21 Juta Pengguna Telefon Bimbit Di China Tiba Tiba Ghaib 10090
Halia/Jahe
Cara Menyimpan Jahe Agar Awet dan Tidak Bertunas, Wajib Diperhatikan
Rabu, 1 April 2020 13:03 Reporter : Novi Fuji Astuti
Jahe. ©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Merdeka.com - Jahe merupakan tanaman yang telah lama dikenal dan tumbuh dengan baik di Indonesia. Bisa dibilang jahe merupakan salah satu tanaman rempah yang amat sangat penting.
Selain sebagai bumbu masakan jahe juga kaya akan manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh. Seperti bermanfaat mengatasi masalah pencernaan, mengurangi rasa mual, membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Jika kamu ingin memperoleh manfaat dari jahe secara lebih maksimal maka pilihlah untuk mengonsumsi jahe segar ketimbang jahe bubuk. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat jahe segar memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jahe bubuk.
Bukan hanya itu kandungan gingerol yang baik bagi kesehatan juga masih banyak terdapat pada manfaat jahe segar. Untuk mendapat manfaat dari jahe segar kamu bisa mencampurnya ke dalam berbagai macam menu masakan seperti olahan seafood, topping salad, campuran smoothies, jus, dan tentu saja dibuat wedang jahe.
Jahe bubuk memang tergolong sangat mudah dikonsumsi dan cenderung awet jika disimpan dalam waktu yang lama, tapi bukan berarti jahe yang segar juga tidak bisa disimpan dalam waktu yang relatif lama.
Untuk membuat jahe kamu tetap awet dan tidak bertunas berikut ini ada beberapa cara menyimpan jahe agar awet dan tidak bertunas telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.
1. Pastikan Memilih Jahe yang Segar
Memilih jahe yang masih segar menjadi faktor penting apakah jahe yang hendak kamu simpan akan benar-benar bisa awet dan tidak bertunas atau tidak. Jadi pada saat kamu membeli jahe pastikan kamu memilih jahe yang segar dengan kualitas yang bagus.
Jahe yang masih segar tentu saja bisa kamu lihat dari tampilannya yang terlihat masih fresh dan cenderung memiliki warna kekuning-kuningan campur merah muda. Selain itu, jahe yang masih segar juga teksturnya masih cenderung keras dan segar.
2. Biasakan Mencuci Jahe Sebelum Disimpan
Setelah memastikan jahe yang kamu pilih benar-benar segar dan memiliki kualitas yang baik, langkah berikutnya untuk menyimpan jahe agar awet dan tak bertunas adalah dengan membiasakan selalu mencuci jahe hingga bersih sebelum menyimpannya.
Bersihkan jahe dari sisa tanah yang menempel. Ketika sudah dicuci dengan bersih, kamu bisa angin-anginkan atau jemur jahe sebentar saja hingga tidak ada air yang tersisa dan kering.
Penting untuk diperhatikan saat menjemur jahe usahakan jangan terlalu lama karena ini bisa membuat jahe kering bahkan lebih mudah keriput.
3. Simpan dalam Wadah yang Bersih
Ketika kamu sudah selesai menjemur jahe maka langkah berikutnya untuk menyimpan jahe adalah memilih wadah yang bersih untuk menyimpannya. Kamu bisa menyimpan jahe di ruangan terbuka di mangkok jaring-jaring atau besek bambu.
Selain bisa menyimpan jahe di ruangan terbuka kamu juga bisa menyimpan jahe di lemari es. Tapi jika kamu hendak menyimpan jahe di lemari es makan tempatkan jahe di kantong kertas atau kantong plastik kemudian simpan di rak sayur kulkas atau bisa juga di dalam freezer. [nof]
Sumber:
Cara Menyimpan Jahe Agar Awet dan Tidak Bertunas, Wajib Diperhatikan | merdeka.com
10 Manfaat Jahe Merah Bagi Kesehatan, Obati Batuk hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Dipercaya Bisa Tangkal Virus Corona, Harga Jahe di Garut Naik 10 Kali Lipat
10 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Perkuat Sistem Imun Hingga Cegah Penyakit Jantung
10 Manfaat Jahe untuk Tubuh, Meningkatkan Kesuburan Pria
Ilmuwan Pakistan: Virus Corona Diciptakan di Laboratorium AS sebagai Senjata Biologi
Rabu, 1 April 2020 06:23 Reporter : Hari Ariyanti
petugas medis china tangani pasien corona. ©2020 China Daily via REUTERS
Merdeka.com - Seorang ilmuwan Pakistan spesialisasi bidang kimia murni mengatakan virus corona dengan tingkat penularan tinggi tak serta merta muncul secara alami melalui mutasi, tetapi mungkin diproduksi di laboratorium di Amerika Serikat sebagai senjata biologi.
