Skandal Beras Palsu Terungkap Di Cina
Sebuah skandal keamanan pangan khususnya mengenai beras palsu baru-baru ini mengguncang Cina. Berdasar dari laporan berita disebutkan bahwa beras palsu atau beras plastik itu dibuat dengan cara mencampur kentang dengan resin sintetik. Sebuah rumor mengatakan pula tentang beras 'murah tapi menguntungkan' yang di ekspor ke negara-negara Asia lainnya termasuk Singapura, Indonesia, Vietnam, dan India.
Keberadaan beras palsu memang agak sulit untuk dibedakan dengan beras alami saat ini. Satu-satunya cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan memasaknya, karena beras plastik akan tetap keras atau bahkan hancur dan sulit untuk dicerna. Sebuah publikasi menjelaskan pula bahwa memasak sup yang dicampur dengan beras plastik akan menghasilkan lapisan plastik di bagian atasnya, yang mudah terbakar ketika dipanaskan.
Para ahli kesehatan memperingatkan pula bahwa beras palsu atau beras plastik ini jika dikonsumsi bisa mendatangkan malapetaka pada sistem pencernaan. Bahkan menurut salah seorang pejabat dari Asosiasi Restoran Cina, siapapun yang memakan tiga mangkuk nasi plastik akan sama hasilnya dengan mengkonsumsi satu kantong plastik!
Kabar mengenai adanya beras palsu atau beras plastik ternyata memang sudah lama beredar di media sosial seperti Facebook dan aplikasi mobile messaging Whatsapp dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan tersebut ditunjukkan bahwa beras plastik tersebut awalnya dijual di pasar Cina, tepatnya di daerah Taiyuan, provinsi Shaanxi, Cina. Keberadaan beras palsu atau beras plastik tersebut memang hanya bisa didapatkan di toko-toko kecil, bukan di supermarket besar, hal inilah yang menyebabkan sulit di deteksi. Tak heran bila kini semakin banyak orang kuatir penjualan beras plastik tersebut akan semakin menyebar ke negara-negara lainnya di Asia.
Hasan Malek, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumerisme Malaysia, mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu panik sebelum kabar tersebut resmi dikonfirmasi. "Kabar tersebut bisa benar atau salah," demikian penuturannya pada media Star Online. "Kami juga tidak tahu apakah beral palsu sudah memasuki negara ini, tapi kami takkan menyepelekan kabar ini dan akan melakukan investigasi secara nasional."
Hasan juga menegaskan bahwa tim investigasi akan fokus pada pengujian sampel beras yang di dapat dari toko-toko kecil. "Kami akan melakukan investigasi, tapi saya menghimbau untuk masyarakat pun ikut melaporkan kepada kementrian jika mereka menemukan keberadaan beras palsu tersebut di pasaran. Semua laporan akan diperlakukan secara rahasia." Dia juga menambahkan bahwa beras palsu atau beras plastik tersebut akan sulit untuk di deteksi jika telah dicampur dengan beras biasa.
Sementara itu, BPOM Singapura atau Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) juga bereaksi terhadap kabar ini. "Merupakan bagian pengawasan rutin yang kami lakukan untuk memeriksa beras impor secara teratur dan memastikan sampel mengikuti kepatuhan terhadap standar keamanan pangan," kata juru bicara AVA kepada The Straits Times. "Hingga saat ini kami memang belum menemukan bukti adanya beras palsu."
Skandal beras palsu merupakan salah satu dari sekian banyak masalah keamanan pangan yang harus ditangani oleh pemerinyah Cina. Tercatat pada tahun 2010 lalu, sebuah perusahaan di Xi'an, provinsi Shaanxi juga terbukti mencampurkan semacam 'bumbu' pada beras yang mereka jual agar terasa seperti 'beras Wuchang' yang dikenal mahal. Sebelumnya pada 2008, ada pula skandal susu formula bayi yang bercampur dengan senyawa plastik atau melamin, hingga menyebabkan enam bayi meninggal dan 300.000 bayi lainnya menderita masalah ginjal yang parah.
Parahnya, ternyata tak hanya beras yang pernah dipalsukan di Cina, tapi juga ada daging babi yang diubah menjadi daging sapi serta kenari berisi beton. Ckckck .... aya aya wae ....!!!
Sumber: FMT, Shanghaiist, Asia News
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://adanyata.blogspot.com/2015/06/skandal-beras-palsu-terungkap-di-cina.html