Janji Yahya Staquf Tak Ada Contoh Capres Cawapres Dari Pbnu
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Foto: dok. panitia Muktamar)
Jakarta - Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketum PBNU yang baru. Sebelum menjadi Ketum, lelaki yang bersahabat disapa Gus Yahya ini sudah meminta jangan ada capres atau cawapres dari PBNU.
Dia bahkan akan menerapkan kebijakan agar Ketua Umum PBNU ke depan tidak ikut terlibat dalam kontestasi penyeleksian presiden dan wakil presiden. Hal ini agar ke depan NU sanggup kembali berperan selaku penyangga metode bagi keutuhan NKRI.
"Nahdlatul Ulama mesti kembali selaku penyangga sistem. Bahaya politik identitas ini susah dicegah alasannya yakni para politisi instan niscaya akan senantiasa mencari sumber daya instan untuk mendapat dukungan. Cara paling instan yang mudah didapat yakni dengan memainkan identitas, khususnya agama. Ini bahaya," kata Gus Yahya terhadap tim Blak-blakan detikcom, Kamis (15/10/2021).
Baca juga: Gus Yahya Makara Ketum PBNU, Pengamat: Bisa Jauhkan NU dari Politik Pragmatis
Nahdlatul Ulama, beliau melanjutkan, bergotong-royong punya potensi dan sudah puluhan tahun terlatih selaku penyangga keutuhan NKRI. Ke depan, NU mesti memainkan lagi fungsi ini. Syaratnya, menurut pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Rembang, itu, NU dihentikan menjadi pihak di dalam sengketa politik agar fungsi selaku penyangga sanggup efektif.
"Tanpa itu, NU tak akan sanggup lagi menengahi. Karena itu, saya tak ingin ada contoh capres atau cawapres dari PBNU agar NU tidak menjadi pihak apabila terjadi persoalan," kata Gus Yahya.
Untuk diketahui, salah satu tokoh NU, KH Hasyim Muzadi, pernah maju dalam Pilpres 2004. Ia menjadi cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri.
Saat itu, Hasyim masih menjadi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU. Namun Hasyim gagal menjadi wapres.
Ada juga KH Ma'ruf Amin, yang sekarang menjadi Wakil Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ma'ruf Amin pernah menjadi Rais Aam NU.
Baca juga: NasDem Harap NU di Atas Semua Golongan Politik di Era Gus Yahya
Kembali ke klarifikasi Gus Yahya. Dia memastikan tidak mempunyai obsesi menjadi presiden. Andai ingin menjadi kandidat presiden sekalipun, beliau merasa tak perlu menjadi pengurus, terlebih Ketua Umum PBNU. Sebab, dirinya tahu bagaimana cara mengkapitalisasi manuver untuk mendapat perhatian publik. "Saya dahulu itu mau nyalon jadi anggota dewan perwakilan rakyat saja nggak boleh sama Gus Dur, terlebih jadi presiden, ha-ha-ha...," seloroh putra sulung KH Cholil Bisri itu.
Dengan konsentrasi menjadi Ketua Umum PBNU, Gus Yahya hanya berharap masih sanggup masuk dalam janjinya Hadratussyeh KH Hasyim Asy'ari bahwa 'barang siapa mau ikut merawat NU, beliau kuanggap santriku, dan barang siapa menjadi santriku, saya mendoakannya beserta seluruh keluarga dan keturunannya husnulkhotimah'.
Jadi Ketum PBNUAkhirnya Gus Yahya resmi menjadi Ketum PBNU hari ini. Yahya Staquf mengalahkan petahana Said Aqil Siroj.
Pemilihan kandidat Ketua Umum digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021). Penghitungan bunyi digelar secara terbuka dan disiarkan secara virtual.
Yahya Staquf resmi menjadi Ketum PBNU setelah menang di dua tahapan penghitungan suara. Di tahap penyeleksian bacalon ketum, Yahya Staquf unggul dengan bunyi sebanyak 327.
Perolehan bunyi Yahya Staquf juga unggul cukup telak di tahap penyeleksian caketum PBNU. Yahya Staquf menjangkau bunyi 337, sementara Said Aqil 210 suara.
Yahya Staquf dalam aneka macam potensi menyodorkan visinya selaku Ketum PBNU yakni menggugah anutan dan nilai-nilai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Yahya Staquf ingin kedatangan NU sungguh-sungguh dirasakan.
"Visi saya untuk memimpin NU ini yakni 'menghidupkan' Gus Dur. Ini saya sudah nyatakan berulang-ulang. Makara saya sampaikan terhadap PWNU-PCNU se-Indonesia bahwa apa yang ingin saya lakukan, yakni visi saya dalam memimpin NU lima tahun ke depan, ini sanggup dinyatakan dengan perilaku 'menghidupkan' Gus Dur," kata Yahya dalam jumpa pers, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Puan Beri Selamat ke Ketum PBNU Gus Yahya: Bawa Maslahat untuk Umat
"Saya ingin Nahdlatul Ulama selaku organisasi ini sungguh-sungguh sanggup berfungsi dan dinikmati kehadirannya sebagaimana dahulu kita semua menikmati fungsi dan mencicipi kedatangan Gus Dur," sambung Yahya.
Yahya menganggap Gus Dur mempunyai visi-visi besar. Menurut Yahya, visi Gus Dur itu masih sungguh berkaitan untuk dipraktekkan hingga waktu yang lama.
"Apa yang dibawakan oleh Gus Dur visinya, kinerjanya, saya sanggup yakinkan bahwa itu semua mesti dan sanggup diproyeksikan menjadi konstruksi organisasi dan ini mesti dibangun ke depan," ujar Yahya.
gus yahyaketum pbnu yahya cholil staqufketum pbnu yahya staqufhasyim muzadimaruf amin
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.casmair.com/2021/12/janji-yahya-staquf-tak-ada-contoh.html