Kisah Syekh Ali Jaber Jadi Wni Dari Dimintai Rp150 Juta Hingga Gratis Berkat Sby
Meninggalnya Syekh Ali Jaber menyisakan duka mendalam di sebagian besar masyarakat Indonesia. Kenangan saat Syekh Ali Jaber menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pun masih membekas di hati publik.
Dalam sebuah unggahan, Syekh Ali Jaber pernah membagikan foto saat ia memegang empat buah paspor Indonesia. Dalam unggahan itu, Syekh Ali Jaber terlihat sangat bahagia saat akhirnya bisa memegang paspor Indonesia dan resmi menjadi WNI.
Diketahui, Syekh Ali Jaber sendiri sebelumnya merupakan warga negara Arab Saudi. Ia lahir 3 Februari 1976 di Madinah. Syekh Ali Jaber sendiri mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan akhirnya ia resmi menjadi WNI pada tahun 2012.
Kisah saat Syekh Ali Jaber saat menjadi WNI rupanya menarik. Dalam sebuah kesempatan ceramah, Syekh Ali Jaber mengungkap jika ia pernah ditawari untuk dibantu proses menjadi WNI, namun dimintakan sejumlah uang dengan nominal yang cukup banyak.
Namun, berkat takdir Allah, kata dia, akhirnya proses untuk jadi WNI ternyata lebih mudah dan gratis lantaran ditawari oleh Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Bermula saat menghadiri buka puasa bersama Presiden SBY
Syekh Ali Jaber mengisahkan, kejadian itu bermula saat ia menghadiri undangan buka puasa bersama Presiden SBY, yang juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Kedubes negara sahabat.
“Tahun 2011, saya diundang buka puasa bersama bapak Presiden SBY. Saya duduk bersama Dubes Saudi, Dubes Yaman, Dubes Mesir. Tidak jauh, ada bapak Presiden, Ketua DPR, MPR,” kata dia mengawali cerita, dikutip dari kanal YouTube Haziq Channel pada Jumat 15 Januari 2021.
Syekh Ali Jaber pun ternyata diminta untuk mengisi kultum sebelum buka puasa sebab orang yang sebelumnya ditugaskan untuk mengisi kultum tidak hadir karena macet.
Sempat kaget dan bingung, lantaran harus mengisi ceramah di depan presiden, Syekh Ali Jaber akhirnya mengiyakan permintaan itu. “Akhirnya saya beranikan diri untuk berbicara,” kata dia.
Lanjut cerita, ia disuruh oleh protokol presiden untuk berceramah selama 10 menit. Namun ketika sudah selesai, ternyata protokol salah hitung dan magrib baru akan mulai 40 menit lagi.
Ketika itu, ia pun diminta lagi untuk memimpin zikir, salawat dan kegiatan lainnya. Waktu menuju magrib masih banyak, Syekh Ali Jaber pun diminta lagi untuk mengisi ceramah yang kedua kalinya.
Namun sebelum ceramah yang kedua ini mulai, Syekh Ali Jaber mengaku sempat melihat Presiden SBY kaget ketika ia mulai berbicara Bahasa Indonesia.
“Saya kaget, satu acara, dua kali isi kultum. Jadi saya naik lagi untuk isi kultum. Sebelum ceramah pembukaan pakai bahasa Arab. Ketika itu, bapak presiden mengambil alat terjemahan di depannya,” kata dia.
“Begitu saya berkata ‘Yang saya muliakan, yang saya cintai, ayah kami, Bapak Presiden Republik Indonesia’, beliau (SBY) kaget dan langsung turunkan alat terjemahannya,” tutur Syekh Ali Jaber.
Karena saat itu, menurut Syekh Ali, SBY melihat dirinya secara penampilan bukan seperti orang Indonesia, makanya ia kaget.
Ditawari WNI tapi diminta Rp 150 juta
Setelah itu, Syekh Ali Jaber dipanggil presiden dan duduk di sebelahnya sembari berbuka puasa. Ketika di tengah obrolan, ternyata Syekh Ali Jaber langsung ditawari untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Ia mengaku sempat kaget dengan tawaran ini.
“Dan Subhanallah saya mendapatkan kejutan yang luar biasa. Langsung beliau (SBY) berkata; ‘Mau nggak (jadi) Warga Negara Indonesia?’ Saya jujur kaget,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan sebelumnya pernah ada yang menawari untuk membantu proses menjadi WNI namun ia dimintai uang dengan nominal yang tak sedikit.
“Karena sebelumnya, ada yang menawarkan membantu untuk proses jadi WNI, tapi minta Rp150 juta. Tapi akhirnya Allah kasih saya gratis, dan presiden langsung yang menawarkan.”
Ia pun kemudian menjelaskan alasan SBY menawarkan status kewarganegaraan kepadanya.
“Kami (pemerintah) sudah memberi warga negara kepada pemain bola, sampai sekarang belum pernah juara. Kalah mulu. Mudah-mudahan kami memberi warga negara (kepada Syekh Ali Jaber), mudah-mudahan bisa jadi manfaat bagi Indonesia,” ujar Syekh Ali menirukan perkataan SBY.
Namun bukan hal yang mudah menjadi WNI, Syekh Ali Jaber kemudian memiliki tantangan yaitu harus mundur sebagai warga negara Arab Saudi. Tapi akhirnya, setelah berunding dengan guru dan keluarganya di Arab, ia pun memutuskan untuk memilih menjadi WNI.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.bagibagi.info/2021/01/kisah-syekh-ali-jaber-jadi-wni-dari.html