Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayjen TNI Suharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada 1962 hingga 1966. Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila. Hal itu ditentang Presiden Sukarno yang menganggap pembentukan Federasi sebagai “boneka Inggris”.
Operasi Seroja atau Invasi Indonesia atas Timor Timur dimulai pada 7 Desember 1975 ketika militer Indonesia menginvasi Timor Timur dengan dalih anti-kolonialisme, disamping dukungan penuh dari AS dan Australia yang khawatir Timor Timur menjadi negara komunis pasca jatuhnya Vietnam ke tangan komunis. Penggulingan pemerintahan Fretilin yang tengah populer dan singkat memicu pendudukan Indoensia selama seperempat abad.
Garuda Indonesia Penerbangan 206 atau juga dikenal dengan sebutan Peristiwa Woyla adalah sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan yang mengalami insiden pembajakan pesawat pada 28 Maret 1981 oleh lima orang teroris “Komando Jihad”. Puncak drama penyanderaan ini berakhir dengan adanya Operasi Woyla di Bandara Don Mueang Bangkok, Muang Thai pada 31 Maret.
Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma adalah operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Operasi ini sebagian besar anggotanya berasal dari Kopassus. Operasi yang dimulai pada 8 Januari 1996 itu dipimpin Komandan Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto. Operasi berakhir 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika. Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas
Bisa dikatakan ini Operasi Senyap karena berstatus sangat rahasia sekali. Saat itu Presiden SBY tidak mau membeberkan rencana operasi tersebut. Pasukan operasi terdiri dari Kopaska, Denjaka Korps Marinir, Sandi Yudha Kopasus, Kostrad dengan Alutsista dua KRI, satu helikopter BO-105 dan empat Sea Raider. Kemudian awak TNI AU dengan kru 16 personel.|
Kempen Promosi dan Iklan Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua. Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini |