Si Cantik Burung Kecil Cabai Cabaian
Burung Cabai Seperti biasa salam PAGI BERKICAU, Februari 2018, insensitas hujan tahun ini sangat besar, hampir disetiap harinya hujan turun, tidak kenal waktu baik siang, sore, malam, dan juga pada pagi hari hujan tidak kunjung reda, dan hampir di setiap daerah di Indonesia, hujan turun dan mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor dimana-mana.
Tapi sunguh tidak biasa pagi ini, hari ini sabtu matahari muncul lebih awal daribiasanya, hangat menyelimuti bumi, Bandung menjadi cerah, rasanya hari ini menjadi sayang untuk di lewatkan. Perjalananku seperti biasa, pingiran sungai Citarum menjadi tempat faforit untuk menemukan sahabat Pagi berkicau, kebetulan pingiran Citarum masih banyak pepohonan dan semak-semak yang dijadikan sikicau betah tinggal disana.
Perbekalan menjadi sangat penting, roti dan air mineral cukup untuk menemaniku saat birding. Karena saat ini cuaca sedang bagus, mungkin jangkauanku untuk pencarian akan lebih jauh berharap spesies koleksi Pagi berkicau aku dapatkan, perjalanku ke timur menyongsong matahari terbit biar agak segeran dikit, sekalian olahraga.
Melewati pingiran desa dan menelusuri pematang sawah, berharap si cantik burung Cicipadimendekat, istilahnya sekali dayung tiga pulau terlampaui, burung cicipadi itu sangat suka tanaman padi yang masih muda, burung ini selalu berputar-putar di udara, disana karena bunga padi sangat disukai oleh serangga, dan burung ini ada diantaranya, terbang kesana-kemari mengejar belalang, dan bergelantungan di antara bunga padi.
Cicipadi
Cicipadi
Sampailah pada lokasi yang aku tuju, kebun kayu manglid dan terlihat ada beberapa pohon kayu alba, sengon dan lain-lain, saat saya masuk ke rimbunya pepohonan disambut suara burung-burung kecil berkicau saling bersautan, sangat riuh suaranya membuat bahagia sesampainya di situ.
Tiba-tiba saya berpapasan dengan tiga orang yang membawa senapan angin, dan ditengtengnya burung hasil buruanya, seketika lemes melihat si kicau mati sia-sia di tangannya, berpapasan sambil tersenyum kecut, dan aku berfikir, “burung sekecil itu mau diapain dagingnya pun tentunya tidak banyak dibanding dengan daging ayam atau bebek, yang harganyapun terjangkau”, aku seketika lemes berharap ada harapan untuk mendapatkan foto yang bagus, untuk menjadikan semangat lagi.
Kemudian suasana mencekam itu berlalu, aku menjauh dari para pemburu, sambil menikmati si kicau bersautan mengiringi kameraku, dan saat itu aku pun mengalami kesulitan jangkauan lensaku tidak cukup jauh untuk mendapatkan gambar, pepohonannya cukup tinggi, tetapi usahaku tidak sia-sia, tanpa sengaja ada sosok burung kecil lincah terbang dari dahan kedahan mencari serangga yang menempel di antara kulit pohon, dan aku pun berusaha mendapatkan gambarnya walau tidak begitu jelas, diantara rimbunnya dedaunan, tetapi itu sudah sangat membahagiakanku saat itu.
Burung Cabai
Burung cabaian, ukuranya sangat kecil antara 8-9 cm. saja, ternyata burung ini tersebar di beberapa daerah, terutama di pingiran pegunungan, dan hutan tropis termasuk di Jawa Barat, dan beberapa wilayah di belahan dunia lainya seperti wilayah selatan Asia, mulai wilayah timur India hingga Filipina, kemudian ke selatan Indonesia dan Australia. Sedangakan menurut informasi, Genus Dicaeum memiliki keterkaitan dengan genus Prionochilus.
Burung Cabai
Ternyata saudara Burung Cabai ini, mempunyai kerabat dekat dengan beberapa Genus dan mencakup 17 spesies, yang tersebar dimuka bumi ini.
Golden-fronted fulvetta (Alcippe variegaticeps)Yellow-throated fulvetta (Alcippe cinerea)Rufous-winged fulvetta (Alcippe castaneceps)Black-crowned fulvetta (Alcippe klossi)Rufous-throated fulvetta (Alcippe rufogularis)Rusty-capped fulvetta (Alcippe dubia)Dusky fulvetta (Alcippe brunnea)Brown fulvetta (Alcippe brunneicauda)Brown-cheeked fulvetta (Alcippe poioicephala)Javan fulvetta (Alcippe pyrrhoptera)Mountain fulvetta (Alcippe peracensis)Black-browed fulvetta (Alcippe grotei)Grey-cheeked fulvetta (Alcippe morrisonia)David's fulvetta (Alcippe davidi)Yunnan fulvetta (Alcippe fratercula)Huet's fulvetta (Alcippe hueti)Nepal fulvetta (Alcippe nipalensis)Sahabat Pagi berkicau mari kita jaga kelangsungan dan habitat burung cabai, agar tetap terjaga dan lestari di alam bebas, agar bisa hidup berdampingan dengan burung-burung liar lainnya, dan pastinya dunia akan lebih indah andaikan burung hidup bebas di sekitar kita. Salam Birding Bandung
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://pagiberkico.blogspot.com/2018/03/si-cantik-burung-kecil-cabai-cabaian.html