Kisah Pemilu Caleg Gagal Banyak Hutang Niat Jual Ginjal Hingga Berakhir Bunuh Diri


Satu hal yang niscaya terjadi dalam pemilu legislatif 2019 adalah adanya calon-calon anggota legislatif (caleg yang gagal mendapat suara ke parlemen).
Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi kejiwaan caleg gagal.
Kadang juga keruntuhan kondisi ekonomi akibat dana besar yang digunakan untuk kampanye sehingga caleg punya utang dimana mana.
Apalagi, jika dana kampanye tersebut berasal dari utang yang jumlahnya sangat besar.
Ada yang menerimanya dengan lapang dada, ada pula yang tidak terima dengan perolehan suara yang jauh dari harapan.
Nah, ada banyak kisah menarik seputar mereka yang harus berada di pihak yang kalah dalam pemilu 2014 silam. Ada cerita lucu. Ada pula cerita tragis.
Kisah-kisah para calon anggota legislatif alias caleg pada Pemilu 2014 dapat menarik untuk kembali kita simak.
1. Jual Ginjal Untuk Bayar Utang
Seperti yang terjadi pda seorang caleg asal Pekalongan berikut ini pada pemilu legislatif 2014 silam.
Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Dikejar utang dana kampanye,  caleg gagal ingin jual ginjal miliknya.
Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD sehingga kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.
Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi sejumlah utangnya sekitar Rp 420 juta.
Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.
“Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di Stasiun Jatinegara,” ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/5/2014), di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.
Ia mengaku hanya membawa delapan setel di tas kopor berwarna coklatnya.
Selain itu, tas hitam kecilnya untuk menyimpan satu charger untuk pengisian baterai gadget Samsung Mega dan BlackBerry Torch hitamnya.
Ia juga membawa baju batik warna biru ala Partai Demokrat serta celana bahan berwarna hitam.
“Awalnya, saya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan,” tutur pemuda yang sudah tiga tahun bekerja sebagai asisten pribadi anggota DPR dari Partai Demokrat itu.
“Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya Karang Taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri.”
Akhirnya, Chandra langsung mendaftarkan ke KPU setempat. Tentunya sambil terpaksa dibebani  utang dana kampanye. Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itu pun sisa suara.
“Enggak sesuai harapan, Mas, karena partainya juga sedang digunjang-ganjing info tak sedap,” jelas caleg gagal yang ingin menjual ginjalnya ini.
“Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara.”
Sementara kedua orangtuanya, ayahnya pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta sekaligus penjual sayur, juga sempat memberikan dana kepadanya sebesar Rp180 juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya kampanye.
Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal. Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.
Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye. Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.
“Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp 420 juta. Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014,” jelasnya.
Chandra, caleg gagal ingin menjual ginjalnya seharga Rp420 juta, senilai dengan total utangnya.
“Saya realistis, harga ginjal sesuai dengan nominal utang senilai Rp 420 juta,” katanya.
2. Tarik Buku Tabungan
Kisah-kisah caleg gagal berikut ini merupakan kisah pada Pemilu 2014. Politik uang, meski dilarang, kerap dipraktikan oleh para caleg karena diyakini ampuh mengeruk suara.
Itulah yang dilakukan oleh salah satu caleg parpol berinisial Y di kota Bogor.
Melalui SB yang merupakan tim suksesnya, Y membagikan ratusan buku tabungan di Kampung Muara, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat senilai Rp 50 ribu setiap buku.
Namun, hasil perhitungan suara ternyata berkata lain bagi Y. Dari total DPT yang mencapai 900 suara, Y hanya mampu meraih 10 suara.
Tanpa merasa malu, Y memutuskan untuk menarik kembali setiap buku tabungan yang sudah dibagikannya sebelum Pemilu.
3. Sembunyi di Rumah Ketua Partai
Sementara itu di Banda Aceh, para caleg gagal memilih untuk bersembunyi di rumah ketua partai.
Alasannya, keenam caleg tersebut belum bisa membayar uang saksi yang diminta oleh mereka untuk menjaga TPS.
