Who Sejak Awal Larang Masker Scuba Kok Pemerintah Baru Bilang Sekarang




 Baru-baru ini, pemerintah mulai melarang penggunaan masker jenis scuba dan buff di tempat-tempat umum. Kebijakan itu kemudian menuai polemik, lantaran disebut-sebut sudah terlalu telat. Badan Kesehatan Dunia atau WHO sejak awal pandemi sudah melarang penggunaan keduanya.


Kala itu, WHO melarang scuba karena masker tersebut hanya satu lapis dan berbahan elastis. Sehingga, saat digunakan, pori-pori pada lapisan scuba bakal terbuka. Itulah mengapa, mereka berpendapat, masker itu tak ampuh menangkal penyebaran virus.


Epidemiolog dari Universitas Indonesia atau UI, Syahrizal Syarif mengkritik kebijakan pemerintah yang baru melarang masker scuba belakangan ini. Kata dia, keputusan lambat tersebut membuat masyarakat bingung—terutama mereka yang acap mengenakan masker jenis tersebut.


“Sejak awal pandemi, WHO sudah mengimbau agar masyarakat menggunakan masker pabrik, atau masker kain tiga lapis,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, dikutip dari Portal Jember, Senin 21 September 2020.


“Lapisan pertama adalah lapisan antiair. Lapisan kedua, adalah lapisan yang terdiri atas bahan yang bisa menyerap cairan. Lapisan ketiga baru bisa berbahan lembut yang tidak bisa menggangu pernafasan,” sambungnya.


Seandainya masker tidak terdiri dari tiga lapisan, Syahrizal menyarankan, masyarakat menggunakan masker yang terdiri dari dua lapis kain. Sebab dengan begitu, penyematan tisu masih bisa dilakukan atau difungsikan sebagai lapisan penyerap.


“Seharusnya pemerintah melarang ini sejak awal pandemi. Saya heran kenapa pemerintah baru ribut sekarang,” kata dia.


Kalau masih punya scuba, sebaiknya dilenyapkan
Ahli medis sekaligus kandidat PhD di Kobe University, Jepang, Dr. Adam Prabata mengatakan, seandainya ada masyarakat yang masih memiliki dan mengenakan masker jenis scuba, sebaiknya diganti dengan masker kain ataupun medis. Sebab, kedua masker tersebut jauh lebih dianjurkan dan aman digunakan.


“Bahan masker scuba adalah neoprene. Bahan itu merupakan bahan kain sintetik elastis yang sering digunakan sebagai bahan pakaian olahraga,” tulis Adam melalui akun Instagram pribadi.


“Rekomendasi WHO untuk tidak menggunakan masker dari bahan elastis (scuba) ditujukan untuk semua situasi di luar rumah, bukan hanya di KRL saja.”


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.bagibagi.info/2020/09/who-sejak-awal-larang-masker-scuba-kok.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Masker Scuba Dianggap Tak Aman Pemerintah Akhirnya Tetapkan Aturan Sni Buat Masker Kain

Masker Scuba Dianggap Tak Aman Pemerintah Akhirnya Tetapkan Aturan Sni Buat Masker Kain

papar berkaitan - pada 28/9/2020 - jumlah : 213 hits
Pemerintah akhirnya menetapkan SNI atau Standar Nasional Indonesia untuk masker kain setelah proses perumusan selama lima bulan Dengan adanya SNI masker kain ini polemik soal kelayakan masker seperti jenis scuba atau buff seharusnya tak lag...
Pemprov Jabar Pesan Masker Scuba Rp40 Miliar Larangan Baru Datang

Pemprov Jabar Pesan Masker Scuba Rp40 Miliar Larangan Baru Datang

papar berkaitan - pada 22/9/2020 - jumlah : 213 hits
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memesan masker scuba senilai Rp40 miliar namun larangan penggunaannya baru saja datang Sayangnya pemesanan tersebut telah dilakukan Pemprov Jabar dengan total jumlah masker yang akan diterima mencapai 8 ...
Pemerintah Minta Warga Tetap Pakai Masker Di Dalam Rumah

