Kisah Pemain Bolasepak Yang Jatuh Kembali Berdiri
Pencinta Gimnass

Nama Paul Pogba pernah menjulang tinggi di jagat sepak bola. Dengan gaya khasnya di lapangan dan senyum lebarnya, ia adalah idola banyak orang. Namun, takdir berkata lain. Badai datang menerjang ketika ia dihantam sanksi doping, yang berujung pada larangan bermain selama empat tahun. Dunia seolah runtuh di hadapannya.
Di tengah kesunyian yang mencekam, Pogba akhirnya membuka suara. Dalam sebuah pengakuan yang menyentuh, ia mengungkapkan bagaimana ia kehilangan segalanya. "Saat saya bukan lagi Pogba sang pemain terkenal, semua orang pergi. Bahkan istriku meninggalkanku. Aku sendirian dalam hidup ini," ujarnya pilu. Maria Zulay Salaues, sang istri yang selalu mendampingi, kini tak lagi berada di sisinya di masa kelam itu.
Ponselnya yang dulu tak henti berdering, kini sunyi. Undangan-undangan dari dunia mode yang dulu berlimpah, kini tak ada lagi. "Aku sadar, selama ini aku hanya dikelilingi orang yang mencintaiku karena uang dan ketenaran," lanjut Pogba, dengan nada getir. Hukuman doping itu bukan hanya merenggut kariernya, tapi juga membuka matanya tentang siapa saja yang benar-benar ada untuknya. Kesepian menjadi teman setianya selama masa hukuman. Ia menyebut skorsing itu sebagai momen pahit untuk melihat siapa teman sejati. Yang paling menyakitkan, menurutnya, tak ada satu pun yang benar-benar hadir saat ia jatuh, termasuk sang istri.
Namun, di titik nadir itulah, sebuah titik balik muncul. Keterpurukan ini justru menempa mental barunya. Setelah gigih mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), secercah harapan datang. Hukuman Pogba dipangkas menjadi 18 bulan, sebuah keputusan yang mengubah segalanya. Itu berarti, ia sudah bisa kembali berlatih sejak Januari 2025 dan siap bermain kembali mulai Maret 2025.
Dan yang lebih mengejutkan, AS Monaco datang dengan tawaran yang tak terduga. Paul Pogba resmi bergabung dengan klub tersebut dengan kontrak dua tahun hingga 2027. Kesepakatan ini menandai kebangkitan sang gelandang ke dunia sepak bola Eropa, sebuah penanda bahwa ia belum menyerah.
Di tengah keterpurukan dan kesendirian yang pernah melingkupinya, Pogba kembali ke lapangan. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya belum habis, bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk ditunjukkan. Ia bertekad, semua yang menjauhinya akan menyaksikan kebangkitan yang sebenarnya.
"Sekarang aku senang, karena aku tahu siapa diriku. Aku tahu siapa yang palsu dan siapa yang nyata," tutup Paul Pogba dengan senyum tipis, namun penuh makna. Kisah Pogba adalah bukti bahwa bahkan dari jurang terdalam, seseorang bisa bangkit, mengenali diri sejati, dan kembali bersinar lebih terang.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://wrlr.blogspot.com/2025/07/kisah-pemain-bolasepak-yang-jatuh.html