Menkopolhukam Tidak Etis Mengungkapkan Data Korban Nduga Sampah


Daftar Nama-nama korban Nduga sudah Serahkan ke Pelapor Khusus PBB.

Pada 12 Februari 2020. Daftar nama-nama korban-korban kekerasan kasus Nduga termasuk korban di pihak PT Istaka Karya, saya sudah serahkan Tim Pelapor Khusus PBB untuk Pembunuhan kilat dan Tim Pelapor Khusus PBB untuk Pembela HAM di Kantor Komisoner Tinggi BBB untuk Hak Asasi Manusia di Jenewa.

Theo Hesegem yang selalu bolak balik Nduga sudah sampai lima kali itu mengaku data korban Nduga jilid 1 dan jilid 2 sudah diserahkan kepada Tim Pelapor Khusus PBB.

Sebelum sampai k esana data yang sama juga kami sudah serahkan juga kepada staf di Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta, dan diterima langsung oleh staf, pada tanggal 18 Januari 2020.

Perlu ketahui juga bahwa laporan kasus Nduga Tim Investigasi sudah kasih kepada siapa saja pejabat di Jakarta. Saya tidak mau menyebut lembaganya termasuk Komnas HAM saya sudah serahkan.
Mungkin laporan itu tidak pernah sampai kepada Presiden, dan saya yakin bahwa laporan Nduga disembunyikan sehingga Presiden tidak mengetahui laporan itu, sedangkan korban warga masyarakat sipil lebih banyak dari pada korban dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Saya sebagai aktivis Hak Asas Manusia sangat sedih dan menyesal pernyataan seorang Menkopolhukam yang mengatakan data itu sampah, ini menunjukan sikap pemerintah yang tidak mau jujur dan mengakui kesalahannya terhadap rayatnya.

Seharusnya tidak boleh menyatakan sikap begitu sebelum dicek datanya apa benar atau tidak ? Kalau data itu tidak diterima oleh Presiden baru bisa dinyatakan data itu sampah. Perlu ketahui bahwa masyarakat sipil yang meninggal di Nduga itu bukan OPM mereka adalah masyarakat sipil murni.

Lihat juga: Bukti Kegagalan nasionalisme indonesia di West Papua

Saya siap memberikan data korban masyarakat sipil Nduga, kalau ada yang minta data korban yang dimaksud, tetapi juga orang yang saya akan berikan data juga harus menjelaskan bahwa setelah menerima data mau diapakan harus jelas, saya juga tidak mau kasih data itu kalau korban-korban itu dianggap sampah.

Saya masih ingat, ada data dan laporan sebagian Tim sudah serahkan kepada Panglima TNI waktu kita dialog di Timika beberapa waktu yang lalu. Beliau mengatakan terkait kasus Nduga kami akan dialog khusus dengan kelompok OPM, namun sampai hari ini belum jelas reaksinya. Waktu itu, Theo Hesegem, Pater Jhon Jongga, Pdt. Esmon Walilo berdiri di depan dan serahkan laporan Nduga kepada Panglima TNI, di depan peserta undangan.

Oleh sebabnya menurut saya, data korban duga dibahas baik dulu, sebelum mengatakan data tersebut itu sampah, masa masyarakat sipil yang mengalami kematian lalu seorang pejabat yang sangat terhormat mengatakan data Kasus Nduga dianggap sampah ?
Mungkin menurut saudara Menkopolhukam orang Papua yang mati, dianggap semuanya adalah sampah dan orang Papua tidak penting bagi Indonesia. Saudara Menkopolhukam perlu ketahui bahwa di negara-negara maju, mereka sangat menghargai HAM. Tetapi saya melihat negara Indonesia tidak bisa menjunjung tinggi nilai-nilai HAMnya.

Menkopolhukam perlu ketahui bahwa, laporan Nduga tiga jilitan yang TIM investigasi Nduga sudah serahkan kepada Kesekretariatan Negara ( KSP ) pada 17 Januari 2020 di kantor sekertariat Jakarta.

Kami serahkan masing-masing 3 jilitan Laporan Umum, Daftar nama-nama korban masyaralat sipil Nduga termasuk karyawan PT Istaka Karya, dan laporan kasus penembakan 5 warga masyarakat sipil distrik Iniye Kabupaten Nduga.
termasuk juga menyerahkan bukti-bukti dalam bentuk foto.

