Serikat Perjuangan Mahasiswa Papua


Konferensi Serikat Perjuangan Mahasiswa (SEPAHAM) Papua

KONSOLIDASI MAHASISWA PAPUA SE-INDONESIA UNTUK MEMBANGUN PERSATUAN NASIONAL MELAWAN IMPERIALISME, KAPITALISME, KOLONIALISME, MILITERISME, DAN SEKSISME DI PAPUA
Numbay, 15 November 2018

Setengah abad perjuangan rakyat Papua semakin hari sudah tidak mampu dihentikan oleh kolonialisme dan militerisme Indonesia. Gerakan-gerakan perjuangan rakyat Papua, baik mahasiswa, buruh, masyarakat adat, hingga gerakan diplomat semakin hari merubah wujud perjuangannya sesuai konteks ketertindasan hingga membuat kolonialisme Indonesia menggunakan berbagai pola represif untuk menekan segala bentuk perlawanan rakyat Papua yang berujung segala jenis pelanggaran-pelanggaran HAM hingga genosida sistematis etnis Melanesia di Papua.

Disamping itu wilayah koloni Papua menjadi wilayah yang subur bagi praktek-praktek kapitalisasi, seperti: perampasan-perampasan tanah adat untuk kepentingan industri, bahkan perusahaan multi kapitalisme seperti MIFEE, BP Tangguh, PT. Freeport, dan lain-lain menjadi bargaining penting untuk kapitalisme agar tetap eksis menghisap dan menjajah rakyat dan tanah Papua. Masyarakat adat Marind di Merauke dihancurkan kehidupan dan masa depannya oleh perusahan-perusahan multi internasional MIFEE yang membuat rakyat disana pecah-belah dan penindasan terus terjadi disana. Juga buruh-buruh Freeport di PHK tanpa alasan yang jelas membuat banyak buruh harus terancam hidupnya, juga wilayah ekspolitasi yang mencapai 2000an industrualisasi besar lainnya yang tersebar di Papua. Tanah-tanah adat milik rakyat diambil alih oleh Negara untuk digadai kepada industri-industri multi nasional, arus ekonomi orang Papua menciptakan ketergantungan yang membuat rakyat tak mampu memproduksi ekonomi lokal dan kebudayaan akibat pengalihan fungsi hutan dan alam Papua.

Selain itu, praktek kolonisasi membuat Papua terisolasi oleh media internasional yang membuat arus ilmu ilmu pengetahuan, informasi media, dan lain-lain diperhambat bahkan membuat rakyat Papua terhegemoni dalam kekuasaan kolonialisme Indonesia. Selain pembunuhan dan penghilangan nyawa rakyat Papua, militer juga sudah mulai melakukan penindasan dengan praktik-praktik halus, seperti dengan pendekatan menjadi guru, perawat, dan lain-lain yang bertujuan untuk membuat rakyat Papua trauma dan hidup dalam ketakutan intimidasi militer.

Dalam kondisi ini juga posisi perempuan Papua pun mengalami penindasan yang cukup parah oleh sistem kapitalisme dan kolonialisme Indonesia. Kolonialisme yang begitu kental membuat kesalahpahaman di dalam peran kerja manusia laki-laki dan perempuan dalam melihat situasi ketertindasan di Papua. Akibatnya perempuan Papua dihambat kehidupannya, baik dalam kehidupan kesehariannya mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, bahkan dalam organisasi-organisasi.

Praktik kolonialisme membuat rakyat Papua terpecah belah, dengan adanya produk-produk pemekaran desa, distrik, daerah, wilayah, dan provinsi, yang membuat rakyat Papua hidup dibawa ketergantungan kolonialisme dan kapitalisme Indonesia, kapitalisme internasional, dan imperialisme. Situasi kolonisasi ini membuat gerakan dan rakyat Papua berkembang lambat.

United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) sebagai wadah persatuan pun dihambat oleh koloniasime Indonesia untuk kepentingan politik dan ekonomi Indonesia. Sektor-sektor nelayan, buruh, masyarakat adat, mama-mama pasar dan lain-lain dihambat hidupnya demi kepentingan industri-industri yang sangat merusak tanah dan manusia Papua.

