Mencoba Linux Mint Debian Edition Cindy
Kali ini saya lagi mencoba LMDE (Linux Mint Debian Edition), yang mana menurut situs resminya mengatakan bahwa Linux ini berbasis Debian namun tetap menggunakan cita rasa Linux Mint.
Menurut situs resmi, tujuan utama tim Linux Mint membuat distro LMDE adalah untuk memperlihatkan begitu giatnya distro mereka, dan bagaimana cara kerjanya yang begitu penting jika saja, suatu saat Ubuntu akan hilang selamanya. LMDE dibuat semirip mungkin dengan Linux Mint, tetapi tanpa menggunakan Ubuntu, dengan menggunakan Debian sebagai basis paketnya. Tidak ada rilis versi di distro LMDE kecuali hanya perbaikan bug dan keamanan, paket basis Debian yang digunakan akan tetap sama, tetapi komponen Mint dan desktop akan diperbarui terus menerus. Ketika siap, fitur baru yang telah selesai dikembangkan langsung akan ditambahkan ke LMDE, sisanya akan ditambahkan pada rilis point Linux Mint selanjutnya.
Perangkat dan Bahan yang DigunakanUntuk mencoba distro ini, saya menggunakan hardware sebagai berikut:
Motherboard Asus H61M-C dengan Processor Intel i3-2120
RAM 2x4GB
Sandisk SSD 120GB
WD Harddisk 500GB
VGA Gainward GT 210 2GB
USB Wireless Adapter TP-Link WN322G
USB Flashdisk 4GB
ISO LMDE Cindy 64 Bit, yang bisa didownload di sini
Proses Instalasi dan Sedikit Pengalaman PenggunaanBuat dulu USB Bootable LMDE, bisa pake software booting maker apa saja, Rufus, perintah dd, saya sendiri menggunakan Etcher for Mac.
Untuk proses instalasi cukup mudah, boot USB sebagai priority (mode UEFI), kemudian pilih LMDE sebagai booting targetnya. Tunggu hingga tampil ke desktop. Begitu mudahnya. Hehehehe
Untuk partisi, saya mengubahnya menjadi GPT dan mengaturnya seperti gambar berikut
Klik Next-next, reboot. Instalasi yang begitu mudah.
Booting ke Desktop sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 4-6 detik saja (tentunya karena pengaruh penggunaan SSD). Coba instalasi Visual Code atau Atom, sangatlah mudah. Tinggal download saja di situs resminya, dan karena paketnya berupa .deb, maka langsung saja install, tinggal klik, beres.
Yang saya suka juga karena ada fitur hot corner, yang mirip Expose di MacOS, yang entahlah, mungkin di distro yang lain juga ada.
KendalaKesulitan dalam mengupdate driver, karena baru mencoba debian (yang dikemas dalam Linux Mint)
Dari dua USB Wireless Adapter saya yang dicoba, hardware terdeteksi dengan baik. Namun jika digunakan untuk melakukan koneksi ke Access Point, tidak bisa. Baik itu tanpa security maupun menggunakan security key (WPA, PSK2).
Ahh, ini mungkin USB Wireless saya yang rusak. Okelah, saya coba booot menggunakan Distro Pop_OS (system76), eh, berhasil konek ke akses poin. Masih penasaran, akhirnya coba boot lagi menggunakan Manjaro, dan sukses konek. Berarti fix, masalah pada distri LMDE yang saya gunakan, dan saya sendiri tidak tau masalahnya di mana dan cara memperbaikinya. :D
Kayaknya kedepan penulis akan mencoba distro Manjaro nih. Oke, mungkin sekian saja berbagi pengalaman menggunakan Linux Mint Debian Edition - Cindy. Semoga bermanfaat.
Terima kasih (z).
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://blog.zdienos.com/2018/12/mencoba-linux-mint-debian-edition-cindy.html