4 Adab Sebelum Tidur Malam Menurut Kiai Sholeh Darat
Islam merupakan agama yang paling komplit. Semuanya diatur dalam sebuah ajaran yang dibingkai kasih sayang (rahmah).
Islam mengatur seluruh kehidupan umatnya dari bangun sampai tidur. Bahkan doa-doa apapaun saat beraktivitas semuanya diajarkan dalam Islam.
Termasuk di dalamnya saat seorang muslim akan beranjak tidur. Dalam tulisan ini, kita akan mengetahui apa saja yang harus dilakukan seorang muslim sebelum tidur.
Dalam kitab Minhaj al-Atqiya’ fi Syarhi Ma’rifat al-Adzkiya’ ila Thoriqil Auliya’ kiai Sholeh Darat menjelaskannya secara detail.
Pertama, dianjurkan jika seseorang benar-benar merasa ngantuk. Itupun harus berniat untuk bangun salat tahajud, membaca al-Quran dan berbuat baik atau tidak berbuat zalim kepada manusia saat bangun tidur.
Kedua, Selain itu sebelum tidur, seorang muslim harus melakukan thaharah. Karena orang yang tidur dalam keadaan suci, ruhnya bisa pergi ke tempat-tempat yang mulia seperti arsy dan apa yang di dalam mimpinya itu adalah kebenaran.
“tatkalane turu nuli kelawan taharah moko munggah ruhe ilal arsy lan lamun ngimpi maka ana ngimpine iku shodiq lan rukyah sholihah lamun turune ora toharoh maka ora bisa lunga-lunga ruhe maring panggonan ingkang mulia lan lamun ngimpi maka adhgotsu ahlamin lan ora bener impine lan ora cocok.”
Artinya:
“ketika tidur dengan bersuci (thaharah), maka ruhnya akan naik ke arsy dan jika ia bermimpi maka mimpinya itu benar dan penglihatan yang baik. (akan tetapi) jika tidurnya tidak bersuci maka ruhnya tidak dapat pergi ke tempat-tempat mulia dan jika ia bermimpi maka itu adalah mimpi yang kacau (tidak jelas) dan tidak tepat.”
Menurut kiai Sholeh, bersuci tidak hanya suci secara lahir. Tetapi suci secara batin. Suci secara lahir berarti ia bersih dan bebas dari hadas dan najis yang berada di tubuh dan pakaiannya.
Sehingga sebelum tidur seorang muslim harus berwudu jika berhadas kecil dan mandi junub jika berhadas besar.
Suci secara batin sebelum tidur yaitu tidur dengan menghilangkan kondisi atau sifat dengki, iri, dendam, gila dunia dan jabatan.
Maka kiai Sholeh Darat mengajarkan salah satu cara agar kita dapat terhindar dari “kotoran-kotoran” yang menghalangi kesucian lahir dan batin. Dia mengajarkan sebuah doa yang dibaca saat sebelum tidur.
اَللَّهُمَّ وَضَعْتُ جَنْبِيْ وَ بِكَ أَرْفَعُهُ اَللَّهُمَّ إِنْ اَمْسَكْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لَهَا وَ ارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ وَ فَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ اَللَّهُمَّ أَيْقِظْنِيْ فِيْ أَحَبِّ الْأَوْقَاتِ إِلَيْكَ وَ أَشْغِلْنِيْ بِطَاعَتِكَ فِيْهِ
“Ya Allah aku letakkan lambungku dan dengan-Mu aku menganngkatnya. Ya Allah jika aku menggenggam nafs (jiwa)-ku maka ampuni dan kasihanilah (jiwaku), jika Engkau membebaskannya maka jagalah (jiwaku) sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh. Ya Allah sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada-Mu dan menyerahkan urusanku kepada-Mu. Ya Allah bangunkanlah aku di dalam waktu yang paling Engkau sukai dan sibukkanlah aku dengan taat kepadamu di dalamnya.”
Ketiga, membaca ayat kursi, kemudian ayat Amanar rosul ila akhirihi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Keempat, bagi yang telah mempunyai pasangan (suami/istri) hendaklah tidur seranjang dengan pasangannya. Tidur dalam kondisi bersentuhan atau bahkan bersetubuh dengan istri dalam konteks ini tidak membuat hilang “kesucian” seseorang.
Tentu dengan syarat, saat bersentuhan ataupun bersetubuh tidak didasarkan atas syahwat atau hawa nafsu.
Itulah empat hal yang dianjurkan sebelum tidur. Semoga dapat kita amalkan dan bermanfaat bagi kita. Amin…
Sumber: bincangsyariah.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/4-adab-sebelum-tidur-malam-menurut-kiai-sholeh-darat/