Salah satu dari caleg gagal tersebut mengaku dirinya merasa diteror oleh para saksi yang meminta honor saksi, yang dia akui tak bisa dibayarnya karena dirinya sudah kehabisan uang.
“Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai,” ujarnya seperti dilansir INTISARI dari Antara.
4. Gangguan Jiwa
Kekalahan dalam Pemilu juga bisa mengakibatkan pada tekanan jiwa pada para caleg gagal. Salah satu kisahnya adalah caleg gagal asal Dapil Tangerang.
Caleg pria yang diketahui berusia 40 tahun tersebut langsung marah-marah saat mengetahui dirinya gagal melaju ke Senayan.
Sore harinya usai pencoblosan, dia langsung stres dan merangkak di pinggir jalan sambil membawa cangkir meminta uang kepada setiap orang yang lewat.
Kalimat yang diucapkannya: “Kembalikan uang saya.”
5. Ibu Muda Bunuh Diri
Kisah lebih tragis dialami seorang ibu muda yang merupakan caleg dari Dapil I kota Banjar.
Caleg dengan nomor urut 8 tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya setelah gagal menjadi anggota dewan.
Wanita berinisial S tersebut depresi setelah dirinya dinyatakan gagal memperoleh suara yang sudah ditentukan.
Tak lama berselang setelah hasil perhitungan suara usai, wanita tersebut bunuh diri dan mayatnya ditemukan di sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal, Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.
6. Bawa Lari Kotak Suara
Salah satu contohnya adalah kasus caleg dari PKS, Muhammad Taufiq (50) yang merasa kecewa karena perolehan suaranya jauh dari harapan.
Dengan penuh emosi, Taufiq mengajak Asmad (50) keluar rumah untuk menuju TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
Yang dilakukan keduanya di TPS tersebut sungguh di luar dugaan. Mereka langsung mengambil paksa sebuah kotak suara tanpa permisi.
“Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, seperti dilansir dari Antara.
7. Tarik Bantuan di Mushola
Di Tulungagung, Jawa Timur, seorang caleg yang gagal lolos ke parlemen nekat menarik kembali bantuan yang sudah diberikannya untuk sebuah mushola.
Haji Miftahul Huda, caleg dari Partai Hanura, mengambil kembali sumbangan berupa 2.000 batu bata, 10 zak semen dan satu truk pasir yang saat masa kampanye dia sumbangkan untuk pembangunan mushola di RT 2 RT 2 Desa Majan, Kecamatan Kedung Waru, Tulungagung.
8. Tutup Jalan Perumahan
Sementara itu caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN), Anselmus Petrus Youw, nekat menutup jalan masuk Perumahan Satpol PP di Nabire, Papua Barat, dengan balok kayu, karena warga setempat tidak memilih dirinya.
Bersama puluhan pendukungnya, dia menutup gapura masuk perumahan di Kampung Wadio, Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua. Mereka merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa.
9. Kepala Desa Tutup TK
Kasus caleg gagal di Kolaka, Sulawesi Tenggara, sedikit berbeda. Jika biasanya caleg gagal yang langsung bertindak untuk melampiaskan kekecewaannya, di Kolaka ‘eksekutornya” adalah seorang kepala desa.
Kepala desa tersebut menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini. Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.
Akibat penyegelan ini sebanyak 27 siswa TK terpaksa belajar di rumahnya masing-masing.
10. Mandi Kembang di Padepokan
Selain kisah tersebut di atas ada beberapa caleg yang melakukan antisipasi supaya tidak kecewa bila tak lolos.
Yayat Abdurahman, salah seorang calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Cirebon dari Partai Gerindra, pesimistis lolos Pileg 2019. Yayat tak menyangka perolehan suaranya tak sesuai target.
Kebimbangan Yayat itu menuntunnya menuju ke Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jabar.
“Harus ada keyakinan dalam diri saat maju pileg. Kalau gelisah sih tidak, cuma ada rasa tidak optimis atau bimbang,” kata Yayat usai melakoni ritual mandi kembang di Padepokan Anti Galau, Jumat (19/4/2019)
Yayat mengaku maju sebagai caleg bermodal keyakinan dan jaringan.
“Kemungkinan suara sih biasa-biasa saja. Karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya kepercayaan diri, keluarga, teman dan sahabat,” katanya.
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/kisah-pemilu-caleg-gagal-banyak-hutang-niat-jual-ginjal-hingga-berakhir-bunuh-diri/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Kisah Pemilu Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp 420 Juta

