Pengertian Dan Jenis Dari Universal Joint
Engsel pada sambungan ini berorientasi pada 90 derajat antara satu dengan yang lain, dihubungkan oleh poros silang. Sambungan universal bukan sambungan kecepatan konstan. Sambungan ini berfungsi untuk memungkinkan drive shaft untuk memindahkan daya dalam keadaan sudut yang berbeda. Bentuknya seperti tanda tambah dan bagian ujungnya dipasang roller bearing.
Universal joint sangat berperan dalam poros propeller dan memiliki banyak kegunaan sebagai berikut. Universal joint harus dapat mengatasi masalah pada saat propeller shaft berputar dari kemungkinan patah dan kerusakan lain, hubungan dengan transmisi harus tetap.
Universal Joint
Dilihat dari konstruksinya, maka universal joint dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
1. Hook Joint
Konstruksi sederhana dari hook joint bekerja secara konstan. Jenis ini yang umumnya digunakan pada poros propeller karena tipe ini juga berfungsi secara akurat. tipe ini menggunakan 2 buah yoke, salah satunya digabungkan dengan propeller shaft, sedangkan spider dan bearing.
Bagian spider yang terhubung dengan roller bearing dibuat lebih keras agar tidak cepat aus. Bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup agar dapat mengurangi gesekan. Terdapat dua tipe hook joint, yaitu shell bearing cup yang tidak dapat dibongkar dan solid bearing cup yang bisa dibongkar.
2. Flexible Joint
Jenis ini terdiri dari coupling, rubber coupling, dan sleeve yoke yang saling terhubung. Keuntungan dari model ini adalah tidak mudah rusak/aus, tidak memerlukan minyak/grease dan tidak berisik. Namun, vibrasi tetap akan timbul jika sudut melebihi tujuh sampai sepuluh derajat. Center ring ball dapat dipasang pada ujungnya untuk menghindari terjadinya vibrasi.
3. Uniform Velocity Joint
Model joint ini yang cukup mahal karena dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik. Joint jenis ini dapat mengurangi vibrasi dan suara bising. Tipe ini digunakan pada kendaraan seperti TOYOTA COROLLA FF dan starlet.
4. Slip joint
Pada jenis ini, dapat terjadinya perubahan posisi antara transmisi dan poros belakang yang menyebabkan panjang propeller shaft berubah-ubah. Namun, panjang propeller shaft dapat sesuai dengan jarak output shaft dengan defferential karena bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros output transmisi terhadap alur pemasangan slip joint.
5. Trunion Joint
Trunion joint adalah kombinasi antara slip joint dengan hook joint. Meski pun merupakan model kombinasi, tapi tipe ini tidak lebih baik dari slip joint dan hook joint. Karena kemampuan yang masih kurang dalam memindahkan daya, model ini sekarang jarang digunakan.
Itulah pengertian dan jenis-jenis dari universal joint yang akan menambah pengetahuanmu. Jika anda ingin mendapatkan Universal Joint dengan kualita terbaik silahkan kunjungi Logam Makmur yang merupakan distributor bearing terbaik. (ADV)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://bloggerborneo.com/pengertian-dan-jenis-dari-universal-joint/