Kisruh Cadar Dan Celana Cingkrang Dalam Repihan Kejayaan Islam
Menegakkan ajaran agama
memang mendapatkan pertentangan dari pihak yang tidak sepemahaman. Situasi
tersebut sebelumnya telah dialami oleh para nabi. Terkadang menimbulkan konflik
yang berujung perlawanan fisik.
Meskipun sifat dasar
manusia memerlukan sesuatu yang baru, tapi merubah sebuah kebiasaan seseorang
tidaklah mudah. Apalagi menyangkut akidah.
Isu Kilafiyah untuk Lenakan Umat Islam
Sebagai umat yang hidup
di akhir zaman, kita dihadapkan pada berbagai persoalan kilafiyah. Mungkin ini
salah satu penyebab Rasulullah SAW sedih pada saat ajal akan menjemputnya.
Beliau khawatir bagaimana keadaan umatnya kelak.
Setelah Rasulullah SAW
wafat, hari ini kita mendalami Islam melalui Alquran dan hadisnya. Meskipun
bertujuan sama, kadang penafsiran bisa saja menimbulkan kilafiyah. Dan adakala
kilafiyah tersebut tidak dapat ditolerasi.
Pengguna Cadar dan Celana Cingkrang Bukan Teroris
Di pengujung tahun 2019
ini hangat dibincangkan tentang penggunaan cadar dan celana cingkrang oleh
sebagian umat muslim. Ada yang mengidentik penggunanya sebagai ciri dari
seorang teroris. Merembet pada regulasi sepihak tentang pelarangan dalam
menggunakannya. Hingga terjadinya pemecatan pada penggunanya di sebuah
universitas Islam, dan berbagai imbas lainnya.
Di sini kita tidak
mendalami tentang wajib atau tidaknya seorang muslimah menggunakan cadar atau
kewajiban muslim menggunakan celana cingkrang, berjenggot, atau sebagainya.
Sebagai cernaan, istri Rasulullah SAW menggunakan cadar, begitupun juga dengan
istri Abu Lahab yang sangat membenci Islam. Kita sama-sama tahu, salah satu
sahnya shalat seseorang tentu tujuh tulang pada anggota tubuh harus mengenai
bumi saat bersujud.
Masih segar diingatan kita, pembataian para muslim pada salah satu masjid di Selandia Baru, pelakunya bukanlah seorang muslim. Apakah pantas pengguna cadar dan celana cingkrang diidentikkan dengan ciri seorang teroris? Islam adalah ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh manusia.
Cadar dan Celana Cingkrang dalam Intimidasi Propaganda
Kembali pada perkara pelarangan
penggunaan cadar dan celana cingkrang. Peristiwa-peristiwa yang ditimbulkan
dari pelarangan menggunakan cadar dan celana cingkrang tentu jadi bahan berita
bagi media-media pemberitaan untuk dikonsumsi oleh umat Islam.
Ketika umat Islam lebih
sering mengonsumsi bacaan dari media pemberitaan dan sosial daripada membaca
Alquran, akan membuat kita mudah dipengaruhi oleh propaganda media. Perhatian
kita akan teralihkan, sehingga lupa memikirkan upaya untuk membangun kejayaan
Islam.
Upaya mengalihkan
perhatian umat Islam tersebut mereka lakukan dengan berbagai macam cara. Seperti
dengan penistaan terhadap Rasulullah SAW, pembakaran kitab suci, dan lain
sebagainya.
Membangun Ekonomi, Sain, dan Budaya untuk Kejayaan Islam
Menyikapi suasana
begitu, ada baiknya umat Islam tetap fokus pada upaya bersama dalam membangun
kejayaan Islam. Memanfaatkan media dakwah dan komunitas-komunitas keislaman
yang telah ditubuhkan. Membangun program perekonomian umat, sains, dan
kebudayaan Islam agar dunia kembali di bawah pengaruh kuat syariat Islam.
Saat kita berada di bawah kekuasaan non muslim, isu berpropaganda akan mudah mempermainkan. Perlu untuk memperbanyak ilmu keagamaan, jangan sampai mereka pula yang lebih mengetahui ilmu keislaman yang akhirnya digunakan untuk melemahkan dan memecah ukhuwah islamiyah. Wallahu ‘alam. (*)
The post Kisruh Cadar dan Celana Cingkrang dalam Repihan Kejayaan Islam appeared first on IslamicTunesNews.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.islamictunesnews.com/kisruh-cadar-dan-celana-cingkrang-dalam-repihan-kejayaan-islam/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kisruh-cadar-dan-celana-cingkrang-dalam-repihan-keja