Debat Politik Di Media Sosial Pelayar Dapat Apa Aja 9117
Vatikan dan Dunia Arab Sepakat Berhenti Membawa-bawa Tuhan dan Agama MARKUS SOLO KEWUTA, SVDKompas.com - 07/02/2019, 07:00 WIB
Paus Fransiskus (kiri) disambut oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Syeikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan (kanan) setibanya di Bandara Internasional Abu Dhabi di Uni Emirat Arah pada Minggu (3/2/2019). (AFP/ANDREW MEDICHINI)
SEBUAH kunjungan dan pertemuan bersejarah antara Petinggi Gereja Katolik Roma dan dunia Arab telah terjadi
Paus Fransiskus dan Paus-paus sebelumnya pernah melakukan kunjungan ke beberapa negara dan tempat dengan kekentalan Islam Arab tinggi, seperti Mesir, Marokko, Tunisia, Palestina dan Libanon, tetapi belum pernah terjadi dengan jazirah Arab yang dikenal sebagai tempat lahir agama Islam
Pada 3 Februari 2019 malam hari, Paus Fransiskus yang sudah cukup lama mengiyakan undangan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Syeikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan komunitas Katolik di negeri ini, terbang menuju Abu Dhabi, Ibu Kota UAE
Paus tiba di bandara kepresidenan UAE Pk 22.00 waktu Abu Dhabi dan diterima secara sangat hangat dan protokoler. Dari situ, kegiatan demi kegiatan berlangsung dengan sangat rapi, indah, dan mengesankan hingga beliau tiba kembali di Vatikan, Selasa, 5 Februari, pukul 17.00 waktu Roma dalam keadaan selamat, dengan hati puas dan bahagia
Tak disangkal, lawatan ini diklaim bersejarah dan oleh berbagai alasan, mendapat antusiasme sangat besar di seantero jagat
Di berbagai TV dan surat kabar serta jalur-jalur media sosial, berseliweran berita-berita kehadiran Paus dan berbagai kegiatan sejak tiba di bandara, dijemput dengan musik khas Arab, salute para serdadu, penjemputan di istana kepresidenan dengan atraksi jet-jet tempur di langit UAE dengan semburan asap berwarna kuning dan putih melambangkan bendera Vatikan, hingga pertemuan dialog lintas agama di Masjid “Founder’s Memorial”, kunjungan pribadi ke Katedral hingga misa raya di Zayed Sports City yang dihadiri lebih dari 130.000 umat Katolik dan 4.000 umat Islam, hingga acara pamitan untuk kembali ke Vatikan
Oleh karena kehistorisan lawatan Sri Paus ini, bukan saja untuk beliau dan Gereja Katolik di belakang beliau, tetapi juga untuk pihak UAE, Semenanjung Arab, dunia Arab, dan umat Islam sedunia, setiap momen dan peristiwa pertemuan yang sudah diagendakan di atas program menjadi momen-momen sangat istimewa dan berarti
Setiap tatapan mata, setiap rangkulan, setiap gandengan tangan, setiap kata, setiap isyarat, setiap simbol menjadi tanda istimewa syarat makna, syarat pesan
Perdamaian duniaAda banyak klimaks selama kunjungan ini berlangsung. Tergantung dari konteks mana. Tak dipungkiri bahwa misi perdamaian dunia adalah salah satu tujuan utama Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Semenanjung Arab kali ini
Perhatiannya yang amat besar tentang perdamaian dunia, tentang dunia yang beradab, dunia yang lebih berperikemanusiaan, dunia yang bebas dari rasa sakit dan tetes-tetes air mata sudah beliau perjuangkan dari awal pontifikatnya tahun 2013 lalu
Di berbagai kesempatan, beliau menyerukan keadilan sosial, pemerataan, pembangunan “jembatan“ dan bukan “tembok“, kerukunan, perdamaian, dan berbagai opsi kemanusiaan lainnya
Paus Fransiskus tidak hanya berwacana. Dia juga melakukan aksi-aksi nyata untuk itu: mulai dari mencium kaki para pengungsi dan nara pidana dari berbagai latar belakang agama saat upacara Misa Kamis Putih setiap tahun, hingga membawa pengungsi Muslim masuk Vatikan dan makan bersama di satu meja makan di kediamannya yang sangat privat
Berapa miliar umat Katolik ingin makan semeja makan dengan Paus, dan mereka tidak bisa. Jangankan makan bersama, bersalaman saja sulit bukan main
Ajaran kasih Yesus Kristus diejawantahkan Paus Fransiskus secara sangat to the point melalui cara hidupnya yang sederhana, lugas, dan lurus
Inilah jalan hidup yang tepat untuk seorang pemimpin yang datang untuk melayani dan membawa kebahagiaan untuk semua orang, dan bukan sebaliknya untuk dilayani dan untuk bermegah-megah di atas kekayaan yang sering merupakan hasil curian dan rampasan dari keringat rakyat jelata
