Sejarah Getir Muslimah Indonesia Perjuang Hak Memakai Tudung
Jika di masa orde baru pemakaian tudung sempat dilarang dan saat itu sangat jarang ditemukan wanita bertudung di Indonesia, namun pada saat ini pemakaian tudung di Indonesia sudah meningkat kesedarannya baik di bandar mahupun di desa.
Peningkatan pesat pemakaian tudung terjadi sejak akhir masa orde baru (tahun 1990 an) hingga masa zaman reformasi sehinggalah ke hari ini.
Kini tudung tidak hanya dipakai oleh ustazah atau isteri atau anak ulama sahaja namun dari ahli politik, pegawai, guru, doktor, suri rumah tangga sudah biasa mengenakan tudung. Berikut fakta-fakta penggunaan pemakaian tudung di Indonesia :
1. Pemakaian pemakaian tudung oleh pelajar di sekolah umum
Sebelumnya pemakaian tudung dilarang dipakai oleh pelajar sekolah umum (tudung hanya boleh digunakan oleh pelajar perempuan di sekolah pondok dan madrasah). pelbagai aksi protes masyarakat Islam dari tahun 1970 an sehingga 1990 an semakin membimbangkan pemerintah orde baru akan kestabilan politik nasional, hingga dikeluarkan SK.No.100/C/Kep/D/1991 yang membolehkan para pelajar berpakaian sesuai dengan keyakinan agamanya. Sejak dari itu telah ramai para pelajar sekolah umum yang memakai tudung.
Memasuki era reformasi, muncul pelbagai peraturan daerah di Indonesia yang bahkan mewajibkan pemakaian tudung di sekolah-sekolah umum negeri, sehingga saat ini kita akan menjumpai pakaian seragam pelajar sekolah umum negeri di Indonesia sudah berubah. Pada zaman orde baru, para pelajar di Indonesia memakai baju lengan pendek, namun kini digantikan menjadi baju lengan panjang dan bertudung. Di dalam lingkungan sekolah negeri, yang tidak memakai tudung saat ini hanya pelajar non muslim sahaja.
2. Pemakaian tudung di kampus-kampus umum universiti
Pada zaman orde baru, pemakaian tudung oleh mahasiswi hanya terlihat di kampus-kampus universiti Islam dan sangat jarang di kampus-kampus universiti umum. Namun sejak tahun 1980an gerakan Islam mulai berkembang di kampus-kampus terkemuka khususnya di bandar-bandar besar. Pemakaian tudung awalnya didominasi oleh mahasiswi aktivis kampus saja. Namun sejak zaman reformasi pemakaian tudung semakin berkembang dengan semakin mudahnya masyarakat mempelajari dan mengakses informasi kajian-kajian Islam. Hingga saat ini dapat dilihat di kampus-kampus universiti umum tudung sudah dipakai lebih dari 70% mahasiswi.
3. Pemakaian tudung oleh Suri Rumah Tangga
Sebelumnya pemakaian tudung di masyarakat hanya umum dipakai bagi keluarga para kiyai atau ulama. Di daerah-daerah yang kental Islamnya seperti Aceh, Minang, wilayah Melayu dan Betawi memang tudung tradisional sudah umum dipakai sejak sekian lama. Namun di masyarakat Jawa yang identik dengan "kultur abangan" pemakaian tudung baru meluas sejak zaman reformasi hingga ke masyarakat umum seperti suri rumah dan penjaja pasar tradisional.
4. Pemakaian tudung oleh ahli politik, golongan profesional dan angkatan bersenjata
Pemakaian tudung oleh golongan ahli politik dan profesional semakin berkembang sejak zaman reformasi. Saat ini pemakaian tudung oleh ahli politik sudah semakin umum bahkan di daerah-daerah kultur abangan dan di dalam parti politik nasionalis sekalipun.
Bagi golongan profesional pemakaian tudung yang semakin meningkat pesat menunjukkan bahawa tudung tidak menghalangi karier kaum wanita. Bagi polis wanita, pemakaian tudung baru diperbolehkan sejak tahun 2015 sedangkan bagi Tentera Nasional Indonesia (TNI) wanita pemakaian tudung diperbolehkan sejak tahun 2016.
Sebelum itu sudah banyak TNI dan polis wanita bertudung namun ketika bertugas mereka tidak memakainya. Sejak penggunaan tudung dibolehkan bagi TNI dan polis wanita saat ini dapat dilihat lebih dari 70 peratus TNI dan Polis wanita menggunakan tudung ketika bertugas.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.krissmerah.com/2020/05/sejarah-getir-muslimah-indonesia.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+krissmerah+(Kriss+Merah.com+(Blogger+Melayu))