Munarman Ungkap Kemiripan Rezim Jokowi Dengan Zionis Israel Sama Sama

---

 

Eks Sekretaris Umum atau Sekum FPI, Munarman mengaku kesal dengan keputusan pemerintah memblokir rekening pribadi dan rekening kelompoknya. Bahkan, upaya memutus logistik tersebut mengingatkan dia dengan gerakan Zionis di Israel. Lantas, apa gerangan maksudnya?


Dikutip dari video bertajuk ‘Blak-blakkan’ yang belum lama ini tayang, Munarman mengatakan, memblokir rekening sama saja telah memutus jalur logistis kelompok. Sebab, tanpa bekal uang, ada sejumlah kegiatan yang terpaksa tak bisa digelar.




Strategi yang acap digunakan di dunia militer tersebut, kata Munarman, lebih dulu diadopsi gerakan Zionis di Israel. Maka, seandainya pemerintah menggunakan cara yang sama, lantas apa bedanya dengan mereka?


“Rezim ini menggunakan strategi militer untuk memotong logistik lawan. Cara seperti ini mengadopsi Amerika, Yahudi, Israel, Zionis,” ujar Munarman, dikutip Rabu 14 Januari 2021.




“Mereka pikir dengan memotong jalur logistik (suatu kelompok) bakal menjadi lemah. Jadi ini tidak aneh kalau kita belajar sejarah peradaban, itu selalu dilakukan,” sambungnya.


Secara pribadi, Munarman tak akan menggugat pemerintah. Dia berdalih, jika gugatan tersebut dilayangkan, maka pemerintah malah bakal membuat kezaliman baru.


“Saya pribadi mengambil sikap ignorance (cuek) saja terhadap perilaku zalim ini. Soalnya, kalau perilaku zalim ini dihadapi dengan mekanisme yang mereka siapkan, itu malah makin zalim. Jadi bagi saya, abaikan saja,” tegasnya.


Kesal, rekening pribadi Munarman ikut diblokir
Selain FPI, rekening pribadi Munarman juga ikutan diblokir. Pada kesempatan yang sama, dia mengaku kesal dengan keputusan pemerintah tersebut. Sebab, kata dia, uang yang tersimpan di dalamnya tak ada kaitannya dengan kegiatan FPI di Indonesia.


Bukan hanya itu, menurut Munarman, seluruh uang tersebut merupakan hasil urunan atau patungan dari keluarga dan saudara-saudaranya untuk pengobatan ibunya yang sakit. Maka bukan tak mungkin, pemblokiran rekening itu bakal menghambat proses kesembuhannya.


“Di rekening itu isinya beberapa puluh juta untuk menampung uang pensiun Bapak saya, sumbangan dari para kakak dan adik untuk biaya berobat ibu yang sudah dua tahun sakit,” kata Munarman.

---