Dengan roh dan semangat kesahajaan, seorang pemimpin lebih bisa bersolider dengan manusia-manusia yang ia pimpin
Ilustrasi.(SHUTTERSTOCK)
Dengan semangat itu pula, dia lebih mudah mengosongkan diri seraya memberi ruang terlebih dahulu kepada kepentingan umum daripada kepentingan ego
Itulah sebabnya, mengapa Paus Fransiskus memutuskan untuk memilih perikop Injil Kotbah di Bukit dari Injil Matius, khususnya Sabda Bahagia (Mat. 5,1-12) untuk perayaan misa akbar di stadion Zayed Sports City yang diklaim sebagai misa raya pertama kali dalam sejarah di semenanjung Arab dengan khalayak sebanyak itu
Dalam kesempatan emas itu, beliau tidak hanya ingin menyirami jiwa-jiwa umat di wilayah itu yang oleh karena kondisi tertentu, tidak bisa menghidupi imannya dengan cara semestinya, tetapi juga secara global ingin mengajak semua orang dari berbagai latar belakang iman dan agama untuk menghidupi semangat kesederhanaan dan kesahajaan untuk bisa memberikan lebih banyak ruang kepada kuasa Tuhan
Tekanan khusus beliau berikan kepada urgensi membawa dan menyebarkan perdamaian (Mat.5:7). Orang yang membawa dan menyebarkan perdamaian, dia bukan saja akan menjadi bahagia, tetapi dia saat ini pula sudah menjadi bahagia
Orang yang berjiwa damai dan bahagia dengan dirinya, akan bisa membuat orang lain damai dan bahagia. Inilah urgensinya
This is the point! Perdamaian dan kebahagiaan bersama kita butuhkan sekarang dan di sini. Bukan besok, bukan lusa, bukan tahun berikutnya
Persaudaraan manusia universalSelaras dengan misi perdamaian ini, pada hari kedua, Paus Fransiskus yang sudah cukup lama bersahabat kental dengan Imam Besar al-Azhar, Ahmad al-Tayyib, dalam pertemuan lintas agama di Masjid Founder’s Memorial di Abu Dhabi dan di hadapan petinggi UAE serta wakil-wakil dunia Islam dan Katolik, menandatangani sebuah deklarasi dan dokumen bersama tentang Persaudaraan Manusia Universal demi kerukunan dan perdamaian manusia sejagad
Arti penting penandatanganan dokumen bersejarah ini, bukan saja karena fakta kita bersama bahwa relasi antara umat Islam dan umat Kristiani sejak abad ke-6 Masehi sudah dibayang-bayangi oleh kesalahpahaman dan konflik yang sayangnya masih berlangsung di banyak tempat hingga saat ini, tetapi juga karena adanya kesadaran, malah keyakinan, bahwa kalau umat Islam dan umat Kristiani bisa saling menerima satu sama lain sebagai saudara dan saudari dan dengan itu bisa hidup bersama secara rukun dan damai, maka perdamaian dunia pasti akan dialami
Paus Fransiskus (dua dari kiri) bersama Imam Besar Al Azhar Dr Ahmed At-Tayyeb (tiga dari kiri) saat menandatangani dokumen Deklarasi Abu Dhabi, Senin (4/2/2019), disaksikan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (kanan), perdana menteri sekaligus wakil presiden Uni Emirat Arab.(UAE GOVERNMENT)Mengapa tidak
Menurut statistik terakhir, umat Kristiani dan Islam seluruhnya, termasuk berbagai macam denominasi yang berafiliasi di bawah nama Kristen dan Islam, bersama-sama membentuk lebih dari setengah keseluruhan populasi dunia (7 miliar)
Umat Kristiani seluruhnya berjumlah 2,2 miliar (32.5 persen dari keseluruhan populasi dunia). Umat Islam seluruhnya berjumlah 1,5 miliar (21,5 persen dari keseluruhan populasi dunia). Artinya, kedua-duanya berjumlah total sebanyak 3,7 miliar orang dari 7 miliar penduduk dunia saat ini
Dokumen Persaudaraan Manusia Universal dari berbagai latar belakang, termasuk agama, merupakan sebuah panggilan mendesak saat ini
Menurut Paus Fransiskus dan Imam al-Tayyib yang berbicara atas nama al-Azhar, sebuah institusi prestisius dan ternama di dunia Islam, jalan menuju persaudaraan manusia universal, seperti yang dirumuskan di dalam dokumen itu, bukan saja dilakukan melalui langkah-langkah penting seperti berhenti menggunakan nama Tuhan untuk menghalalkan kekerasan, terorisme dan pembunuhan, tetapi juga berhenti menginstrumentalisasi agama untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu
Berhenti pula menekan orang lain dengan menggunakan kuasa yang bekedok agama. Lebih lugas, lebih jelas dan lebih terang dari ungkapan-ungkapan seperti ini tidak ada lagi.