Kemungkinan Saudara Menkopolhukam tidak tahu kalau data itu sudah ada di KSP, saya harap KSP juga harus terbuka mengatakan bahwa apakah data itu sudah sampai ke Presiden Republik Indonesia atau tidak ? Mereka harus jujur mengatakan itu.

Karena waktu saya menyerahkan data korban dari Nduga, sampaikan pesan singkat bahwa laporan ini tolong serahkan kepada Presiden Indonesia, saya ada foto waktu saya serahkan, itu pesan singkat saya.
Data korban Nduga sebelum menguak di tingkat internasional sebenarnya data itu kami sudah serahkan kepada pemerintah melalui institusi-institusi terkait. Data itu juga saya sudah serahkan kepada tim deks Papua dari menkopolhukan di Swiss Belhotel Jayapura.

Namun kebijakan pemerintah sangat lamban menyikapi kasus Nduga, kami selalu minta penarikan pasukan namun hal itu tidak mau diindakan oleh Pemerintah Pusat
Nasib warga sipil yang jadi korban, kami tidak boleh memilih diam, karena mereka adalah orang-orang yang tidak berdosa menjadi korban sia-sia, dan itu di negara manapun akan bicara dan menyuarakan bagi orang yang tertindas.
Saya siap buktikan data korban Nduga yang MENKOPOLHUKAM katakan data Kasus Nduga sampah.

Selain dari itu kami juga tunggu kasus Hendrik Lokbere, dalam penyelidikannya, untuk mengungkapkan pelakunya transparan secara adil dan jujur, saya harap penyidik tidak tutup-tutupi kasus ini. Siapa pelakunya harus diungkapkan, karena nama Hendrik juga masuk dalam daftar jumlah korban kasus Nduga, yang menurut MENKOPOLHUKAM sampah.

Theo Hesegem, Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, yang memiliki KARTU HUMAN RIGHTS DEFENDER INTERNATIONAL itu minta kepada pemerintah Indonesia harus transparan dan terbuka, karena masyarakat Nduga sedang mengalami krisis Kemanusiaan yang luar biasa, dan nama-nama korban kasus Konflik Nduga kami sudah serahkan kepada asisten pelapor Khusus Pembunuhan kilat, dan penangkapan sewenang-wenang, pada tanggal 12 Februari 2020 di Jeneva, termasuk nama-mama korban PT Istaka karya.
Oleh sebabnya nama-nama korban Nduga tidak bisa dianggap sebagai sampah, seperti yang diungkapkan Menkopolhukam. Ia merasa nilai kemanusiaan orang Nduga seperti sampah yang tidak pernah digunakan.

Tetapi perlu ketahui bahwa yang dianggap sampah itu akan digunakan oleh negara lain, karena menurut mereka nilai kemanusiaan itu sangat tinggi dan berharga di mata Tuhan dan dipandang oleh Dunia lain.

Theo Hesegem yang baru saja pulang setelah melanjutkan perjalanan ke Eropa mengatakan kasus Nduga sudah menjadi kasus Internasional bukan kasus Nasional atau kasus Rumah tangga Indonesia, sehingga dianggap sampah, silakan bagi yang menganggap korban itu dijadikan sebagai sampah, tetapi nilai Kemanusiaan itu harus dijunjung tinggi. Kami akan terus berjuang dan bersuara dan pasti masyarakat internasional akan mendengar.

Pelanggaran HAM tidak pernah jadi sampah atau kadaluarsa. Di mana-mana dibicarakan, kalau butuh data saya siap menyerahakan kepada Saudara Menkopolhukam, saya harap data tersebut bisa diterima oleh Saudara Mahfud MD sendiri dari pada saya serahkan kepada orang lain dan kemudian tidak sampai dan nanti dibilang sampah lagi.

Sebagai seorang pejabat Negara bicaralah dengan etis, agar tidak menyakiti hati keluarga korban. Menurut saya pernyataan saudara sangat menyakiti kekuarga besar Nduga dan lebih khusus bagi keluarga korban dan bagi masyarakat Papua.

Theo Hesegem juga menjelaskan kasus Mispo sudah saya sampaikan kepada Tim Pelapor Khusus PBB untuk Pembela HAM dan Tim Pelapor Khusus Pembunuhan Kilat. Mereka akan mengkoordinasikan dengan Tim Pelapor Khusus untuk Penangkapan Semena-mena. Bahwa kasus Mispo banyak rekayasa yang dilakulan oleh penyidik dalam proses penegakan hukum.

A. Pada saat ditangkap Polisi tidak pernah menunjukan surat perintah penangkapan, tetapi ditangkap dulu baru terbitkan surat perintah penangkapan, sedangkan Undang-undang di Indonesia tidak seperti itu

B. Pemeriksaan 1x24 jam tidak pernah di dampingi oleh Penasehat Hukum

C. Mispo Gwijangge, tidak didampingi oleh penerjemah, bahasa Nduga. Karena anak ini kurang mengerti Bahasa Indonesia dan tidak sekolah

D. Berkali-kali Penasehat Hukum minta hasil pemeriksaan tidak mau dikasih

E. Rekonstruksi tempat kejadian perkara dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, sedangkan tempat kejadiannya di Kabupaten Nduga.

F. Mispo diberangkatkan ke Jakarta, namun Kejaksaan tidak pernah memberitahu kepada keluarganya. Dia diberangkatkan diam-diam.

G. Menurut Polisi, surat keterangan kelahiran dikeluarkan oleh Lurah Wamena Kota, sedangkan, Lurah belum mengetahui tempat kelahiran Mispo Gwijangge, tanpa pembuktian yang kuat.
Menurut saya kasus Mispo Gwijangge, menghancurkan citra nama baik bangsa di mata internasional dalam penegakan hukum, karena Polisi belum punya bukti yang kuat dan banyak rekayasa dalam penegakan hukum.
Saksi-saksi lain juga tidak pernah diperiksa oleh penyidik, misalnya Saudara Jhoni Arung, Kontraktor PT Istaka Karya, dan beberapa orang lain yang merupakan sebagai saksi kunci.

Akhir dari pertemuan itu Asisten Pelapor Khusus sampaikan, kepada saya bahwa, Theo, jangan pernah lupa untuk mencatat dengan baik setiap ancaman yang akan anda alami, oleh siapapun, dan mengirimkannya kepada Pelapor Khusus PBB. Laporan itu akan kami perhatikan dan bahas.

Kami juga akan melindungi setiap Pembela HAMyang ada di setiap daerah konflik dari semua negara. Oleh karena itu. Laporan tersebut diharapkan selalu dikirmkan ke Pelapor Khusus PBB, sehingga kita bisa bahas ancaman itu di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB).

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Human Rights Defender)

Theo Hesegem

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://phaul-heger.blogspot.com/2020/02/menkopolhukam-tidak-etis-mengungkapkan.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Yorrys Raweyai Kritik Mahfud Md Yang Sebut Data Veronica Koman Soal Papua Sampah

Yorrys Raweyai Kritik Mahfud Md Yang Sebut Data Veronica Koman Soal Papua Sampah

papar berkaitan - pada 15/2/2020 - jumlah : 248 hits
Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md menyebut surat dari aktivis HAM Veronica Koman soal data korban ricuh di Papua sampah Anggota DPD RI dari dapil Papua Yorrys Raweyai mengkritik sikap Mahfud Mahfud Md sebagai menteri pembantu presiden tidak ...
Tipu 800 Korban Bos Komplotan Kpk Dan Bin Gadungan Dibekuk Polres Kebumen

Tipu 800 Korban Bos Komplotan Kpk Dan Bin Gadungan Dibekuk Polres Kebumen

papar berkaitan - pada 17/2/2020 - jumlah : 125 hits
AD ditetapkan tersangka oleh Unit Tipiter dari pengembangan tiga tersangka yang terlebih dahulu ditangkap kata Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan Minggu
Memakan Korban Ini Alasan Bayi Dan Balita Tak Boleh Gunakan Perhiasan

Memakan Korban Ini Alasan Bayi Dan Balita Tak Boleh Gunakan Perhiasan

papar berkaitan - pada 17/2/2020 - jumlah : 257 hits
Sebagai orangtua pastinya Mama menginginkan penampilan si Kecil menarik dan menggemaskan Salah satu cara yang ditempuh oleh sebagian orangtua adalah dengan memakaikan bayi perhiasan terutama pada bayi perempuan Kadang hal ini juga dilakukan...
Korban Hoaks Pemulung Ini Ditampar Dan Dituduh Culik Anak Padahal Hanya Numpang Istirahat

