Ngeri Cak Nun Sebut Perang Saudara Bisa Pecah Di Indonesia

---

Budayawan dan cendekiawan Islam, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun baru-baru ini bicara mengenai fenomena polarisasi atau perpecahan kelompok yang terjadi di Indonesia. Bahkan, menurutnya, hal tersebut bisa berujung perang saudara.


Ceramah yang agaknya disampaikan tahun lalu itu kembali viral setelah akun Youtube Jamaah Ngaji kembali mengunggahnya. Pada kesempatan itu, Cak Nun pertama-tama bertutur mengenai pergolakan nasional yang terjadi di tubuh Indonesia.




Cak Nun berpendapat, masyarakat sejatinya tak bisa mengubah kondisi Indonesia. Saat ini, yang bisa kita lakukan hanya tawakal dan berserah diri kepada Sang Pencipta. Kendati demikian, kata dia, ada empat hal yang secara langsung atau tak langsung bisa mempengaruhi perubahan tersebut.


“Yang bisa mengubah Indonesia hanya empat. Pertama, wabah penyakit. Kedua, bencana alam di mana-mana. Ketiga, revolusi besar. Keempat adalah perang horizontal,” urai Cak Nun, dikutip dari video berjudul ‘Indonesia Berpotensi Perang Saudara’, Sabtu 6 Februari 2021.


Perang horizontal yang dia maksud ialah bentrok antar satu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya. Jika hal itu terjadi besar-besaran, kata Cak Nun, maka Indonesia kemungkinan besar bakal berubah. Namun, tak bisa dipastikan, perubahan tersebut menuju ke arah mana.


“Sekarang potensi untuk itu (perang horizontal) tidak kecil. Saya mohon, di sini bisa dijaga,” terangnya.


Cak Nun menambahkan, perpecahan yang terjadi di tubuh Indonesia sudah terlihat sejak lama. Mulai dari terbelahnya organisasi Islam, terberainya partai politik atau parpol, hingga perbedaan pendapat antarmasyarakat yang bisa memicu terjadinya gesekan sosial.


Berkaca pada hal tersebut, Cak Nun melihat ada potensi perang saudara terjadi di Indonesia. “Ada potensi kita (bakal) perang saudara,” ucapnya.


Meski ada tanda-tanda ke arah sana, namun Cak Nun berharap, perang saudara itu tidak benar-benar terjadi. Kalau pun memang terjadi, dia mendoakan skalanya tidak terlalu besar.


“Saya harap ini tidak terjadi. Sebab kalau ini terjadi, saya ada di pihak mana? Kalau perang saudara terjadi, saya dan Anda ada di pihak mana?”


“Saya doakan, (kalau perang saudara terjadi) hanya dalam skala kecil, tidak sampai ke tingkatan yang besar,” kata dia.

---