Semangat Reuni Akbar 212 Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur 8779



Hashtag #ReuniAkbar212diMonas Trending Topic 
Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur
Oleh Ustadz Musyafa Lc

Istilah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr, tentu bukan istilah yang asing di telinga kita, karena merupakan istilah yang diambil dari firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebut Negeri Saba’ yang pada waktu itu indah dan subur alamnya, dengan penduduk yang selalu bersyukur atas nikmat yang mereka terima. Allâh Azza wa Jalla berfirman:


لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ
Sungguh bagi Kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Rabb) di kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan:) “Makanlah dari rizki yang dianugerahkan Tuhan kalian dan bersyukurlah kepadaNya!’. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr”. [Saba’/34:15].

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah, ketika menafsirkan ayat ini, ia mengatakan: “Saba’ adalah (sebutan) raja-raja Negeri Yaman dan penduduknya. Termasuk di antara mereka ialah raja-raja Tababi’ah dan Ratu Bilqis -isteri Nabi Sulaimân-. Dulu, mereka berada dalam kenikmatan dan kebahagiaan (yang meliputi) negerinya, kehidupannya, kelapangan rizkinya, tanaman-tanamannya, dan buah-buahannya. 

Allâh mengutus kepada mereka beberapa rasul, yang menyeru mereka agar memakan rizki yang diberikan-Nya, dan agar bersyukur kepada-Nya dengan mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Keadaan mereka (yang baik) itu terus berlangsung hingga (waktu) yang dikehendaki Allâh, lalu mereka berpaling dari apa yang diserukan kepada mereka, sehingga mereka dihukum dengan datangnya banjir bandang dan terpencar-pencarnya mereka di banyak negeri”. [Tafsir Ibnu Katsîr, 6/504].

MAKNA LUGHAWI BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR

Mengapa Allâh Azza wa Jalla menyebut Negeri Saba’ sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr? Karena dalam bahasa ia berarti “Negeri yang baik dengan Rabb Yang Maha Pengampun”. 

Meski istilah singkat namun maknanya padat, dan dapat mewakili semua kebaikan yang dulunya ada pada Negeri Saba’ tersebut, karena “negeri yang baik” bisa mencakup seluruh kebaikan alamnya, dan “Rabb Yang Maha Pengampun” bisa mencakup seluruh kebaikan perilaku penduduknya sehingga mendatangkan ampunan dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala , Rabb alam semesta.

BALDATUN THAYYIBATUN MENURUT PARA AHLI TAFSIR

Asy-Syaukâni rahimahullah di dalam tafsirnya mengatakan: “Maknanya (baldatun thayyibatun) ialah: ini negeri yang baik, karena banyaknya pohon-pohon, dan bagus buah-buahannya”.

Lebih detail lagi Ibnu Zaid rahimahullah menerangkan kebaikan Negeri Saba’: “Di daerah mereka, sama sekali tidak pernah terlihat ada nyamuk, lalat, kutu, kalajengking, dan ular. Apabila seseorang masuk ke dalam dua tamannya, dan meletakkan keranjang di atas kepalanya, maka pada saat keluar, keranjang itu akan penuh dengan beraneka buah-buahan, padahal ia tidak memetiknya dengan tangannya”. [Tafsir ath-Thabari, 19/247]

Ibnu Katsîr rahimahullah juga mengatakan: “Para ahli tafsir yang lain mengatakan, dahulu di negeri mereka sama sekali tidak ada lalat, nyamuk, kutu, dan hewan-hewan yang berbisa. Hal itu karena cuaca yang baik, alam yang sehat, dan penjagaan dari Allâh, agar mereka mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya”. [Tafsir Ibnu Katsîr, 6/507].

WA RABBUN GHOFUR MENURUT AHLI TAFSIR

Muqâtil rahimahullah, ketika menafsirkan firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala “wa rabbun ghafur”, ia mengatakan: “Maknanya, Rabb kalian adalah Rabb yang Maha Mengampuni dosa-dosa, jika kalian mensyukuri rizki pemberian-Nya”. [Tafsir Muqâtil, 3/529].

At-Thabari rahimahullah mengatakan, “Rabb kalian adalah Rabb Yang Maha Pengampun, jika kalian mentaati-Nya”. [Tafsir Thabari, 19/248].

Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan: “Yakni (Rabb kalian) adalah Rabb Yang Maha Pengampun, jika kalian terus-menerus dalam mentauhidkan-Nya”. [Tafsir Ibnu Katsîr, 6/507].

Nukilan-nukilan di atas menunjukkan bahwa Negeri Saba’ merupakan negeri yang alamnya baik dan penduduknya shalih, sehingga mereka menerima kenikmatan sangat luar biasa tersebut. Namun karena akhirnya perilaku mereka itu berubah dan luntur, maka turunlah azab atas mereka yang menghapuskan kenikmatan-kenikmatan yang sebelumnya mereka terima. Ini merupakan pelajaran sangat berharga bagi umat manusia setelahnya, dan merupakan petunjuk nyata dari firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala :


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) untuk kalian. Namun bila kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sungguh azabku sangat berat. [Ibrâhîm/14:7].
Dari nukilan tersebut kita juga dapat mengambil kesimpulan, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur adalah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya. Secara lebih luas, ialah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat, wallâhu a’lam.
HAKIKAT DAN CIRI-CIRINYA
Hakikat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur merupakan keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia. Yaitu sebuah negeri yang memiliki gambaran sebagai berikut.
• Negeri yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
• Negeri yang penduduknya subur dan makmur, namun tidak lupa untuk bersyukur.
• Negeri yang seimbang antara kebaikan jasmani dan rohani penduduknya.
• Negeri yang aman dari musuh, baik dari dalam maupun dari luar.
• Negeri yang maju, baik dalam hal ilmu agama maupun ilmu dunianya.
• Negeri dengan penguasa yang adil dan shalih, dan penduduk yang hormat dan patuh.
• Negeri yang di dalamnya terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakatnya, yaitu dengan terwujudnya saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Namun, terbentuknya keadaan negeri “impian” ini tidak semudah membalik tangan. Karena negeri “impian” ini merupakan sesuatu yang istimewa, tentu memerlukan perjuangan dan usaha keras dalam mewujudkannya. Bahkan perjuangan dan usaha keras saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi pula dengan bimbingan yang jelas dari Allâh Azza wa Jalla , dikarenakan beberapa hal berikut.
1. Meski manusia mengetahui maslahat dunia, terutama yang berhubungan dengan sisi jasmani, tetapi pengetahuan itu hanya sebagiannya saja. Sehingga masih ada banyak hal tentang maslahat dunia yang tidak diketahui manusia, terutama yang berhubungan dengan sisi rohani.
2. Seringkali akal manusia terkecoh ketika menilai sebuah maslahat, sehingga seringkali suatu yang membahayakan dianggap sebagai bermanfaat, dikarenakan keterbatasan kemampuan akal manusia.
3. Akal manusia tidak akan mampu mengetahui maslahat yang berhubungan dengan akhirat, padahal kehidupan akhirat merupakan tujuan utama dan target akhir, bahkan masanya akan selama-lamanya.
Dari sini kita bisa mengerti arti penting syariat agama bagi kehidupan manusia, baik untuk kehidupan pribadi maupun untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Bahkan telah terbukti dalam sejarah kehidupan manusia, bahwa mayoritas negara-negara yang kuat kekuasaannya dan luas wilayahnya itu asal-muasalnya dari agama.
Sejarawan Islam terkemuka, Ibnu Khaldun rahimahullah mengatakan:
Sesungguhnya negara-negara yang luas wilayahnya dan kuat kekuasaannya, itu asal-usulnya dari agama, baik agama yang bertolak dari kenabian, maupun agama yang bertolak dari ajakan kepada yang haq. 
Alasannya, kekuasaan hanya bisa didapat melalui penaklukan, dan penaklukan hanya terjadi akibat fanatisme dan kesamaan tujuan. Padahal hati manusia tidak dapat disatukan dan disamakan kecuali dengan pertolongan Allâh dalam rangka menegakkan agama-Nya. 
Allâh Ta’ala berfirman (yang artinya): 
“Andaiengkau mengerahkan seluruh kekayaan yang ada di bumi, niscaya engkau takkan dapat menyatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang menyatukan mereka. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. –al-Anfal ayat 63- 
Rahasia (dari hal ini) ialah, karena bila hati manusia saling berhasrat dengan suatu kebatilan dan condong kepada dunia, maka selanjutnya akan terjadi persaingan dan perselisihan yang meluas. 
Namun jika hati tersebut diarahkan untuk membela kebenaran, mengesampingkan dunia, menolak kebatilan, dan menghadap kepada Allah, maka ia akan bersatu. Dengan begitu, persaingan akan hilang dan akan sedikit perselisihan. Kerjasama dan tolong-menolong menjadi membaik, dan pengaruh kekuasaan semakin meluas, sehingga negara pun menjadi besar. [Muqaddimah Ibnu Khaldun, 1/266].
Oleh karena itu, untuk mencapai negeri dengan predikat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, disamping harus memperhatikan faktor yang menjadi penyebab kebaikan sebuah negeri dipandang dari sisi dunia, juga harus memperhatikan jika dipandang dari sisi agama. Sisi inilah yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia.
PILAR-PILAR NEGERI IMPIAN [Ciri-ciri Negara Impian]
Syariat Islam telah banyak menyinggung [menyentuh] hal-hal yang menjadikan baik dan berkahnya sebuah negeri, diantaranya:
PERTAMA : IKHLASHUL UBUDIYYAH LILLAH
Yang berarti memurnikan amalan ibadah hanya untuk Allâh. Inilah perwujudan persaksian kita Lâ ilâha illallâh (tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allâh), juga tujuan diciptakan manusia, dan perintah Allâh yang paling agung.
Allâh Ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah (hanya) kepada-Ku. [adz-Dzâriyât/51:56].
Dalam ayat lain Allâh juga berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Mereka tidaklah diperintah, melainkan untuk menyembah kepada Allâh dengan memurnikan ketaatan beragama hanya kepada-Nya dan menjauhkan diri dari kesyirikan. [al-Bayyinah/98:5].
Inilah kunci untuk sebuah negeri dengan predikat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, karena dengannya negeri menjadi berkah, kaya, dan aman. Hal ini bisa dipahami dari firman-firman-Nya berikut ini.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
Sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. [al-A’râf/7:96].
Dan memurnikan ibadah hanya untuk Allâh, termasuk dalam keimanan dan ketakwaan yang paling utama.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Maka aku pun mengatakan kepada mereka: “Mintalah ampun kepada Rabb kalian, karena sesungguhnya Dia itu Maha Pengampun. (Jika kalian melakukannya) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepada kalian, memperbanyak harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untuk kalian”. [Nuh/71:10-12].
Demikian ini perintah Nabi Nuh kepada kaumnya yang dahulu melakukan kesyirikan agar mereka bertaubat dan memurnikan ibadah hanya untuk Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
Allâh telah menjanjikan kepada orang-orang dari kalian yang beriman dan beramal shalih, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dia benar-benar akan meneguhkan mereka dengan agama mereka yang telah Dia ridhai. Dan dia benar-benar akan mengubah keadaan mereka dari takut menjadi aman. (Hal ini dikarenakan) mereka menyembah (beribadah) kepadaKu, dan tidak menyekutuka-nKu dengan suatu apapun. [an-Nûr/24:55].
Ayat-ayat di atas secara jelas menunjukkan bahwa mentauhidkan Allâh dalam beribadah merupakan faktor agar sebuah negeri menjadi berkah, kaya, kuat, dan aman. Yakni negeri dengan julukan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Ketika Ibnu Katsîr menafsirkan Ayat Saba’, ia mengatakan: “Dan Allâh mengutus kepada mereka beberapa rasul, yang menyeru mereka agar memakan rizki yang diberikan-Nya dan agar mensyukuri-Nya dengan mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya”.
Oleh karena itu, hendaklah masing-masing diri kita agar berusaha mewujudkan lingkungan yang menjunjung tinggi nilai tauhid, tidak mendiamkan terjadinya perbuatan syirik dimanapun tempatnya dan apapun keadaannya. Tentunya dengan langkah-langkah yang baik, cerdas dan hikmah, sehingga maslahat memurnikan ibadah hanya untuk Allah benar-benar terwujud di tengah masyarakat.
KEDUA : ITTIBA’ RASUL
Yang berarti mengikuti petunjuk Rasul, dan ini sebagai perwujudan dari persaksian “Muhammadur-Rasulullâh” (Nabi Muhammad adalah utusan Allâh). Konsekuensi dari hal ini, ialah penetapan syariat Islam dalam sebuah negeri, baik oleh penduduknya maupun oleh penguasa dan pemerintahannya.
Dengan Ittiba’ Rasul, maka semua kebaikan akan menyatu dan berkesinambungan, karena Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan salah satu faktor yang utama untuk mendatangkan rahmat, kecintaan, dan ampunan Allâh Ta’ala. Disebutkan dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah engkau (Muhammad) Kami utus, melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. [al-Anbiyâ’/21: 107].
Dalam ayat lain Allâh juga berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad): “Jika kalian mencintai Allâh, maka ikutilah aku! (Dan Jika kalian mengikutinya), maka Allâh mencintai kalian dan mengampunidosa kalian”. [Ali-Imran/3:31].
Jika rahmat dan cinta Allâh menyatu dalam sebuah negeri dan penduduknya, adakah kebaikan yang tidak diberikan Allâh kepada mereka? Tentu, semua kebaikan akan diberikan Allâh kepada mereka.
Bayangkanlah, bila ada sebuah negeri yang diberkati alamnya, dan penduduknya menerapkan syariat Islam yang seluruhnya merupakan kebaikan dan kemaslahatan bagi umat manusia, tentu di dalamnya akan lahir kebaikan-kebaikan yang besar, misalnya:
1. Akhlak penduduknya menjadi mulia, sehingga mereka saling menghormati, saling membantu, saling gotong-royong, saling menasihati dan mengingatkan, dan seterusnya. Sebaliknya, mereka juga akan menjauhi akhlak dan moral yang buruk dan tercela.
2. Sifat amanah menyebar dan membumi, yakni setiap individu benar-benar menjalankan kewajibannya dengan baik, tidak ada korupsi, suap-menyuap, dan pengkhianatan lainnya, sehingga negeri itu terus terbangun dan mengalami kemajuan dengan cepat.
3. Adanya keseimbangan yang indah antara kepentingan dunia dan akhirat, yaitu antara perhatian terhadap sisi jasmani dan rohani, antara kebaikan alamnya dan pengelolaannya, antara keadilan pemimpinnya dan kepatuhan masyarakatnya, dan seterusnya.
Dengan faktor Ittiba’ Rasul ini pula, umat Islam menjadi kuat dan jaya, sebagaimana perkataan Sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu : “Kita dahulu adalah kaum yang paling lemah, lalu Allah memberikan kejayaan kepada kita dengan Islam, maka selama kita mencari kejayaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan melemahkan kita”. [HR al-Hakim, 207; dishahîhkan oleh Syaikh Albani].
Dari sini kita dapat memahami betepa penting membangun akhlak masyarakat, baik akhlak terhadap sesama, maupun akhlak terhadap Penciptanya. Karena pentingnya pembangunan akhlak ini, sehingga Islam sangat memperhatikannya. Bahkan Allâh memilih rasul yang mengemban risalah Islam ini, adalah seorang yang sangat tinggi akhlaknya, dan sangat memperhatikan akhlak umatnya.
Allâh Ta’ala berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sungguh engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak mulia. [al-Qalam/68:4].
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
إِنَّمَابُعِثْت ُلِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Sungguh aku diutus, tidak lain untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. [HR Ahmad, 8952; dishahîhkan oleh Syaikh Albani].
Oleh karenanya, tidak selayaknya kita sebagai umat Islam mengesampingkan sisi akhlak ini. Karena dengan akhlak yang mulia, maka negeri akan terbebas dari segala bentuk krisis, mulai dari krisis moral, ekonomi, politik, hingga krisis keamanan. Sehingga negeri akan menjadi indah dan bersahabat.
Semoga tulisan singkat ini, dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Dan negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur bisa terwujud di negeri kita tercinta, amin.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XVI/1434H/2013. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur – Almanhaj – Media Salafiyyah Ahlus Sunnah
https://almanhaj.or.id/4276-baldatun-thayyibatun-wa-rabbun-ghafur.html