Korban Hoaks Pemulung Ini Ditampar Dan Dituduh Culik Anak Padahal Hanya Numpang Istirahat

papar berkaitan - pada 17/2/2020 - jumlah : 178 hits
Viral di media sosial seorang pemulung bernama Irawati yang dituduh menjadi penculik anak Kejadian tak mengenakkan yang dialami Irawati ini dibagikan oleh akun Facebook bernama Cha Andini dan viral hingga dibagikan 17 ribu kali Irawati meru...
Tpnpb Opm Bantah Ada Anggota Yang Tertembak Korban Tewas Itu Warga Sipil

Tpnpb Opm Bantah Ada Anggota Yang Tertembak Korban Tewas Itu Warga Sipil

papar berkaitan - pada 20/2/2020 - jumlah : 299 hits
Pasukan Militer Indonesia Berdalil Tembak Anggota TPNPB Padahal Tembak Masyarakat Sipil di Intan Jaya PapuaSiaran Per KOMNAS TPNPB OPM Per 19 Februari 2020TPNPBNEWSOleh Pimpinan TPNPB Mayjen Lekagak Telenggen Pada Hari ini Tanggal 19 Februa...
5 Ruas Jalan Tol Di Indonesia Yang Sering Makan Korban Wajib Waspada

5 Ruas Jalan Tol Di Indonesia Yang Sering Makan Korban Wajib Waspada

papar berkaitan - pada 20/2/2020 - jumlah : 202 hits
Beberapa ruas jalan tol di Indonesia ternyata menyimpan banyak cerita Banyak kejadian mengerikan terjadi di sana Salah satu yang kerap terjadi adalah kecelakaan
Tragedi Paniai Keluarga Korban Tuntut Keadilan Eks Pejabat Tni Klaim Tak Ada Perintah Dari Atas

Tragedi Paniai Keluarga Korban Tuntut Keadilan Eks Pejabat Tni Klaim Tak Ada Perintah Dari Atas

papar berkaitan - pada 20/2/2020 - jumlah : 187 hits
Kasus pelanggaran HAM berat di Paniai Papua Keluarga korban tuntut keadilan eks pejabat TNI klaim tak ada perintah dari atasKeluarga korban insiden di Paniai Provinsi Papua mendesak kasus yang disimpulkan Komnas HAM sebagai pelanggaran HAM ...
Korban Covid 19 Pertama Di Taiwan

Korban Covid 19 Pertama Di Taiwan

papar berkaitan - pada 17/2/2020 - jumlah : 183 hits
Taipei Seorang lelaki menjadi korban pertama di Taiwan akibat wabak koronavirus baharu Menteri Kesihatannya Chen Shih chung dalam sidang media berkata lelaki berkenaan yang berusia dalam lingkungan 60 tahun tidak memiliki sejarah perjal
Drama Korban Kasih

Drama Korban Kasih

papar berkaitan - pada 16/2/2020 - jumlah : 382 hits
Original Content Korban Kasih adalah sebuah drama bersiri yang berkisahkan air mata pengorbanan cinta dan keluarga Ia adalah drama adaptasi novel karya Fatimah Saidin dan bakal disiarkan melalui slot Ramadan tahun ini di TV1 RTM Drama 30 ep...
Beli Rumah Lebih Jimat Dengan Kempen Hartanah Bumiputera Matrix

Tattoos Raised And Itchy

Bersatu Man Demands Dnb Exit Strategy For U Mobile

Khutbah Jumat Jumadil Awal Tangis Ibnu Rawahah Jelang Perang Mu Tah

Tattoos Portland Maine

Bertolak Ansurlah

Kisah Adv 160 Pengajaran Dari Bateri Lemah

Haram Guna Dan Jual Vape Dewan Pemuda Pas Pahang Zahir Sokongan Penuh Terhadap Titah Sultan


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Mixology Vape S Commitment To Quality Crafting The Best Vape Flavours Nz

Pensyarah Didakwa Hina Nabi Jawi Turut Buka Siasatan

Murid Buktikan Pada Guru Lembu Makan Martabak

The Difference In The Concept Of Illicit Relationship Between Muslims And Non Muslims

Tiada Masalah Pas Ketuai Pn Tapi Bincang Dulu Kata Pemimpin Bersatu

Cek Pertama Dari Google Adsense