Anak-anak kecil hingga kakek dan nenek, orang bersekolah dan orang buta huruf bisa memahaminya. Tidak butuh interpretasi, tidak butuh penjelasan. Berhenti artinya berhenti
Kalau dua tokoh besar dunia sudah sepakat seperti itu dan dimeterai pula hitam di atas putih, dan mereka berbicara atas nama begitu banyak orang, disaksikan petinggi-petinggi kedua agama, dan ini dimaksudkan semata-mata untuk kebaikan bersama, tinggal saja kita ikuti
Mari kita mulai bersama. Mari kita sejukan dunia ini bersama-sama.
https://internasional.kompas.com/read/2019/02/07/07000071/vatikan-dan-dunia-arab-sepakat-berhenti-membawa-bawa-tuhan-dan-agama
Paus Fransiskus tidak hanya berwacana. Dia juga melakukan aksi-aksi nyata untuk itu: mulai dari mencium kaki para pengungsi dan nara pidana dari berbagai latar belakang agama saat upacara Misa Kamis Putih setiap tahun, hingga membawa pengungsi Muslim masuk Vatikan dan makan bersama di satu meja makan di kediamannya yang sangat privat
Berapa miliar umat Katolik ingin makan semeja makan dengan Paus, dan mereka tidak bisa. Jangankan makan bersama, bersalaman saja sulit bukan main
Ajaran kasih Yesus Kristus diejawantahkan Paus Fransiskus secara sangat to the point melalui cara hidupnya yang sederhana, lugas, dan lurus
Inilah jalan hidup yang tepat untuk seorang pemimpin yang datang untuk melayani dan membawa kebahagiaan untuk semua orang, dan bukan sebaliknya untuk dilayani dan untuk bermegah-megah di atas kekayaan yang sering merupakan hasil curian dan rampasan dari keringat rakyat jelata
Dengan roh dan semangat kesahajaan, seorang pemimpin lebih bisa bersolider dengan manusia-manusia yang ia pimpin
Dengan semangat itu pula, dia lebih mudah mengosongkan diri seraya memberi ruang terlebih dahulu kepada kepentingan umum daripada kepentingan ego
Itulah sebabnya, mengapa Paus Fransiskus memutuskan untuk memilih perikop Injil Kotbah di Bukit dari Injil Matius, khususnya Sabda Bahagia (Mat. 5,1-12) untuk perayaan misa akbar di stadion Zayed Sports City yang diklaim sebagai misa raya pertama kali dalam sejarah di semenanjung Arab dengan khalayak sebanyak itu
Dalam kesempatan emas itu, beliau tidak hanya ingin menyirami jiwa-jiwa umat di wilayah itu yang oleh karena kondisi tertentu, tidak bisa menghidupi imannya dengan cara semestinya, tetapi juga secara global ingin mengajak semua orang dari berbagai latar belakang iman dan agama untuk menghidupi semangat kesederhanaan dan kesahajaan untuk bisa memberikan lebih banyak ruang kepada kuasa Tuhan
Tekanan khusus beliau berikan kepada urgensi membawa dan menyebarkan perdamaian (Mat.5:7). Orang yang membawa dan menyebarkan perdamaian, dia bukan saja akan menjadi bahagia, tetapi dia saat ini pula sudah menjadi bahagia
Orang yang berjiwa damai dan bahagia dengan dirinya, akan bisa membuat orang lain damai dan bahagia. Inilah urgensinya
This is the point! Perdamaian dan kebahagiaan bersama kita butuhkan sekarang dan di sini. Bukan besok, bukan lusa, bukan tahun berikutnya