Jutaan Orang Ikuti Reuni Akbar 212 
Ahad, 2 Desember 2018 09:13 
Foto: Jutaan massa ikuti reuni 212KIBLAT.NET, Jakarta- Meski kawasan Monas telah penuh sesak, nyatanya antusiasme masyarakat untuk mengikuti reuni akbar 212 tak surut.  Massa terus merambat memenuhi kawasan Tugu Patung Kuda Arjuna Wiwaha hingga kawasan Thamrin, Tugu Tani, dan Istiqlal.
Pantauan Kiblat.net pada Ahad (02/12/2018), hingga berita ini diturunkan, pergerakan massa masih berlangsung dari arah Jalan Tamrin. Pergerakan Massa juga terlihat dari arah Senen.
Selain dari Jabodetabek, massa peserta aksi juga berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya dari Ciamis, Bandung, Garut, Karawang, Solo, dan Lampung.
Hampir seluruh peserta yang datang mengenakan pakaian berwarna putih, warna yang identik dengan umat Islam. Peserta juga meneriakan takbir dengan kompak dan penuh semangat dari setiap sudut area reuni 212, mengiringi kedatangan satu per satu rombongan peserta.
Tidak lupa, para peserta juga mengibarkan bendera tauhid serta melantunkan shalawat dengan merdu. Sehingga menambah sejuk cuaca di Monas pagi hari ini. Berdasarkan rundown acara yang ditetapkan panitia, reuni akbar 212 kali ini akan selesai pada pukul 12.30 WIB.
Reporter: Syafei Irman
Editor: Bang AzzamJutaan Orang Ikuti Reuni Akbar 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/jutaan-orang-ikuti-reuni-akbar-212/

Reuni 212, Monas Pagi Ini 
Ahad, 2 Desember 2018 06:29
KIBLAT.NET, Jakarta – Pada Ahad, 2 Desember 2018, sejumlah massa umat Islam berduyun-duyun melangkahkan kakinya ke area Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Mereka datang sendirian, berkelompok, bahkan ada yang membawa satu keluarga penuh. Beginilah momen-momen kedatangan massa reuni 212 dalam pantauan dan jepretan kamera wartawan Kiblatnet.