Professor Dr Atta-ur-Rahman, yang mendapat gelar Ph.D dan Sc.D. kimia murni dari King's College, Cambridge, menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah wawancara pada Minggu saat ditanya tentang pandemi Covid-19 yang telah menewaskan sekitar 35.000 orang dan menginfeksi lebih dari 737.000 orang di seluruh dunia.
Saat ditanya apakah virus ini adalah senjata biologi, Rahman mengatakan, "Mungkin saja virus yang ada telah dimodifikasi secara sintaksis dan dikembangkan menjadi senjata biologis."
"Ada sejumlah bukti bahwa Amerika Serikat mengerjakan senjata biologi di sebuah laboratorium. Laboratorium itu ditutup karena ada kebocoran. Itu laboratorium militer," jelasnya, dikutip dari Press TV, Selasa (31/3).
Kepala Gugus Tugas Nasional Bidang Iptek yang dibentuk Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ini mengatakan, ada juga bukti virus ini tidak berasal dari Wuhan, China, tapi dikembangkan di laboratorium tertentu di Barat, termasuk sebuah lab di Inggris dan AS.
"Lab-lab ini terlibat dalam program senjata biologi," tudingnya.
Mengutip mantan Dubes Pakistan untuk PBB, Abdullah Hussain Haroon, Atta-ur-Rahman hal ini dilakukan untuk mengalahkan China, dan ini adalah rencana jahat. Dia menambahkan, hal ini tak bisa ditutupi lama-lama dan orang-orang di belakangnya akan terungkap.
Awal bulan ini, seorang mantan spesialis anti-terorisme Amerika dan pejabat intelijen militer CIA mengatakan virus corona "diproduksi di laboratorium, mungkin sebagai agen perang biologis."
Beberapa laporan memberi kesan bahwa ada komponen virus yang terkait dengan HIV yang tidak mungkin terjadi secara alami. Jika benar bahwa virus telah dikembangkan atau bahkan diproduksi untuk dijadikan senjata, itu akan lebih jauh menunjukkan bahwa keluarnya dari Institut Virologi Wuhan dan masuk ke populasi hewan dan manusia bisa saja tidak disengaja. Teknisi yang bekerja di lingkungan seperti itu sadar bahwa 'kebocoran' dari laboratorium sering terjadi," tulis Philip Giraldi dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Strategic Culture Foundation pada 5 Maret.
Sejak awal kemunculannya, wabah corona sudah memicu banyak perbincangan di dunia maya. Media AS berkeras corona bermula dari sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, China pada Desember lalu. Namun kini ahli kesehatan asal Amerika pun mengakui virus corona bukan berasal dari pasar makanan laut itu. Kementerian Luar Negeri China tidak membantah kemungkinan AS yang bertanggung jawab atas penyebaran virus corona di China. Kementerian Luar Negeri China juga memberi kesan militer AS-lah yang membawa virus corona ke Kota Wuhan pada Oktober tahun lalu ketika 300 tentara AS ikut serta dalam kompetisi permainan perang internasional yang diadakan di kota itu. [pan]
Baca juga:
Selain Indonesia, 6 Negara Ini Juga Belum Lakukan Lockdown Karena Corona
Kasus Pertama, Tentara AS Meninggal Akibat Virus Corona
Trump Minta Harry dan Meghan Markle Bayar Uang Keamanan karena Pindah ke AS
Seniman Tato Amerika Ramai-ramai Sumbangkan Sarung Tangan dan Masker ke Rumah Sakit
Sumber:
Ilmuwan Pakistan: Virus Corona Diciptakan di Laboratorium AS sebagai Senjata Biologi | merdeka.com
21 Juta Pengguna Ponsel (Telefon bimbit) di China Lenyap, Angka Kematian Sebenarnya karena Corona?
Rabu, 1 April 2020 08:03 Reporter : Pandasurya Wijaya
Momen Bahagia Para Awak Medis Bebas Tugas di Wuhan. ©2020 Merdeka.com
Merdeka.com - Harian The Epoch Times melaporkan ada 21 juta pengguna ponsel di China tiba-tiba lenyap atau tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu memicu dugaan korban meninggal karena pandemi corona di China jauh lebih tinggi dari angka yang dilaporkan pemerintah selama ini.
Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China pada 19 Maret lalu merilis data statistik terbaru pengguna ponsel di setiap provinsi di Negeri Tirai Bambu pada Februari 2020. Dibandingkan data pada pengumuman statistik sebelumnya yang dirilis 18 Desember 2019 untuk periode November 2019, angka pengguna ponsel anjlok sangat besar. Angka pengguna ponsel merosot dari 1.601 miliar menjadi 1,51 miliar, turun 21 juta.
"Rezim China mewajibkan semua warga memakai ponsel mereka untuk mendapatkan kode kesehatan. Hanya mereka yang memiliki kode kesehatan hijau dibolehkan bepergian di dalam negeri saat ini. Mustahil bagi seseorang untuk menghapus akun ponselnya," kata Tang Jingyuan, pengamat China di Amerika Serikat kepada The Epoch Times 21 Maret lalu, seperti dilansir laman Al Arabiya, Selasa (31/3).
Kode Kesehatan
Menurut Epoch Times, pemerintah China meluncurkan kode kesehatan berbasis ponsel mulai 10 Maret lalu. Semua warga diminta memasang aplikasi di ponselnya dan mendaftarkan informasi kesehatan mereka. Lalu aplikasi itu akan memberikan kode QR yang muncul dalam tiga warna menandakan level kesehatan si pengguna ponsel. Merah berarti dia terpapar penyakit menular, kuning berarti orang itu ada peluang terjangkit penyakit menular, dan hijau berarti dia tidak terjangkit penyakit menular.
Pemerintah China mengatakan kode kesehatan itu bertujuan mencegah penyebaran virus corona. "Pertanyaan besarnya adalah apakah turun drastisnya angka pengguna ponsel menandakan akun-akun ponsel itu sudah ditutup karena pemiliknya meninggal?" kata laporan Epoch Times. "Saat ini kita tidak tahu seperti apa rincian datanya. Jika hanya 10 persen saja akun ponsel yang ditutup karena si pengguna meninggal lantaran virus, maka angka kematian akan mencapai 2 juta," ujar Tang kepada Epoch Times.
Pekan lalu, Direktur Administrasi Informasi dan Komunikasi Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, Han Xia, mengatakan penurunan angka akun ponsel itu disebabkan berbagai sektor bisnis yang ditutup pada Februari karena mengikuti aturan karantina dari pemerintah. Namun Epoch Times menuturkan, "angka kematian di China tidak sesuai dengan situasi sebaliknya yang ada di sana."
Angka kematian di China, misalnya bisa dibandingkan dengan di Italia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian di Italia mencapai 10.781 dari 97.689 kasus dan di China 3.310 kematian dari total 82.447 kasus positif Covid-19.
Angka itu menunjukkan tingkat kematian di Italia mencapai 11,03 persen dan di China 4,01 persen, meski China memiliki jumlah populasi yang lebih banyak. Epoch Times juga menyebut "ada tujuh rumah pemakaman di Wuhan yang dilaporkan mengkremasi mayat 24 jam sehari, tujuh hari sepekan, pada akhir Januari lalu" dan "Provinsi Hubei sudah mengerahkan 40 fasilitas krematorium yang masing-masing mampu membakar lima ton sampah medis dan mayat per hari, sejak 16 Februari."
Selanjutnya Epoch Times mengatakan, "minimnya data menjadi misteri angka kematian sebenarnya di China. Terhapusnya 21 juta pengguna ponsel bisa menjadi dugaan angka kematian sebenarnya jauh lebih tinggi dari angka yang dilaporkan selama ini." [pan]
Baca juga:
Misteri di Wuhan: Pasien Sembuh dari Corona Sudah Dites Negatif Tapi Kemudian Positif
Bantuan Alat Kesehatan Covid 19 dari China Tiba di Indonesia
Bantuan Tahap I Alat Uji Covid-19 Hingga APD dari Investor China Tiba di Indonesia
Ada Cahaya di Ujung Lorong, Deretan Optimisme dalam Perang Melawan Pandemi Corona
Tembok Besar China Mulai Dibuka Setelah Pandemi Corona Mulai Mereda
Sumber:
21 Juta Pengguna Ponsel di China Lenyap, Angka Kematian Sebenarnya karena Corona? | merdeka.com
Mereka Lebih Takut Mati Kelaparan Ketimbang Virus Corona
Rabu, 1 April 2020 06:33 Reporter : Merdeka
Seorang Pengemudi Bentor Ahmad Lahua. ©2020 Merdeka.com/Liputan6.com
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia telah memberlakukan status Pembatasan Skala Besar untuk menghentikan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19). Orang-orang di berbagai daerah bahkan sejak lama telah diperintahkan untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Jika pekerja kantoran punya kemewahan bisa memindahkan kantor mereka ke rumah, tidak demikian dengan pekerja informal dan buruh harian. Mereka harus tetap keluar rumah meski hujan badai menerjang sekali pun. Seperti yang dirasakan oleh para pengemudi becak motor (bentor) di Gorontalo.
