Polisi Masih Mencari Kepala Korban Mutilasi Guru Honorer Yang Mayatnya Dibuang Di Blitar
Polisi masih terus mencari keberadaan potongan kepala Budi Hartanto, korban mutilasi yang seorang guru honorer di Kediri dan mayatnya dibuang di tepi sungai di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Polisi sejauh ini sudah menemukan badan korban dari laporan warga berikut identitasnya dari mayat korban yang dimasukkan pelaku ke dalam koper.
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, mengatakan pihaknya saat ini masih fokus mencari kepala korban yang diduga guru honorer asal Kediri tersebut.
“Betul, saat ditemukan kondisi mayat korban tanpa kepala dimasukan dalam koper.
Sekarang kami fokus mencari kepala korban,” kata AKP Heri Sugiono.
AKP Heri mengatakan polisi fokus mencari kepala korban mulai dari rumahnya di Kediri sampai di lokasi penemuan mayat korban di Udanawu, Kabupaten Blitar.
Satreskrim Polres Blitar Kota sudah berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota untuk mencari kepala korban. “Kami juga berkoordinasi dengan tim Jatanras Polda Jatim,” ujarnya.
Dikatakannya, polisi sudah mengetahui identitas korban. Korban bernama Budi Hartanto (21), asal Mojoroto, Kota Kediri.
Untuk memastikannya, polisi tetap melakukan tes DNA terhadap keluarga korban. “Kami tetap melakukan tes DNA terhadap orang tua korban untuk memastikannya.
Kalau identitas korban kami dapatkan dari hasil identifikasi,” katanya.
Menurutnya, hasil otopsi resmi dari tim RS Bhayangkara masih belum keluar. Tetapi, dari visum luar, selain kepalanya putus, juga ditemukan beberapa luka pada tubuh korban.
Salah satunya di bagian lengan korban. “Kami masih menunggu hasil otopsi,” ujarnya.
Petugas kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan sempat diminta tolong mengangkat koper berisi mayat dari ambulans ke kamar jenazah saat tiba di RSUD Mardi Waluyo.
Sesampai di kamar jenazah, mayat dikeluarkan dari koper. Dia sempat menyaksikan bagian tubuh mayat itu.
Menurutnya, kondisi mayat masih segar. Dia memerkirakan mayat itu seorang laki-laki masih muda.
Tubuhnya kecil dan berkulit kuning. “Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi saya tidak melihat kepalanya,” katanya.
Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka. Menurutnya, luka di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena bacokan.
“Lukanya menganga seperti bekas sayatan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, mayat dalam koper yang dalam kondisi termutilasi di pinggir bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) ternyata bernama Budi Hartanto (28) warga Jl Tamansari,
Sudarmaji (54), ayah Budi, telah berangkat mendatangi RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar untuk mengecek kondisi mayat anaknya.
Nasuha mengemukakan, pihak keluarga diberitahu tentang penemuan mayat dalam koper oleh petugas kepolisian.
“Tadi siang keluarga diberitahu terkait penemuan mayat korban mutilasi di dalam koper.
Sekarang orangtuanya telah berangkat untuk mengecek ke kamar mayat RSUD Mardiwaluyo, Blitar,” ungkap Nasuha, Rabu (3/4/2019).
Sejauh ini pihak keluarga tidak pernah mendapati hal yang aneh pada korban.
“Orangnya pendiam, sehari-hari korban menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati mengajar mata pelajar Kesenian,” jelasnya.
Selain menjadi guru honorer, Budi juga bisnis kecil-kecilan, berjualan di GOR Jayabaya serta jual beli HP (ponsel). “Usahanya banyak karena anaknya kreatif,” tambahnya.
Pihak keluarga juga kaget saat diberitahu petugas kepolisian ada musibah yang menimpanya.
Menurut Nasuha, terkait dengan kepastian mayat dalam koper adalah Budi Hartanto setelah petugas mengecek sidik jarinya kemudian dikroscek identik dengan milik korban.
“Sekarang orangtuanya ke rumah sakit untuk melihat kondisi jenazahnya,” jelasnya.
Sementara rumah korban di Jl Tamansari, Kota Kediri didatangi banyak pelayat dari keluarga dan tetangga, Rabu (3/4/2019). Warga berdatangan setelah mengetahui kabar berita korban meninggal dunia ditemukan dalam koper.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/polisi-masih-mencari-kepala-korban-mutilasi-guru-honorer-yang-mayatnya-dibuang-di-blitar/