6.15 pagi WIB... Malaysia 6.15 pagi belum terang-terang tanah lagi. Lagi gelap. 
Reuni 212 di Monas (Monumen Nasional) Jakarta. Ahad 2.12.2018
Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Ahad (02/12/2108)123456Foto: Syuja Asadullah, HardiansyahEditor: Fajar ShadiqReuni 212, Monas Pagi Ini - Kiblathttps://www.kiblat.net/2018/12/02/reuni-212-monas-pagi-ini/
Penyandang Disabilitas Ini Tetap Ikut Reuni 212, Kenapa?
Ahad, 2 Desember 2018 10:22 
KIBLAT.NET- Dalam momen reuni aksi 212 ini, ada salah satu penyandang disabilitas yang ikut. Apa motivasi dan alasannya untuk tetap mengikuti acara reuni 212? Yuk, kita simak!
Video dapat dilihat dan diunduh di sini.Editor: Abdullah MuhammadPenyandang Disabilitas Ini Tetap Ikut Reuni 212, Kenapa? - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/penyandang-disabilitas-ini-tetap-ikut-reuni-212-kenapa/

Yusuf Gowes Bawa Bendera Tauhid dari Garut ke Reuni 212
Sabtu, 1 Desember 2018 21:42
Foto: Yus Yusuf, Engkon Rohmah,, Hasyan dan Angdien peserta Reuni 212[Sepeda: basikal. Bersepeda: berbasikal]
KIBLAT.NET, Jakarta – Peserta yang gowes menuju Reuni 212 rupanya tak hanya dari Lampung saja. Sejumlah pehobi bersepeda dari Garut menuju ke Monumen Nasional (Monas) untuk bergabung dalam reuni akbar esok hari.
Yus Yusuf (46) menggenjot sepedanya menuju dari rumahnya di Garut menuju ke Jakarta, demi bergabung dengan peserta Reuni 212 lainnya. 
Di perjalanan dia bertemu dengan rekan pemilik hobi yang sama yang hendak menuju ke Jakarta.
“Alhamdulillah sudah sampai di Monas untuk menghadiri Reuni 212 ini. 
Berangkat hari Jumat dari Garut,” kata Yusuf saat ditemui Kiblat di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (01/02/2018) malam.
Reuni ini adalah kali kedua bagi Yusuf, yang datang ke Reuni 212 sebelumnya juga dengan bersepeda. Jika sebelumnya ia bersama tiga temannya dari Garut, kini ia seorang diri dari Garut. Dia mengungkapkan ada tiga orang teman yang dikenalnya di Facebook yang menemani perjalanannya ke Reuni 212, yaitu Engkon Rohmah dari Bandung, Hasyan dan Angdien dari Karawang.
Menariknya, sepeda yang ditunggangi Yusuf bukan tanpa atribut. Di bagian belakang sepedanya dipasang bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. Bendera yang sama juga dipasang oleh dua orang rekannya.
“Hadir dengan harapan memperkuat ukhuwah islamiyyah di sini,” ujar Yusuf.Ia mengungkapkan bahwa bendera tauhid yang dipasang ini adalah untuk menyemangati pesepeda selama perjalanan. Bahkan, menurut Angdien, masyarakat yang ditemuinya di jalanan banyak yang menyemangati mereka.
Engkon mengungkapkan, motivasinya mengikuti reuni 212 dengan bersepeda adalah untuk mencari berkah di acara akbar umat Islam Indonesia ini. Dia beranggapan dalam acara yang dihadiri banyak ulamanya ini, akan diberkahi oleh Allah, dilancarkan rezekinya, dan diselamatkan keluarganya di dunia dan akhirat.
“Saya mau mencari barokah, doa ustadz-ustadz disini. Terutama itu, sekian banyak yang terkumpul, pertamanya 7 jt, dan kemarin 2jt, semoga ini lebih banyak lagi,” ujarnya.
Sementara Hasyan mengungkapkan ada dua puluhan pesepeda dari Karawang yang diperkirakan berangkat malam ini. Informasi itu didapatkannya dari grup pesepeda di Facebook.
Reporter: Muhammad JundiiEditor: Imam S.Yusuf Gowes Bawa Bendera Tauhid dari Garut ke Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/01/yusuf-gowes-bawa-bendera-tauhid-dari-garut-ke-reuni-212/

Tengku Zulkarnain: “Kita Tidak Mau NKRI yang Bejad” 
Ahad, 2 Desember 2018 10:38 
Foto: Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Tengku Zulkarnain
KIBLAT.NET – Matahari semakin terik, aliran keluar masuk masa reuni 212 semakin banyak. tepat jam 09.00 WIB, pembawa acara menyerahkan waktu kepada Tengku Zulkarnaian untuk orasi.
Di awal orasi Kiyai Tengku Zulkarnain menyitir hadits Nabi tentang orang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, maka dia akan mendapat pahala orang berjihad di jalan Allah. Tengku berharap para peserta yang hadir di acara reuni 212 mendapat pahala jihad di jalan Allah.
Selanjutnya Kiyai Tengku berkata, “Kita tidak mau NKRI yang bejad, kita tidak mau NKRI yang melegalkan homoseks, kita tidak mau NKRI yang melegalkan Lesbian.” Sahut Tengku.
Lebih lanjut, Tengku mengatakan bahwa kita merdeka bukan untuk membangun jalan-jalan. “Kalau hanya sekadar membangun jalan, Belanda juga membangun jalan, dari Anyer ke Panarukan itu Belanda yang bangun.” Kita merdeka bukan pula untuk membangun bandara dan pelabuhan, karena jika tujan kemerdekaan hal-hal yang seperti itu, maka penjajah dahulu juga melakukan hal-hal itu.
Lebih lanjut Tengku menekankan akan pentingnya negara ini dibangun atas ketuhanan yang Maha Esa sehingga terciptanya baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.
Reporter: MiftahEditor: ArjuTengku Zulkarnain: "Kita Tidak Mau NKRI yang Bejad" - Kiblathttps://www.kiblat.net/2018/12/02/tengku-zulkarnain-kita-tidak-mau-nkri-yang-bejad/
Warna-warni Bendera Tauhid di Reuni 212 
Ahad, 2 Desember 2018 07:55 
Foto: Warna-warni Bendera Tauhid di Reuni 212KIBLAT.NET, Jakarta – Pagelaran reuni 212 jilid II tahun ini diwarnai dengan pengibaran bendera tauhid dengan beragam warna. Menurut pantauan tim kiblat.net, selain bendera berwarna hitam dan putih, ternyata ada juga yang berwarna hijau, biru, dan pink.
Daud Kei, salah satu peserta reuni akbar 212 mengaku membeli bendera ini untuk dibagikan ke para peserta. Hal ini dilakukannya demi menunjukkan sakralitas kalimat tauhid di ruang publik. Ia menegaskan bahwa ditulis di manapun, kemuliaan kalimat tauhid tidak akan berkurang.
“Ini untuk memperlihatkan bahwa kalimat tauhid tetap mulia ditulis di manapun. Mau di warna hitam, putih, biru atau hijau. Kalimat tauhid tetap mulia,” ujarnya di silang Monas, Jakarta Pusat pada Ahad (02/12/2018).
Daud juga membantah jika bendera tauhid dikaitkan dengan terorisme. Ia menegaskan bahwa fitnah terorisme selama ini hanya ditujukan kepada umat Islam
“Jangan mengaitkan bendera tauhid dengan terorisme. Memang selama ini islam difitnah dengan tindakan terorisme,” ucapnya.
“Maka umat Islam jangan ikut-ikut dengan isu itu,”  ujar pria asal Maluku Tenggara ini.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Bang AzzamWarna-warni Bendera Tauhid di Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/warna-warni-bendera-tauhid-di-reuni-212/

