Kasus Mayat Dalam Koper Di Blitar Bagian Kepala Belum Ditemukan Hingga Pesan Terakhir Korban
Rabu (3/4/2019) kemarin, warga Blitar, Jawa Timur digegerkan penemuan mayat yang tersimpan di dalam koper.
Mayat dalam koper tersebut diduga dimutilasi. Sebab, bagian kepala mayat tersebut tidak menyatu dengan tubuhnya dan hilang.
Kepala Saturan Reserse Kriminal Polres Blitar, Ajun Komisaris Heri Sugiono telah membenarkan kepala mayat tersebut hilang.
“Hanya (kepala) itu,” ujar Heri Sugiono, dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (3/4/2019) malam.
Atas hal itu, penyisiran juga terus dilakukan petugas di sekitar lokasi untuk menemukan potongan tubuh bagian kepala.
Posisi Korban dalam Koper Menurut Kesaksian Perawat
Petugas kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan sempat diminta tolong mengangkat koper berisi mayat dari ambulans ke kamar jenazah saat tiba di RSUD Mardi Waluyo.
Sesampai di kamar jenazah, mayat dikeluarkan dari koper. Dia sempat menyaksikan bagian tubuh mayat itu.
Menurutnya, kondisi mayat masih segar. Dia memerkirakan mayat itu seorang laki-laki masih muda. Tubuhnya kecil dan berkulit kuning.
“Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi saya tidak melihat kepalanya,” katanya.
Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka. Menurutnya, luka di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena bacokan.
“Lukanya menganga seperti bekas sayatan,” ujarnya.
Korban Warga Kediri
Polisi pun terus melakukan pengusutan kasus tersebut. Hasil sementara, polisi telah mengantongi identitas mayat tanpa kepala itu.
Korbannya bernama Budi Hartanto (28), seorang warga Kediri. Pengungkapan itu berdasarkan data yang diperoleh dari sidik jari mayat.
Hanya saja, kata Heri, petugas juga mematangkan identifikasi itu melalui teknik pencocokan DNA.
Pihaknya sudah mengambil sampel DNA dari jenazah korban dan sampel DNA dari Darmaji, ayah Budi Hartanto.
Pencocokan DNA itu hingga saat ini belum diketahui hasilnya karena masih dalam pemeriksaan oleh petugas.
Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orang tuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam.
Pesan Terakhir Budi kepada Rekannya
Isi chat WhatsApp (WA) terakhir Budi Hartanto (28), guru honorer asal Kabupaten Kediri, yang mayatnya ditemukan termutilasi tanpa kepala di dalam koper diungkap keluarga.
Menurut paman korban, guru honorer itu sempat berkomunikasi dengan seorang rekannya melalui WhatsApp (WA), Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 22.55 WIB.
“Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru,” ungkap Nasuha, paman korban kepada wartawan Surya.co.id, Rabu (3/4/2019) malam.
Kontak terakhir korban dengan rekannya, menurut Nasuha, terkait dengan obrolan gurauan.
Namun setelah kontak terakhir, HP (ponsel) milik korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang.
Sudarmaji (54), ayah Budi, telah berangkat mendatangi RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar untuk mengecek kondisi mayat anaknya.
Nasuha, paman korban mengemukakan, pihak keluarga diberitahu tentang penemuan mayat dalam koper oleh petugas kepolisian.
“Tadi siang keluarga diberitahu terkait penemuan mayat korban mutilasi di dalam koper.
Sekarang orangtuanya telah berangkat untuk mengecek ke kamar mayat RSUD Mardiwaluyo, Blitar,” ungkap Nasuha, Rabu (3/4/2019).
Sosok Korban di Mata Keluarga
Sejauh ini pihak keluarga tidak pernah mendapati hal yang aneh pada korban.
“Orangnya pendiam, sehari-hari korban menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati mengajar mata pelajar Kesenian,” jelasnya.
Selain menjadi guru honorer, Budi juga bisnis kecil-kecilan, berjualan di GOR Jayabaya serta jual beli HP (ponsel).
“Usahanya banyak karena anaknya kreatif,” tambahnya.
Pihak keluarga juga kaget saat diberitahu petugas kepolisian ada musibah yang menimpanya.
Menurut Nasuha, terkait dengan kepastian mayat dalam koper adalah Budi Hartanto setelah petugas mengecek sidik jarinya kemudian dikroscek identik dengan milik korban.
“Sekarang orangtuanya ke rumah sakit untuk melihat kondisi jenazahnya,” jelasnya.
Sementara rumah korban di Jl Tamansari, Kota Kediri didatangi banyak pelayat dari keluarga dan tetangga, Rabu (3/4/2019).
Warga berdatangan setelah mengetahui kabar berita korban meninggal dunia ditemukan dalam koper.
Terkait penemuan mayat korban di wilayah Blitar, pihak keluarga tidak memiliki kerabat di Blitar. Namun ada rekan korban yang dari Blitar.
Sementara belum diperoleh kabar kapan jenazah korban dipulangkan ke Kediri. Apalagi sampai saat ini kepala korban masih belum ditemukan.
“Jenazahnya dikenali dari sidik jarinya. Kami belum tahu kapan jenazahnya dipulangkan,” jelasnya.
Korban Budi Hartanto merupakan anak sulung dari 3 bersaudara.
Suasana di kediaman Almarhum Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri yang ditemukan tewas termutilasi dan potongan mayatnya dimasukkan ke dalam koper.
Koper itu ditemukan di Blitar. Sementara suasana di rumah duka mulai didatangi para pelayat.
Hamidah ibu korban tak kuasa menahan sedih hingga menangis histeris setelah diberitahu putranya menjadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper.
“Anak saya salahnya apa… saya tidak terima,” ungkapnya.
Sejumlah kerabatnya tampak menenangkan dengan merangkulnya.
“Semoga pelakunya segera ditemukan,” tuturnya.
Dari penjelasan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah selepas Maghrib.
Tujuan korban saat itu dilaporkan menuju warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).
“Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan,” jelas Nasuha.
Polisi Masih Cari Kepala Korban
Polisi hingga saat ini masih belum menemukan kepala mayat meski telah berhasil mengungkap dugaan sementara identitas mayat dalam koper yang ditemukan di tepi sungai di bawah jembatan desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Karena itu, Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, mengatakan saat ini polisi masih fokus mencari kepala korban yang diduga guru honorer asal Kediri tersebut.
“Betul, saat ditemukan kondisi mayat korban tanpa kepala dimasukan dalam koper. Sekarang kami fokus mencari kepala korban,” kata AKP Heri Sugiono.
AKP Heri mengatakan polisi fokus mencari kepala korban mulai dari rumahnya di Kediri sampai di lokasi penemuan mayat korban di Udanawu, Kabupaten Blitar.
Satreskrim Polres Blitar Kota sudah berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota untuk mencari kepala korban.
“Kami juga berkoordinasi dengan tim Jatanras Polda Jatim,” ujarnya.
Dari visum luar, selain kepalanya putus, juga ditemukan beberapa luka pada tubuh korban. Salah satunya di bagian lengan korban.
“Kami masih menunggu hasil otopsi,” ujarnya kemarin.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kasus-mayat-dalam-koper-di-blitar-bagian-kepala-belum-ditemukan-hingga-pesan-terakhir-korban/