Kisah Ukasyah Dengan Nabi Muhammad S A W
Allahuma Solli'alaa Sayyidina Muhammad
Wa'AlaAli Sayyidina Muhammad.
Cerita yang tak pernah ada bosannya
Mohon Baca yaa...
Sangat Mengharukan...
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan baginda sangat lemah.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dgn para Sahabat.
Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt Taushiyah dari Rasulullah SAW.
Baginda duduk dgn lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat,
menahan sakit yg tengah dideritanya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kpdmu,
bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah?"
Semua Sahabat menjwb dgn suara bersemangat,
"Benar wahai Rasulullah,
Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi,
dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan yang menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya,
aku akan pergi menemui Allah SWT,
Dan sblm aku pergi,
aku ingin menyelesaikan segala urusan dgn manusia.
Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua.
Adakah aku berhutang kepada kalian?
Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.
Karena aku tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan berhutang dgn manusia."
Ketika itu semua para Sahabat diam,
dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yg banyak berhutang kepada Rasulullah".
Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH,
seorg sahabat, bekas samseng sblm masuk Islam, dan
dia berkata:
"Ya Rasulullah...
Aku ingin sampaikan masalah ini.
Seandainya ini dianggap hutang,
Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa2".
Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".
Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda.
Tetapi cemeti tsb tidak kena pada belakang kuda,
Tapi terkena pada dadaku,
Kerana ketika itu aku berdiri di belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".
Mendengar itu,
Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yg sama."
Dengan suara yang agak tinggi,
Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."
Ukasyah se akan2 tidak merasa bersalah mengatakan demikian.
Sedangkan ketika itu sebahagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah.
"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.
Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cemeti di rumah Fatimah, anaknya.
Bilal meminta cemeti itu dari Fatimah,
Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cemeti ini wahai Bilal?"
Bilal menjwb dengan nada sedih: "Cemeti ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah."
Terperanjat dan menangislah Fatimah, seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah?
Ayahku sedang sakit,
kalau mau memukul,
pukullah aku anaknya".
Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".
Bilal membawa cemeti tersebut ke Masjid lalu diberikannya kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cemeti itu,
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba2, Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ukasyah... kalau kamu hendak memukul,
pukullah aku..!!
Aku adalah orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW sampaikan.
Akulah sahabatnya di kala suka dan duka.
Kalau engkau hendak memukul,
maka pukullah aku".
Rasulullah SAW bersabda: "Duduklah wahai Abu Bakar.
Ini urusan antara aku dgn Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
"Ukasyah...
kalau engkau mau mukul, pukullah aku.
Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad,
bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya.
Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW.
Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah,
maka langkahi dulu mayatku..!!"
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, dan tiba2 berdirilah Ali bin Abu Talib, sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja.
Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali,
ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah semakin dekat dgn Rasulullah SAW. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.
Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon...
"Wahai Pak cik,
pukullah kami Pak cik, nenda kami sedang sakit,
Pukullah kami saja wahai Pak cik,
sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah SAW.
Dengan memukul kami, sesungguhnya itu sama dengan menyakiti nenda kami,, wahai Pak cik."
Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai Cucu2 kesayanganku, duduklah kalian.
Ini urusan nenda dengan Pak cik Ukasyah".
Begitu sampai di tangga mimbar,
dengan lantang Ukasyah berkata:
"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!"
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah SAW didudukkan pada sebuah kursi,
lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju,
Ya Rasulullah."
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlengah2 dalam keadaan lemah, Rasulullah SAW membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah; tetapi ada beberapa ketul batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar...
Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah,
Segeralah dan janganlah kamu berlebih2an.
Nanti Allah SWT akan murka padamu."
Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW,, Cemeti di tangannya di buangnya jauh2. Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat2nya,, sambil menangis se mahu2nya...lalu ia berkata:
"Ya Rasulullah, Ampunilah aku,
Maafkanlah aku;
Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukan ini, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu...
Karena Engkau pernah mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya."
Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu.
Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Dan sungguhnya aku amat takut dengan api neraka.
Maafkan aku ya Rasulullah..."
Rasulullah SAW dgn senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat Ahli Syurga, maka lihatlah Ukasyah..!!"
Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat berganti ganti memeluk Rasulullah SAW.
SEMOGA dengan membaca ini, Apabila Air mata Anda Menitis, ini membuktikan Kecintaan kita kepada Kekasih Allah SWT...
Dan Semoga Menjadi Saksi Kelak Di Hadapan Rasulullah
Bahawasanya Kita Cinta Kepada Baginda
اللّٰهم صَلِّ عَلَی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدﷺ
Allahumma Solli 'alaa Sayyidina Muhammad.
Wa'AlaAli Sayyidina Muhammad
Semoga Allah SWT selalu meredhai kita semua. Aamiin..
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.sedapnya-makan.com/2021/10/kisah-ukasyah-dengan-nabi-muhammad-saw.html