Kiblat Review: Di Balik Kasus Bendera Tauhid 
Kamis, 29 November 2018 13:12
KIBLAT.NET– Kalimat tauhid ‘laa ilaha illallah’ akhir-akhir ini menjadi trending topik. Hal ini setelah adanya kasus pembakaran bendera tauhid di Garut oleh oknum salah satu ormas. Berbagai pembelaan dan pembenaran yang datang dari berbagai pihak justru membuat perbincangan semakin hangat.
Ditengah berbagai pertanyaan masyarakat yang muncul, tiba-tiba ada kasus dengan obyek yang serupa. Di rumah kediaman Habib Rizieq, tertempel bendera tauhid yang langsung menjadi viral. Dan tentu saja semakin memanaskan suasana.
Apakah semua ini kebetulan? Atau hal ini sengaja diciptakan? Dan siapa dibalik kasus bendera tauhid?
Video dapat dilihat dan diunduh di sini. 
Editor: Abdullah MuhammadKiblat Review: Di Balik Kasus Bendera Tauhid - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/11/29/kiblat-review-di-balik-kasus-bendera-tauhid/

Bikin Haru, Inilah Suasana Pagi Reuni 212 di Monas 
Ahad, 2 Desember 2018 07:50 
KIBLAT.NET- Inilah suasana pagi Reuni 212 di Monas. Yuk kita simak!Video bisa dilihat dan diunduh di sini!Editor: Abdullah MuhammadBikin Haru, Inilah Suasana Pagi Reuni 212 di Monas - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/bikin-haru-inilah-suasana-pagi-reuni-212-di-monas/

Dai Muda Madura Imbau Peserta Reuni 212 Berdoa Minta Pemimpin Adil 
Ahad, 2 Desember 2018 07:38 
Foto: Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Ahad (02/12/2108)
KIBLAT.NET, Jakarta – Rangkaian agenda Reuni 212 dimulai dengan shalat tahajud berjamaah dan diselingi tausiyah dai-dai dari berbagai daerah. Dai muda asal Madura Ahmad Syaruki berpesan kepada peserta untuk berdoa meminta pemimpin yang adil.
“Untuk Indonesia yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur, setiap doa kita utamanya sholat lima waktu kita doa kepada Allah supaya kita dikasih pemimpin yang adil, tidak zalim,” ungkap Syaruki, di Panggung Reuni 212 Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Ahad (02/12/2018).
Menurutnya, jika umat Islam serentak berdoa akan mempercepat dikabulkan. Jika diberikan pemimpin yang adil, maka Indonesia akan bisa bangkit.
Dia juga mengimbau peserta reuni untuk menghindari empat hal yang dapat menjauhkan diri dari ketakwaan kepada Allah. Untuk berbakti kepada Allah, akan ada banyaka rintangan yang dihadapi setiap muslim.
“Diantara nya ada empat pokok, yaitu hawa nafsu yang cenderung mengajak kepada kejahatan dan durhaka,” ujarnya.
Kedua, adalah Setan yang merupakan musuh nyata manusia. Ketiga adalah dunia, yang selalu menggoda manusia untuk jauh dari Allah.
“Keempat,adalah teman-teman yang buruk, yang tidak berakhlak sehingga menjauhkan diri dari Allah,” pungkasnya.
Reuni 212 merupakan mementum mengingat kembali Aksi Damai 212 pada 2 Desember 2016. Kala itu tujuh juta umat Islam menggelar demonstrasi menuntut penegakan hukum terhadap gubernur penista agama, Basuk Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia diputus bersalah telah menistakan Islam dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Imam S.Dai Muda Madura Imbau Peserta Reuni 212 Berdoa Minta Pemimpin Adil - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/dai-muda-madura-imbau-peserta-reuni-212-berdoa-minta-pemimpin-adil/

Merinding, Ini Orasi Ust. Haikal Hasan di Orasi 212
Ahad, 2 Desember 2018 07:57
KIBLAT.NET- Reuni Akbar 212 yang kedua kembali digelar. Umat Muslim berkumpul di satu titik temu, Monumen Nasional, Jakarta. Ust. Haikal Hasan dengan semangat membakar semangat para peserta 212 dengan orasinya. Yuk kita simak!
Video dapat dilihat dan diunduh di sini!Editor: Abdullah MuhammadMerinding, Ini Orasi Ust. Haikal Hasan di Orasi 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/merinding-ini-orasi-ust-haikal-hasan-di-orasi-212/


