Kisah Tragis Pasangan Kembar Lima Dionne
Mendengar tentang bayi tabung pada saat sekarang tentu bukan lagi sebuah hal yang aneh, tapi tentu akan berbeda dengan keadaan di tahun 1930-an, dimana hal itu tentu merupakan sesuatu yang ajaib. Memiliki bayi kembar dua saja saat itu sudah dianggap sesuatu hal yang luar biasa, apalagi jika keduanya berhasil selamat. Hal demikian pula yang terjadi saat bayi kembar lima dilahirkan dari seorang wanita di Ontario, Canada, dunia saat itu seolah terpana mendapat kabar tersebut.
Bayi-bayi perempuan yang rata-rata memiliki berat sekitar 1,2 kilogram ini lahir dua bulan lebih awal dari seharusnya, alias prematur. Tapi bersyukur mereka masih bisa melewati rintangan yang ada dengan bantuan donor ASI dan tenaga perawat dari Palang Merah Kanada hingga kabar ini menjadi sebuah sensasi baru bagi dunia. Kelimanya dianggap sebagai sebuah keajaiban, dan di era depresi-represi saat itu, lahirnya bayi kembar lima ini dianggap sebuah simbol harapan.
Sebuah hal yang sangat bagus didengar, pada awalnya, tapi itu tak berlangsung lama sebelum semuanya itu menjadi gelap.
Bayi-bayi itu (bernama Annette, Cecile, Emilie, Marie, dan Yvonne) menarik perhatian pemerintah ketika memasuki usia empat bulan. Setelah menyatakan bahwa orang tua tidak mampu untuk merawat, kelima bayi tersebut lantas dipindah ke sebuah rumah yang berada dekat dengan rumah sakit tempat mereka dilahirkan. Di tempat tersebut, mereka berada di bawah pengawasan 'sepasukan kecil' dokter dan perawat, yang terus menjalankan pemeriksaan ilmiah terhadap kelima bayi tersebut.
Dokter mencatat hal-hal seperti adanya kecenderungan bayi-bayi perempuan itu memiliki pasangan satu dengan lainnya, dan ada dua pasang bayi yang lahir di kantung ketuban yang sama hingga mereka memiliki kedekatan satu dengan lainnya. Untuk bayi kelima yang tak memiliki pasangan, dokter menduga ada bayi keenam yang telah mengalami keguguran. Para dokter itu pun mencatat kesamaan fisik dan perbedaan kepribadian di antara kelimanya, hingga seolah mereka ini menjadi daya tarik wisata utama.
Antara tahun 1934 hingga 1943, sudah ada sekitar tiga juta orang yang sengaja datang untuk melihat melalui jendela kaca ke tempat dimana kelima anak tersebut dibesarkan. Terkadang, anak-anak perempuan ini dibawa keluar, berpakaian sama, dan diperkenalkan kepada pengunjung. Meskipun orang tua mereka tinggal di seberang jalan, tapi mereka nyaris tak pernah pulang ke rumah. Ayah mereka, Oliva, berjualan kartu pos dan berbagai barang dagangan, dimana terdapat foto-doto dari kelima anak kembar tersebut yang berlisensi dari sebuah perusahaan yang memproduksi segala sesuatu, mulai dari oatmeal hingga sabun cuci piring. Serangkaian boneka pun dibuat berdasarkanm kemiripan mereka, dan surat penggemar terus meng-update pada dunia mengenai tumbuh-kembang anak-anak ini, sementara foto-foto mereka pun dicetak untuk disebar hingga ke seluruh dunia.
Keluarga dan warga kota pun mendapat keuntungan. Hingga saat itu, diperkirakan keberadaan kembar lima ini sudah memberikan keuntungan hingga sekitar $ 500 juta (Rp 6,5 miliar) dari para pengunjung yang sengaja berwisata menyaksikan fenomena ini.
Semua hal tersebut berlangsung hingga anak-anak ini berusia sekitar sembilan tahun, ketika akhirnya mereka dikembalikan pada orang tuanya. Kehidupan pun tak lagi berjalan baik. Beranjak dewasa, kelimanya mulai mendapat kepahitan dari orang tua mereka yang selalu mengatakan bahwa kehidupan lebih baik sebelum kelimanya lahir. Anak-anak tersebut pun akhirnya menulis buku tentang pengalaman dalam pertumbuhan mereka, dan untuk pertama kalinya pula mereka menyatakan bahwa telah mengalami kekerasan se**ual dari ayah mereka. Uang yang pernah dikumpulkan saat kelima anak tersebut 'dipamerkan' pun sebagian besar hilang saat hendak diserahkan pada kelimanya, dimana saat itu pun mereka begitu tertutup hingga tak lagi mengetahui perbedaan antara nikel dan seperempat.
Merasa tak nyaman dengan keadaan keluarga, kelimanya memutuskan untuk meninggalkan keluarga secepatnya. Emilie yang memutuskan untuk menjadi seorang biarawati, meninggal pada tahun 1954 setelah sebelumnya mengalami kejang. Marie meninggal di tahun 1970 akibat mengalami pembekuan darah. Yvonne meninggal di tahun 2001. Meskipun tiga dari kembar lima ini sempat menikah dan memiliki anak, tapi mereka masih tetap dihantui oleh proses pertumbuhan masa kecil mereka ketika harus tumbuh di balik dinding kaca dan menjadi pajangan untuk jutaan mata pengunjung.
foto-foto: 1-2-3sumber:Dionne quintupletsThe Story of the Dionne QuintupletsThe first quintuplets were put in a human zoo
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://adanyata.blogspot.com/2015/07/kisah-tragis-pasangan-kembar-lima-dionne.html