Kisah 2 Polisi Meninggal Sesaat Setelah Sholat Kebaikannya Membekas
Ada kisah yang bisa jadi mengiris hati Anda. Kisah tersebut tentang polisi yang meninggal setelah menunaikan ibadah salat.
Memang, kematian tak bisa ditebak. Bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Satu di antaranya, kabar duka seorang polisi yang bertugas di Polres Bandung.
Dialah Aiptu Cecep, meninggal setelah menunaikan salat Duha, Rabu (10/7/2019).
Sebelum meninggal, Aiptu Cecep memang merasa kesakitan pada bagian kirinya.
Mendengar kabar tersebut, pihak Urkes Polres Bandung pun bergegas menuju Masjid al-Fathu Soreang, Kabupaten Bandung.
Tampak anggota polres Bandung tengah membopong Aiptu Cecep, Anggota Bhabinkamtibmas yang meninggal usai upacara hari Bhayangkara ke-73
Namun, nyawanya tak tertolong. Saat diperiksa, ia sudah meninggal dunia. Meninggalnya Aiptu Cecep diduga akibat kelelahan.
Sebelumnya, ia terlibat dalam rangkaian Upadara HUT ke-73 Bhayangkara.
Acara tersebut dilakukan tingkat Polres Bandung di Lapang Upakarti, yang berada di kawasan Pemkab Bandung.
Walaupun kini sudah tiada, kebaikan Aiptu Cecep tetap membekas bagi orang di sekitarnya.
Ia dikenal sebagai polisi yang sangat baik. Tak hanya itu, Aiptu Cecep pun selalu menunjukkan tanggung jawab atas segala perintah.
Dalam kesehariannya, ia menjalin hubungan dekat dengan masyarakat sekitar. Selain itu, ia pun dekat dengan para tokoh setempat.
Selain Aiptu cecep, ada pula polisi lain yang sebelumnya sempat menjadi perbincangan.
Polisi tersebut meninggal sesaat setelah salat subuh, pada 24 Juni 2018.
Ia adalah Brigpol Furkan, ajudan Kapolda Nusa Tenggara Timur, yang tinggal di Kupang.
Brigpol Furkan mengalami kejang-kejang sesaat setelah menunaikan ibadah salat.
Kemudian tubuhnya pun ambruk. Hal itu membuat istrinya, Rina Desiana panik.
Rina kemudian suaminya ke rumah sakit, sambil menelepon keluarganya.
Namun, belum juga sampai ke rumah sakit, Brigpol Furkan menghembuskan napas terakhirnya.
Brigpol Furkan dan istrinya, Rina Desiana
Ia diketahui baru dua pekan bekerja sebagai ajudan Kapolda NTT yang kala itu dijabat Raja Erizman.
Namun, nyawanya justru tak tertolong. Sang istri pun sempat menuliskan curahan hatinya melalui Instagram.
Kala itu, postingannya bahkan viral di media sosial. Inilah curhat pilu sang istri yang kala itu viral.
“Part 1
“Humairoh,,, istrikuuu”
Kini tidak ada lagi suara yg memanggilku seperti itu lagi,,, Dia, imamku, suamiku,,,
Tdk butuh wkt yg lama untuk bnr2 mengenal dia, 50 hari kami menikah,
d wkt yg singkat itu dia memberiku begitu banyak pelajaran,
smpai dia menghembuskan nafasnya yg terakhir pun aku bisa megerti pelajaran yg dia smpaikan,
tpi sayangnya aku baru menyadarinya saat Allah memanggil dia,,,,
Dia paham betul bahwa istrinya manja, cengeng, dan juga pecemburu seperti Aisyah
“jgn saja menjadi pecemburu seperti Aisyah, tpi jd lah wanita yg kuat pula seperti Aisyah”.
Isi curhatan istri Brigpol Furkan
Aku slalu bertanya2 apakah aku secengeng itukah smpai dia slalu berkata seperti itu,
tpi saat ini aku sadar, bahwa maksudnya aku hrs menjadi seperti Aisyah yang bnr2 kuat
ketika kekasih hatinya Muhammad Saw pergi dipanggil Allah SWT. #imamku #furkan.”
Seperti yang dimuat Tribun Pekanbaru, semasa hidupnya Brigpol Furkan merupakan sosok polisi yang religius.
Ia merupakan seorang qori yang memiliki suara merdu.
Selain itu, ia termasuk ustaz yang kerap dinanti pada setiap acara keagamaan.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kisah-2-polisi-meninggal-sesaat-setelah-sholat-kebaikannya-membekas/