Seribu Personel Marinir Bersenjata Disiagakan Saat Reuni 212 Ahad, 2 Desember 2018 08:58   0 KomentarFoto: Seribu Personel Marinir Bersenjata Disiagakan Saat Reuni 212, Ahad (02-12-2018)
KIBLAT.NET, Jakarta – Seribu personel Marinir turut dilibatkan dalam pengamanan Reuni 212. Mereka disiagakan di sejumlah titik di sekitar Monumen Nasional (Monas).
Personel Marinir terpantau disiagakan disejumlah titik di sekitar lokasi gelaran Reuni 212, Ahad (02/12/2018). Salah satu titik pengamanan adalah terlihat di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan Kiblat para serdadu TNI Angkatan Laut itu menyandang senjata laras panjang.
Salah satu personel Marinir bernama Yusha menerangkan tak kurang dari 1.000 personel kesatuannya diterjunkan dalam pengamanan reuni 212 kali ini. “Keseluruhan 1000, penempatannya di sini, Sarinah dan sekitarnya kemudian Tugu Tani,” ungkapnya.
Yusha mengatakan marinir dilibatkan dalam pengamanan atas permintaan Kepolisian. Dia menambahkan pengamanan yang dilakukan pihaknya hingga kini hanya sebatas memantau kondisi.
“Selama belum terjadi apa-apa, kita cuma memantau. Sampai saat ini potensi kerawanan belum ada, nihil,” ujarnya.
Terkait senjata yang digunakan untuk pengamanan, Yusha menyebut hanya satu jenis yang digunakan yaitu jenis Senapan Serbu. Ia juga menegaskan bahwa senjata yang dibawa hanya digunakan jika benar-benar diperlukan.
“Belum tentu diperlukan. Kita mengantisipasi yang terburuk apabila diperlukan,” kata Yusha.
Dia berharap agar acara Reuni 212 hari ini lekas selesai, jika perlu sebelum pukul 12.00 siang. “Harapannya sebelum jam makan siang sudah selesai dan kami kembali. Kami sudah standby dari malam jumat,” pungkasnya.
Reporter: QoidEditor: Imam S.Seribu Personel Marinir Bersenjata Disiagakan Saat Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/seribu-personel-marinir-bersenjata-disiagakan-saat-reuni-212/

Masya Allah, Dhanil Anzar Jadi Relawan Kebersihan di Reuni 212
Ahad, 2 Desember 2018 10:44 
Foto: Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dhanil Anzar Simanjuntak jadi relawan kebersihan di Reuni 212, Ahad (02-12-2018)
KIBLAT.NET, Jakarta – Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak terlihat hadir di acara Reuni Akbar Mujahid 212 di Monumen Nasionl (Monas), Jakarta. 
Kehadirannya bukan sebagai tim sukses Prabowo atau mewakili organisasinya, melainkan sebagai peserta aksi sekaligus relawan kebersihan. Mengenakan baju koko putih, dengan rompi cokelat, dan topi hitam, Dahnil berjalan beriringan bersama para peserta lainnya. Dia juga terlihat menggendong tas hitam dengan syal Palestina melingkar di leher.
Sosok Dahnil Anzar tertangkap kamera sedang menenteng kantong plastik sampah berwarna hitam. Sesekali pria yang kini jadi Koordinator Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Sandi itu terlihat memungut sampah.
Kepada Kiblat Dahnil Anzar Simanjutak mengaku kehadirannya di acara Reuni Akbar 212 merupakan sebuah anugerah. Menurutnya, di Monas hari ini umat Islam hadir dengan kegembiraan demi persatuan, toleransi, dan menjalin tali silaturahmi.
“Hadirnya saya di sini sebagai saksi membantah orang-orang di luar sana yang menghororkan acara reuni,” kata Dahnil kepada Kiblat saat ditemui di pintu keluar Monas, Jakarta, Ahad (2/12/2018).
“Mereka di luar sana yang memfitnah acara reuni ini menebar kebencian, justru sejatinya merekalah yang sedang menebar kebencian,” imbuh pria yang beberapa waktu lalu mengakhiri jabatan sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah.
Dia berharap acara silaturahmi bisa menjadi agenda rutin tahunan umat Islam. Bahkan reuni ini dapat menjadi festival budaya nasional rakyat Indonesia.
Reuni 212 merupakan momentum mengingat kembali Aksi Damai 212 pada 2 Desember 2016. 
Kala itu tujuh juta umat Islam menggelar demonstrasi menuntut penegakan hukum terhadap gubernur penista agama, Basuk Tjahaja Purnama alias Ahok. 
Dia diputus bersalah telah menistakan Islam dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.
Reporter : Hafidz SyarifEditor: Imam S.Masya Allah, Dhanil Anzar Jadi Relawan Kebersihan di Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/masya-allah-dhanil-anzar-jadi-relawan-kebersihan-di-reuni-212/

Temani Sang Istri di Kursi Roda, Suratman: Saya Ingin Bela Islam
Ahad, 2 Desember 2018 11:45
Foto: Suratman dan Istri.KIBLAT.NET, Jakarta – Meskipun duduk di kursi roda, Siti Agus Yuniarti (45) turut menghadiri reuni 212 jilid II. Ditemani sang suami, Siti menegaskan bahwa kehadirannya di Reuni untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Alhamdulillah lagi sehat, sekarang ikut. Kemarin (tahun lalu) sebenarnya ingin ikut, tapi lagi nggak sehat. Saya melihat teman teman lain semangat membela Islam dan mempererat persaudaraan, saya juga ikut semangat,” ujarnya saat ditemui Kiblat.net di Kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Ahad (02/12/2018).
Sang suami, Suratman (39) menegaskan bahwa kehadirannya demi membela Islam. Menurutnya, saat ini banyak orang-orang yang menyudutkan Islam.
“Ini adalah aksi yang selama ini kita tahu Islam disudutkan, dilemahkan makanya kita hadir di sini untuk membangkitkan teman-teman yang lain. Kita sendiri termotivasi karena ingin membela apa yang kita yakini,” ucapnya.
Maka, ke depan ia berharap Islam lebih diperhatikan dan lebih kompak. Menurutnya, ukhuwah Islamiyah juga harus lebih dipertebal. “Jadi kita tidak bisa dikotak-kotakkan. Selama kota masih ber-Tuhankan Allah, bernabikan Muhammad, kita saudara,” ucapnya.
Suratman juga membantah adanya isu miring yang berkembang sebelum adanya aksi. Ia menegaskan bahwa semua tuduhan yang ditujukan tidak pernah terbukti.
“Sampai saat ini tidak ada apa-apa, tuduhan akan ada ini-itu sama sekali tidak terbukti sama sekali. Itu hanya orang orang yang tidak senang dengan kebangkitan Islam,” pungkasnya.
Reporter: Taufiq IshaqEditor: M. RudyTemani Sang Istri di Kursi Roda, Suratman: Saya Ingin Bela Islam - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/temani-sang-istri-di-kursi-roda-suratman-saya-ingin-bela-islam/

