Laksana Pelan Tindakan Pendidikan Kebangsaan Pasca Covid 19 Segera Maszlee

---

SHAH ALAM - Dr. Maszlee Malik, bekas Menteri Pendidikan, menekankan perlunya kerajaan melaksanakan Pelan Tindakan Pendidikan Kebangsaan pasca Covid-19 untuk menangani masalah tingkat keciciran yang tinggi di sekolah, terutama di peringkat menengah

Beliau mengungkapkan bahwa isu ini telah ia sampaikan di Parlimen, media, dan berbagai forum awam sejak tahun 2021

"Apakah kita memiliki data yang memvalidasi pernyataan tersebut? (merujuk pada laporan Timbalan Menteri Pendidikan, Lim Hui Ying) bahwa hingga Juni 2022, tingkat keciciran di seluruh negara mencapai 0.99 peratus di peringkat sekolah menengah, sedangkan di peringkat sekolah rendah hanya 0.07 peratus?"
"Persoalannya, indikator apa yang menunjukkan bahawa kadar kemiskinan kita sudah sedemikian parah sehingga beri impak negatif pada pendidikan? Dan apakah masalah kemiskinan ini merupakan fenomena baru atau telah ada sejak lama?"
"Ini menunjukkan bahwa jika ini adalah impak langsung dari wabak Covid-19 yang melanda ekonomi negara, maka ini merupakan penyebab utama dan memiliki impak berantai yang tidak hanya mempengaruhi pendidikan," ungkapnya kepada Sinar Harian pada hari Selasa

Dalam konteks ini, Maszlee menegaskan bahwa kerajaan perlu menerapkan pendekatan yang komprehensif dan terpadu dalam menangani masalah ini

Ia berpendapat bahawa Pelan Tindakan Pendidikan Kebangsaan pasca Covid-19 yang disusun harus melibatkan berbagai pakar dari berbagai bidang

"Tidak peduli ideologi, politik, kementerian, atau kepakaran tertentu, kerana masalah ini sangat penting untuk masa depan negara kita."
"Selain itu, Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, juga telah memerintahkan hal yang sama demi menyelamatkan masa depan pendidikan negara," tegasnya

Menurut Maszlee, beliau sebelum ini telah mengemukakan penyataan polisi berupa pelan jangka masa panjang pendidikan pasca Covid-19 yang komprehensif kepada kerajaan dan Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM)

"Tetapi malangnya, Perdana Menteri dan Menteri KPM pada waktu itu hanya memekakkan telinga dan lebih sibuk berpolitik," katanya

---