Persaudaraan manusia universalSelaras dengan misi perdamaian ini, pada hari kedua, Paus Fransiskus yang sudah cukup lama bersahabat kental dengan Imam Besar al-Azhar, Ahmad al-Tayyib, dalam pertemuan lintas agama di Masjid Founder’s Memorial di Abu Dhabi dan di hadapan petinggi UAE serta wakil-wakil dunia Islam dan Katolik, menandatangani sebuah deklarasi dan dokumen bersama tentang Persaudaraan Manusia Universal demi kerukunan dan perdamaian manusia sejagad
Arti penting penandatanganan dokumen bersejarah ini, bukan saja karena fakta kita bersama bahwa relasi antara umat Islam dan umat Kristiani sejak abad ke-6 Masehi sudah dibayang-bayangi oleh kesalahpahaman dan konflik yang sayangnya masih berlangsung di banyak tempat hingga saat ini, tetapi juga karena adanya kesadaran, malah keyakinan, bahwa kalau umat Islam dan umat Kristiani bisa saling menerima satu sama lain sebagai saudara dan saudari dan dengan itu bisa hidup bersama secara rukun dan damai, makaperdamaian dunia pasti akan dialami
Vatikan dan Dunia Arab Sepakat Berhenti Membawa-bawa Tuhan dan Agama Halaman 2 - Kompas.com
Mengapa tidak
Menurut statistik terakhir, umat Kristiani dan Islam seluruhnya, termasuk berbagai macam denominasi yang berafiliasi di bawah nama Kristen dan Islam, bersama-sama membentuk lebih dari setengah keseluruhan populasi dunia (7 miliar)
Umat Kristiani seluruhnya berjumlah 2,2 miliar (32.5 persen dari keseluruhan populasi dunia). Umat Islam seluruhnya berjumlah 1,5 miliar (21,5 persen dari keseluruhan populasi dunia). Artinya, kedua-duanya berjumlah total sebanyak 3,7 miliar orang dari 7 miliar penduduk dunia saat ini
Dokumen Persaudaraan Manusia Universal dari berbagai latar belakang, termasuk agama, merupakan sebuah panggilan mendesak saat ini
Menurut Paus Fransiskus dan Imam al-Tayyib yang berbicara atas nama al-Azhar, sebuah institusi prestisius dan ternama di dunia Islam, jalan menuju persaudaraan manusia universal, seperti yang dirumuskan di dalam dokumen itu, bukan saja dilakukan melalui langkah-langkah penting seperti berhenti menggunakan nama Tuhan untuk menghalalkan kekerasan, terorisme dan pembunuhan, tetapi juga berhenti menginstrumentalisasi agama untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu
Berhenti pula menekan orang lain dengan menggunakan kuasa yang bekedok agama. Lebih lugas, lebih jelas dan lebih terang dari ungkapan-ungkapan seperti ini tidak ada lagi.
Anak-anak kecil hingga kakek dan nenek, orang bersekolah dan orang buta huruf bisa memahaminya. Tidak butuh interpretasi, tidak butuh penjelasan. Berhenti artinya berhenti
Kalau dua tokoh besar dunia sudah sepakat seperti itu dan dimeterai pula hitam di atas putih, dan mereka berbicara atas nama begitu banyak orang, disaksikan petinggi-petinggi kedua agama, dan ini dimaksudkan semata-mata untuk kebaikan bersama, tinggal saja kita ikuti
Mari kita mulai bersama. Mari kita sejukan dunia ini bersama-sama.
Vatikan dan Dunia Arab Sepakat Berhenti Membawa-bawa Tuhan dan Agama Halaman 3 - Kompas.com
Perdebatan Politik di Media Sosial, Kita Dapat Apa Sih?
