In Syaa Allah Panjang Umur Murah Rezeki Sihat Tubuh Badan Kita Raikan 22 Mac 2020 9922
Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ
Isra' wal Mikraj menjadi momen paling berkesan bagi Rasulullah ﷺ Memperingati peristiwa ini setiap tanggal 27 Rajab yang tahun ini jatuh pada Ahad (Minggu) 22 Mac 2020.
Beginilah Dialog Nabi Muhammad ﷺ Ketika Bertemu Allah ﷻ Saat Isra' Mi'raj
Rusman Siregar Kamis, 12 Maret 2020 - 05:15 WIB
Isra' wal Mi'raj adalah perjalanan terindah yang dilalui Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Foto Ilustrasi/Ist
Isra' wal Mi'raj adalah perjalanan terindah yang dilalui Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Tidak ada manusia di muka bumi yang diberi nikmat bisa bertemu langsung dengan Zat Maha Kuasa, Allah 'Azza wa Jalla.
Isra' wal Mikraj menjadi momen paling berkesan bagi Rasulullah SAW. Tidak heran umat Islam di dunia ikut memperingati peristiwa ini setiap tanggal 27 Rajab yang tahun ini jatuh pada Ahad (Minggu) 22 Maret 2020.
Menurut Dai kharismatik asal Cirebon yang juga Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Buya Yahya, peristiwa Isra' Mi'raj tidak bisa dilihat dengan kacamata akal dan pikiran manusia. Rasulullah SAW bertemu dan melihat Allah Ta'ala ketika Mik'raj, maka cara melihatnya pun harus menggunakan hati dan iman.
Baca Juga:
Imam Ahmad Menulis Doa Ini untuk Sembuhkan Sakit Panas
Cara Mengendalikan Marah yang Diajarkan Rasulullah SAW
Dimulai dari kebingungan Rasulullah SAW untuk bersalam kepada Allah Ta'ala, hingga Allah mewahyukan salam yang tepat dari hamba kepada-Nya yaitu: "Attahiyyatul mubarokatush sholawaatuth thoyyibaatu lillah" (salam sejahtera yang penuh barokah dan salam sejahtera yang amat baik adalah milik Allah Ta'ala).
Saat itu Allah menjawab: "Assalamu 'alaika Ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh" (Salam sejahtera, barokah dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad SAW). Kemudian salam itu diabadikan dalam perintah salat yang dibawa oleh Rasulullah SAW dari perjalanan Isra Mi'raj.
"Pesan yang bisa dibaca dari bacaan Tasyahud ini adalah seorang hamba yang melakukan salat sebenarnya adalah melakukan perjalanan menuju Allah dengan berbekal diri dengan 3 bentuk kebaikan. Pertama adalah hubungan baik dengan Allah. Kedua, hubungan baik dengan Rasulullah SAW. Ketiga, hubungan baik dengan sesama manusia," kata Buya Yahya dalam tausiyah yang dipostingnya melalui akun IG @buyayahya_albahjah, kemarin.
"Seorang hamba yang benar-benar menghadap kepada Allah dan berusaha menjalin hubungan baik kepada Allah ternyata tidak cukup, akan tetapi ia harus menjalin hubungan baik kepada Rasulullah SAW," terang Buya Yahya. Digambarkan dalam tasyahud itu seorang hamba yang menghadap kepada Allah di dalam salat ia harus mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW untuk keabsahan sebuah penghambaan dan penghadapan. Salat merupakan ibadah yang digambarkan sebagai penghadapan khusus seorang hamba kepada Allah, akan tetapi justru di saat lagi khusuk-khusuknya kepada Allah , seorang hamba harus mengingat makhluk agung Rasulullah SAW di dalam salatnya. "Ya Rasulullah SAW alangkah agungnya dirimu di saat kami menghadap Penciptamu ternyata penghadapan kami pun tidak dianggap benar jika kami tidak mengingatmu," kata Buya Yahya.
Ternyata tidak cukup hanya mengingat akan tetapi harus mengucapkan salam dengan salam yang seolah-olah berdialog langsung dengan Rasulullah SAW. Artinya, sebanyak apapun seseorang beribadah kepada Allah dengan sujud puasa dan haji yang tidak terhitung ternyata tidak ada maknanya jika tidak diiringi kecintaan kepada Rasulullah SAW dan banyak membaca salawat untuknya.
