Sabyan Gambus Dalam Transisi Karya
Grup Musik Sabyan Gambus. (Dok. Istimewa)Sabyan Gambus tengah mendapatkan perhatian penikmat musik, dari berbagai usia, terutama kalangan milenial. Nama Sabyan Gambus begitu kemilau sejak Khoirunissa yang akrab dipanggil Nissa Sabyan jadi vokalis pada grup musik ini. Ditandai dengan karya-karya lagu covering mereka yang diterima oleh masyarakat, seperti; Ya Habibal Qolbi, Deen Assalam, Ya Asyiqol, Rohman Ya Rohman, Ya Jamalu, Qomarun, Ahmad Ya Habibi, dan lainnya.
Kesuksesan Sabyan Gambus dengan lagu covering mereka adalah bukti keberhasilan mereka mengawinkan aransemen baru dengan karakter vokal Nissa, sehingga setiap karya yang mereka lahirkan memiliki soul tersendiri. Meskipun kecantikan Nissa juga jadi faktor dalam membranding Sabyan Gambus.
Namun kita merasakan, saat ini Sabyan Gambus tengah kesulitan untuk menyaingi kesuksesan lagu covering pertama mereka, Ya Habibal Qolbi. Karena grafik pencapaian jumlah view di YouTube dari lagu ke lagu terjadi.
Secara internal, keadaan ini tentu akan dirasakan oleh Sabyan Gambus dan tim kreatifnya. Disinyalir, ini jadi katalisator sehingga Sabyan Gambus pada beberapa bulan terakhir mengajak beberapa musisi lain untuk berkolaborasi dalam bentuk featuring pada lagu-lagu hit's yang pernah sukses mereka cover dan juga lagu lainnya.
Seniman sejati tentulah ingin mengaktualisasikan diri di atas idealisme bermusik dengan melahirkan karya sendiri. Berpijak pada landasan ini, pada bulan Juni 2018 Sabyan Gambus merilis single perdana mereka yang berjudul Ya Maulana. Lagu ini mereka tulis sendiri. Sabyan Gambus seperti ingin keluar dari citra sebagai grup musik cover.
Lagu Ya Maulana mendapat perhatian dari para penggemar dan juga para penikmat musik di Tanahair dan Asia Tenggara. Perolehan view untuk lagu ini di YouTube hampir menyamai lagu cover perdana mereka. Diduga, bisa saja dipicu hanya karena rasa penasaran penikmat musik untuk mendengar Sabyan Gambus dengan karya lagu mereka sendiri.
Dalam rentang waktu yang ideal, pada bulan November 2018 Sabyan Gambus merilis single ke duanya, 'Allahumma Labaik'. Disayangkan, single ke dua ini belum mampu menandingi kesuksesan single pertamanya. Seperti tergesa, mereka pun merilis single ke tiga 'El Oum' pada bulan Desember 2018, dan single ke empat 'Syukron Lillah' pada bulan Januari 2019.
Nasib sama dialami single Sabyan Gambus, seperti pada lagu-lagu covering mereka. Trend penurunun kembali terjadi pada grafik pencapaian view di YouTube dari single ke single mereka.
Menjaga eksistensi bermusik dari kualitas karya lebih sulit dibanding sebuah karya diterima hanya karena faktor popularitas yang sudah didapatkan. Sebuah grup musik harus mampu melahirkan karya inovatif di setiap karya-karya terbaru. Karena penikmat musik butuh sesuatu yang baru, bukanlah sebuah pengulangan.
Sabyan Gambus jangan sampai terperangkap dengan lagu-lagu covering mereka. Setiap lirik lagu itu punya soul dan karakternya tersendiri. Tak akan kawin lirik bahagia jika dinyanyikan dengan cara sendu, begitupun sebaliknya. Butuh konsep baru untuk dapat mempertahankan eksistensi bermusik. Apalagi dalam transisi karya, dari covering ke single sendiri, agar tidak ditinggalkan penggemar.
Merilis single-single baru dalam jeda waktu sebulan adalah strategi mentah, karena penggemar bisa tercecer menikmati karya-karya terbaru sebuah grup musik, karena penikmat musik setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk menerima sebuah karya baru.
Kita doakan, semoga Sabyan Gambus makin inovatif dan kreatif dalam berkarya. Bagaimanapun, kesuksesan Sabyan Gambus mengentertainkan genre musik gambus adalah sebuah proses kreatif yang pantas diacungi jempol.
(Muhammad Fadhli – Reporter IslamicTunesNews)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://news.islamictunes.net/2019/02/sabyan-gambus-dalam-transisi-karya.html