Kamis, 7 Februari 2019 14:57
Oleh : Musthafa Akhyar, pegiat media sosial
KIBLAT.NET – Tahun politik benar-benar panas. Panasnya mampu menghangatkan obrolan di warung makan, kedai kopi bahkan di tempat penitipan anak yang kerap jadi tempat bergosip ibu-ibu rumah tangga. Gosip-gosip yang beredar pun kini sudah mulai bergeser. Tak lagi terasosiasi dengan bisik-bisik tetangga ibu fulanah yang anaknya hobi pulang malam. Sekarang apapun menjadi murahan ketika bersinggungan dengan politik
Rakyat sorak sorai bertepuk tangan dan tertawa gelak gembira menonton tayangan televisi tadi malam karena politisi andalannya diasumsikan berhasil menelanjangi lawan debatnya. Saking euforianya bahkan kejadian itu ditampilkan di status sosial media secara serempak untuk melegitimasi keberpihakan politiknya, semacam berkata secara halus “ah, gue banget ini . . . ”
Status isinya panjang menjulang quotasi argumentasi khas filsafat, itu pun dikutip hanya karena audiens bertepuk tangan waktu on-air di TV nasional . Nampaknya suatu hal yang keren
Yang paling parah dari semua itu adalah apa yang sebenarnya dekat dan sedang berada di genggaman kita. Tepat di layar smartphone kita yang terkadang menemani menghantarkan tidur
Algoritma sosial media itu benar-benar kejam dan bekerja seperti cara kerja racun. Ya, kita benar-benar telah teracuni oleh apa yang kecerdasan buatan ingin kita lihat. Ia mendesain jadwal menonton Youtube kita dan apa yang benar-benar akan kita klik ketika selesai loading selama 0.8 detik
BACA JUGA Teungku Chik di Tiro, Pewaris Tiga Generasi Pengobar Perang Sabil
BERITA TERKAITJelang Pilpres 2019, Sebar Pesan WhatsApp Dibatasi ke 5 Pengguna Selasa, 22 Januari 2019 09:07Menapaki Jejak Politik Yusuf Alaihissalam Ahad, 20 Januari 2019 16:01Beda Pilihan Politik Antar-Keluarga, Dua Makam di Gorontalo Dibongkar Senin, 14 Januari 2019 20:44Kenali Lembaga Survei yang Tidak Kredibel dari Ciri Berikut Ini Jum'at, 11 Januari 2019 16:09Peneliti LIPI: Lembaga Survei Politik Selama Ini Tidak Transparan Kamis, 10 Januari 2019 22:31
Secepat itu pula keputusan kita untuk mengakses konten yang disarankan. Benar-benar konten yang diafirmasi oleh pikiran alam bawah sadar tanpa harus pikir panjang. Jari-jari tidak sabar menyeret layar ke bawah, bagian kolom komentar
Di sana kita temukan netizen berdebat di ruang maya, status menjadi sama rata, tidak peduli latar belakang pendidikannya apa, tetap saja jadi kontestan ajang komentar yang tidak pernah ada ujungnya. Beda pilihan politik kadang lucunya mendefinisikan pilihan kosakata pula
Sensitifitas netizen untuk mengetik “Dungu” atau “Kubu Hoax” naik 150%, asal komentar di atasnya terlihat tidak masuk akal baginya
Proksi itu bergerak senyap, menciptakan tembok-tembok pembatas yang menjulang tapi tak terlihat. Konon mengasyikkan seperti candu. Gerak jempol atas reaksi impulsif spontan otak direspon lebih cepat daripada kapasitas kritis. Si pengguna pikir update statusnya, konten yang dishare atau komentar tendensiusnya akan mampu secara efektif mempengaruhi kelompok beda prefensi politik. Padahal itu semua hanya bergerak di ruang kedap. Iya, nyaris sangat kedap karena hanya akan dinikmati oleh kelompok yang sama
Pola pikir dan tindak anda di sosial media benar-benar disetir oleh kemampuan kecerdasan buatan ala facebook, twitter, dan Instagram yang benar-benar membuat anda nyaman berselancar di platform mereka
Mereka hanya ingin menampilkan apa yang benar-benar ingin anda lihat saja dan membatasi sebisa mungkin hal-hal yang mungkin ada jauhi dan membuat anda tidak nyaman. Tapi netizen akan selamanya merasa lebih benar dan cerdas dari mesin, tema perdebatan di media sosial lagi-lagi jadi bahan basa-basi di dunia nyata
BACA JUGA Lika-liku Politik Nahdlatul Ulama
TITIAN
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
ManhajKarakter Jahiliyah Modern: Menyelewengkan Hakikat Ibadah 1 Februari 2019