Pesan selanjutnya, yang sudah baik kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW saja ternyata belum dianggap benar seperti yang digambarkan dalam bacaan tasyahud. Yaitu jika seorang hamba dalam salatnya berhenti pada salam kepada Rasulullah SAW dan tidak melanjutkannya maka penghadapannya kepada Allah pun tidak dianggap sah.
Maka demi kesempurnaan salatnya, seorang hamba harus mengucapkan "Assalamu alaina wa’ala ’ibadillahish sholihin" (kesejahteraan semoga terlimpah kepada kami semua hamba Allah dan hamba-hambaNya yang saleh). Maknanya ini adalah sebuah upaya menciptakan keindahan kepada sesama yang diikrarkan oleh seorang hamba disaat seorang hamba lagi khusuk menghadap kepada Allah.
Hal itu menunjukkan begitu besarnya kewajiban kita kepada sesama manusia. Sehingga belum dianggap baik seorang hamba yang banyak salat, puasa dan membaca salawat kepada Rasulullah SAW jika belum bisa menjalin hubungan baik kepada orang tua, saudara, tetangga dan masyarakatnya.
Ketika kita hendak keluar dari salat pun kita harus mengucapkan kalimat "Assalamualaikum" dan bukan zikir-zikir lainnya seperti Laailaaha illallah dan Subhanallah. Itu artinya kita diingatkan kembali bahwa setelah salat kita akan berhadapan dengan sesama kita.
Sudahkah kita siap untuk menjalin keindahan dengan sesama tanpa dusta, gunjingan, aniaya dan perbuatan yang merugikan orang lain? Itulah pendidikan keindahan yang bisa dipetik dari makna salat dan kisah Isra wal Mi'raj. Sungguh benar orang yang telah salat dengan benar akan terhindar dari kekejian dan kemungkaran.
Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)
Sumber:
https://kalam.sindonews.com/read/1553425/70/beginilah-dialog-nabi-muhammad-ketika-bertemu-allah-saat-isra-miraj-1583944457
Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa
Rusman Siregar Minggu, 10 Juni 2018 - 16:27 WIB
Nabi Muhammad SAW adalah adalah anak keturunan Adam yang paling mulia keturunannya dan nasabnya dari jalur ayah dan ibunya. Foto/IstimewaMuhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah Swt. Beliau lahir di Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan wafat di Madinah 632 Masehi pada usia 63 tahun. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah binti Wahab.
Secara bahasa, kata Muhammad berarti “dia yang terpuji”. Muhammad Rasulullah SAW menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika beliau berusia 6 tahun, sang ibunda tercinta, Aminah wafat. Jadilah beliau yatim piatu dalam usia yang amat muda sekali. Kemudian Rasulullah diasuh oleh sang kakek yang amat mencintainya, Abdul Muttalib bin Hasyim.Namun saat Rasulullah berusia sekitar 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat.Akhirnya pengasuhan beliau diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam asuhan keluarga sang paman, Abu Thalib, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah bekerja sebagai pengembala kambing dan ikut berdagang bersama sang paman ke negri yang jauh.
Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Ketika Rasulullah berumur 40 tahun, baginda telah menerima wahyu yang pertama dari Allah melalui malaikat Jibril ketika berada di Gua Hira. Tiga tahun setelah kejadian itu, baginda berdakwah secara terbuka kepada penduduk Makkah dengan mengatakan “Tuhan itu Esa” dan mengajarkan kembali agama Islam, yang pada masa itu sudah dilupakan manusia.
Rasulullah SAW menyuruh pengikutnya untuk hijrah ke Habsyah pada 614 M sebelum baginda dan pengikutnya lain berhijrah ke Madinah (dahulu dikenali sebagai Yathrib) pada tahun 622 M. Peristiwa penghijrahan Rasulullah itu menandakan permulaan bagi kalendar Islam atau takwim Hijrah. Di Madinah, Rasulullah menyatukan semua suku kaum di bawah Piagam Madinah. Setelah bersengketa dengan penduduk Makkah selama 8 tahun, baginda membawa 10,000 pasukan ke Makkah serta membukanya. Rasulullah dan para pengikutnya memusnahkan patung berhala yang terdapat di Makkah.
Baca Juga:
Cara Makan Rasulullah yang Patut Diteladani (1)
Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (2)
Pada tahun 632 Masehi, beberapa bulan selepas peristiwa Haji Wada atau Haji Perpisahan, Nabi Muhammad SAW jatuh sakit lalu berpulang ke rahmat Allah. Ketika wafatnya, hampir seluruh semenanjung Arab berada di bawah naungan Islam dan bersatu dengan tatanegara Islam.