Bahkan dalam melanjutkan eksisistensinya prakteks kolonialisme kemudian berlanjut hingga ranah pendidikan, seperti kapitalisasi, militerisasi, dalam kampus-kampus di Papua. Tunjangan iuran kuliah (UKT) yang terus naik tiap tahunnya dan berbanding terbalik dengan affirmative action di bidang pendidikan rancangan UU Otsus, berakibat pada banyak mahasiswa Papua yang meninggalkan kampus karena alasan-alasan tidak punya biaya kuliah. Juga praktek-praktek militeris yang sudah berani-berani masuk kampus dan mengintervensi kampus yang membuat mahasiswa trauma dan tidak konsentrasi dalam proses pendidikan, seperti halnya yang terjadi di kampus MUSAMUS Merauke. Selain itu juga proses pendidikan kampus yang memproletarisasi mahasiswa menjadi intelektual yang tidak mandiri dan hanya bergantung dan diatur oleh kapitalis dan kolonial Indonesia, yakni pendidikan yang setralistik.

Dengan melihat kondisi-kondisi ini, bahkan sudah adanya banyak gerakan-gekan mahasiswa Papua yang berfokus dengan berbagai isu, mulai dari isu hak penentuan nasib sendiri, hingga isu-isu sektoral di atas, mulai dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Forum Independen Mahasiswa (FIM) West Papua, Gerakan Mahasiswa, Pemuda, dan Rakyat Papua (Gempar-Papua), serta Solidaritas Nasional, Mahasiswa, dan Pemuda Papua Barat (SONAMAPPA), telah melakukan konferensi bersama yang melahirkan sebuah gerakan persatuan yaitu Serikat Perjuangan Mahasiswa Papua (Sepaham).
Dalam konferensi tersebut telah diputuskan secara kolektif dan demokratis Sepaham Papua sebagai gerakan bersama mahasiswa untuk mempersatukan gerakan dengan isu-isu bersama dalam rangkat memperkuat agenda-agenda bersama ke depan. Dengan tuntutan-tuntutan yang telah diputuskan bersama: anti imperialisme, anti kolonialisme, anti militerisme, anti kapitalisme, dan anti seksisme karena musuh-musuh ini adalah akar dan dalang kejahatan perpecahan, pembunuhan, dan perampasan tanah dan manusia Papua.

Maka, kami memutuskan membangun Sepaham sebagai wadah untuk mendorong konsolidasi mahasiswa Papua se-Indonesia untuk membangun persatuan nasional melawan enam musuh di atas sebagai solusi untuk pembebasan nasional Papua. Kami menyerukan kepada semua gerakan rakyat Papua, untuk sama-sama mendukung inisiatif kami gerakan mahasiswa sebagai pusat perlawanan gerakan mahasiswa.

Sekian dan terima kasih.

Aliansi Mahasiswa Ppaua (AMP), Gerakan Mahasiswa, Pemuda, dan Rakyat Papua (Gempar-P) , Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP), dan Solidaritas Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua Barat (Sonamapa)

Serikat Perjuangan Mahasiswa (Sepaham) Papua

Nelius Wenda
Juru Bicara

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://phaul-heger.blogspot.com/2018/11/serikat-perjuangan-mahasiswa-sepaham.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Koalisi Buruh Dan Mahasiswa Rencana Demo Di Kantor Gubernur Papua Ini Tuntutannya

Koalisi Buruh Dan Mahasiswa Rencana Demo Di Kantor Gubernur Papua Ini Tuntutannya

papar berkaitan - pada 25/11/2018 - jumlah : 193 hits
Koalisi Buruh dan Mahasiswa Berencana Demo di Kantor Gubernur PapuaJosepus Talakua bersama rekan rekannya saat berfoto bersama TIMIKA Koalisi buruh mahasiswa dan rakyat Papua berencana akan berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua untuk mende...
Serikat Becak Uji Coba Becak Listrik Tenaga Tata Surya Karya Mahasiswa Ui

Serikat Becak Uji Coba Becak Listrik Tenaga Tata Surya Karya Mahasiswa Ui

papar berkaitan - pada 16/11/2018 - jumlah : 270 hits
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperbolehkan becak kembali beroperasi di Jakarta Niatan itu belum sepenuhnya direstui DPRD DKI Jakarta Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi hingga saat ini masih menolak pembahasan revisi Peratur...
Bumn Tunggu Pemda Papua Bentuk Bumd Guna Kelola 10 Persen Saham Freeport

Bumn Tunggu Pemda Papua Bentuk Bumd Guna Kelola 10 Persen Saham Freeport

papar berkaitan - pada 27/11/2018 - jumlah : 276 hits
Hingga saat ini Pemda Papua belum membentuk BUMD yang akan mengelola 10 persen saham Freeport Indonesia yang menjadi bagian dari pelepasan saham 51 persen
Bajet Paling Besar Tapi Golongan Pelajar Dan Mahasiswa Dipinggirkan Najib

