Tipu Muslim Pilih Trump Kecewa Kepala Bapak Pengganas Dunia
Ilhan Omar, Ahli Kongres wanita Muslim yang lantang bersuara dalam isu Israel-Palestin.
1. Rashida dan Ilhan: Pengajaran buat Malaysia
PADA Januari 2019, Rashida Tlaib yang mengenakan pakaian tradisional Palestin mengangkat sumpah sebagai ahli kongres Amerika Syarikat (AS) dengan meletakkan tangannya ke atas al-Quran, tanpa malu, tanpa segan silu.
Thomas Jefferson, bekas Presiden AS yang peroleh naskhah terjemahan Al-Quran tersebut dan meletaknya di Perpustakaan Kongres mungkin tidak dapat menduga atau […] (Sila rujuk HarakahDaily November 18, 2024)
2. Muslim pilih Trump kecewa dengan pilihan pejabat Pro-Israel
Farah Khan (kiri) yang memimpin kampanye Abandon Harris Michigan membujuk seorang calon pemilih untuk tidak memilih capres Partai Demokrat, Kamala Harris, dan memilih capres Partai Hijau Jill Stein di DearbornMichigan, 4 November 2024. (Foto: David Goldman/AP Photo)
Menurut para ahli strategi, dukungan para pemilih Muslim terhadap Donald Trump membantunya memenangi Michigan dan mungkin menjadi faktor penentu kemenangan negara bagian lainnya
Para pemimpin Muslim Amerika yang mendukung Donald Trump dari Partai Republik untuk memprotes dukungan pemerintahan Biden terhadap perang Israel di Gaza dan serangan terhadap Lebanon, menelan kekecewaan dengan para pejabat pilihan Trump untuk kabinetnya, kata mereka kepada Reuters.
“Trump menang kerana kami dan kami tidak senang dengan pilihan Menteri Luar Negerinya dan para pejabat pilihan lainnya,” kata Rabiul Chowdhury, seorang investor Philadelphia yang memimpin kempen "Abandon Harris" atau "Tinggalkan Harris" di Pennsylvania dan ikut mendirikan gerakan "Muslim untuk Trump."
Menurut para ahli strategi, dukungan para pemilih Muslim terhadap Trump membantunya memenangi Michigan dan mungkin menjadi faktor penentu kemenangan negara bagian lainnya
Trump memilih senator Partai Republik Marco Rubio, seorang pendukung setia Israel sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio mengatakan awal tahun ini bahawa dia tidak akan menyeru gencatan senjata di Gaza, dan dia yakin Israel pelu menghancurkan “setiap elemen” Hamas. (Suntingan IH secara ringkas.)
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Trump dan Israel memang penipu. Ini halatuju baru Trump, dengan niat jahat,busuk,ganas terus terbongkar.
(i) Gaun Tradisional Palestin Jadi Simbol Politik Baru Trump.
Seorang perempuan memperhatikan pakaian tradisional Palestin, thobe, dalam sebuah pameran di Museum Quai Branly di Paris, Perancis, 7 Februari 2011.
JERUSALEM (AP): Tak ada yang menyangka bahawa “thobe”, gaun tradisional bersulam untuk perempuan Palestin menjadi simbol politik populer
Gaun thobe malah makin populer sebagai ekspresi nasionalisme Palestin yang lebih lembut, bersaing dengan hiasan kepala keffiyeh yang dikenakan para pemuda yang melemparkan batu ke arah pemukiman Israel.
Perlu kerja kuat berbulan-bulan untuk menyelesaikan baju terusan seperti jubah, dihiasi sulaman tangan yang rumit. Beberapa gaun thobe bahkan boleh dijual seharga ribuan dolar. Tekstil-tekstil tradisional itu mengingatkan masa lalu ketika perempuan petani Palestin menyulam untuk mengisi waktu istirehat di sela pekerjaan bertani.
Thobe menjadi terkenal ketika bulan lalu, Rashida Tlaib mengenakan thobe milik ibunya saat dia dilantik sebagai anggota Kongres AS. Tlaib adalah perempuan Palestin pertama yang duduk di Kongres negara adidaya itu. Mengenakan thobe dalam peristiwa bersejarah itu menginspirasi perempuan di seluruh dunia, terutama di Palestin. Perempuan Palestin saat itu mencuit foto mereka sedang mengenakan jubah-jubah para leluhur mereka.