Nama Lengkap
Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy).
Lahir : Mekkah, Senin, 12 Rabiul Awal 570 M (53 Sebelum Hijriah) atau Tahun Gajah
Wafat : Madinah, 8 Juni 633 M (11 Hijriyah) pada usia 63 Tahun dan dimakamkan di Rumah Aisyah yang saat ini menjadi bagian dari Kompleks Masjid Nabiwiyah.
Nama Lain
Asy Syahid
Al Mutawakkil
Nabiyut Taubah Nabiyur Rahmah
Nabiyyus Saa’ah
Al Aqibb
Al Muqaffi
Al Hasyir
Al Mahi
Syahidan (Saksi),
Mubasysyiran (Pemberi kabar gembira),
Nadzir (Pemberi peringatan),
Da'i (Penyeru kepada Allah)
Gelar Shalallahu alaihi wa Salam
Rasul (utusan),
An-Nabi,
Khatamul Anbiya
Uswatun Hasanah
Kunyah Abu Qasim
Nasab Jalur Ayah
Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim.
Nasab Jalur Ibu
Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab.Kakek Nenek [dari pihak ibu] Kakek : Wahab bin Abdulmanaf bin Zuhrah bin Kilab.
Nenek : Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddaar bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr.
Ibu Barrah adalah Ummu Habib binti Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr.
Ibu Ummu Habib adalah Barrah binti Auf bin Ubaid bin Uwaij bin Adi bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr.”Kakek Nenek [ dari pihak ayah ]Kakek : Syaibah bin Hâsyim dikenal dengan nama ‘Abdul Muttalib
Nenek : Fathimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum bin Yaqadhah bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Ah-Nahdr.
Istri Istri Rasulullah ﷺ
1. Khadijah binti Khuwailid [555 M]
2. Saudah binti Zam'ah [? - 54 H]
3. Aisyah binti Abu Bakar [614 M/ - 58 H]
4. Hafshah binti Umar [607 M/- 45 H],
5. Zainab binti Khuzaimah [597 M/ - 4 H]
6. Ummu Salamah [597 M]
7. Juwairiyah Binti Al Harits [609 M/50 H]
8. Zainab binti Jahsy [590 M/- 20 H]
9. Ummu Habibah [592 M/- 44 H]
10. Maymunah binti Harits [604 M/63 H]
11. Shafiyah binti Huyay [612 M/ - masa kekhalifahan Mu’awiyah]
12. Mariyah Al-Qibthiyah [?] Anak Angkat Zaid bin Haritsah.
Anak Tiri [Dari Khadijah]
1. Halah bin Abu Halah [ anak tiri Khadijah dari suami pertama
2. Hindun bin Abu Halah
3. Zainab binti Abu Halah
4. Abdullah bin Atiq
5. Jariyah bin Atiq
6. Hindun binti Atiq
Anak Kandung
1. Qasim
2. Zaynab
3. Abdullah
4. Ruqayyah
5. Ummu Kultsum
6. Fatimah
7. Ibrahim
‘Ayah Ayah’ Nabi Muhammad ﷺ
*Abdullah bin Abdul Muththalib
*Abdul Muththalib
*Harits bin Abdul Izzi
*Abu Thalib
Ibu Asuh Nabi Muhammad ﷺ
*Aminah binti Wahab
*Ummu Aiman
*Thuwaibah
*Halimah As Saadiyah
*Judzamah binti Harits
* Fatimah binti Asad
Ibu Susu Nabi Muhammad ﷺ
*Aminah bin Wahab
*Thuwaibah
*Halimah As Saadiyah
Saudara Sesusu Nabi Muhammad ﷺ
Masruuh, Hamzah, Abu Salamah bin Abdul al Asad al Makhzumi, Kabsyah bin Harits bin Abdul Izzi, Abdullah bin Harits bin Abdul Izzi, Anisah binti Harits bin Abdul Izzi, Hudzafah binti Harits bin Abdul Izzi, Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthalib, Hamzah
Diangkat Menjadi Nabi di Usia 40 Tahun
Sejarah mencatat bahwa pada usia 40 tahun, beliau diutus menjadi Nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya. Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
lbnu Hisyam berkata, “Jadi Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam (SAW), adalah anak keturunan Adam yang paling mulia keturunannya dan nasabnya dari jalur ayah dan ibunya. Semoga Allah memberikan shalawat-Nya kepadanya, memuliakannya, dan mengagungkannya.”