Ahmad Lahua, seorang pengemudi bentor yang ditemui Liputan6.com di persimpangan Jalan Citimall Kota Gorontalo mengatakan, dirinya terpaksa tetap keluar rumah, bukan ingin melanggar instruksi pemerintah untuk tetap di rumah, namun memang itu satu-satunya cara untuk bisa bertahan hidup.
Cobaan yang diterima rakyat kecil seperti Ahmad Lahua bukan hanya ancaman virus corona yang sewaktu-waktu bisa saja hinggap, tapi juga kondisi jalan yang semakin sepi, sehingga penumpang sulit dicari.
"Pendapatan saya berkurang, penumpang kurang, sekolah libur sama pegawai yang biasa jadi langganan, itu semua bekerja di rumah," katanya.
Lahua mengaku, sebelum ramai-ramai virus corona dirinya bisa mendapatkan hingga 15 penumpang per hari. Sekarang, 6 orang penumpang saja per hari sangat sulit didapatnya. "Dapat 5 penumpang saja sehari itu sudah terhitung mujur," kata bapak dua anak itu.
Meski mengaku takut dengan virus corona, Ahmad Lahua dan para pengemudi bentor lainnya tak punya cara lain untuk tetap bisa menafkahi keluarga. Lahua mengaku, jika pemerintah mau menjamin kebutuhan hidup selama instruksi tetap di rumah, dia dan teman pengemudi bentor lainnya tentu akan menjalani instruksi pemerintah.
"Kami lebih takut kelaparan dari pada takut corona," katanya dengan wajah gusar. Tak jauh berbeda dengan Lahua, Yusuf seorang pengemudi ojek online juga mengaku penumpangnya makin sepi sejak Senin kemarin. "Saya cuma dapat tiga orderan, itu dari jam enam sampai jam delapan malam," katanya. Padahal hari-hari biasanya, Yusuf bahkan bisa mendapat penumpang hingga 20 orang per hari, dengan pendapatan bersih Rp200 ribuan. "Sekarang dapat uang 50 ribu saja sangat susah," katanya.
Mereka para pekerja informal yang pendapatannya harian, hanya berharap pandemi virus corona (Covid-19) segera berakhir. Sehingga orang-orang kembali bisa mencari uang demi menafkahi keluarga.
Reporter: Arfandi Ibrahim
Sumber: Liputan6.com [fik]
Bawa 20 Selir [gundik] untuk Isolasi Diri di Jerman, Raja Thailand Dikecam
Rabu, 1 April 2020 11:00 Reporter : Denny Marhendri
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Merdeka.com - Sejumlah kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah di berbagai negara di dunia untuk mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya adalah kebijakan untuk melakukan isolasi diri di rumah. Isolasi diri dianggap sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Upaya tersebut cukup berhasil untuk memutus rantai persebaran dari orang yang terdampak virus corona kepada orang lain. Karena situasi masih tidak kondusif maka isolasi diri baiknya dilakukan oleh semua orang tak terkecuali.
Hal tersebut juga dilakukan oleh Raja Thailand, Maha Vajiralongkon. Namun, isolasi diri yang dilakukan oleh Raja Vajiralongkorn berbeda dengan yang biasanya dilakukan oleh banyak orang. Raja Vajiralongkorn ini pergi ke Jerman bersama 20 selirnya untuk melakukan isolasi diri.
1. Pergi ke Jerman dengan 20 Selirnya
liputan6.com 2020 Merdeka.com
Raja Vajiralongkorn yang kini berusia 67 tahun melakukan perjalanan ke Jerman dalam rangka isolasi diri. Tidak sendirian, Raja Vajiralongkorn mengajak 20 selirnya dan sejumlah pelayannya. Namun, dalam agenda tersebut tidak disebutkan apakah keempat istri Raja Vajiralongkorn ikut serta atau tidak. Agenda isolasi diri Raja Vajiralongkorn ini kemudian mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak.
2. Pulangkan Anggotanya
Setelah sampai di Jerman dan dilakukan berbagai pemeriksaan terhadap rombongan Raja Vajiralongkorn, sebanyak 119 anggota yang termasuk dalam rombongan Raja Vajiralongkorn dipulangkan kembali ke Thailand. Mereka harus dipulangkan karena diduga telah terpapar virus corona.
