Papua Barat Dari Rezim Ke Rezim


Papua Barat dalam sejarah telah di aneksasi ke dalam negara kolonial Indonesia sejak 1 Mei 1963. Tidak sama sekali bergabung dalam perjuangan pembebasan nasional Indonesia di massa penjajah hingga rumusan kemerdekaan hingga kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kini kita akan melihat bagaimana pendekatan kolonialistik yang di lakukan dari masa ke masa.

1. Rezim Soekarno
Membatalkan kemerdekaan Papua Barat 1 Desember 1961 melalui TRIKORA, 19 Desember 1961 yang diimplementasikan melalui operasi militer Indonesia dibawah pimpinan Soeharto. Selain itu juga melahirkan kesepakatan sepihak tanpa melibatkan rakyat Papua Barat yakni, New York Agreement, 15 Agustus 1962 hingga proses aneksasi pada 1 Mei 1963.

[Mencaplok dan menkoloni bangsa Papua Barat.]

2. Rezim Soeharto
Operasi militer masih terus di lakukan. Dan mengijinkan Freeport milik imperialis As melalui KK. Freeport (7 April 1967) sebelum Pepera 1969. Selain itu menyelenggarakan PEPERA 1969 dengan kekuatan militer - kolonialistik sehingga, tidak demokratis dan cacat hukum hingga melahirkan banyak pelanggan HAM.

[Membuka kran masuknya imperialis melalui perusahaan Freeport dan lainnya yang hingga saat ini beroperasi di Papua Barat.]

3. Rezim Habibie
Di massa awal reformasi ini B.J Habibie menerima tim 100 yang membawa proposal untuk memberikan kemerdekaan Papua Barat namun, Habibie menyarankan untuk pulang dan berpikir lagi soal proposal kemerdekaan namun, setelah itu Habibie lebih mensiasati soal otonomi khusus.

[Ini di lakukan untuk menghalau atau mematikan aspirasi rakyat Papua untuk merdeka.]

4. Rezim Gusdur
Di masa presiden Gusdur lebih pada pendekatan kultural - antropologis dan menyetujui terselenggaranya kongres rakyat Papua II yang terselenggara pada tahun 2000 lalu.

[Pendekatan kultural yang dilakukan sejatinya untuk mengaburkan aspek politik dan tuntutan kemerdekaan rakyat Papua]

5. Rezim Megawati
Dimasa presiden Megawati Pimpinan kharismatik Theys H. Eluay di bunuh oleh Kopasus kolonial Indonesia dan setelah itu mengesahkan UU. Otsus yang hingga kini berlangsung dan pada implementasinya malah melahirkan mental budak dan ketergantungan hingga melahirkan elite Papua Barat berwatak kapitalistik.

[Otsus sebagai pola penjajahan baru melalui politik pembangunan dan kesejahteraan sebagai pencitraan yang sejatinya tidak menyelesaikan akar persoalan rakyat Papua]

6. Rezim SBY
Pada rezim ini banyak di lakukan pendekatan pembangunan hingga melahirkan berbagai paket program selain pimpinan KNPB Musa Mako Tabuni di bunuh oleh aparat dibawah pimpinan Tito Karnavian yang sekaligus sebagai ajang promosi jabatan hingga saat ini menjadi Kapolri. Mako pada masanya telah banyak membangkitkan semangat rakyat sipil (sipil kota) untuk bangkit melawan penjajahan melalui aksi massa.

[Politik pembangunan dan kesejahteraan sejatinya hanya mau mengaburkan aspirasi politik rakyat Papua Barat untuk merdeka dan sekaligus sebagai upaya mematikan gerakan KNPB namun, tidak berhasil.]

7. Rezim Jokowi
Jokowi berupaya menarik simpati rakyat untuk kemudian akan menyelesaikan pelanggaran HAM namun, nyata tidak diselesaikan satu pun dan malahan melahirkan banyak pelanggaran ham. Selain itu Jokowi juga melakukan praktek penjajahan dengan politik pembangunan dan kesejahteraan yang secara nyata untuk kepentingan pemilik modal termasuk pemilik modal nasional Indonesia dari kalangan sipil dan militer. Banyak pelanggaran HAM dan perampasan lahan serta ali fungsi lahan yang dilakukan Jokowi dan mobilisasi militer terus di lakukan hingga membentuk milisi-milisi pro NKRI yang notabenenya adalah aparat militer.

Kesimpulan
Dari presiden ke presiden sejatinya mereka adalah aktor pelanggar HAM, baik hak sipil dan politik maupun hak ekonomi, sosial dan budaya dan sama sekali tidak perna menyelesaikan akar persoalan Papua Barat secara tuntas namun, selalu mensiasati pola penjajahan dan melakukan penjajahan terhadap rakyat bangsa Papua Barat guna kepentingan ekonomi dan politik kaum penguasa bersama tuannya imperialis.

Mereka (Kelas penjajah) ini kerjanya terstruktur dan tersistematis mulai dari lembaga pemerintahan dari pusat sampai daerah provinsi kolonial di Papua, lembaga militer, akademisi, lembaga agama, lembaga-lembaga LSM dan berbagai media yang sejatinya hanya berputar-putar atau bersandiwara diatas penderitaan rakyat tanpa menyelesaikan akar persoalan Papua dan yang akan menyelesaikan persoalan Papua sejatinya adalah rakyat Papua Barat itu sendiri terutama masyarakat adat, kaum tani, nelayan, kaum miskin kota, buruh, mahasiswa / pelajar yang terus mengorganisir diri hingga membentuk organisasi gerakan rakyat yang mandiri, demokratis, progresif-revolusioner dan merakyat sebagai alat perjuangan yang hingga pada tahapan tertentu semua menjadi satu kekuatan yang mampu membebaskan diri - bangsa Papua barat.