Sumber:
Ensiklopedia Shirah Nabawi
(rhs)
https://kalam.sindonews.com/read/1313232/70/biografi-nabi-muhammad-manusia-teragung-sepanjang-masa-1528622826
6 Pelajaran Berharga dari Virus Bernama Corona
SINDOnews Rabu, 11 Maret 2020 - 08:05 WIB
Alangkah bijaknya seandainya manusia bisa mengambil 'ibrah atau pelajaran dari musibah Corona ini. Foto/dok ReutersImam Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation
Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani USA
Keresahan dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh virus Corona benar-benar ril dan semakin menjadi-jadi. Hanya saja semua fokus pada apa dan bagaimana menghadapi penyebaran virus tersebut.
Tentu hal itu penting. Tapi alangkah bijaknya seandainya manusia juga bisa mengambil 'ibar (kata jamak dari 'ibrah) atau pelajaran-pelajaran dari kasus ini. Karena sejatinya, bagi orang-orang beriman, tak satu peristiwa yang terjadi dalam hidup ini kecuali memiliki hikmah-hikmah (wisdoms).
Baca Juga:
4 Penyebab Mewabahnya Virus Penyakit Menurut Imam Al-Qurthubi
Imam Ahmad Menulis Doa Ini untuk Sembuhkan Sakit Panas
Salah satu hikmah (pelajaran) penting dari kasus Corona ini adalah bahwa kasus ini mengingatkan sekaligus menyingkap beberapa fakta tentang manusia itu sendiri. Berikut beberapa fakta tentang manusia yang terungkap oleh kasus Corona:
1. Manusia itu, siapapun dan bagaimanapun dunianya, sangat terbatas dalam segala hal.
Corona justru barangkali berwujud lemah. Tapi manusia yang kerap merasa hebat nampak tidak mampu menghadapinya. China dan Amerika saat ini barangkali dua negara yang memiliki kekuatan terbesar dunia, ternyata juga ketar-ketir. Al-Qur'an mengingatkan itu: "dan adalah manusia itu lemah (terbatas)".
2. Ilmu dan pengetahuan manusia tentang hidup dan segala yang terkait dengan hidup sangat terbatas dan sedikit.
Kalau sekiranya manusia hebat dalam keilmuan, tentu sebelum hal ini terjadi sudah dipersiapkan perangkat untuk menangkalnya. Buktinya setelah sekian nyawa telah melayang, obatnya juga belum ditemukan. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan tidaklah kamu diberikan ilmu kecuali sedikit".
3. Manusia itu memiliki tabiat yang cenderung 'panik'.
Panik adalah sebuah sikap yang karena kekhawatiran berlebihan bereaksi tanpa pertimbangan sehat. Reaksi tanpa pertimbangan ini membawa kepada ragam akibat yang tidak sehat, bahkan destruktif. Panik inilah yang menjadikan banyak manusia yang bereaksi di luar batas. Memborong barang-barang kebutuhan dari pertokohan sehingga ada pihak lain yang dirugikan. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan adalah manusia itu 'ajuula (tergesa-tergesa)".
4. Manusia itu sangat rapuh dan labil dalam segala hal.
Dengan meluasnya berita tentang Corona di media massa, bahkan siang malam tiada henti, menyebabkan banyak orang yang kemudian mengalami goncangan jiwa. Rumah-rumah sakit membludak, bukan karena Corona. Tapi lebih karena ketakutan berlebihan. Al-Qur'an menyebutkan dua penyakit berbahaya manusia: "ketakutan dan kesedihan (khauf wa hazan)."
5. Manusia itu memiliki tendensi egoistik yang tinggi.
Tendensi ini kemudian melahirkan berbagai manipulasi dalam hidup. Hal ini terlihat betapa sebagian menggunakan kesempatan "musibah" ini untuk meraup keuntungan pribadi dengan memanipulasi harga barang-barang keperluan dasar untuk menghadapi Corona. Masker misalnya tiba-tiba habis di pasaran dan hanya ditemukan dengan harga yang ratusan kali lipat. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan kamu mencintai harta dengan cinta yang berlebihan".
