Mulai 2020 Menikah Pakai Sistem Zonasi


Joko tetap tak terima. Dia merasa apa yang menjadi usahanya selama ini sudah sia-sia. Hampir tiga tahun dia mati-matian memperjuangkan cintanya.
Berharap pendekatan dengan gadis pujaannya membuahkan hasil. Sekarang, giliran dia berhasil mendapatkan perhatian dari gadis pujaannya dan mau menikah, prosedurnya pula yang ribet.
“Tidak bisa mas. Gadis yang sampean pilih terlalu jauh. Tidak masuk dalam zonasi tempat tinggal sampean. Coba usahakan dapat gadis yang satu zona dulu. Kecuali kalau semua gadis di satu zona sudah habis atau menolak lamaran sampean, baru boleh menikah dengan di zona lain.”
Kepala urusan pernikahan itu menjelaskan panjang lebar. Joko tentu kaget dengan alasan itu.
“Busyet dah, aturan dari mana pula pakai zonasi. Sejak kapan diberlakukan? Kalau begini caranya, makin banyak kawin paksa. Banyak pula janda karena menikah tanpa cinta, hanya berdasar zonasi. Belum lagi yang jomblo, makin susah ini pak,” Joko coba membantah.
“Maaf mas, saya hanya menjalankan aturan. Aturannya kebetulan sudah mulai berlaku. Jadi sebaiknya coba cek tetangga sebelah rumah. Mana tahu ada gadisnya yang belum menikah,” petugas itu tersenyum usai memberikan penjelasan. Kemudian berlalu dari hadapan Joko.
Pria itu hanya bengong di depan kantor urusan pernikahan. Impiannya buyar seketika. Sia sia sudah perjuangannya selama 3 tahun itu. Haruskah dia menyisir anak gadis di kampungnya sendiri?
Tentu saja, kisah di atas hanya fiktif belaka. Tulisan ini jelas menyikapi kegelisahan orang tua yang tahun ini anaknya harus masuk di sekolah SMP atau SMA dan sederajat, terutama sekolah negeri. Sistem zonasi yang diterapkan di sekolah, nyatanya menimbulkan kegaduhan di seluruh penjuru negeri.
Jika sistem ini bagus, mungkin tak akan ada persoalan. Jika timbul pro kontra, maka ada baiknya sistem ini dievaluasi. Sepintas, sistem ini memang sangat baik. Mengakomodir setiap orang agar bisa sekolah di dekat tempat tinggalnya.
Namun persoalannya, di Indonesia ini mutu dan kualitas pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah lain belum sama. Walau pun tentu pun tidak harus merata.
Semangatnya memang bagus. Agar tidak ada lagi dikotomi sekolah favorit, sekolah unggulan, sekolah plus, atau apa pun sebutannya.
Sayangnya, proses menuju standardisasi sekolah belumlah berjalan maksimal. Selain itu, jumlah sebaran sekolah juga belum merata.
Ada beberapa sekolah yang menumpuk di satu lokasi. Pun sebaliknya, ada wilayah yang jumlah sekolahnya terbatas. Bahkan ada yang tidak ada sekolahnya sama sekali.
Lantas bagaimana sebaiknya? Saya yakin, di Kementerian Pendidikan itu banyak orang pintar. Banyak profesor dan doktor yang mumpuni. Pasti bisa mengambil keputusan terbaik.
Yang diperlukan hanya satu, sebelum mengambil keputusan, pakailah kacamata Nusantara. Gunakan kacamata bahwa Indonesia ini dari Sabang sampai Merauka. Indonesia bukan hanya Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
Ada banyak provinsi, kabupaten, dan kota, yang kondisinya keren banget. Ketika saya menuliskan keren, ya memang keren lah. Saya yakin pembaca tahu kerennya seperti apa. Maka, jumlah sekolahnya juga keren, kualitas dan kondisinya juga sangat keren pula.
Semua keputusan tentu tidak bisa memuaskan banyak pihak. Itu sangat benar. Saya pun setuju dengan pendapat itu. Namun setidaknya, ambillah keputusan yang dampaknya sangat minimal.
Lihatlah di dunia maya, begitu cerdasnya masyarakat melontarkan kritik. Ada yang beli nasi goreng pun pakai zonasi. Apa pula guyonan dengan gambar rumah yang diangkat, demi mendekati sekolah.
Ada lagi yang mengatakan, anak pintar kalah dengan yang banyak rumah. Sebab ketika punya rumah di mana-mana, maka bisa memilih sekolah yang sesuai keinginan, yang penting di dekat rumah. Baru kali ini, RT sampai lurah pun harus sibuk saat pendaftaran sekolah karena diminta surat keterangan domisili.
Tapi saya yakin, ini pasti akan berubah. Sistem ini sudah baik, namun hanya perlu ditata kembali. Sistem zonasi masih perlu dilakukan, namun porsinya bisa disesuaikan dengan keadaan. Indonesia ini tidak merata. Maka keputusan soal hal ini juga tidak bisa dipukul rata.
Mudah-mudahan menteri pendidikannya nanti rajin-rajin keliling semua daerah di Indonesia. Sehingga mata akan terbuka, dan kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kaca mata nusantara.
Bagaimana menurut sahabat?
Sumber: kompasiana.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/mulai-2020-menikah-pakai-sistem-zonasi/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Dukung Sistem Zonasi Ppdb Anies Fokus Intervensi Dari Dalam Sekolah

