Hizib Mawaddah Wal Mahabbah Syekh Abdul Qadir Al Jailani Ra
HIZIB MAWADDAH WAL MAHABBAH SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI RA.
Saat Ritual Ramadhan kemarin banyak Santri yang akan sukses... Maka berhati-hatilah terhadap godaan hidup. Pada saar yang sama ada sebuah pertanyaan "henapa banyak rumah tangga bercerai?"
"Yaaa, banyak sebab"
Asal masing-masing suami istri memiliki 4 kematangan hidup maka perceraian tidak akan terjadi, apa itu? 1. Kematangan Spiritual2. Kematangan emosional3. Kematangan sosial4. Kematangan finansial
Jika salah satu 4 point diatas terkoyak, maka rawan perceraian. Banyak artis yang kematangan emosional dan sosialnya bermasalah kemudian mereka ceraiBanyak tokoh-tokoh pekerja keras, bercerai karena kematangan emosionalnya terganggu, sehingga masing2-masing saat liat gadis cantik merasa seolah-olah itu barang siap pakai, begitu pula saat melihat lelaki cakep, dan mereka benar-benar sebagai pengguna benda-benda larangan tersebut.
Maka kemudian rumah tangga mereka hancur. Itulah kehancuran sebab kematangan emosional terganggu
Ada juga gara-gara kematangan sosial terganggu, maka rumah tangga berantakan.
Contoh:Profesor Soemitro, begawan Ekonomi Nasional Indonesia, ia kritik habis kebijakan-kebijakan ekonomi Presiden Suharto. Hingga Rumah tangga Prabowo, putranya sendiru terganggu, dan diperparah saat Lengsernya suharto, keluarga cendana malah ngamuk, dan menuduh Prabowo Sengaja Menggulingkan Suharto.
Mereka bertanya, kemana Prabowo waktu itu kok diam saja? Kenapa Prabowo menbiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR? Waktu itu dijawab Prabowo, " Apakah para mahasiswa itu harus ditembaki !!!!"
Akhirnya Prabowo harus hengkang ke Luar negeri sendirian tanpa boleh membawa istrinya... Hingga saat ini... Maka secara hukum negara, mereka tidak bercerai, karena mereka juga tidak mendaptakan Surat Cerai dari Kemenag
Ini hanya sekedar contoh, bahwa kematangan Sosial yang terganggu bisa menyebabkan buyarnya rumah tangga
Moga-moga kisah ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi para santri yang hendak menjalin hubungan rumah Tangga. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, maeaddah wa rohmah. Amiin
حزب المودة والتسخير لسيدى عبد القادر الجيلانى
إلى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى اللـه عليه وسلم وعلى أله وصحبه أجمعين ثم إلى حضرة الشيخ عبد القادر الجيلانى رضى اللـه عنه الفاتحة .......
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمِّ يَا وَدُوْدُ اَنْتَوالَّذِى اَوْدَعْتَ سِرُّ الْمَحَبَّةِ وَالْمَوَدَّةِ فِي قُلُوْبِ اَهْلِ الْاَسْرَارِ ، وَاَنْتَ الَّذِي اَكْمَلْتَ ذَوَاتِ الطَّالِبُيْنَ بِنُوْرِ الْاَنْوَارِ ، وَتَجَلَّيْتَ بِالْعِزِّ الدَائِمُ وَالنُّوْرِ الْقَائِمُ فَاَحْيَيْتَ الْاَكْوَانَ وَاَظْهَرْتَ الْاِنْسَانَ وَخَلَقْتَ الْاَشْبَاحَ .واَلَّفْتَ مَا بَيْنَ الْاَرْوَاحَ اَسْاَلُكَ اَللّٰهُمَّ يُوَدِّكَ وَسِرْيَانِ حُبِّكَ فِي قُلُوْبِ اَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَاَولِيَائِكَ وَاصفِيَائِكَ اَنْ تُلْقِى حُبَّكَ وَوُدِّكَ فِى قَلْبِى وَتُلْقِى مَحَبَّتِي وَمَوَدَّتِى فِي قلْبِى ..... كَمَا اَلْقَيْتَ الْوَحْيَ عَلَى قَلْبِ نَبِيِّكَ وَحَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صِلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَنْ تُسَخِّرَ لِى رُوْحَانِيَّةِ هَذَا ّّالْاِسْمِ اَلشَّرِيْفِ وَهُوَ اِسْمِكَ يَاوَدُوْدُ وَتَجْعَلْ نَاصِيَتِهِ بِيَدِى اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قدِيْرُ وَبِالْاِجَابَةِ جَدِيْرُ ّاَجِيْبُوْا يَارُوْحَانِيَةَ هَذَا الْاِسْمِ الشَّرِيْفِ الْاَعْظمُ الْاَ كْرَمُ وَتَصَرَّفُوْا فِى قَضَاءِ حَاجَتِى وَبُلُوْغِ اَرَادَتِى وَفِيْمَااَمَرْتُكُمْ بِهِ مَالِحٍ مَالِحٍ مَلْحِىَ مَلْحِىَ هَمْلَوْحِيْمٍ اَجِبْتُمْ رَبًّا وَاحِدًا فِى الْعَالَمِيْنَ اَلُوْحًا اَلُوْحًا اَلْعَجَلْ اَلْعَجَلْ اَلسَّاعَةَ اَلسَّاعَةَ بَارَكَ اللّٰهُ فِيْكُمْ وَعَلَيْكُمْ،وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
di nukil dari kitab sirrul asrar syaikh allah al maghawiri, untuk mahabbah. Dan ketika sampai pada lafal fii qalbi... (sebut nama seseorang yang ingin di lunakkan hati nya)
Lafal ruhaniyyata hadzal ismi maksudnya adalah*khadam asma* dibaca saja seperti teks nya
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://mbahkenyung.blogspot.com/2019/06/hizib-mawaddah-wal-mahabbah-syekh-abdul.html