Apa Kata Al Qur An Tentang Ruang Hampa Udara Ini Jawabannya
Apa kata Al-Qur’an tentang lapisan udara dan ruang hampa udara? Tulisan yang saya ambil dari karya besar Harun Yahya ini semoga akan memberikan gambaran tentang bagaimana Al-Qur’an telah memberikan gambaran mengenai hal tersebut. Pada masa Al-Qur’an diturunkan mungkin hal ini akan sulit untuk dipercayai oleh manusia ketika itu, karena terbatasnya tekhnologi yang mereka miliki. Bisa jadi manusia ketika itu justru beranggapan sebaliknya dimana semakin tinggi suatu tempat maka angin akan semakin kencang. Seiring dengan perkembangan tekhnologi ruang angkasa, manusia akhirnya mengetahui bahwa semakin tinggi suatu tempat maka udara semakin menipis hingga sampai kepada ruang hampa udara.
Manusia dan makhluk di muka bumi membutuhkan oksigen dan udara segar agar bisa melanjutkan hidup mereka di bumi ini. Pernapasan manusia dan makhluk di muka bumi ini adalah dalam rangka untuk mengambil oksigen dari udara hingga mencapai kantung udara di paru-paru. Namun ketahuilah semakin kita berada disuatu tempat yang tinggi maka tekanan atmosfir akan semakin turun dan menjadi lebih tipis. Dan semakin tinggi kita berada disuatu tempat maka kita akan sampai kepada ruang hampa udara. Karena itu, jumlah oksigen yang masuk ke aliran darah juga akan menurun dan kita juga akan sulit bernafas. Seiring dengan sempitnya kantung udara dan berkurangnya kontraksi paru-paru, maka kita akan merasa seolah-olah tidak bisa bernapas.
Jika jumlah oksigen dalam darah kurang dari yang dibutuhkan tubuh, beberapa gejala muncul seperti misalnya kelelahan ekstrem, sakit kepala, pusing, mual, dan hilangnya kesadaran. Ketika ketinggian tertentu tercapai, akhirnya kita akan berada disebuah tempat dimana tidak mungkin bagi manusia untuk bernapas sama sekali. Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan botol oksigen dan pakaian khusus agar bisa bertahan di ketinggian tersebut.
Seseorang yang berada di ketinggian 5.000-7.500 meter (di atas permukaan laut) mungkin akan pingsan dan mengalami koma karena tipisnya udara yang menyebabkan kita sulit bernafas. Itu menjelaskan kepada kita tentang adanya peralatan oksigen di pesawat terbang. Dalam system penerbangan juga disediakan sistem khusus yang mengatur tekanan udara saat pesawat terbang pada ketinggian 9.000-10.000 meter (29.500-33.000 kaki) di atas permukaan laut.
Anoksia akan terjadi ketika oksigen gagal mencapai jaringan dalam tubuh. Kekurangan oksigen ini akan terjadi pada ketinggian 3.000-4.500 meter (10.000-15.000 kaki). Beberapa orang bahkan dapat kehilangan kesadaran pada ketinggian seperti ini, meskipun dapat diselamatkan dengan perawatan menggunakan oksigen dengan segera.
Al-Qur’an telah memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi udara pada tempat yang tinggi, dalam bahasa yang dapat kita fahami secara mudah Al-Qur’an menyebutkan …. Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Redaksi lengkapnya seperti yang disebutkan dalam QS, 6:125 berikut ini:
فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (QS, 6:125)
Dalam perbandingan yang dibuat seperti yang disebutkan dalam ayat atas, kita dapat mengatakan bahwa ketika seseorang berada di tempat yang tinggi (mendaki ke langit) maka dadanya akan menjadi sesak dan sempit karena kesulitan bernafas.
Perlu kita fahami bahwa Al-Qur’an diturunkan pada 1400 tahun silam dimana pada saat itu tekhnologi luar angkasa yang dapat mengetahui tentang keberadaan ruang hampa udara belum ditemukan. Selain itu seorang Nabi yang bernama Muhammad adalah orang yang umi dan tidak pernah belajar tentang ilmu astronomi tentang lapisan udara di ruang angkasa. Hanya Allah yang mengetahui ruang hampa udara dan lapisan udara diluar sana, juga Allah-lah yang mengabarkan semuanya melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an. Wallahu A’lam
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://realifact.blogspot.com/2017/05/apa-kata-al-qur-tentang-ruang-hampa.html