ProfilAsad bin Furat, Ulama Pembebas Kepulauan Sisilia 29 Januari 2019
Proses memasyarakatkan politik seharusnya bergerak secara simultan dengan upaya mencerdaskan kehidupan rakyat. Dalam artian, rakyat dibangun rasionalitasnya menentukan untuk apa hak politiknya digunakan. Apa yang terjadi di negara ini sudah terlalu parah, karena pahit dibilang masyarakat menjadi kelompok sosial yang tidak lagi diandalkan kemampuannya memilih atau memutuskan kehendak politiknya untuk mensejahterakan diri dan keluarga lagi
Keretakan ini ada yang memelihara, entah siapa, namun intinya jika bangsa ini tidak berhasil dijajah secara militer dan atau ekonomi. Cukup ciptakan chaos yang tidak bisa diatasi oleh bangsa itu sendiri, suatu saat ia akan kembali ke rangkulan kolonial meski tidak berkoloni di dalam wilayah
Perdebatan Politik di Media Sosial, Kita Dapat Apa Sih? - Kiblat
Konferensi Moskow Tekankan Pentingya Penghapusan Para Komandan Taliban dari Daftar Hitam
Kamis, 7 Februari 2019 15:30
Foto: Delegasi TalibanKIBLAT.NET, Moskow – Para politikus Afghanistan dan perwakilan Taliban menyeru penghapusan nama-nama komandan gerakan tersebut dari daftar hitam internasional. Seruan itu disampaikan setelah berakhirnya konferensi di Moskow Rabu (06/02), yang mempertemukan Taliban dengan para pemimpin politik oposisi Afghanistan
Konferensi itu menyeru seluruh pihak untuk bekerja mewujudkan perdamaian permanen di Afghanistan. Sejumlah persoalan yang mengarah pada hal tersebut pun disepakati
Berdasarkan pernyataan akhir konferensi, kedua pihak sepakat kelanjutan pembicaraan sesama orang Afghanistan, mendukung negosiasi antara Amerika Serikat dan Taliban dan tidak boleh ada campur tangan Negara lain dalam urusan dalam negeri Afghanistan
Pernyataan itu juga menekankan pentingnya dukungan dunia internasional untuk perdamaian Afghanistan. Untuk itu, menghapus nama para pemimpin Taliban dari daftar hitam internasional merupakan hal yang sangat mendesak
Kemudian, pernyataan itu sepakat mendukung Taliban diberi hak membuka kantor biro politik resmi di Qatar. Ini semua sangat penting untuk mencapai kemajuan dalam perdamaian di Afghanistan
Pada bagiannya, mantan penasihat keamanan nasional Afghanistan sekaligus calon presiden saingan petahana, Hanif Atmar, mengatakan perlunya negosiasi untuk rekonsiliasi di Afghanistan dengan partisipasi pemerintah
“Taliban telah berbicara dengan minat mereka dalam pertarungan yang gigih,” katanya kepada media setelah konferensi
Dalam konferensi Moskow yang berlangsung Selasa dan Rabu sendiri tidak melibatkan pemerintah Kabul. Konferensi itu difasilitasi oleh Rusia
BACA JUGA Ini Agenda yang Akan Dibicarakan Taliban dalam Konferensi MoskowTaliban mengatakan bahwa pembicaraan itu sukses. Sejumlah keinginan Taliban disetujui oleh para politikus Afghanistan. Di antaranya, mengganti sistem pemerintahan yang ada saat ini dengan sistem Islam
Sumber: Anadolu Agency
Redaktur: Sulhi El-IzziKonferensi Moskow Tekankan Pentingya Penghapusan Para Komandan Taliban dari Daftar Hitam
BERITA TERKAITTaliban: Negosiasi yang Efektif dengan AS Menumbuhkan Harapan Bangsa Afghan Rabu, 6 Februari 2019 10:28Taliban Serbu Kamp Militer di Kunduz, 26 Tentara Tewas Rabu, 6 Februari 2019 08:23Utusan AS: Negosiasi dengan Taliban Raih Kemajuan Signifikan Senin, 28 Januari 2019 09:52Taliban dan AS Kembali Bernegosiasi di Qatar Kamis, 24 Januari 2019 07:47Taliban Ancam Mundur dari Perundingan dengan AS Rabu, 16 Januari 2019 07:58
TITIAN
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
ManhajKarakter Jahiliyah Modern: Menyelewengkan Hakikat Ibadah 1 Februari 2019
ProfilAsad bin Furat, Ulama Pembebas Kepulauan Sisilia 29 Januari 2019
Khutbah Jumat: Tiga Golongan yang Dimurkai Allah
Kamis, 7 Februari 2019 16:38
