Hikmah Dan Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw Jatuh Pada Kamis 29 Oktober 2020
Berikut ini hikmah dan keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Kamis (29/10/2020).
Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Maulid Nabi menjadi perayaan yang berkembang di masyarakat setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum, menjelaskan mengenai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Maulid artinya kelahiran, sementara Maulud itu artinya orang yang dilahirkan,” jelas Ahmadi.
Menurutnya, istilah keduanya sama benarnya, intinya kita memperingati sosok kelahiran seorang yang penting bagi kita, terutama sebagai seorang muslim.
Memperingati maulid semata-mata untuk mengenang warisan atau peranan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.
Ahmadi mengatakan, ketika Maulid, selain mewarisi apa yang nabi tinggalkan kepada kita yakni Alquran dan Hadist serta sunah, akhlak juga menjadi hal yang utama.
“Nabi pernah menyampaikan: Aku tidak lain diutus untuk menyempurnakan akhlak,” terang Ahmadi.
Menurutnya, saat ini akhlak menjadi hal penting bagi umat muslim untuk diperhatikan.
“Menariknya ketika ini semua terbungkus dalam sebuah kerinduan.”
“Kita memiliki sosok ideal dalam hidup, meskipun tidak kita temui itu ada dalam benak kita, siapa? Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini menjadikan Islam makin unik karena sosoknya dirasa sempurna.
“Bahkan sejarah mencatat, Nabi Muhammad adalah salah satu orang yang paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia,” ujarnya.
Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmadi menjelaskan, hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada dasarnya mubah.
“Jadi ini hal-hal yang bukan sebuah keharusan, mendapatkan pahala dalam level-level tertentu juga tidak,” jelasnya.
Ahmadi menjelaskan, masalahnya ketika maulid ini isinya merupakan sesuatu yang mengandung pahala.
“Ada ayat yang menjelaskan tentang Allah SWT dan Malaikat itu bersolawat kepada Nabi Muhammad SAW, kenapa kita tidak?,” ujarnya.
Surah al-Ahzab [33] ayat 56:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Terkait perayaan pada tahun ini di tengah pandemi, Ahmadi menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad tidak wajib.
“Karena ini tidak wajib, kita tidak perlu mempertaruhkan apa yang dianggap sesuatu yang berbahaya,” jelasnya.
Ahmadi mencontohkan hal ini dengan salat Jumat berjamaah di masjid bagi laki-laki yang sifatnya wajib bisa ditinggalkan hanya karena hujan deras yang bisa membuat kotor atau berbahaya.
“Kita melihat sudut pandang itu, apa lagi Maulid yang sifatnya tidak wajib,” jelasnya.
Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmadi menjelaskan, hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling utama adalah teladan.
Beliau adalah manusia layaknya kita, tetapi ada sisi dalam diri Beliau yang tidak kita miliki.
“Yaitu akhlak yang mulia,” jelasnya.
Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia.
Beliau tetap berdoa, tetap beristigfar, dan tetap menjalankan kewajibannya seorang muslim.
“Jadi kita memperingati maulid, mengingat-ingat sosok Nabi, kita berusaha meniru.”
“Pada akhirnya kehidupan kita bisa menjadi lebih tenang, kebutuhan spiritual terjawab,” terangnya.
Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Terkait hal ini, Ahmadi mengambil pernyataan dari Kyai Adam Kosasih asal Subang.
Ada empat hal yang menjadi keutamaan dalam prosesi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:
1. Syukur
“Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini,” jelasnya.
Lebih menyenangkan lagi, semua itu terekam baik dalam Alquran, hadist, dalam sunnahnya, dan informasi-informasi dari para sahabat.
2. Untuk Memuji
“Bukan berarti Nabi suka dipuji,” ujarnya.
Ahmadi menjelaskan, fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, dan karenanya kita harus melalukan pujian kepadanya.
‘Kalau bukan karena kamu Muhammad, Kalau bukan karena kamu Muhammad, Aku tidak menciptakan alam raya, itu kata Allah SWT dalam hadits Qudsi.
“Artinya, alasan keberadaan Nabi Muhammad sendiri itu adalah alasan yang bukan saja rasional, tetapi juga intelektual.”
“Bahkan Allah itu menyatakan pentingnya sosok Muhammad, mungkin itu sulit dipercayai, tetapi itulah yang terjadi,” terangnya.
Ahmadi mengatakan, kita sebagai pengikutnya, orang yang melihat Nabi Muhammad SAW sebagai figur, akan lebih sering memujinya.
“Untuk lebih melihat sosok Beliau untuk bisa masuk dalam diri kita,” jelasnya.
3. Tholabul Ilmi
Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pasti ada pengajian.
“Di titik tertentu, ini adalah momen mengembangkan pengetahuan,” jelasnya.
Ahmadi menjelaskan, ketika wasiat takwa itu disampaikan, seringkali informasi yang ada mampu menimbulkan hikmah.
“Hikmah ini menjadi semangat tersendiri, hikmah itu kumpulan dari pengalaman, dalil, informasi tercampur jadi sampai.”
“Dengan hikmah kita bisa merubah berbagai hal, mungkin adanya hikmah melalui pengajian-pengajian itu, level keimanan, pengetahuan dan kebaikan mungkin akan naik,” terangnya.
4. Teladan
“Hubungan kita meneladani Nabi, melihat Nabi sebagai tuntunan, itu adalah cara kita menuju kepada Allah,” terangnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sebagai wasilah kita kepada Tuhan kita.
“Nah ini merupakan empat keutamaan memperingati Maulid Nabi, sisanya dapat bersifat personal,” jelasnya.
“Maulid Nabi merupakan cara kita melihat figur Nabi Muhammad, di balik figur ini terdapat latar belakangnya, pengalamannnya, dan semuanya.”
“Kita memahami figur Nabi Muhammad tidak boleh sedikit-sedikit, misal hanya cara makan atau berpakaiannya saja.”
“Itu boleh, tidak salah, namun sifatnya parsial. Akan lebih menarik dan membahagiakan lagi jika kita meniru Nabi Muhammad secara keseluruhan.”
“Kita menjadi jujur saja, itu sudah luar biasa,” terangnya.
Sumber: tribunnews.com
The post Hikmah dan Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020 first appeared on islamidia.com.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/hikmah-dan-keutamaan-memperingati-maulid-nabi-muhammad-saw-jatuh-pada-kamis-29-oktober-2020/