[Colonial Land, 4 September 2019 | Mokar Wileka]

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://phaul-heger.blogspot.com/2019/09/papua-barat-dari-rezim-ke-rezim.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Presiden Jokowi Telepon Gubernur Dominggus Tanya Kondisi Di Papua Barat

Presiden Jokowi Telepon Gubernur Dominggus Tanya Kondisi Di Papua Barat

papar berkaitan - pada 22/8/2019 - jumlah : 155 hits
Saya sampaikan bahwa kita sekarang sudah aman aktivitas masyarakat juga sudah mulai berjalan lancar kata Gubernur Dominggus
Menlu Perintahkan Semua Diplomat Indonesia Jelaskan Situasi Di Papua Dan Papua Barat

Menlu Perintahkan Semua Diplomat Indonesia Jelaskan Situasi Di Papua Dan Papua Barat

papar berkaitan - pada 6/9/2019 - jumlah : 208 hits
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku telah memerintahkan semua diplomat Indonesia untuk menjelaskan situasi di Papua dan Papua Barat Hal itu ia katakan dalam rapat Komisi I DPR di Komplek Parlemen Senayan Jakarta Kamis
Rapat Bersama Dpr Menhan Ryamizard Angkat Suara Soal Aksi Massa Di Papua Barat

Rapat Bersama Dpr Menhan Ryamizard Angkat Suara Soal Aksi Massa Di Papua Barat

papar berkaitan - pada 23/8/2019 - jumlah : 166 hits
Walau belum dapat menyimpulkan siapa dan apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden yang pecah di Papua Barat khususnya di Manokwari dan Fakfak Menhan Ryamizard menduga ada hubungan satu dan yang lainnya
Kapolri Perintahkan Kapolda Papua Papua Barat Keluarkan Maklumat Larangan Demo

Kapolri Perintahkan Kapolda Papua Papua Barat Keluarkan Maklumat Larangan Demo

papar berkaitan - pada 1/9/2019 - jumlah : 135 hits
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memerintahkan Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat untuk mengeluarkan maklumat larangan demonstrasi Maklumat itu dikeluarkan agar tidak ada lagi aksi unjuk rasa yang berpotensi anarkis
Polda Papua Barat Buru Provokator Pembakaran Gedung Sekretariat Mrp

Polda Papua Barat Buru Provokator Pembakaran Gedung Sekretariat Mrp

papar berkaitan - pada 24/8/2019 - jumlah : 99 hits
Polda Papua Barat melakukan investigasi untuk mencari pelaku dan provokator pembakaran gedung sekretariat Majelis Rakyat Papua Papua Barat yang terjadi Senin
Hari Ini Kapolri Dan Panglima Tni Berkantor Di Papua Dan Papua Barat

Hari Ini Kapolri Dan Panglima Tni Berkantor Di Papua Dan Papua Barat

papar berkaitan - pada 2/9/2019 - jumlah : 132 hits
Rencananya Kapolri bersama dengan Panglima TNI akan berkantor atau bermarkas di Papua dan Papua Barat hingga kondisi dianggap sudah stabil dan aman
Wiranto Tegaskan Pemerintah Sudah Berdialog Dengan Warga Papua Dan Papua Barat

Wiranto Tegaskan Pemerintah Sudah Berdialog Dengan Warga Papua Dan Papua Barat

papar berkaitan - pada 6/9/2019 - jumlah : 118 hits
Presiden sudah dialog saya sudah dialog sekarang Kapolri Panglima ke sana dialog Jadi sudah dialog Bukan belum dialog sudah kata Wiranto
Dinilai Belum Kondusif 6 Wilayah Papua Papua Barat Masih Tak Bisa Akses Internet

Dinilai Belum Kondusif 6 Wilayah Papua Papua Barat Masih Tak Bisa Akses Internet

papar berkaitan - pada 10/9/2019 - jumlah : 193 hits
Sejak kerusuhan pecah di Papua dan Papua Barat sebaran informasi hoaks kabar bohong ujaran kebencian hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus menunjukkan tren menurun Menurutnya puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua...
Politikus Merosakkan Nama Raja Raja Melayu

Pesanan Datin Thalia Kepada Wanita Jadilah Wanita Yang Mahal

Thousands Rally On Labour Day Demand Better Rights

Set Up Gig Workers Commission Quickly Says Anwar

Continuous Learning

Embark On The Journey Of Family Togetherness With Sharp This Parents Day

Pengangguran Hilang Kerja Dan Kerja Luar Bidang

Awak Solat Tak 5 Waktu Jika Tidak Awak Balik Saja



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Slot DramaVaganza Astro Ria

5 Amalan Muslim Yang Sering Dijadikan Bahan Lawak di Malaysia

6 Fungsi Kereta Yang Sepatutnya Ada Tapi Tak Dijadikan Standard

5 Perkhidmatan Yang Kini Entah Kenapa Kita Langgan Bulanan

5 Tumbuhan Penghalau Kucing Yang Turut Mencantikkan Laman Rumah


Diperlakukan Buruk Oleh Kerabat Tetap Balas Dengan Kebaikan

Meneladani 3 Nilai Semangat Ki Hajar Dewantara Sebagai Bapak Pendidikan Indonesia

Beyond The Buzz Exploring The Science Behind Mushroom Gummie

Senandung Buruh Kasar

Dibunuh Kerana Tak Mahu Rujuk Selepas Bercerai Mayat Disumbat Dalam Bagasi

Pertahan Keharmonian Bagi Mengukuhkan Ekonomi Negara Mohamad Sabu