Ada waktu kakak dengan adik berjabat tangan tapi itu waktunya TUHAN bukan waktu kami. Karena TUHAN yang tahu perjalanan ini. Kakak berjuang untuk bangsa Indonesia dan adik berjuang untuk rakyat dan bangsa West Papua."
3. Kesimpulan:3.1. KAMI SUDAH SEKOLAH.
3.2. KITA HIDUP DALAM ERA TEKNOLOGI YANG MENGGLOBAL. TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI.
3.3. KITA SEDANG MELAWAN RASISME YANG BERKEDOK SEPARATISME SELAMA INI.
Doa dan harapan penulis supaya sudah saatnya kita semua tidak meremehkan dan merendahkan martabat manusia dengan pandangan rasisme berkedok separatisme.
Senin, 30 September 2019.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/10/benny-wenda-dimata-jendral-pol-paulus.html