Seruan Ulmwp Terkait 1 Desember 2018
Atas nama rakyat Papua Barat, ULMWP panggilan untuk Hari Doa Nasional di Papua Barat akan berlangsung pada 1 Desember 2018. Hari ini akan memperingati ulang tahun ke-57 hari ketika bendera Papua Barat pertama kali dimunculkan, dan simbol nasional kita pertama kali dikenali.
1 Desember adalah hari harapan bagi semua orang Papua Barat seperti yang kita ingat hari ketika kita berdiri pada tahun 1961 menyaksikan bendera nasional kita, Bintang Kejora yang dibangkitkan untuk pertama kalinya.
Kami berdiri saat itu seperti yang kami lakukan sekarang, dengan kebebasan penuh di hati dan pikiran kami, mengingat janji Kerajaan Belanda untuk kemerdekaan Papua Barat.
Oleh karena itu, ULMWP menyerukan agar Hari Doa Nasional ini berlangsung dari Sorong ke Samarai dan seluruh pelosok Papua Barat.
Permohonan ULMWP untuk semua sektor dari semua kelompok dan organisasi di Papua Barat, baik yang secara resmi berafiliasi dengan ULMWP dan tidak, bersama dengan semua masyarakat sipil untuk berpartisipasi pada hari itu. ULMWP juga mengimbau partisipasi semua gereja dan denominasi agama di seluruh negeri.
Pada tanggal 1 Desember, semua kegiatan rutin akan berhenti ketika kita dengan damai memperingati hari ini dan berdoa untuk Penentuan Nasib Sendiri dan kebebasan bangsa kita. Peringatan ini telah disetujui oleh Komite Eksekutif dan Legislatif ULMWP.
Bergerak maju ke 2019, kami akan terus memobilisasi dan bekerja dengan semua sektor masyarakat untuk mendorong aspirasi dan agenda kolektif rakyat Papua Barat ke depan.
Kami akan menunjukkan kepada pemerintah Indonesia dan dunia bahwa referendum kemerdekaan adalah satu-satunya solusi bagi Papua Barat. Selama lebih dari 50 tahun, pemerintah Indonesia kolonial berturut-turut telah membuat kita diam, tetapi kita tidak perlu takut karena sekarang adalah waktu bagi suara kita untuk didengar.
Ini adalah hari untuk mengungkapkan diri kita ke negara tetangga kita dan komunitas internasional, dan untuk menyatakan dengan bangga bahwa kita adalah orang Papua Barat dan bukan orang Indonesia.
Fundamental hingga 1 Desember adalah kesatuan, dari 1961 hingga sekarang. Bendera Bintang Kejora dibangkitkan pada tahun 1961, dengan harapan bangsa kita dan kepercayaan leluhur kita di dalam kita untuk bersatu dalam membebaskan negara kita dari pemerintahan kolonial.
Sejak “Act of Free Choice” yang ilegal pada tahun 1969, Indonesia telah mencoba untuk membagi orang Papua Barat dan mengubah kita terhadap satu sama lain. Kami tidak akan dibagi. Kami akan berdiri bersama sebagai satu, di bawah satu bendera kami untuk satu takdir kemerdekaan kami.
Kemandirian dan pengakuan identitas nasional adalah hak semua bangsa dan sebagai sebuah bangsa, kita rakyat Papua Barat memiliki hak untuk memperingati hari nasional kita dan merayakan identitas nasional kita dengan damai.
Oleh karena itu, ULMWP menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menghormati 1 Desember sebagai Hari Bendera Nasional Papua Barat dan Simbol Nasional lainnya pertama kali diakui, dan tidak untuk menahan, penyalahgunaan atau dengan cara apapun menghambat peringatan hari nasional ini.
Atas nama ULMWP dan rakyat Papua Barat, saya juga menyerukan solidaritas internasional dengan perjuangan kemerdekaan kita dan agar bendera Papua Barat dibangkitkan di seluruh dunia.
Meningkatnya advokasi pendukung internasional yang kita lihat setiap tahun terus membawa lebih banyak harapan dan keyakinan bagi rakyat Papua Barat.
Karena itu, Ketua ULMWP saya menghimbau kepada semua organisasi solidaritas dan individu dari komunitas internasional untuk mengambil tindakan bagi Papua Barat pada tanggal 1 Desember, untuk mendukung permintaan kami untuk referendum.
Mulai sekarang hingga Papua Barat gratis, ULMWP akan terus memobilisasi perlawanan sipil dan aksi kolektif secara nasional dan terus memperluas lobi diplomatik internasional kami.
Melalui ini, ULMWP akan fokus pada permintaan kami sebagai Papua Barat bergerak menuju kebebasan penuh akhirnya. Ini adalah awal dari babak baru dalam perjuangan kemerdekaan Papua Barat ketika kita melakukan perjalanan bersama sebagai satu kesatuan dalam satu agenda kemerdekaan kita melalui penentuan nasib sendiri.
Dengan harapan di hati kami, mari kita bersama-sama dan berdiri sebagai satu orang dengan satu jiwa dan satu takdir untuk kebebasan Papua Barat.
Semoga Tuhan memberkati Papua Barat.
Benny Wenda
Ketua Gerakan United Liberation for West Papua (ULMWP)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2018/11/seruan-ulmwp-terkait-1-desember-2018.html