“Thobe yang bersejarah menyajikan gambaran Palestin yang murni dan belum tersentuh, sebelum pendudukan,” kata Rachel Dedman, kurator sebuah pameran baru-baru ini di Museum Palestin yang memfokuskan pada evolusi sulaman Palestin. “Thobe lebih berkait dengan sejarah dan warisan daripada politik. Itu yang membuat thobe menjadi simbol yang brilian.”
Sejarah thobe Palestin dimulai sejak awal Abad ke-19, ketika kerajinan sulam hanya dipraktikkan di desa-desa.
Desainer Natalie Tahhan mengerjakan versi moden busana tradisional Palestin, thobe, di studio jahitnya di Yerusalem, 29 Januari 2019.
Gaun-gaun yang kaya hiasan menandai setiap tahapan dalam kehidupan perempuan: awal pubertas, pernikahan, dan menjadi ibu.
Desain thobe berbeda-beda di setiap desa. Jahitan tiga dimensi khusus untuk kelas atas di Betlehem, saku-saku baju yang besar untuk perempuan suku pengembara Bedouin, motif dahan oranye untuk Kota Jaffa yang terkenal dengan kebun buah-buahan, papar Maha Saca, direktur Pusat Warisan Palestin di Bethlehem.
Pola-pola thobe juga mengekspresikan posisi sosial perempuan yang berbeda-beda: merah untuk pengantin, biru untuk janda, biru dengan jahitan berwarna-warni untuk janda yang sedang berpikir untuk menikah lagi.
Meski perempuan Arab di kawasan tersebut mengenakan gaun-gaun buatan tangan selama berabad-abad, thobe menjadi ciri khas karakter Palestin, terutama sejak berdirinya Israel pada 1948. Ratusan ribu warga Palestin melarikan diri atau diusir dari rumah-rumah mereka saat perang pembentukan negara Israel. Banyak yang hanya dapat membawa gaun-gaun mereka saat melarikan diri ke luar Palestin, kata Saca.
Perang itu, yang disebut warga Palestin sebagai “Nakba” atau bencana, turut mengubah makna thobe.“Tiba-tiba dihadapkan pada perampasan budaya oleh Israel, menyulam menjadi tugas penting,” kata Dedman. “Busana itu diambil dan dipolitisasi.”
Rashida Tlaib, perempuan Palestin-Amerika pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres, berfoto bersama para pendukungnya di luar kantornya di Longworth House Office Building (LHOB), di Washington, D.C., 3 Januari 2019. Tlaib tampak mengenakan thobe, busana tradisional perempuan Palestin.
(ii) Menjaga Tradisi Arab Menjelang Natal
Kota di utara Israel, 6 Para perempuan menghadiri pelatihan menyulam dan kerajinan tangan menjelang Natal di NazaretDesember 2018. Natal di Bethlehem Dibayangi Pengakuan Trump atas Yerusalem
Pengunjung menyaksikan penyalaan pohon Natal di Nazaret, 12 Desember 2012.
Menjelang Natal, Nazaret sendiri menjadi daya tarik bagi semua komunitas. Alun-alun utama kota itu akan dipenuhi dengan keluarga-keluarg dan rombongan turis serta peziarah yang ingin melihat penyalaan pohon Natal dan dekorasi Natal.
“Pohon ini adalah tanda perdamaian. Ini peristiwa yang sangat penting bagi umat Kristiani dan warga Nazaret, serta wilayah Galilea,” kata Efaf Touma, presiden Dewan Komunitas Nazaret.[ft/au]
(iii) Wanita PALESTIN-AMERIKA Ini Dilantik Jadi POLIS WANITA BERHIJAB Pertama Di Paterson, AS!
Serein Tamimi, wanita berketurunan Palestin-Amerika ini berjaya mengulangi kejayaan wanita-wanita Islam di seluruh dunia yang diberi kepercayaan menyandang jawatan penting di negara asing. Selepas Ilhan Omar dan Rashida Tlaib dilantik sebagai anggota kongres di Amerika Syarikat… Naila Hassan pula mencipta sejarah tersendiri di New Zealand apabila dilantik menjadi Supritendan Polis di sana.
Sekian. Harap maklum. Masih mahu perccaya lagi kepada Trump, kepala bapak pengganas dunia ini?
...
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.ibnuhasyim.com/2024/11/tipu-muslim-pilih-trump-kecewa-kepala.html