Foto: Khutbah JumatKhutbah Pertamaاَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَصْلَحَ الضَمَائِرَ، وَنَقَّى السَرَائِرَ، فَهَدَى الْقَلْبَ الحَائِرَ إِلَى طَرِيْقِ أَوْلَي البَصَائِرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيُكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَنْقَى العَالَمِيْنَ سَرِيْرَةً وَأَزكْاَهُمْ سِيْرَةً، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى هَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَقَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَوَقَالَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاوَقَالَ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Jamaah Jumat RahimakumullahSecara sederhana, kebaikan dimaknai sebagai segala sesuatu yang diridhai dan dicintai Allah Ta’ala. Sedangkan keburukan diartikan sebagai semua perkara yang dibenci atau bahkan murkai Allah Ta’ala. Dalam prinsip akidah Islam, semua amal yang dilakukan seorang Muslim sejatinya hanya ditujukan untuk meraih ridha dan cinta Ilahi semata. Apapun bentuk amalannya, keridhaan Allah adalah tujuan yang harus dicapai. Karena itu, dalam banyak kesempatan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengajak para sahabatnya agar berdoa memohon keridhaan Allah dalam setiap amalannya
Demikian sebaliknya, bagi seorang muslim, apapun jenis perbuatan yang mengantarkan kepada murka Allah Ta’ala mesti dihindari. Sebab, tidak ada yang lebih ditakuti oleh iman seorang muslim kecuali kemurkaan Allah Ta’ala. Karena dari situlah awal segala bencana terjadi. Namun karena keterbatasan ilmu, seringkali sebagian umat Islam tidak sadar melakukan sesuatu yang menyebabkan Allah murka kepadanya
Jamaah Jumat RahimakumullahSecara umum, apapun bentuk kemaksiatan pasti akan mengundang kemurkaan-Nya. Akan tetapi dalam beberapa hadis, secara tersurat Rasulullah mengabarkan bentuk-bentuk amalan yang dimurkai oleh Allah. Tingkatannya pun berbeda-beda. Dan yang paling besar bentuk kemurkaan-Nya adalah apa yang pernah disampaikan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;أَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ ثَلاَثَةٌ: مُلْحِدٌ فِي الحَرَمِ، وَمُبْتَغٍ فِي الإِسْلاَمِ سُنَّةَ الجَاهِلِيَّةِ، وَمُطَّلِبُ دَمِ امْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهَرِيقَ دَمَهُ“Manusia yang paling dimurkai Allah adalah tiga golongan; Orang yang melakukan pelanggaran di tanah haram, orang yang mencari-cari tradisi jahiliyah padahal telah masuk Islam, dan orang yang berupaya untuk menumpahkan darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan.” (HR. Bukhari)Jamaah Jumat RahimakumullahHadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa ada tiga golongan manusia yang paling dimurkai oleh Allah
BERITA TERKAITAnak Bisa Pidanakan Orang Tuanya Lewat RUU PKS Kamis, 7 Februari 2019 15:56Konferensi Moskow Tekankan Pentingya Penghapusan Para Komandan Taliban dari Daftar Hitam Kamis, 7 Februari 2019 15:30Perdebatan Politik di Media Sosial, Kita Dapat Apa Sih? Kamis, 7 Februari 2019 14:57Immanuel Ebenezer Dipolisikan, Romo Syafii: Saya Tidak Yakin Hukum Bekerja Kamis, 7 Februari 2019 14:57Sepanjang JanuarI 2019, Kementrian Kominfo Identifikasi 175 Konten Hoaks Kamis, 7 Februari 2019 14:31
BACA JUGA Khutbah Jumat: 3 Alasan Kita Harus Menegakkan Syariat Islam
Pertama: Orang yang melakukan dosa besar di tanah haram
Para ulama menjelaskan bahwa asal muasal kota Mekah disebut tanah haram adalah karena ada banyak aturan yang tidak boleh dilanggar. Jangankan dosa-dosa besar, bahkan dosa kecil sekalipun dapat mengotori kehormatan tanah haram. Rasulullah SAW bersabda:إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، فَهْوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَإِنَّهُ لَمْ يَحِلَّ الْقِتَالُ فِيهِ لأَحَدٍ قَبْلِى ، وَلَمْ يَحِلَّ لِى إِلاَّ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ“Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Dia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat. Belum pernah Allah halalkan berperang di dalamnya, sebelumku. Dan Allah tidak halalkan bagiku untuk memerangi penduduknya, kecuali beberapa saat di waktu siang (ketika Fathu