Dukung Sistem Zonasi Ppdb Anies Fokus Intervensi Dari Dalam Sekolah

papar berkaitan - pada 25/6/2019 - jumlah : 170 hits
Kalau kita secara serius memperbaiki kualitas sekolahnya justru nantinya dalam jangka panjang akan merata kualitas itu Jadi kita fokuskan intervensinya saat anak di dalam sekolah Intervensinya bukan saat anak mencari sekolah kata Anies di G...
Banyak Siswa Terlempar Keluar Daerah Fx Rudy Minta Ganjar Evaluasi Sistem Zonasi

Banyak Siswa Terlempar Keluar Daerah Fx Rudy Minta Ganjar Evaluasi Sistem Zonasi

papar berkaitan - pada 4/7/2019 - jumlah : 146 hits
Dia menilai sistem zonasi yang diterapkan saat ini merugikan warganya Pasalnya tak sedikit siswa dari Kota Solo yang tidak diterima dipilihan pertama Mereka justru terlempar di sekolah luar Solo seperti di Kabupaten Sukoharjo dan Karanganya...
Sistem Zonasi Ppdb 2019 Bikin Gaduh Presiden Jokowi Diminta Copot Mendikbud

Sistem Zonasi Ppdb 2019 Bikin Gaduh Presiden Jokowi Diminta Copot Mendikbud

papar berkaitan - pada 20/6/2019 - jumlah : 197 hits
Penerapan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru 2019 membuat ratusan wali murid di Surabaya mendesak Presiden Joko Widodo segera mencopot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Anies Sebut Sistem Zonasi Ppdb Mudahkan Siswa Orangtua Tak Perlu Antre Sejak Subuh

Anies Sebut Sistem Zonasi Ppdb Mudahkan Siswa Orangtua Tak Perlu Antre Sejak Subuh

papar berkaitan - pada 25/6/2019 - jumlah : 150 hits
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meningkatkan mutu pendidikan setiap sekolah di Jakarta
Imbas Sistem Zonasi Dua Sekolah Di Jateng Kekurangan Siswa

Imbas Sistem Zonasi Dua Sekolah Di Jateng Kekurangan Siswa

papar berkaitan - pada 29/6/2019 - jumlah : 449 hits
Menurut Ganjar kedua sekolah yang pendaftarnya hanya 6 siswa tersebut berada di pinggiran Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Kendal Untuk membantu sekolah kurang siswa tersebut ia akan membuat kebijakan siswa boleh masuk keluar zona
Ganjar Pranowo Nilai Keberhasilan Sistem Zonasi Ditentukan Pemerataan Guru

Ganjar Pranowo Nilai Keberhasilan Sistem Zonasi Ditentukan Pemerataan Guru

papar berkaitan - pada 29/6/2019 - jumlah : 127 hits
Promosi promo muter ke sekolah agar anak mendapatkan kesempatan yang sama kata Ganjar Pranowo
Cantik Pakai Turban Netizen Doa Isteri Sultan Kelantan Sedia Berhijab

Cantik Pakai Turban Netizen Doa Isteri Sultan Kelantan Sedia Berhijab

papar berkaitan - pada 29/6/2019 - jumlah : 513 hits
Selepas sebulan menjadi seorang ibu isteri Sultan Kelantan semakin menjadi topik carian di media sosial Kecantikkannya yang begitu asli itu membuatkan rakyat jelata semakin ingin mengenali wanita yang berjaya menjadi suri di hati Sultan Muh...
Liburan Di Singapura Aisyahrani Pakai Tas Seharga Rp 600juta

Liburan Di Singapura Aisyahrani Pakai Tas Seharga Rp 600juta

papar berkaitan - pada 27/6/2019 - jumlah : 129 hits
Adik Syahrini Aisyahrani tengah menikmati momen liburannya bersama teman teman di Singapura Di sana ia tampil kece dengan menggunakan tas berwarna oranye yang ditaksir berharga Rp 600juta
Anjing Anjing Neraka Versi Rfans Donald

Filem Ngesot

Infinix Memperkenalkan Gt 20 Pro Telefon Pintar Dual Chip Gaming Beast Ke Malaysia

Makan Makan Santai Dengan Kawan Office

Sultan Pahang Mohon Mendoakan Tengku Hassanal Segera Mendirikan Rumah Tangga

Mahalini Dah Peluk Islam

Fiersa Besari April Chord

Ibu Meraung Luluh Hati Lihat Kaki Anak Putus Akibat Kemalangan Motorsikal Depan Sekolah



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dr Pontianak Astro Warna Sooka

10 Fakta Biodata Jabir Meftah Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3

Biodata Dan Latar Belakang Adam Shamil Personaliti TikTok Terkenal

5 Negara Yang Memilih Untuk Tidak Menggunakan Matawang Sendiri

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Aku Bukan Ustazah Slot Akasia TV3


Berita Prk Kkb Terkini Pengundi India Menjadi Penentu

Lelaki Diganggu Oleh Pemandu Selepas Mengekori Kenderaannya

Indonesia Kaji Semula Tadbir Urus Pekerja Asing

Mahkamah Tinggi Tolak Permohonan Yusoff Rawther Paksa Polis Dedah Keputusan Ujian Poligraf

Tiada Hasrat Tahan Dr Mahathir Kata Ketua Pesuruhjaya Sprm

Kenyataan Cukai Jalan Oleh Bjak