6. Manusia itu perlu sadar zaman.
Dunia kita adalah dunia global yang ditandai oleh sataunya apa yang disebut ketergantungan (interdependence). Corona awalnya terjadi di China. Kini hampir semua bagian dunia ikut merasakan akibatnya. Bahkan Amerika tersadarkan kebutuhan obat-obatannya terancam krisis Karena selama ini 80% diproduksi oleh China. Al-Qur'an menyebutkan: "Sungguh Kami (Tuhan) telah jadikan kamu dari seorang laki dan seorang wanita. Lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal".
Semoga Corona tidak saja hadir membawa seribu satu kekhawatiran dan ketakutan. Tapi juga hadir untuk mengingatkan manusia dalam banyak hal. Terutama tentang realita akan dirinya sendiri.
Sayangnya, manusia terkadang hanyut dalam rayuan duniawi yang melalaikan (lahwun), bahkan menjadikannya lupa (sahwun) akan realita dirinya. Kelalaian demi kelalaian, bahkan keangkuhan demi keangkuhan manusia itulah yang menjadi penyebab perlunya peringatan dari masa ke masa.
Kita diingatkan kisah Fir’aun yang karena keangkuhannya diingatkan oleh Allah berkali-kali dengan ragam peringatan (bala atau bencana). Semoga ujian Corona ini menyadarkan manusia untuk belajar rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. Semoga!
(rhs)
Sumber:
https://kalam.sindonews.com/read/1552312/69/6-pelajaran-berharga-dari-virus-bernama-corona-1583866880
Kamu Supersibuk? Awas Kena Penuaan Dini!
Anisa Khairani Rabu, 11 Maret 2020 - 10:20 WIB
Banyak tugas dan sering begadang bikin kulit jadi stres dan memperlambat regenerasi kulit. Foto/halodoc
Jakarta - Apa kamu termasuk anak yang aktif banget alias punya banyak kegiatan? Mulai dari ngampus, kegiatan UKM, jadi volunteer, bahkan mungkin kerja freelance?
Punya banyak kegiatan emang perlu banget buat anak muda demi menambah banyak pengalaman dan kaya ilmu.
Tapi khusus buat perempuan, biasanya kalo kita capek berat dan sampe rumah, suka lupa membersihkan wajah. Maunya langsung tidur aja.
Baca Juga:
Lagu Wannabe Milik ITZY Ajak Kita Bodo Amat dengan Standar Masyarakat
Belajar Nabung Unik ala K-Popers, Semua Tergantung Oppa!
Akibatnya kosmetik yang udah nempel seharian, bercampur dengan debu dan akhirnya menutup pori-pori wajah sampai keesokan paginya.
Kamu Supersibuk? Awas Kena Penuaan Dini!
Foto: abhsafrica.com
Nah, inilah yang bikin kulit mengalami penuaan dini. Biasanya ditandai dengan kerutan, bintik hitam (lentigenes) dan lingkaran hitam di area mata.
Tapi malas membersihkan makeup di wajah cuma salah satunya aja. YSL Scientific Advisory Board dalam riset internalnya membuktikan bahwa gaya hidup perempuan modern di kota-kota urban yang cenderung cepat, terpapar polusi, punya gaya hidup yang gak seimbang dan pola makan yang buruk bisa berdampak langsung pada kesehatan kulit.
Faktor penyebab ketidakseimbangan biologis ini juga memengaruhi kemampuan sel kulit untuk meregenerasi secara maksimal. Kandungan sel kulit yang melemah pada akhirnya menyebabkan kulit jadi kering, timbulnya tampilan keriput, kulit jadi kusam dan mempercepat tampilan kekenduran pada kulit.
Akibat langsung dari ketidakseimbangan gaya hidup tersebut pada akhirnya bisa mempercepat faktor penuaan kulit sampe 30 persen. Waduh!
Kamu Supersibuk? Awas Kena Penuaan Dini!
Foto: sidneyhealth.org
International Scientific Director, Caroline Negre, juga mengatakan bahwa pada dasarnya kulit manusia butuh siklus 28 hari yang stabil untuk meregenerasi secara maksimal.
Tapi kesibukan dan gaya hidup yang gak beraturan bisa menyebabkan siklus tersebut bergerak lebih lama. Akibatnya sel-sel di permukaan kulit menumpuk dan gak bisa beregenerasi secara cepat, akhirnya menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan lebih dini.
Kebanyakan kena sinar UV juga bisa memicu radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini. Bukan cuma itu, radiasi sinar yang kecil seperti layar laptop dan smartphone kalo diakumulasikan juga berdampak buruk buat kulit. Jadi kamu mesti pake tabir surya dan rangkaian produk anti UVA dan UVB untuk mencegah penuaan dini.
