Kasus Mutilasi Di Banyumas Tak Cuma Soal Asmara Utang Ditagih Pemicu Deni Bunuh Kekasih Gelapnya
Kejadian pembunuhan, mutilasi hingga pembakaran potongan tubuh yang dilakukan pelaku Deni Riyanto alias DP (37), tidak berlangsung sebentar.
Ada urutan-urutan kejadian yang membuat setiap orang heran dengan aksi kejinya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata motif utama bukan semata-mata urusan asmara.
Sedari awal, pelaku sudah punya niatan jahat akan membunuh dan memutilasi tubuh korban.
“Awal kenalan lewat facebook, dan ternyata yang mana fotonya bukan foto dia. Itu foto editan. Wajahnya asli, tapi badannya bukan,” ucap Kanit Reskrim III Ipda Rizky Adhiansyah Wicaksono kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/7/2019).
Pelaku mengaku bekerja di pelayaran di Jakarta.
Keduanya pernah beberapa kali bertemu, salah satu di antaranya di daerah Bandung, Jawa Barat, sebelum Lebaran.
“Jadi pelaku itu naik bus dari sini untuk ketemu, kemudian di sana dijemput oleh korban,” katanya.
Dari perkenalan itu, timbullah kecocokan di antara keduanya.
“Ketika korban sudah ada kecocokan dengan pelaku, kemudian dalam perjalanannya dia meminjam duit dengan alasan akan mengembalikan ketika gajian,” tambahnya.
Korban sendiri tahunya terduga pelaku itu masih perjaka atau bujang.
“Pelaku meminjam uang secara bertahap tapi jika ditotal sekira Rp 20 juta,” tambahnya.
Setelah beberapa kali pertemuan, korban menjadi sering curhat dan menginginkan diteruskan ke jenjang pernikahan.
Padahal korban juga memiliki suami.
Karena didesak untuk menikahi korban, pelaku mulai bingung karena dia sebenarnya juga memiliki anak dan istri.
Karena mulai tidak jelas dengan status akan dinikahkan, korban pun mulai mempermasalahkan soal uang pinjaman tadi.
Dari situlah pelaku mulai merencanakan aksinya. Pelaku kemudian bilang jika Senin akan mengambil uang gaji ke Jakarta.
Sebelum ke Jakarta pelaku bilang akan mengajak jalan-jalan dulu ke Puncak, Bogor. Pada saat itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
Sesuai keterangan dari pelaku, dia pertama kali memukul dengan parang dari bagian belakang.
Karena korban masih sadar dan teriak, pelaku menebas kepala korban.
“Lokasinya di tempat terbuka. Tempat sepi. Jam pastinya saat dibunuh dia mengaku lupa,” katanya.
Usai membunuh, pelaku sempat bingung. Kemudian potongan kepala dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa ke mobil milik korban.
Setelah itu, jasad yang kepalanya sudah terpisah itu dibawa ke wilayah Banyumas dan Kebumen untuk dibuang dan dibakar.
Dalam perjalanan pelaku mengaku berpikir jika dibuang dalam kondisi tubuh masih utuh takut ketahuan.
Kemudian dia berhenti di perjalanan untuk memotong tubuh korban. Tindakan mutilasi dilakukan dengan cara menepikan mobil, lalu berhenti saat sepi.
Sebelum ke lokasi kejadian, pelaku sempat pulang ke rumahnya, di Kecamatan Susukan Banjarnegara.
Ia sampai di rumah sekitar Senin subuh dan bertemu dengan keluarganya.
Sekira pukul 07.00 WIB, pelaku ke luar rumah lalu membuang dan membakar sebagian potongan tubuh di Dusun Plandi Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kasus-mutilasi-di-banyumas-tak-cuma-soal-asmara-utang-ditagih-pemicu-deni-bunuh-kekasih-gelapnya/