Bajet Paling Besar Tapi Golongan Pelajar Dan Mahasiswa Dipinggirkan Najib

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 371 hits
KENANGAN INDAH Suara pejuang pejuang mahasiswa sudah tidak kedengaran Bayang pun sudah entah ke mana Saya rindu anda semua PTPTN kita tak perlu sebutlah sebab bukan setakat ditipu lebih sengsara dengan dasar mereka kini Ada yang beritahu sa...
Polri Perpanjang Masa Tugas Satgas Papua Hingga Pemilu 2019 Usai

Polri Perpanjang Masa Tugas Satgas Papua Hingga Pemilu 2019 Usai

papar berkaitan - pada 26/11/2018 - jumlah : 316 hits
Kepolisian memperpanjang masa tugas Satgas Papua hingga pelaksanaan Pemilu 2019 usai Satgas tersebut dibentuk untuk melakukan tindakan persuasif dan represif terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua
Penentuan 10 Saham Freeport Untuk Papua Menunggu Eksekusi Inalum

Penentuan 10 Saham Freeport Untuk Papua Menunggu Eksekusi Inalum

papar berkaitan - pada 25/11/2018 - jumlah : 242 hits
Penentuan 10 saham Freeport Indonesia untuk Papua menunggu eksekusi InalumJAKARTA PT Indonesia Asahan Aluminium tengah melakukan perundingan intensif dengan Pemerintah Daerah Papua Ini terkait dengan alokasi 10 saham PT Freeport Indonesia u...
Prabowo Pastikan Bakal Kampanye Ke Papua

Prabowo Pastikan Bakal Kampanye Ke Papua

papar berkaitan - pada 24/11/2018 - jumlah : 222 hits
Pada Pilpres 2014 lalu Prabowo tak pernah sekalipun tertangkap media kampanye di Papua Alhasil pesaingnya Joko Widodo menang telak di Tanah Papua
Anak Muda Mahasiswa Ditipu Oleh Kerajaan Pakatan Harapan

Anak Muda Mahasiswa Ditipu Oleh Kerajaan Pakatan Harapan

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 389 hits
Selepas Lim Guan Eng membentangkan belanjawan untuk Bajet2019 Ramai mahasiswa dan anak muda sudah tepuk dahi kerana ditipu oleh Pakatan Harapan Lagipun semasa piliharaya umum tempoh hari mereka lah juga yang menjadi penyumbang undi terbesar...
3 Warga Papua Di Merauke Jadi Korban Pemukulan Oknum Aparat

3 Warga Papua Di Merauke Jadi Korban Pemukulan Oknum Aparat

papar berkaitan - pada 26/11/2018 - jumlah : 340 hits
MeraukePelanggaran HamKronologisnya Sabtu 24 November 2018 Jam 7 00 di Jalan Sulawesi RT 01 RW 01 belakang RSUD Kelurahan Karang Indah Distrik Merauke Kabupaten Merauke Beberapa oknum polisi memukul tiga warga Papua yang mengakibatkan harus...
Thaipusam Hormati Perbezaan Budaya Tunjang Kekuatan Rakyat Malaysia Pm

I Eulogised Augustine Paul But Almost Lost My Christmas Lunch

Siti Kasim Exposes 3 Political Stooges Who Make Non Muslims Look At Islam In Bad Light

Ikan Terubuk Masin Masak Sambal Cili Api

Apa Ada Kat Air Papan Johor

Trump Release All Gaza Hostages By Saturday Or Hell Will Break Out

Khutbah Jumat Kemajuan Teknologi Dan Harga Yang Harus Dibayar

Malaysia Turkiye Mampu Cabar Naratif Pro Israel Kata Penganalisis


echo '';
Ramalan Peserta Gegar Vaganza 2025 2026 Musim 12 GV12

Keputusan Markah Konsert Akhir Final Gegar Vaganza 2024 2025 GV 11 Juara Pemenang Finalis

Senarai Lagu Tugasan Konsert Akhir Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11 Minggu 12

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 11 Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11 Separuh Akhir

5 Undang Undang Aneh Berkait Bendera Kebangsaan di Seluruh Dunia


Tebatan Banjir Rm 7 Bilion Batal

Kegunaan Cuka Sebagai Ejen Pembersih

Aku Bukan Untukmu Anggi Marito

Upiak Donat Pisang Chord

Naim Daniel Syaitan Pun Pening Chord

Windmill Pink Market Melaka Lokasi Dan Waktu Operasi