Pemerintah Minta Warga Tetap Pakai Masker Di Dalam Rumah

papar berkaitan - pada 26/9/2020 - jumlah : 215 hits
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta masyarakat tetap memakai masker baik di luar maupun di dalam rumah guna mencegah potensi penyebaran virus corona di lingkungan keluarga Penggunaan masker di rumah juga untuk m...
Dulu Anak 10 Elok Je Ni Baru Anak 2 Kecoh Ayat Ni Jangan Bandingkan Dengan Ibu Sekarang

Dulu Anak 10 Elok Je Ni Baru Anak 2 Kecoh Ayat Ni Jangan Bandingkan Dengan Ibu Sekarang

papar berkaitan - pada 25/9/2020 - jumlah : 371 hits
Membesarkan seorang anak bukan sesuatu tugas yang mudah dalam situasi hari ini Dengan pelbagai cabaran dan tekanan pastinya ia memerlukan kekuatan dari pelbagai aspek Ingat anak zaman sekarang tak sama seperti zaman kanak kanak kita dulu du...
Said Didu Bu Menkeu Dulu Untuk Dampak Krisis Ditolak Sekarang Jiwasraya Dirampok Kok Malah Dikucurkan 20 T

Said Didu Bu Menkeu Dulu Untuk Dampak Krisis Ditolak Sekarang Jiwasraya Dirampok Kok Malah Dikucurkan 20 T

papar berkaitan - pada 19/9/2020 - jumlah : 225 hits
Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan menggelontorkan dana sebesar Rp 20 triliun untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dalam rangka menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya mendapat kritikan tajam Salah satunya dari mantan sekretari...
Langkah Awal Bersatu Sejak Awal Diragui

Langkah Awal Bersatu Sejak Awal Diragui

papar berkaitan - pada 9/9/2020 - jumlah : 239 hits
1 Dari awal lagi semasa Bersatu di bawah Tun Mahathir menyatakan hasrat bersama Pakatan Harapan antara yang menjadi keraguan orang orang PH adalah mereka yang menjadi pembantu pembantu Tun 2 Walaupun Tun dilihat begitu bersungguh untuk bers...
Katanya Pemerintah Dahulukan Ekonomi Kok Bukan Membaik Tapi Makin Parah

Katanya Pemerintah Dahulukan Ekonomi Kok Bukan Membaik Tapi Makin Parah

papar berkaitan - pada 14/9/2020 - jumlah : 256 hits
Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo sudah menyadari faktor terpenting dalam penanganan pandemi Covid 19 adalah kesehatan Sebab faktor ekonomi yang selama ini selalu jadi fokus utama Jokowi terkait penanganan Covid 19 justru tidak ...
Lebih 100 Penyokong Pn Berkumpul Sejak Awal Pagi

Lebih 100 Penyokong Pn Berkumpul Sejak Awal Pagi

papar berkaitan - pada 12/9/2020 - jumlah : 242 hits
TUARAN Lebih 100 penyokong parti Perikatan Nasional berkumpul seawal jam 6 30 pagi di hadapan Pejabat Perhubungan Parti Pribumi Bersatu Malaysia Bahagian Tuaran bagi menunggu ketibaan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin Calon PN bagi D...
Pensyarah Didakwa Hina Nabi Jawi Turut Buka Siasatan

The Difference In The Concept Of Illicit Relationship Between Muslims And Non Muslims

Murid Buktikan Pada Guru Lembu Makan Martabak

Let S Not Return To The Old Ways Of Tight Media Control

Air Terjun Tujuh Puteri Bukit Sri Permata

Bank Islam Berwajah Baru Melalui Aplikasi Dan Web

Company Director Scammed Of Over Rm1mil By Inspector Harun

Mixology Vape S Commitment To Quality Crafting The Best Vape Flavours Nz


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Kathryn And Sydney S Fantastic Pantyhose Adventure Part One

15 Creative Diy Fall Garlands To Spruce Up Your Autumn D Cor

Rare Footage Of Fish Rescuing Friend From Snake Catches Netizens Attention

Kacang Pool Roti Rentung Pertama Kali Merasainya

Resepi Tenggiri Masak Sambal Ala Arab Zigni Yemeni

Pengalaman Naik Mahkamah Saman Jpj Bila Kereta Tiada Roadtax Dan Insuran