Mengutip Huffington Post, sebuah studi dalam jurnal PLoS ONE dari 2012 menunjukkan bahwa stres akibat pekerjaan juga bisa bikin pendek senyawa DNA pembentuk sel bernama telomeres.
Telomeres yang terlalu pendek akan mengakibatkan matinya sel tersebut yang berujung pada timbulnya proses penuaan dini berupa kerut di wajah.
Kamu Supersibuk? Awas Kena Penuaan Dini! Foto: medicalnewstoday.com
Nah, solusinya adalah, kalo udah sampe rumah malam hari, langsung bersihkan kosmetik di wajah, lalu langsung tidur. Soalnya, istirahat yang cukup penting banget buat mengurangi stres.
Selain itu, sel kulit juga melakukan regenerasi saat kita tidur. Jadi kalo kamu begadang, proses regenerasi itu terganggu sehingga memicu penuaan dini.
Seimbangkan juga dengan pola hidup sehat seperti makan sayur dan buah-buahan, dan banyak minum air putih supaya pas tua nanti, kulit kamu tetep awet muda.
Anisa Khairani
Kontributor GenSINDO
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @anisakh007
(her)
Sumber:
https://gensindo.sindonews.com/read/2028/1/kamu-supersibuk-awas-kena-penuaan-dini-1583895781
Ini Alasan Pasangan TKI Asal Pasuruan Culik Anak Majikan dari Malaysia
Lukman Hakim Rabu, 11 Maret 2020 - 19:10 WIB
Solikin dan Anita, suami istri yang merupakan TKI ditangkap petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota karena diduga menculik anak majikannya. Foto/Lukman hakim
SURABAYA - Solikin dan Anita, sepasang suami istri yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditangkap petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota karena
diduga menculik seorang anak berusia 3 tahun, warga negara Malaysia. Keduanya ditangkap di Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kota Pasuruan bersama dengan sang anak.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, anak yang merupakan warga Malaysia itu dibawa kedua tersangka sejak Desember 2019 lalu dari Selangor, Malaysia. Alasan penculikan sendiri menurut kedua tersangka adalah, mereka meminjam sang anak sebagai 'pancingan' lantaran tujuh tahun menikah tak kunjung diberi keturunan.
“Keduanya dapat membawa lari sang anak lantaran saat di Malaysia merekalah yang mengasuhnya. Sehingga, saat dibawa pergi, kedua orang tua sang anak tidak curiga,” kata Luki di Mapolda Jatim, Rabu (11/3/2020).
Baca Juga:
Sandera Terakhir Abu Sayyaf Akhirnya Pulang ke Kampung Halaman
Waspada, Bocah Bengkulu Selatan Nyaris Diculik 3 Pria di Depan Ibunya
Namun setelah berpamitan, kedua tersangka ternyata tak pernah kembali lagi. Saat dihubungi melalui telepon, pada awalnya masih bisa. Namun, setelah itu nomor kedua orang tua korban diblokir. Orang tua si anak ini lalu melaporkan kasus tersebut ke Polis Diraja Malaysia (PDRM). Kemudian diteruskan ke Kedutaan. Selanjutnya diteruskan pada Kepolisian.
“Setelah dilakukan pelacakan, kedua tersangka diketahui berada di Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kota Pasuruan, bersama dengan sang anak. Saat itu pula, keduanya langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolda Jatim,” tandas Luki sembari menyatakan bahwa sang anak yang menjadi korban penculikan, akan dititipkan ke Balai Perlindungan Anak.
Sementara itu, salah satu tersangka Solikin menolak jika dirinya disebut sebagai penculik. Dia mengaku telah izin untuk membawa pergi pada orang tua si anak. Namun, saat hendak kembali ke Malaysia, visanya telah diblokir. Sehingga, tidak bisa mengembalikan si anak.
Saat dikonfirmasi mengapa nomor telephonnya tidak bisa lagi dihubungi oleh orang tua si anak, Solikin mengaku sengaja memblokirnya lantaran dia sakit hati karena kerap dimaki oleh mereka. “Saya sering dimaki-maki (oleh orang tua si anak)," katanya.
(pur)
Sumber:
https://daerah.sindonews.com/read/1553191/174/ini-alasan-pasangan-tki-asal-pasuruan-culik-anak-majikan-dari-malaysia-1583928603
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2020/03/in-syaa-allah-panjang-umur-murah-rezeki.html