Pentingnya Menjaga Siklus Tidur Di Bulan Puasa Ramadhan
Menjaga siklus tidur yang sehat selama Ramadan sangat penting karena sebagian besar aktivitas seseorang akan dilakukan sampai larut dan harus bangun lebih awal untuk melakukan sahur saat sebelum fajar.
Menyitat Gulf News, tuntutan disiplin bulan Ramadan mengharuskan umat Muslim untuk membuat perubahan yang signifikan pada rutinitas sehari-hari. Puasa sesungguhnya secara efektif mampu mengatur pola tidur.
“Beberapa orang mencoba terlalu berlebihan saat Ramadan. Mereka menghabiskan hari-hari mereka di tempat kerja atau merawat anak-anak dan malam mereka yang terlibat dalam kegiatan sosial atau di masjid. Di tengah semua ini, beberapa orang tidak cukup tidur,” ujar dr Irshaad Ebrahim, seorang pakar tidur dari London Sleep Centre Dubai.
Kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan, tetapi juga berdampak pada kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental dan menantang kesehatan fisik.
“Kurang tidur menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, memperburuk kecemasan dan depresi. Kurang tidur juga mengganggu proses belajar dan menyebabkan gangguan ingatan,” kata dr Vishal Pawar, spesialis saraf dari Aster Speciality Clinic.
Para ahli itu mengatakan bahwa otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur di setiap siklus tidur-bangun 24 jam.
“Penting untuk memahami bahwa tidak perlu untuk mendapatkan semua kebutuhan tidur Anda sekaligus. Anda dapat membagi waktu tidur Anda menjadi dua episode. Asalkan jumlah total tidur bertambah hingga tujuh hingga sembilan jam yang Anda butuhkan,” jelas dr Ebrahim.
Ukuran sederhana apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan bagaimana perasaan ketika bangun.
“Jika Anda merasa waspada dan berfungsi optimal maka, Anda cukup tidur. Namun, jika Anda merasa lelah, lesu dan mengantuk maka Anda perlu lebih banyak tidur,” tambah dr Ebrahim.
Di antara kesalahan paling umum yang dilakukan orang selama Ramadan adalah mengonsumsi makanan berat dan pergi tidur setelahnya.
Selain itu, kebanyakan orang juga melakukan kesalahan dengan minum banyak kopi dan tidur siang yang lama.
“Selama Ramadan, banyak orang cenderung bergadang semalaman. Cobalah tidur setelah salat Subuh, lantas baru pergi bekerja,” ujar Ebrahim.
“Waktu malam adalah periode optimal untuk tidur. Sebab, malam adalah waktu bagi sekresi Melatonin berada pada titik tertinggi dan paling menguntungkan. Kemudian untuk mengejar kebutuhan, tidurlah di antara waktu Ashar dan Magrib,” saran Ebrahim.
Menyambung Ebrahim, Dr Pawar menjelaskan bahwa tidur siang sebenarnya tidak akan terlalu berguna untuk menggantikan waktu tidur malam yang kurang.
Namun demikian, tidur siang selama 20-30 menit dapat membantu meningkatkan suasana hati, kewaspadaan, dan kinerja.
Memilah jenis makanan sebelum tidur juga sangat penting. Hindari makanan berat, makanan berlemak, atau gorengan, hidangan pedas, dan minuman berkarbonasi dapat memicu gangguan pencernaan.
“Ketika ini (makan) terjadi menjelang tidur, itu dapat menyebabkan sakit maag yang mengganggu tidur,” kata Pawar.
Dia menyarankan agar lebih baik kita mengonsumsi banyak air mineral untuk menjaga tubuh dari dehidrasi dan menjaga pencernaan.
Selain itu, Pawar juga merekomendasikan kita untuk berolahraga ringan selama 10 menit, seperti berjalan kaki atau bersepeda. Olahraga ringan dapat meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
Sumber: ayobandung.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/pentingnya-menjaga-siklus-tidur-di-bulan-puasa-ramadhan/