Demokrat Cuma Orang Bodoh Yang Lebih Takut Pki Ketimbang Hti

---

 Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean heran dengan pihak-pihak yang takut terhadap kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI. Sebab, partai terlarang itu sudah sejak lama mati. Kini, kata dia, ada sejumlah kelompok yang lebih layak diwaspadai. Salah satunya, HTI.


Dikutip dari akun Twitter pribadinya, Minggu 27 September 2020, Ferdinand Hutahaean mengatakan, hanya orang bodoh yang lebih takut terhadap PKI ketimbang kelompok intoleran seperti HTI.




“PKI itu masa lalu dan tinggal sejarah. Itupun tidak jernih sejarahnya hingga sekarang. Apakah kudeta pada penguasa atau kedeta pada Pancasila. Hanya orang bodoh bebal yang lebih takut dan khawatir pada masa lalu yang sudah mati, daripada masa depan yang nyata-nyata terancam oleh kaum intoleran HT, ISIS, dan Alqaeda,” ujarnya.


Ferdinand Hutahaean menduga, ada oknum tertentu yang acap memanfaatkan bulan September untuk menggaungkan isu komunisme dan PKI. Kata dia, oknum tersebut merupakan pendukung kaum intoleran yang meminjam lidah orang-orang berhasrat politik tinggi untuk membuat gaduh Indonesia.


“Mengapa isu PKI begitu gencar bertiup dan ditiupkan? Dugaan saya bahwa ini adalah sebuah operasi dari kaum intoleran radikalis Hizbut Tahrir, pendukung ISIS, dan simpatisan Alqaeda dengan meminjam lidah orang-orang berhasrat politik tinggi untuk membenturkan negeri ini, waspadalah,” terangnya.




Lebih jauh, Fedinand juga mengomentari pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut kebangkitan PKI sejatinya nyata. Kala itu, di saluran Youtube Hersubeno Point, Gatot mengaku telah mengendus kebangkitan partai tersebut sejak 12 tahun lalu.


Selain itu, Gatot juga mengatakan, gerakan terlarang seperti PKI pasti dilakukan secara terselubung alias diam-diam. Sehingga, kebangkitannya tidak bisa terlihat, namun bisa dirasakan. Terkait pernyataan kontroversial tersebut, Ferdinand menilai, Gatot terlalu mengada-ada dan terkesan tak masuk akal.


“Pak Gatot, apakah artinya bahwa PKI ini baru hantunya saja yang bangkit hingga tak bisa dilihat tapi bisa dirasakan? Padahal, bahkan hantu-hantu saja tak bisa dirasakan, kenapa bisa-bisanya PKI hanya bisa dirasakan? Apakah ini memang soal perasaan seperti cinta terpendam kepada PKI?” kata Ferdinand.

---