Berburu Burung Gereja
ANAK BURUNG GEREJA
MENJELANG MUSIM HUJAN cuaca begitu tidak bersahabat, apalagi dengan kondisi burung peliharaan kita yang membuat khawatir, dengan datangnya musim hujan, dengan perubahan iklim yang ekstrim membuat kondisi burung menjadi kurang sehat. Maka dari itu butuh asupan vitamin yang cukup.
Kali ini saya mencoba memahami karakteristik burung gereja, awal musim hujan menjadi sangat mengasikan tanpa kita sadari seringkali mendapatkan burung coklat yang bersarang di sekitar rumah kita yaitu burung gereja, karena anakan burung gereja pada awal musim hujan seringkali terjebak dan basah kuyup dan jatuh ketanah, dan menjadikan santapan empuk bagi kucing yang melihatnya, seringkali mendapatkan anakan burung ini, terlepas dari pengawasan induknya dan jatuh bulunya basah sehinga sulit untuk kembali terbang terjebak diatas tanah.
Tetapi memang sulit untuk memelihara burung liar ini, seringkali mati karena stres, jadi tidak dapat hidup lama, sarang burung gereja tidak selalu bersarang di sela-sela atap rumah saja, tetapi di pohon-pohon yang tidak terlalu tinggi dan rindang mereka juga bersarang salah satunya pohon manga depan rumah.
Satu ketika pada saat melihat burung ini dijual oleh pedagang burung, yang terlihat dalam satu sangkar burung disatukan dengan burung-burung pemakan biji lainya, seperti pipit, bondol haji, atau peking jali, pembeli bisa dapatkan dengan 3000-5000 rupiah, ditambah sangkar kecil dari ram kawat yang sempit, terkadang kita sering melihat bulu burung di beri jingga atau pewarna agar terlihat manis, agar anak-anak menyukainya.
ANAK BURUNG GEREJA
Burung gereja jantan itu suaranya bagus cerecetannya yang panjang menjadi kombinasi isian burung Branjangan, menjadi masteran burung lain, Burung gereja yang sudah bunyi gacor harganya akan lebih mahal, memang untuk menjadikanya jinak akan butuh waktu, serta perawatan yang intensif.
Makanan burung gereja itu memang tidak sulit, bias kita lihat saat mereka mencari makan di tanah apa saja burung ini makan, dari nasi, beras, serangga, hingga kue sisa manusia juga ia makan, burung ini memang burung penetap tidak ada migrasi dia suka dan betah di lingkungan dekat dengan manusia.
Kali ini terlihat disarang mereka ada pada pohon mahoni dekat rumah, dan terlihat ada anak burung gereja berdua menungu induknya membawa makan siang karena saat itu di ambil gambar saat terik matahari tepat diatas kepala, tidak lama kemudian induknya datang tapi tidak mau mendekat, mungkin keberadaan saya saat itu tepat di bawah mereka.
Anak Burung Gereja di pohon mahoni
Burung ini suaranya sering sekali ditiru oleh burung lain, selain cerecetanya yang panjang burung ini sangat mudah dalam pemberian pakan seperti biji-bijian dan serangga kecil atau ulat, menjadi makanan kesukaannya. memanga warna bulunya yang tidak begitu bagus coklat blorok kusam, menjadikan burung ini kurang di sukai.
Tapi lebih asyik menikmati dan berburu Burung ini dengan Kamera, lebih menikmati lagi burung ini terbang dan bermain di sekitar kita.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://pagiberkico.blogspot.com/2017/10/berburu-burung-gereja-passeridae.html