Neno Warisman: Reuni 212 Bentuk Wajah Islam yang Damai
Ahad, 2 Desember 2018 11:21 
Foto: Neno Warisman di acaea Reuni Akbar 212, Ahad (01/12/2018)
KIBLAT.NET, Jakarta – Ketua Gerakan Ibu Negeri (GIN), Neno Warisman mengungkapkan makna reuni 212 menurut persepsinya. Menurutnya reuni jilid dua ini adalah bentuk persatuan umat Islam. Selain itu, reuni ini juga merupakan perwujudan wajah umat Islam Indonesia yang penuh kasih sayang.
“Reuni 212 yang bermakna persatuan, kesejatian Islam itu justru pada kasih sayang. Sehingga di 212 ini kita wujudkan,” ujarnya sesaat sebelum menaiki panggung utama reuni 212.
Neno mengungkapkan, ada sesuatu yang berbeda di reuni kali ini, yaitu panitia menyediakan area khusus bagi para penyandang disabilitas yang terletak di depan panggung. Berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya yang tidak memberikan tempat khusus bagi para difabel.
“Itu kasih sayang Islam,” ujarnya.
Selain itu, di reuni jilid dua kali ini, Neno mengungkapkan panitia menyiapkan live streaming yang diperuntukkan bagi simpatisan yang berada di luar negeri. Hal ini dinilainya sebagai bukti bahwa aksi 212 memiliki hubungan yang luar biasa dengan dunia internasional.
“Ini membuktikan 212 dapat menciptakan perdamaian dan persatuan. Wajah umat yang damai, tenteram, teduh. Samasekali jauh dari framing yang selama ini dilakukan oleh pihak tertentu,” tukasnya.
Reporter: Muhammad JundiEditor: Bang AzzamNeno Warisman: Reuni 212 Bentuk Wajah Islam yang Damai - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/neno-warisman-reuni-212-bentuk-wajah-islam-yang-damai/

Penjual Sate Padang Dapat “Berkah” di Reuni 212
Ahad, 2 Desember 2018 12:08
Foto: Sobirin, penjual sate padang yang meraup untung melimpah di reuni 212
KIBLAT.NET, Jakarta – Tak hanya peserta reuni 212 yang diselimuti kebahagiaan lantaran bisa kembali berjumpa saudara seiman yang datang dari berbagai daerah. Namun, kebahagiaan ini juga dirasakan pedagang keliling yang menjajakan makanan di sekitar Monas.
Sobirin, penjual sate padang mengaku senang lantaran dagangannya laris manis. Bahkan, kali ini dirinya meraup untung lebih banyak dari biasanya.
“Saya untung sehari biasanya cuma sekitar 350 ribu. Tapi alhamdulillah hari ini lumayan ada tambahan, jadi 500 ribu,” katanya saat ditemui Kiblat.net di kawasan Monas pada Ahad (02/12/2018).
Sobirin mengaku bahwa biasanya dirinya tidak berjualan di arean Monas. Namun, karena hari ini ada reuni 212, ia pun mangkal di kawasan Monas. “Saya biasanya jualan si Terminal Senen. Jarang di sini,” paparnya.
Sobirin mengaku bahwa hari ini dia berjualan tidak pada waktu yang biasanya. Jika biasanya ia berjualan dari jam 17.00 WIB sampai jam 24.00 WIB, namun hari ini ia berjualan dari jam 22.00 WIB sampai azan subuh. “Sampai subuh semua ludes [habis]. Alhamdulillah, mau ambil stok lagi sudah macet [jalan raya sesak],” pungkasnya.
Reporter: Taufiq IshaqEditor: Bang AzzamPenjual Sate Padang Dapat "Berkah" di Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/penjual-sate-padang-dapat-berkah-di-reuni-212/

Semangat Puluhan Tunarungu Hadiri Reuni 212
Ahad, 2 Desember 2018 12:13
Foto: Puluhan tunarungu dari Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI) menghadiri Reuni 212, Ahad (02-12-2018)KIBLAT.NET, Jakarta – Sedikitnya 20 Tunarungu dari yayasan Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI) menghadiri Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat.
Dody Nur, pemandu jamaah MTTI, mengungkapkan tadinya ada 50 jamaah yang ingin mengikuti acara tahunan umat Islam itu. Hanya saja ketika dikumpulkan di kantor yayasan MTTI di Jakarta Selatan, hanya 20 jamaah yang bisa ikut.
“Mereka kan tidak tinggal di yayasan, mereka memiliki kesibukan masing-masing. Alhamdulillah ini bisa ikut 20 jamaah. Dan memang mereka semangat sekali untuk mengikuti acara ini,” ujar Dody setelah sholat subuh di belakang panggung utama Reuni 212, Ahad (02/12/2018).
Dody sempat membantu Kiblat mewawancarai anggota orang jamaah MTTI yang datang ke Monas. Kami kemudian berbincang dengan Rama, wakil ketua yayasan MTTI yang juga tunarungu.
Agenda Reuni 212 kali ini memang kurang ramah terhadap pengidap tunarungu. Pasalnya, tak ada penerjemah bahasa isyarat setiap orasi para tokoh. Meski begitu dia mengaku termotivasi datang ke Monas.
“Kami senang dan termotivasi mempelajari Islam lebih dalam, karenanya kita hadir ke acara ini,” ujar Rama.
Rama menjelaskan bahwa mereka tidak tau apa yang disampaikan orator. Dia dan teman-temannya merasa terbantu dengan pendamping dari yayasan MTTI yang menerjemahkan orasi.
“Tapi kadang ada yang nyambung ada yang tidak, kaya khutbah jumatan saja, tidak semuanya paham,” ujar Rama.
Rama juga mengungkapkan bahwa dirinya ikut merasa bersemangat ketika peserta reuni lain menunjukkan ekspresi semangat, dengan mengacung kepalan tangan ke udara sembari meneriakkan takbir.
Sementara itu, anggota MTTI asal Aceh Tengku Farid mengungkapkan motivasinya menghadiri Reuni 212 kali ini. Dia mengaku bahagia bisa bertemu dengan saudara-saudaranya seiman.
“Senang bertemu umat Islam, menyampaikan ajaran Islam. Kita tunarungu, tertutup awam, kita harus banyak belajar, jangan hanya diam saja. Di MTTI kami banyak belajar, alhamdulillah,” ujarnya.
Reporter: Muhammad JundiiEditor: Imam S.Semangat Puluhan Tunarungu Hadiri Reuni 212 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/02/semangat-puluhan-tunarungu-hadiri-reuni-212/




Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

http://peceq.blogspot.com/2018/12/semangat-reuni-akbar-212-baldatun.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Amankan Aksi Reuni Akbar 212 Tni Kerahkan 2 000 Personel

Amankan Aksi Reuni Akbar 212 Tni Kerahkan 2 000 Personel

papar berkaitan - pada 30/11/2018 - jumlah : 178 hits
Dalam perbantuan itu TNI siap menjaga dan mengamankan acara tahunan tersebut Nantinya personel yang terdiri dari Babinsa dan pasukan tempur tidak akan dilengkapi dengan senjata saat melakukan penjagaan
Erick Thohir Hargai Reuni Akbar 212

Erick Thohir Hargai Reuni Akbar 212

papar berkaitan - pada 28/11/2018 - jumlah : 216 hits
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma ruf Erick Thohir menghargai adanya reuni akbar alumni 212 yang akan digelar di Monumen Nasional Erick enggan menanggapi lebih lanjut saat disinggung mengenai rencana Jokowi akan melakukan kampanye di ta...
Mui Tak Ada Urgensi Dalam Reuni Akbar 212

Mui Tak Ada Urgensi Dalam Reuni Akbar 212

papar berkaitan - pada 2/12/2018 - jumlah : 189 hits
MUI khawatir kelompok massa dilabeli Reuni 212 ini ke depan bisa bergeser untuk kepentingan politik praktis dan memenuhi hasrat ambisi kekuasaan pasangan calon tertentu
Atas Arahan Rizieq Syihab Alumni 212 Batal Undang Jokowi Di Reuni Akbar

Atas Arahan Rizieq Syihab Alumni 212 Batal Undang Jokowi Di Reuni Akbar

papar berkaitan - pada 1/12/2018 - jumlah : 208 hits
Rencana awal selain mengundang Jokowi acara tersebut akan dihadiri capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Peserta aksi diminta membawa atribut partai atau capres tertentu
Polisi Belum Terima Surat Pemberitahuan Reuni Akbar 212 Di Monas

Polisi Belum Terima Surat Pemberitahuan Reuni Akbar 212 Di Monas

papar berkaitan - pada 24/11/2018 - jumlah : 247 hits
Polda Metro Jaya hingga kini belum mendapat surat pemberitahuan penyelenggaraan reuni akbar 212 di Monas yang rencananya digelar pada 2 Desember 2018 mendatang Karena itu Polda Metro belum menyiapkan jumlah personel yang akan diturunkan bua...
Corat Coret Reuni Akbar 212 Di Kawasan Monas Jakarta 8788

Corat Coret Reuni Akbar 212 Di Kawasan Monas Jakarta 8788

papar berkaitan - pada 2/12/2018 - jumlah : 306 hits
Cerita Bikers Solo Tempuh Jarak 540 Km Hadiri Reuni Akbar 212 Ahad 2 Desember 2018 14 31 Foto Rombongan biker dari Soloraya KIBLAT NET Jakarta Sejumlah biker Soloraya menggunakan sepeda motor untuk menghadiri Reuni Akbar 212 di kawasan Mona...
Anies Beri Izin Ke Alumni 212 Gelar Reuni Akbar Di Monas

Anies Beri Izin Ke Alumni 212 Gelar Reuni Akbar Di Monas

papar berkaitan - pada 19/11/2018 - jumlah : 209 hits
Anies mengatakan pihaknya menyetujui kegiatan Reuni Akbar 212 dilangsungkan di Monas Tinggal pihak panitia mengurus izin keramaian ke kepolisian
Dukung Reuni Akbar 212 Pks Harap Berjalan Aman Dan Damai

Dukung Reuni Akbar 212 Pks Harap Berjalan Aman Dan Damai

papar berkaitan - pada 20/11/2018 - jumlah : 229 hits
Mardani memastikan akan datang di acara akbar tersebut Dia ingin reuni 212 menekankan perdamaian
Fahri Hamzah Dorong Jokowi Hadir Buat Tepis Anggapan Reuni 212 Untuk Prabowo

Fahri Hamzah Dorong Jokowi Hadir Buat Tepis Anggapan Reuni 212 Untuk Prabowo

papar berkaitan - pada 30/11/2018 - jumlah : 267 hits
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi untuk hadir di aksi reuni 212 di Lapangan Monas Minggu lusa Sebab menurutnya Jokowi akan mendapat keuntungan jika menghadiri aksi terseb...
Wordplay And Slang For Brand Name

Staycation Di Swiss Garden Kuantan Makbul

Kl Chinatown Festival 2024

Cultural Reasons Make Malaysians Target For Human Trafficking Says Firm

Hiburan Tahu Lah Minat Tapi Tak Perlu Follow Netizen Kecewa Lihat Pemakaian Daiyan Trisha

Seketika Di Tugu Negara

Cikgu Bawa Trip Tadika Naik Kapal Terbang Dengan Kawan Kawan Pengalaman Baru Anak Anak

Cops Probing Into Foreigner S Death In Custody At Klia


echo '';
Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Lara Kasih Slot Samarinda TV3

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 2 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3


Bitcoin Menghampiri Us 100 000 Mdapa Memberi Peringatan Kepada Pelabur Untuk Lebih Peka

Apa Itu Thyroid Tummy Punca Perut Buncit Yang Jarang Disedari

Topvision Daripada Pasaran Leap Ke Pasaran Ace Bursa Malaysia Securities Berhad

Pengalaman Stay Casabella Homestay Di Batam

Coffee Is For Closers The Motivational Phrase From Quot Glengarry Glen Ross

Coffee 2 0 Brewing The Future Of A Beloved Beverage