Kisah Pemilu Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp 420 Juta

papar berkaitan - pada 18/4/2019 - jumlah : 277 hits
Salah satu hal yang niscaya terjadi dalam pemilu legislatif 2019 adalah adanya calon calon anggota legislatif yang gagal mendapat suara yang cukup untuknya lolos ke parlemen Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi kejiwaan dari si cale...
Kisah Pemilu Caleg Gagal Alami Stres Bahkan Ada Yang Bunuh Diri

Kisah Pemilu Caleg Gagal Alami Stres Bahkan Ada Yang Bunuh Diri

papar berkaitan - pada 18/4/2019 - jumlah : 196 hits
Kisah para calon anggota legislatif alias caleg yang gagal sering kali muncul dengan berbagai macam cerita Ada yang menerimanya dengan lapang dada ada pula yang tidak terima dengan perolehan suara yang jauh dari harapan Jika sebelumnya dice...
Kisah Pemilu Utang Kampanye Nyaris Setengah Milyar Caleg Gagal Ini Frustasi Dikejar Rentenir

Kisah Pemilu Utang Kampanye Nyaris Setengah Milyar Caleg Gagal Ini Frustasi Dikejar Rentenir

papar berkaitan - pada 19/4/2019 - jumlah : 258 hits
Caleg yang gagal dalam pemilu legislatif kerap meninggalkan kisah pilu Cerita seperti ini sudah seringkali terdengar Mereka gagal karena tak mendapat suara yang cukup untuknya lolos ke parlemen Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi k...
Usai Bunuh Wanita Di Hotel Media Sheraton Pelaku Bakar Diri Hingga Tewas

Usai Bunuh Wanita Di Hotel Media Sheraton Pelaku Bakar Diri Hingga Tewas

papar berkaitan - pada 25/4/2019 - jumlah : 218 hits
Arie menambahkan hal ini juga berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang menguatkan indikasi keterlibatan Dian Di mana pelaku juga mencuci tangannya Selain itu juga istri dari pelaku juga yang sempat diperiksa mengaku kalau dirinya dap...
Kisah Caleg Gagal Dikejar Kejar Rentenir Tidur Dengan Tunawisma Dan Uangnya Tinggal Rp 19 Ribu

Kisah Caleg Gagal Dikejar Kejar Rentenir Tidur Dengan Tunawisma Dan Uangnya Tinggal Rp 19 Ribu

papar berkaitan - pada 22/4/2019 - jumlah : 267 hits
Pemilu 2019 kali ini meninggalkan berbagai macam kisah pilu bagi caleg gagal Di Kelurahan Tomolou Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara misalnya warga tiba tiba mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan caleg DPR RI bernama Achmad Hatari Ju...
Zahid Pemimpin Jepun Bunuh Diri Bila Gagal Pinda Perlembagaan

Zahid Pemimpin Jepun Bunuh Diri Bila Gagal Pinda Perlembagaan

papar berkaitan - pada 12/4/2019 - jumlah : 313 hits
Presiden Umno Zahid Hamidi mendakwa pemimpin Jepun melakukan harakiri atau bunuh diri jika gagal mendapat sokongan majoriti bagi meminda perlembagaan Zahid berkata demikian mengulas kegagalan kerajaan Pakatan Harapan meminda Rang Undang und...
Ptptn Terlalu Berharga Untuk Gagal Walau Dibebani Hutang Besar

Ptptn Terlalu Berharga Untuk Gagal Walau Dibebani Hutang Besar

papar berkaitan - pada 8/4/2019 - jumlah : 228 hits
KUALA LUMPUR Kerajaan Pakatan Harapan bakal menghampiri detik setahun pemerintahannya bulan depan tempoh yang sarat dengan pelbagai perkembangan serta isu yang perlu ditangani Walaupun tanggung jawab yang digalas itu tidak semudah dijangkak...
Fakta Terbaru Siswi Smp Dikeroyok Siswi Sma Guru Ungkap Sifat Audrey Hingga Masalah Hutang

Fakta Terbaru Siswi Smp Dikeroyok Siswi Sma Guru Ungkap Sifat Audrey Hingga Masalah Hutang

papar berkaitan - pada 11/4/2019 - jumlah : 253 hits
Kasus pengeroyokan dan penganiayaan Siswi SMP di Pontianak Kalimantan Barat menggemparkan masyarakat Indonesia beberapa waktu terakhir Adapun berita tentang korban Audrey terus mengisi update laman di internet Kejadian ini pun viral di medi...
Court Allows Forfeiture Of Rm1 1mil From Illegal Deposit Taking Scheme Investors

Wanita Mca Calls On Govt To Tackle Brain Drain Generate Job Opportunities

Keningau Fa Buat Kejutan Gol Awal

Gsk Raya Open House Dan Minggu Imunisasi Sedunia

Muda Slams Pro Israel Us Professor S Remark At Local Varsity Talk

The Dab 1a A Limited Edition Electric Production Motorcycle From France

Beli Rak Rempah 3 Tingkat

Nearly 500 Lawsuits Filed Against Sabah Govt Hajiji



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Puaka Cuti Semester Slot Lestary TV3

Biodata Rozana Rozek TV Youtuber Resipi

8 Istilah Jerman Yang Kita Rakyat Malaysia Kerap Gunakan

Biodata Aizat Saha Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3 Personaliti TikTok

Kenapa Platipus Haiwan Yang Membuatkan Saintis Merasa Hairan


Karakteristik Generasi Z Memahami Cara Mereka Mendapatkan Informasi

Pertama Kali Guna Servis Cuci Karpet

Kmum Dakwa Insiden Syarahan Pro Israel Disengajakan

Kronologi Serangan Israel Terhadap Iran

Of Second Rate White People And Malaysia Pushing For Genocide

Malaysia Weighs Casino Licence To Revive Forest City