Alasan Mensos Risma Tiap Hari Marah Sampai Suara Serak Bukan Karena Saya

---

 Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma ternyata tak bisa menghilangkan kebiasaannya untuk marah saat bekerja. Hal itu setidaknya dia akui saat kedapatan usai suaranya terdengar serak.


Ya, pada waktu berbicara dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Rabu kemarin, 13 Januari 2021, suara Risma terdengar parau dan serak. Saat ditanya, Risma kemudian mengaku sering marah.




Kebiasaan tegas itu juga diterapkan olehnya saat menjabat sebagai Mensos menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus suap bansos Covid-19.


“Saya setiap hari suara saya sampai habis ini teman-teman, mungkin kalau pengin nelan saya. Saya ditelan karena setiap hari saya marah jadi makanya suara saya habis,” kata Risma, disitat Suara, Kamis 14 Januari 2021.


Baginya suara serak dan aksi marah-marahnya beralasan. Bukan karena sedang memposisikan diri karena pencitraan atau apapun. Melainkan memang berupaya bertugas sebaik mungkin dalam menjalankan tugasnya.




“Suara saya habis bukan karena saya apa-apa, tapi saya teriak terus tapi harus saya lakukan daripada ada (yang) dimarahi bapak, ibu (anggota dewan) di sini,” kata dia lagi.


Risma marah sampai naik darah
Lebih jauh Risma kemudian mengakui jika aksi marah-nya membuat dia merasakan sakit. Mulai dari rasa panas yang terasa di kepalanya. Karuan saja, katanya, saat marah, tekanan darahnya bahkan bisa mencapai 170 mmHg.


Baginya, aksi marah-marah memang perlu dilakukan, sebab tugas yang harus dijalankan dia terbilang cukup berat. Di mana dia harus mengurus beragam bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.


Meskipun masih baru, Risma sudah mulai mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung), Kepolisian, dan KPK untuk membantu tugasnya tersebut.


“Saya pun tidak bisa bergerak seenak saya karena itu nanti saya akan setiap kali jalan saya sudah buat surat ke Kejaksaan Agung, kepolisian, KPK untuk mengawal kami.”

---