Mekah).Selanjutnya, beliau bersabda, “Dia haram dengan kemuliaan yang Allah berikan, sampai hari kiamat. Tidak boleh dipatahkan ranting pohon-nya, tidak boleh diburu hewannya, tidak boleh diambil barang hilangnya, kecuali untuk diumumkan, dan tidak boleh dicabut rerumputan hijaunya.” (HR. Bukhari-Muslim)Maknanya, dosa-dosa besar di sini bersifat umum, termasuk juga mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah demi mendukung kezaliman yang dilakukan penguasa. Sehingga atas nama agama, masyarakat dipaksa untuk mendukung dan tidak mengingkari kezaliman tersebut. Maka orang-orang seperti ini tidak akan selamat dari katagori golongan yang pertama
Jamaah Jumat RahimakumullahKedua; orang yang menginginkan tradisi jahiliyah padahal telah masuk IslamOrang yang mencari-cari tradisi jahiliyah padahal telah masuk Islam. Di antara bentuk tradisi jahiliyah yang dicari-cari untuk dijadikan pedoman adalah sistem demokrasi. Sistem yang menjadikan suara rakyat di atas segala-galanya (suara rakyat adalah suara tuhan, red). Sistem tersebut dijadikan panduan dalam berhukum. Bahkan dalam menilai agama Allah pun, mereka terapkan sesuai dengan arahan sistem tersebut. Syariat akan digunakan kalau sesuai dengan suara rakyat, sebaliknya akan ditolak kalau tidak sesuai dengan suara rakyat. Ini adalah bentuk kembalinya manusia kepada salah satu dari tradisi jahiliyah, padahal dia telah masuk Islam
Allah ta’ala menegur sikap yang semacam ini dalam firman-Nya:أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih daripada (hukum) Allah bagi oang-orang yang yakin?.” (QS. Al Maidah: 50)
Jamaah Jumat RahimakumullahKetiga; memburu darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan untuk menumpahkan darahnya
Maknanya, setiapa orang yang berupaya untuk menumpahkan darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan. Yaitu, membunuh orang-orang yang terlindungi darahnya dalam ketentuan Islam. Kemudian ia berupaya mencari-cari pembenaran dengan alasan yang lemah atau dalih yang tidak dibenarkan dalam Islam
BACA JUGA Khutbah Jumat: 3 Alasan Kita Harus Menegakkan Syariat IslamTITIAN
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
ManhajKarakter Jahiliyah Modern: Menyelewengkan Hakikat Ibadah 1 Februari 2019
ProfilAsad bin Furat, Ulama Pembebas Kepulauan Sisilia 29 Januari 2019
Jamaah Jumat RahimakumullahBanyak pemuda Islam yang lari dari satu golongan tapi terjebak dalam golongan yang lain. Mereka lari dari demokrasi tapi jatuh dalam pemahaman yang gampang menghalalkan darah seseorang. Sebagian lagi ada yang lari dari golongan yang ketiga namun terjebak ke dalam golongan yang pertama. Mereka lari dari satu kemurkaan kepada kemurkaan yang lain. Hingga akhirnya tetap berada dalam golongan yang paling dibenci oleh Allah
Tiga golongan yang disebutkan dalam hadis di atas adalah probelmatika umat yang sedang dihadapi hari ini; membenarkan penguasa dzalim dengan mengatasnamakan agama, mengadopsi tradisi jahiliyah padahal ktp-nya Islam dan menumpahkan darah tanpa alasan yang dibenarkan
Sebagai jalan atau solusi agar bisa keluar dari problematika tersebut, kita mesti kembali kepada pemahaman Islam yang lurus. yakni Islam yang tawasuth (pertengahan). Berada di antara dua titik ekstrim yang berlawanan, tidak bersikap ghuluw (berlebihan) dan tidak pula bersikap taqshir (meremehkan)
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿2﴾ إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرKhutbah Keduaاَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًاأَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعاً مَرْحُوْماً، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقاً مَعْصُوْماً، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْماً
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Khutbah Jumat: Tiga Golongan yang Dimurkai Allah - Kiblat
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2019/02/debat-politik-di-media-sosial-pelayar.html