3. Sewa Hotel Grand Sonnenbichl
liputan6.com 2020 Merdeka.com
Sebagai tempat isolasi diri, Raja Vajiralongkorn telah menyewa Hotel Grand Sonnenbichl. Raja Vajiralongkorn juga telah melakukan koordinasi dengan dewan distrik dan telah mendapatkan izin khusus untuk menempati hotel bintang empat tersebut. Hotel ini juga salah satu akomodasi penginapan di wilayah tersebut yang masih beroperasi sedangkan akomodasi penginapan lain telah tutup karena sesuai imbauan pihak terkait.
4. Kecaman di Media Sosial
Agenda Raja Vajiralongkorn untuk melakukan isolasi diri di Jerman tersebut menuai kecaman dari jutaan warganet.
Kontroversi yang menimbulkan kekecewaan warganet tersebut dibuktikan dengan muncul tagar "Mengapa kita membutuhkan seorang raja?" di media sosial twitter Thailand. Tagar tersebut sudah muncul sebanyak 1,2 juta kali dalam 24 jam. [dem]
Tingkah 'Unik' Raja Thailand Vajiralongkorn yang Jadi Sorotan
Mengintip Kekayaan Raja Maha Vajiralongkorn yang Baru Naik Takhta
Fakta-Fakta Penobatan Raja Thailand, Pakai Mahkota Emas 7,5 Kg
Sumber:
Bawa 20 Selir untuk Isolasi Diri di Jerman, Raja Thailand Dikecam | merdeka.com
Tanpa Lockdown & WFH di Taiwan, Ini Cara KDEI Lindungi WNI Pekerja Migran dari Corona
Kamar Jenazah Penuh, Jasad Pasien Virus Corona di New York Ditampung di Truk Es
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:Surat Al Fatihah (Pembukaan)Surat Al Baqarah (Sapi Betina)Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)Surat An Nisa' (Wanita)Surat Al Ma'idah (Hidangan)Surat Al An'am (Binatang Ternak)Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)Surat Al Anfal (Rampasan Perang)Surat At Taubah (Pengampunan)Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)Surat Hud (Nabi Huud A.S.)Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)Surat Ar Ra'd (Guruh)Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)Surat An Nahl (Lebah)Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)Surat Al Kahfi (Gua)Surat Maryam (Maryam)Surat Thaha (Thaahaa)Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)Surat Al Hajj (Ibadah Haji)Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)Surat An Nur (Cahaya)Surat Al Furqaan (Pembeda)Surat Asy Syu'ara' (Penyair)Surat An Naml (Semut)Surat Al Qashash (Cerita)Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)Surat Luqman (Luqman)Surat As Sajdah ((Sujud)Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)Surat Saba' (Kaum Saba')Surat Fathir (Pencipta)Surat YaasiinSurat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)Surat ShaadSurat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)Surat Asy Syuura (Musyawarah)Surat Az Zukhruf (Perhiasan)Surat Ad Dukhaan (Kabut)Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)Surat Al Fath (Kemenangan)Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)Surat QaafSurat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)Surat Ath Thuur (Bukit)Surat An Najm (Bintang)Surat Al Qamar (Bulan)Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)Surat Al Hadid (Besi)Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)Surat Al Hasyr (Pengusiran)Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)Surat Ash Shaff (Barisan)Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)Surat Ath Thalaaq (Talak)Surat At Tahrim (Mengharamkan)Surat Al Mulk (Kerajaan)Surat Al Qalam (Pena)Surat Al Haqqah (Kiamat)Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)Surat Al Jin (Jin)Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)Surat Al Insaan (Manusia)Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)Surat An Naba´ (Berita Besar)Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)Surat 'Abasa (Bermuka Masam)Surat At Takwir (Menggulung)Surat Al Infithar (Terbelah)Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)Surat Al Fajr (Fajar)Surat Al Balad (Negeri)Surat Asy Syams (Matahari)Surat Al Lail (Malam)Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)Surat At Tiin (Buah Tin)Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)Surat Al Qadr (Kemuliaan)Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)Surat Al Zalzalah (Goncangan)Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)Surat Al 'Ashr (Masa)Surat Al Humazah (Pengumpat)Surat Al Fiil (Gajah)Surat Quraisy (Suku Quraisy)Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)Surat An Nashr (Pertolongan)Surat Al Lahab (Gejolak Api)Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)Surat Al Falaq (Waktu Subuh)Surat An Naas (Manusia)
.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2020/04/21-juta-pengguna-telefon-bimbit-di.html