Kisah Hijrah Chef Haryo Karier Dan Harta Sirna Hanya Agama Jadi Penolong
Setelah lama menghilang, kini Chef Haryo Pramoe kembali muncul.
Tampilannya berubah. Kini dia terlihat lebih relijius. Chef Pramoe memang telah berhijrah.
Lewat kanal YouTube Apunk65, Chef Haryo menceritakan proses berhijrah. Semua berawal dari kehidupannya di Belanda yang seolah tidak memiliki agama.
“Saya melihat kehidupan di negeri Belanda yang humanis. Di sana saya menjadi sangat liberal, saya berpikir bisa karena saya tidak punya agama saat itu,” kata Chef Haryo.
Dia memang sudah memeluk Islam. Namun serasa tidak beragama karena tidak pernah menjalankan ajaran Islam daalam kehidupannya. Dia mengaku tidak pernah beribadah.
“Sudah Islam, tapi tidak membawa agama sebagai bekal hidup saya selama di sana. Study hard, party hard,” ucap dia.
Kehidupan itu membuat jiwanya kering. Semua yang dia lakukan hanya untuk mengejar dunia. Hanya untuk mencari harta belaka. “Kita berpikir duniawi saja, material, kita bekerja.”
Hidupnya tidak tenang. Kehidupan yang hanya mengejar materi benar-benar membuat hatinya kosong. ” Mengenyangkan pikiran iya, tapi kalbu kita kosong,” tambah dia.
Hidup Chef Haryo Berubah
Chef Haryo mengaku, dulu memang menjalani hidupnya penuh kenikmatan, berkecukupan, dan memiliki popularitas sebagai chef. Namanya tenar melalui program kuliner di televisi.
Tapi kehidupannya berubah. Kariernya lenyap. Kelarga dan harta pun sirna. Dia benar-benar berada di titik nadir kehidupan.
“Kalau dibilang itu fase kejatuhan. Di mana kehilangan pekerjaan, kehilangan keluarga, kemudian banyak semua hilang harta benda lain-lain. Tapi di situ saya memilih agama sebagai pelarian,” ucap dia.
Namun setelah berhijrah, dia perlahan mulai bangkit. Pria yang hobi naik motor gede itu memutuskan mendalami agama setelah mendengarkan kajian Ustaz Subhan Bawazier di Al-Azhar.
“Tahun 2015 ke Al-Azhar pusat ketemu Ustaz Subhan Bawazier di sana saya belajar apa itu hijrah dan hidup beragama. Akhirnya perlahan lambat laun saya bertemu orang-orang baik. Di sana saya mengubah saya berpikir dan hidup saya,” ungkap Chef Haryo.
“Hijrah itu akan dibersihkan. Harta-harta yang dulu menzolimi orang yang disengaja atau tidak disengaja, pernah maksimat nanti Allah akan bersihkan. Hijarah itu harus dijemput tidak menunggu,” imbuhnya.
Perubahan Usai Hijrah
Memutuskan untuk mendalami agama dan hijrah, Chef yang berusia 44 tahun ini merasakan hidupnya jauh lebih tenang.
“Damai. Popularitas itu menyakitkan, orang tahu kita hanya menyenangkan di depan kamera. Dengan keadaan sekarang saya bisa lebih realistis dan hidup apa adanya,” ucap Chef Haryo.
Kini, Chef Haryo memang tidak bergelimang harta. Namun hidupnya lebih tenang. Dia mengaku benar-benar bisa menikmati hal-hal kecil yang punya manfaat besar.
“Dulu banyak uangnya, banyak hartanya tapi habisnya tidak tahu buat apa tidak enak. Tapi sekarang dapat Rp 500 ribu, masyaallah enak banget, bisa beli tahu, tempe, keluarga rukun, hati lebih tenang,” katanya.
“Beli mobil, beli motor kalau belinya cash hidupnya tenang. Dulu beli motor saya pakai uang riba, haduh. Kalau orang riba itu kayak orang gila, jalannya miring. Gue ngerasain bagaimana konflik dengan debtcollector, motornya mau diambil, bagaimana kita bayar itu tidak enak banget,” imbuhnya.
Chef Haryo memberikan pesan bagi publik untuk selalu menjalankan hidupnya dengan agama. ” Jangan hidup tanpa agama itu penting banget,” ucapnya.
Sumber: dream.co.id
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kisah-hijrah-chef-haryo-karier-dan-harta-sirna-hanya-agama-jadi-penolong/