Menilai Jumlah Air Kencing Yang Tinggal Selepas Kencing Pada Pesakit Dengan C
Pengantar
Masalah saluran kemih bawah, baik berupa gejala penyimpanan atau pengosongan, sering dialami oleh pasien dengan penyakit pembuluh darah otak (strok). Gejala-gejala ini bisa bervariasi tergantung pada tahap penyakit atau jenis strok yang dialami, seperti infark serebral (IS) atau perdarahan serebral (PS). Saat pasien dalam fase akut, sering kali mereka mengalami gejala penyimpanan, seperti retensi urin atau volume sisa urin setelah buang air yang meningkat. Oleh karena itu, sering kali kateter urin dimasukkan untuk membantu pasien ini.
Di Jepang, untuk menghindari penggunaan kateter urin jangka panjang yang tidak perlu, tim multidisiplin khusus terlibat dalam menangani pasien yang diduga mengalami masalah saluran kemih bawah. Tim ini terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, dan terapis okupasi. Setiap minggu, tim kami berkumpul untuk membahas gejala saluran kemih bawah pada pasien dengan penyakit pembuluh darah otak. Misalnya, fisioterapis dan terapis okupasi membantu pasien agar tetap mandiri dalam prosedur buang air, sementara perawat mengukur volume sisa urin dan memberikan kateterisasi intermiten bersih, dan dokter yang meresepkan obat-obatan. Di rumah sakit kami, tim mendukung pasien dari berbagai aspek untuk meningkatkan fungsi buang air mereka.
Studi ini meneliti perubahan volume sisa urin setelah pasien mengalami stroke di fase akut.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pusat Medis Universitas Wanita Tokyo di Yachiyo, Jepang, dan disetujui oleh Dewan Peninjau Etik di universitas tersebut. Kami tidak memerlukan persetujuan tertulis dari pasien untuk meninjau catatan medis mereka, karena ini adalah studi retrospektif. Namun, kami mempublikasikan informasi tentang studi ini di situs web rumah sakit untuk transparansi. Data pasien diambil dan disimpan di drive bersama yang dilindungi kata sandi, yang hanya bisa diakses oleh anggota tim yang terlibat.
Kami memeriksa volume sisa urin pada 65 pasien yang dirawat di Unit Bedah Saraf dari September 2021 hingga Agustus 2023. Pasien yang menderita diabetes mellitus berat dan pembesaran prostat jinak dengan volume lebih dari 30 g dikeluarkan dari studi. Dari 65 pasien yang terdaftar, 31 mengalami IS dan 34 mengalami PS. Semua pasien ini memiliki kateter urin setelah stroke dan mendapat intervensi dari tim multidisiplin. Kateter urin dikeluarkan sebelum tim melakukan pemeriksaan rutin setiap minggu. Tim multidisiplin mengukur volume sisa urin menggunakan perangkat ultrasound. Jika volumenya kurang dari 100 mL, kateter tidak perlu dipasang kembali. Namun, jika volume sisa urin ≥100 mL, kami akan melakukan pemasangan kembali kateter atau kateterisasi intermiten bersih, dengan atau tanpa pemberian obat.
Kami membandingkan data seperti jenis kelamin, usia, waktu antara onset stroke dan intervensi pertama, serta volume sisa urin pada intervensi pertama antara pasien IS dan PS.
Hasil
Dari 65 pasien, 37 adalah pria dan 28 wanita. Usia rata-rata pasiennya sekitar 79 tahun untuk IS dan 75,5 tahun untuk PS. Rata-rata waktu dari onset stroke hingga intervensi pertama adalah sekitar 7 hari untuk IS dan 9 hari untuk PS, dengan volume sisa urin rata-rata 300 mL dan 365 mL. Terdapat 52% pasien yang tidak menerima obat untuk mengatasi masalah saluran kemih. Tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok dalam hal usia, waktu intervensi, volume sisa urin, atau pilihan pengobatan.
Diskusi
Studi ini menunjukkan bahwa retensi urin berlangsung umum di kalangan pasien stroke selama fase akut. Misalnya, sekitar 20% pasien dilaporkan mengalami masalah ini. Tim multidisiplin kami sangat penting untuk membantu mengatasi masalah ini dengan mengukur volume sisa urin secara teratur dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Berdasarkan perhitungan menggunakan estimator Kaplan-Meier, rata-rata waktu yang dibutuhkan agar volume sisa urin menjadi kurang dari 100 mL adalah sekitar 16,5 hari untuk IS dan 15,5 hari untuk PS. Kami berasumsi bahwa kateter dapat dihilangkan dalam waktu sekitar 75 hari setelah stroke, baik pada pasien IS maupun PS.
Kami juga menemukan bahwa kerusakan di area yang lebih berhubungan dengan pengontrolan fungsi kemih di otak, seperti pusat micturition pontin dan lobus frontal, berpengaruh pada volume sisa urin. Misalnya, beberapa pasien dengan kerusakan lobus frontal mencatat volume sisa urin yang sangat tinggi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pasien stroke mengalami peningkatan volume sisa urine di fase akut, namun volume ini diharapkan bisa berkurang menjadi di bawah 100 mL dalam waktu 75 hari. Tim multidisiplin terbukti sangat berguna dalam menangani masalah ini dan membantu pasien agar tidak perlu menggunakan kateter urin secara terus-menerus.
Jika Anda pernah mengalami masalah terkait ini atau tahu seseorang yang melakukannya, penting untuk mengetahuinya dan mencari bantuan profesional agar tidak berlarut-larut. Menjaga kesehatan saluran kemih adalah bagian penting dari pemulihan setelah stroke.
Source link
The post Menilai Jumlah Air Kencing yang Tinggal Selepas Kencing pada Pesakit dengan C appeared first on Edisi Viral Plus.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://plus.edisiviral.com/menilai-jumlah-air-kencing-yang-tinggal-selepas-kencing-pada-pesakit-dengan-c/